Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Miskonsepsi Konsep Matematika Menggunakan Metode Certainty Response Index (CRI) pada Pembelajaran dalam Jaringan Dwi Apriyanto; Tri Novita Irawati; Sholahudin Al’Ayubi
Jurnal Basicedu Vol 6, No 4 (2022): August Pages 5501-7663
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i4.3110

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi yang dialami oleh siswa kelas VII di SMP Negeri 8 Jember pada materi bilangan bulat dengan menggunakan metode CRI (Certainty Response Index). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes diagnostik dalam bentuk pilihan ganda yang dilengkapi dengan skala CRI dan wawancara. Berdasarkan data penelitian ditemukan sebanyak 32% siswa mengalami miskonsepsi. Jenis-jenis miskonsepsi yang teridentifikasi adalah (1) miskonsepsi terjemahan dialami oleh S14 yaitu tidak mampu memahami permasalahan, (2) miskonsepsi tanda dialami oleh S25 yaitu tidak mampu mengkorelasikan simbol, (3) miskonsepsi hitung dialami oleh S27 yaitu melakukan kesalahan perhitungan, (4) miskonsepsi sistematis dialami oleh S27 yaitu tidak mampu mengarahkan langkah-langkah penyelesaian secara logis, (5) miskonsepsi konsep dialami oleh S11 yaitu tidak mampu menghubungkan konsep materi, (6) miskonsepsi strategi dialami oleh S26 yaitu tidak dapat menghubungkan permasalahan dengan rumus. Faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami miskonsepsi yaitu guru hanya memberikan tugas dan siswa jarang berlatih soal pada saat pembelajaran dalam jaringan.
Miskonsepsi Konsep Matematika Menggunakan Metode Certainty Response Index (CRI) pada Pembelajaran dalam Jaringan Dwi Apriyanto; Tri Novita Irawati; Sholahudin Al’Ayubi
Jurnal Basicedu Vol 6, No 4 (2022): August Pages 5501-7663
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i4.3110

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi yang dialami oleh siswa kelas VII di SMP Negeri 8 Jember pada materi bilangan bulat dengan menggunakan metode CRI (Certainty Response Index). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes diagnostik dalam bentuk pilihan ganda yang dilengkapi dengan skala CRI dan wawancara. Berdasarkan data penelitian ditemukan sebanyak 32% siswa mengalami miskonsepsi. Jenis-jenis miskonsepsi yang teridentifikasi adalah (1) miskonsepsi terjemahan dialami oleh S14 yaitu tidak mampu memahami permasalahan, (2) miskonsepsi tanda dialami oleh S25 yaitu tidak mampu mengkorelasikan simbol, (3) miskonsepsi hitung dialami oleh S27 yaitu melakukan kesalahan perhitungan, (4) miskonsepsi sistematis dialami oleh S27 yaitu tidak mampu mengarahkan langkah-langkah penyelesaian secara logis, (5) miskonsepsi konsep dialami oleh S11 yaitu tidak mampu menghubungkan konsep materi, (6) miskonsepsi strategi dialami oleh S26 yaitu tidak dapat menghubungkan permasalahan dengan rumus. Faktor-faktor yang menyebabkan siswa mengalami miskonsepsi yaitu guru hanya memberikan tugas dan siswa jarang berlatih soal pada saat pembelajaran dalam jaringan.
PENGEMBANGAN LEKER SITEKS GEODRAN DENGAN PENDEKATAN STEM EDUCATION UNTUK SISWA SMP Tri Novita Irawati; Nurus Suhliyatin; Fury Styo Siskawati
SIGMA Vol 8, No 1 (2022): SIGMA
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/sigma.v8i1.1569

Abstract

Pengembangan Lembar Kerja Siswa konteks Geometri dan Pengukuran (Leker Siteks Geodran) dengan pendekatan Stem Education untuk siswa SMP menggunakan model ADDIE dengan beberapa tahapan, yaitu: analysis (analisis), design (perencanaan), development (pengembangan), implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi). Berdasarkan hasil validasi materi dan media menunjukkan hasil Skor 3.10 dan 2.7. artinya Leker Siteks Geodran ini dikategorikan “Layak”. Dalam hal ini peneliti perlu merevisi sebagian media pembelajaran, dan menurut angket respon siswa kepada 30 siswa diketahui bahwa 79% siswa menyatakan bahwa media ini praktis digunakan dalam pembelajaran di kelas.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RME BERBANTUAN ANIMASI POWTOON UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK Faizatul Fatmala; Tri Novita Irawati; Fury Setyo Siskawati
AdMathEduSt: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Matematika Vol 10, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/admathedust.v10i1.26022

Abstract

Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar peserta didik MTs Darul Mukhlashin menggunakan model pembelajaran RME (Realistic Mathematics Education) Berbantuan Animasi Powtoon. Jenis peneltiian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan responden yang diteliti kelas VII sebanyak 19 peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, wawancara, dan tes. Penelitian dilaksanakan dengan 2 siklus. Pada siklus pertama hasil belajar peserta didik dinyatakan berhasil dengan nilai persentase 79% dari seluruh peserta didik kelas VII MTs Darul Mukhlashin, sedangkan pada siklus kedua hasil belajar peserta didik dikatakan berhasil karna perolehan nilai persentasenya 100% dari peserta didik seluruhnya. Jadi penelitian ini dikatakan berhasil karena Model Pembelajaran RME (Realistic Mathematics Education)  Berbantuan Animasi Powtoon dapat meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik MTs. Darul Mukhlashin
Development of Question-Based Exercise Books Minimum Competency Assessment for Students SMP Erika Anugra Heni; Tri Novita Irawati; Sholahudin Al Ayubi
Formosa Journal of Social Sciences (FJSS) Vol. 2 No. 2 (2023): June, 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/fjss.v2i2.4716

Abstract

The background of this research is the need for AKM-based question practice books in implementing AKM in schools for junior high school students. This study aims to describe the process and results of developing a test book based on the Minimum Competency Assessment (AKM) for junior high school students. The type of research used is Research and Development (R&D) with the ADDIE model which consists of five stages, namely, 1) Analysis, 2) Design, 3) Development, 4) Implementation, 5) Evaluation. The results of the AKM-based question practice book for junior high school students based on 2 material expert validators according to table 3.5 the classification of conversion of quantitative data to qualitative data, by validator 1 from the aspect of content eligibility and language eligibility aspects got a score of 3.86 and 3.69 in the "good" category . While the results of material validation by validator 2 from the aspect of content feasibility and language feasibility aspects scored 4.13 and 4.23 in the "good" and "very good" categories. The results of media expert validation from the graphical feasibility aspect and the presentation feasibility aspect, by validator 1 getting a score of 3.96 and 3.88 are in the "good" category, while validator 2 is getting a score of 4.65 and 4.55 in the "very good" category
THE DEVELOPMENT OF LEARNING VIDEOS WITH THE PROBLEM-SOLVING APPROACH BY USING SCREENCAST O MATIC Fury Styo Siskawati; Tri Novita Irawati; Sayyidati Zahro Salsabila
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/ajpm.v13i1.8478

Abstract

Starting from students and teachers need interesting and innovative learning media that can help teachers during the learning process in class so develop the learning video as mathematical learning media. The purpose of the research is to describe the results of the developed learning video by using the problem-solving approach with screencast o matic application. The research is R&D research with the ADDIE model. The data collecting methods used are questionnaire, interview, observation, test, and documentation. Then for data analysis methods used are analysis of the item, product feasibility test analysis, and product practicality test analysis. The research result is material validation obtained a score of 3.19 while media validation obtained a score of 3.67 so can be concluded that the learning video is valid and has appropriate criteria for use. Then the result of the student’s response obtained an average score of 76% and the teacher’s response showed results of 80% which means that learning video is practical to use. The conclusion of this research is the developed learning video covers some steps of analysis, design, development, implementation, and evaluation then the result of this developed learning video is valid with an average value are 3,43 from material and media validators and practical to use with the average value are 78% from teacher and student response. The suggestion for this research is to make learning videos interesting for the user needs to improve the appearance and give reality problems in the case.Berawal dari siswa dan guru yang memerlukan media pembelajaran menarik dan inovatif yang dapat membantu guru selama proses pembelajaran di kelas maka dikembangkanlah video pembelajaran sebagai media pembelajaran matematika. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan hasil pengembangan video pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah berbantuan aplikasi screencast o matic. Penelitian ini merupakan penelitian R&D dengan model ADDIE. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Kemudian untuk metode analisis data yang digunakan adalah analisis uji kelayakan produk, dan analisis uji kepraktisan produk. Hasil penelitian validasi materi memperoleh skor 3,19 sedangkan validasi media memperoleh skor 3,67 sehingga dapat disimpulkan video pembelajaran tersebut valid dan memenuhi kriteria layak untuk digunakan. Kemudian hasil respon siswa memperoleh skor rata-rata 76% dan respon guru menunjukkan hasil 80% yang berarti video pembelajaran praktis untuk digunakan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah video pembelajaran yang dikembangkan meliputi beberapa langkah yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan Evaluasi, hasil video pembelajaran yang dikembangkan ini valid dengan rata-rata skor 3,43 dari validator materi dan media serta praktis untuk digunakan dengan rata-rata skor sebesar 78% dari respon siswa dan guru. Saran dari penelitian ini adalah membuat video pembelajaran yang lebih menarik bagi pengguna, perlu dilakukan perbaikan tampilan dan memberikan permasalahan yang nyata pada kasus.
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Ditinjau Dari Gaya Belajar Abdul Jalil Abdul Jalil; Fury Styo Siskawati Siskawati; Tri Novita Irawati
Jurnal Edukasi Vol 11 No 2 (2023): EDUKASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Indragiri (UNISI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61672/judek.v11i2.2678

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini didahului dengan pemberian angket untuk mengetahui gaya belajar siswa. Kemudian subjek dipilih 3 siswa dengan ketentuan 1 siswa dengan gaya belajar visual, 1 siswa dengan gaya belajar auditori dan 1 siswa dengan gaya belajar kinestetik. Kemudian siswa diberikan soal kemampuan berpikir kritis dan selanjutnya dilakukan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, subjek visual mampu dalam menyelesaikan tahapan kemampuan berpikir kritis 1 sampai 5 indikator kemampuan berpikir kritis diantaranya yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inference, dan self regulation dengan porelehan presentase 80%. Dengan demikian subjek visual dikategorikan mempunyai kemampuan berpikir kritis tinggi. Sedangkan subjek auditori mampu dalam menyelesaikan tahapan kemampuan berpikir kritis 1 sampai 5 indikator kemampuan berpikir kritis diantaranya yaitu interpretasi, analisis, evaluasi, inference, dan self regulation dengan porelehan presentase 73,33% . Dengan demikian subjek auditori dapat dikategorikan mempuanya kemapuan berpikir kritis tinggi. Subjek kinestetik mampu dalam menyelesaikan tahapan kemampuan berpikir kritis 1 sampai 4 indikator kemampuan berpikir kritis. Diantaranya yaitu interpretasi, analisis, evaluasi dan inference dengan porelehan presentase 56,66% Dengan demikian subjek kinestetik dapat dikategorikan mempunyai kemampuan berpikir kritis cukup.