Dewanti Widya Astari
Rumah Sakit Mata Cicendo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Antara Pengetahuan, Motivasi, dan Supervisi dengan Kinerja Infection Prevention Control Link Nurse (IPCLN) dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Selama Pandemik COVID-19 di Rumah Sakit Mata Cicendo Dewanti Widya Astari; Fransisca Sri Susilaningsih; Nita Fitria
The Journal of Hospital Accreditation Vol 4 No 01 (2022): Evaluasi berbagai Penerapan Standar Akreditasi
Publisher : Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35727/jha.v4i1.115

Abstract

Latar Belakang: Penularan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) hingga Januari tahun 2021 semakin meningkat dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menyebabkan rumah sakit harus menyiapkan Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI) yang optimal. PPI dapat membantu fasilitas kesehatan mencegah dan mengurangi dampak kedaruratan, mengevaluasi upaya pencegahan, kesiapan mitigasi dan tanggapan, mengurangi penularan infeksi, meningkatkan keselamatan staf, pasien dan pengunjung, serta meningkatkan kemampuan organisasi untuk menghadapi pandemi COVID-19. Infection Prevention Control Link Nurse (IPCLN) di fasilitas pelayanan kesehatan merupakan ujung tombak pelaksana program PPI. Rumah Sakit Mata Cicendo sebagai salah satu rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan turut serta melakukan perawatan pada pasien COVID-19 dengan kriteria kuning atau dengan gejala sedang. Tujuan: Mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan, motivasi dan supervisi dengan kinerja IPCLN dalam pencegahan dan pengendalian infeksi selama pandemik COVID-19 di Rumah Sakit Mata Cicendo. Metode: Dilakukan penelitian survey dengan pengambilan data di Rumah Sakit Mata Cicendo. Sumber data berupa data primer yang diperoleh melalui pemberian kuesioner untuk mengukur pengetahuan, motivasi, supervisi dan kinerja IPCLN. Responden adalah total populasi, terdiri dari satu orang Infection Prevention Control Nurse (IPCN) dan 34 orang IPCLN. Analisis data dilakukan dengan korelasi Rank Spearman. Hasil: Pengukuran kinerja IPCLN menghasilkan 21 orang (61,80%) dalam kategori baik. Untuk pengetahuan, 27 orang (79,40%) termasuk kategori baik, sedangkan terkait motivasi, 20 orang (58,80%) termasuk kategori sedang. Sejumlah 24 orang (70,60%) termasuk kategori baik dalam supervise. Hasil analisis bivariate menunjukkan terdapat korelasi keeratan kuat antara pengetahuan dengan kinerja (r 0,68; p 0,00), motivasi dengan kinerja (r 0,80; p 0,00), dan supervisi dengan kinerja (r 0,60; p 0,00). Kesimpulan: Pengetahuan, motivasi dan supervisi berhubungan kuat dengan kinerja dalam melaksanakan program pencegahan pengendalian infeksi.