Aris Sunandar
RSUD Kelet Provinsi Jawa Tengah

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Laporan Hasil Survei Akreditasi Rumah Sakit Untuk Pelayanan Kefarmasian Dan Penggunaan Obat Isi Mularsih Sumarno; Djoti Atmojo; Aris Sunandar; Sri Rachmani
The Journal of Hospital Accreditation Vol 3 No 02 (2021): Teknik dan Hasil Penerapan Standar Akreditasi
Publisher : Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35727/jha.v3i2.95

Abstract

Latar Belakang: Keberhasilan survei akreditasi dipengaruhi penyusunan laporan yang baik dari surveyor. Jumlah surveyor KARS yang cukup banyak dapat menimbulkan variasi dalam penyusunan laporan hasil survei. Saat ini evaluasi laporan survei surveyor dilakukan melalui mekanisme kontrol yang dilakukan para konselor. Evaluasi keseluruhan hasil laporan survei surveyor belum pernah dilakukan, termasuk pada layanan kefarmasian dan penggunaan obat yang merupakan pelayanan esensial dalam penanganan pasien. Tujuan: Melakukan analisis kualitas laporan hasil survei akreditasi rumah sakit yang dilakukan surveyor pada bab Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO). Metode: Penelitian observasional retrospektif dilakukan menggunakan data sekunder KARS dengan total 1.037 laporan hasil survei reguler tahun 2019. Sampel diambil sebesar 10% secara purposive stratified random sampling. Terdapat lima variabel yang dievaluasi untuk menilai kualitas laporan hasil survei, yaitu: ketepatan waktu penyampaian laporan, ketepatan pemberian nilai, ketepatan penulisan fakta dan analisis, ketepatan penulisan rekomendasi, dan kejadian diskrepansi antara surveyor dan konselor. Analisis dilakukan secara deskriptif. Hasil: Laporan hasil survei menunjukkan hasil 59% tepat waktu, 71% tepat pemberian nilai, 49,5% tepat penulisan fakta dan analisis, dan 41% tepat penulisan rekomendasi. Diskrepansi antara surveyor dan konselor terjadi sebesar 17%, dan diantaranya terbanyak (68%) merupakan diskrepansi rekomendasi, 25% diskrepansi nilai, dan 7% diskrepansi fakta dan analisis. Kesimpulan: Kualitas laporan hasil survei akreditasi untuk bab PKPO masih belum memadai, dan oleh karenanya perlu dilakukan upaya perbaikan untuk meningkatkan kualitasnya.