Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JPSCR : Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research

Aktivitas Imunomodulator Ekstrak Metanol dan Fraksi buah Talok (Muntingia calabura L.) pada Sel RAW 264.7 Tanti Azizah Sujono; Ika Trisharyanti Dian Kusumowati; Rima Munawaroh
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v6i2.47009

Abstract

Buah talok (Muntingia calabura L) secara empiris telah diketahui mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan, diantaranya adalah sebagai imunomodulator. Namun mekanisme aksinya sebagai imunomodulator belum diketahui secara pasti. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek imunomodulator ekstrak metanolik dan fraksi buah talok pada sel makrofag RAW 264.7. Sel RAW 264.7 diberi perlakuan dengan ekstrak metanolik buah talok (EMBT), fraksi heksan buah talok (FHBT), fraksi diklorometana buah talok (FDBT), fraksi etil asetat buah talok (FEABT) serta kelompok kontrol sel (KS), kontrol lipopolisakarida (LPS) dan deksametason. Viabilitas sel diukur dengan metode MTT assay dilanjutkan isolasi RNA, pembuatan cDNA dan PCR. Level ekspresi mRNA dari gen-gen seperti toll like receptor 4 (TLR4), interferon (IFN)-ɣ, interleukin (IL)-6, inducible nitric oxide synthase (iNOS), tumor necrosis factor (TNF)-α pada sel RAW 264.7 yang diinduksi lipopolisakarida (LPS) dianalisis dengan metode reverse transcription-PCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa deksametason menghambat ekspresi iNOS, IL-6, TNF-α, TLR4, IFN- ɣ dan NF-kB dibandingkan dengan kontrol sel dan LPS. Hal ini mengindikasikan bahwa deksametason mempunyai aktivitas antiinflamasi. Ekstrak metanolik (EMBT) dan fraksi buah talok (FHBT, FDBT dan FEABT) menurunkan ekspresi gen iNOS, TNF-α, IL-6, IFN- ɣ dan NF-kB jika dibandingkan dengan kontrol sel dan LPS, hal ini menunjukkan adanya aktivitas antiinflamasi. Ekstrak metanolik dan fraksi buah talok mempunyai  aktivitas imunomodulator melalui penghambatan inflamasi dengan menurunkan ekspresi gen iNOS, TNF-α, IL-6, IFN- ɣ dan NF-kB pada sel RAW 264.7 yang diinduksi LPS. 
Aktivitas Imunomodulator Ekstrak Petroleum Eter Umbi Bengkoang (Pachyrhizus erosus) pada Mencit Balb/c yang Diinduksi Vaksin Hepatitis B Tanti Azizah Sujono; Arief Nurrochmad; Endang Lukitaningsih; Agung Endro Nugroho
JPSCR: Journal of Pharmaceutical Science and Clinical Research Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jpscr.v7i2.56212

Abstract

Ekstrak non polar umbi bengkoang (Pachyrhizus erosus) mengandung senyawa fitosterol berupa β-sitosterol yang diduga mempunyai efek imunomodulator in vivo. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak petroleum eter (EPE) bengkoang terhadap parameter respon imun non spesifik dan spesifik pada mencit Balb/c yang diinduksi vaksin hepatitis B. Hewan uji mencit secara acak dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif, kelompok II diberi perlakuan obat standard levamisol 2,5 mg/kgBB, kelompok III dan IV berturut-turut diberi EPE bengkoang dosis 100 dan 200 mg/kgBB. Perlakuan diberikan secara peroral selama 18 hari. Efek imunomodulator EPE bengkoang dievaluasi berdasarkan aktivitas fagositosis makrofag, proliferasi limfosit, produksi antibodi atau imunoglobulin G (IgG), serta produksi sitokin tumor necrosis factor-α (TNF-α) dan interleukin-10 (IL-10). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian EPE bengkoang mampu meningkatkan kapasitas dan indeks fagositosis makrofag serta proliferasi limfosit secara signifikan (p<0,05). Semakin tinggi dosis EPE bengkoang, produksi IgG semakin turun (p<0,05), sementara produksi TNF-α meningkat dan IL-10 turun namun perubahannya tidak signifikan (p>0,05). EPE bengkoang mempunyai efek imunomodulator dengan meningkatkan respon imun non spesifik sedangkan respon imun spesifik (humoral) turun tergantung dosis.