Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PERBAIKAN METODE PERAKITAN STEKER MELALUI PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN Sukania, I Wayan; Oktaviangel, Oktaviangel; Julita, Julita
Teknik dan Ilmu Komputer vol. 1 no. 3 July-September 2012
Publisher : Teknik dan Ilmu Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Good method, proper time, and ergonomic place are required in daily human activities. They are also required in electrical plug assembly activities, in which the speed of assembly is a very important factor. The research begins by investigating the plug assembly process using time and  motions study. The data were presented on the left hand map and right hand map. By changing the type of screwdriver, changing the component layout, balance the tasks and motions of the left and right hand, will increasing the speed of assembly from 90 seconds to 75 seconds. Keywords: hand motions, layout, cycle time
Kekuatan Tekan dan Flexural Material Komposit Serat Bambu Epoksi Agustinus Purna Irawan; I Wayan Sukania
Jurnal Teknik Mesin Vol. 14 No. 2 (2013): OCTOBER 2013
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Natural fiber composite to be one good choice to substitute synthetic fiber composite. One of the abundance of natural fiber is bamboo fiber. This study aims to develop and obtain the mechanical characteristics of bamboo fiber composite with epoxy matrix that will be implemented on the socket prosthesis product. Testing was conducted involve the compressive strength according ASTM D 695, flexural strength according ASTM D 730-03, and compressive failure test of socket prototype product according ISO 10328. Based on the results testing, obtained compressive strength of 41.44 MPa, flexural strength of 98.32 MPa, and compressive failure maximum of socket prosthesis prototype made ​​from bamboo fiber epoxy composites 87.1 ± 4.3 kN. The result show that strength of bamboo fiber epoxy composite has potential to be developed further as socket prosthesis and other engineering materials.
Perancangan Panggung Penuangan yang Ergonomis untuk Mengurangi Waste Pada Proses Mixing dan Perancangan Wadah Bahan Baku pada PT. Elastis Reka Aktif Anggana Pranajaya; Lamto Widodo; I Wayan Sukania
SINERGI Vol 18, No 3 (2014)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1033.87 KB)

Abstract

Ergonomi dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain atau perancangan. Permasalahan yang dihadapi PT. Elastis Reka Aktif adalah bahan baku terjatuh ke lantai sewaktu dilakukan penuangan ke mesin mixing dan wadah penampungan bahan baku yang ada sekarang tidak dapat membuat bahan baku terhisap semua ke mesin yang menggunakan autoloader berupa vacuum. Permasalahan tersebut dapat terpecahkan dengan menggunakan panggung penuangan untuk melakukan proses penuangan bahan baku dan trolley wadah yang baru sehingga bahan baku dapat terhisap semua ke mesin yang menggunakan autoloader dan juga alat sudah didesain berdasarkan anthropometri masyarakat Indonesia sehingga nyaman dalam menggunakannya. Berdasarkan pemilihan konsep yang sesuai dengan keinginan dari perusahaan maka terpilih konsep 2 untuk panggung penuangan dan konsep 1 untuk trolley wadah bahan baku. Perbaikan yang dihasilkan oleh panggung penuangan adalah waste yang awalnya 3 kg menjadi 0 kg – 0,5 kg dan untuk wadah bahan baku adalah sisa bahan baku pada wadah yang awalnya 2,1277 kg menjadi 0,69 kg.
PERANCANGAN ROTARY TABLE SEBAGAI FASILITAS PADA STASIUN KERJA WATERBASE PT. TRIPLAST INDONESIA I Wayan Sukania; Silvi Ariyanti; Adhitian Adhitian
SINERGI Vol 20, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.801 KB) | DOI: 10.22441/sinergi.2016.1.008

Abstract

PT. Triplast Indonesia adalah perusahaan percetakan yang spesialisasinya bergerak pada paper forming dan printing. dengan produk berupa hologram paper, paper bag, inner box, handmade boxl. Pada bagian produksinya, terdapat operator yang bekerja dengan melakukan gerakan yang tidak ergonomis dan tidak dianjurkan, tergolong ringan namun jika dilakukan terus-menerus secara berulang dapat mengakibatkan cepat lelah, penegangan otot, serta rasa sakit pada bagian tertentu. Melihat kondisi tersebut, perlu dilakukan perancangan fasilitas kerja yang dapat memperbaiki kondisi kerja operator dalam proses bekerjanya, mengurangi ketidaknyamanan, serta meminimalkan waktu kerja agar produktivitas kerja dapat meningkat. Setelah diteliti dengan menggunakan REBA (Rapid Entire Body Assesment), proses kerja dengan nilai REBA tertinggi yaitu 10 dengan gerakan membungkuk saat mengambil paper yang ingin diproduksi pada stasiun waterbase, Dari hasil kuesioner Nordic Body Map juga menunjukan operator yang bekerja pada stasiun kerja dengan nilai REBA 10 mengeluhkan jumlah sakit yang paling banyak pada beberapa bagian tubuh. Oleh karena itu pada penelitan ini dilakukan perancangan fasilitas untuk memperbaiki gerakan mengambil material yang tidak ergonomis pada stasiun waterbase. Skor REBA turun menjadi 2 setelah perbaikan. Pada analisa waktu implementasi, waktu siklus rata-rata tiap kali pengambilan paper berkurang sebanyak 8 detik.
USULAN PERBAIKAN TATA LETAK PABRIK DAN MATERIAL HANDLING PADA PT. XYZ I Wayan Sukania; Silvi Ariyanti; Nathaniel .
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 4, No 3 (2016): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v4i3.1542

Abstract

PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di indusustri manufaktur dengan memproduksi mainan plastik. PT. XYZ mempunyai tata letak pabrik dan sistem material handling yang baik namun terdapat masalah yang menyebabkan tata letak pabrik tersebut menjadi berantakan yang diantaranya terjadi ketidak sesuaian letak material bahan baku, material setengah jadi, produk jadi yang menyebabkan banyaknya tumpukan yang memakan ruangan di dalam ruang produksi, dan ruang packaging sehingga untuk mengatasi masalah tersebut perusahaan berencana untuk memperbaiki tata letak pabrik mereka terutama pada bagian ruang produksi dan ruang packaging dengan menggunakan metode Systematic Layout Planning (SLP) agar oabrik menjadi lebih rapi, efektif, dan efisien sehingga dapat meminimalkan waste time dan kegiatan transportasi bahan atau material dari suatu proses ke proses lain sehingga kinerja produktivitas produksi dapat menjadi maksimal. Hasil yang didapat dari analisis sistem material handling adalah indeks pekerja penangganan material secara manual sebesar 0,024 sedangkan hasil analisis sistem material handling dengan menggunakan boxes dan trolley adalah 0,0079.Kata kunci: Tata letak pabrik, material handling, Systematic Layout Planning.
ANALISIS BEBAN KERJA PADA PEKERJA PROSES PEMBUATAN DIMSUM Nora Azmi; I Wayan Sukania; Joshua Samsidin
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 4, No 3 (2016): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v4i3.1546

Abstract

Permasalahan yang dihadapi oleh PT Boga Dimsum Indonesia dikarenakan beberapa jenis dimsum dalam proses pembuatannya masih menggunakan sistem manual yang dapat menimbulkan resiko pada timbulnya cidera. Kondisi ini umumnya terjadi karena posisi kerja pekerja yang kurang nyaman dan durasi pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang. Dari hasil identifikasi menggunakan Nordic Body Map questionnaire (NBM) diketahui bahwa pekerjaan pembuatan hakao secara manual merupakan proses yang memiliki resiko paling bayak dikeluhkan pekerja. Hasil kuesioner Nordic Body Map menunjukkan keluhan pekerja terjadi pada bagian bahu, lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan, tangan, punggung, bokong, paha, betis, lutut, dan kaki. Hasil NBM ini mengindikasikan adanya resiko ergonomi pada pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat resiko ergonomi yang diterima oleh pekerja pada pembuatan hakao secara manual menggunakan REBA dan Job Stain Index. Pekerjaan memiliki risiko beban kerja tinggi terjadi pada pekerjaan prosses penggulungan hakao. Hal ini dilihat dari skor REBA yang di dapat sebesar 8 dan skor Job Stain Index sebesar 20. Untuk mengatasi hal ini, diberikan 3 usulan perbaikan yaitu membuat alat bantu, perbaikan shift kerja dan perbaikan stasiun kerja. Pengembangan desain stasiun kerja dilakukan dengan metode Morfologi dan Analitycal Hierarchy Process (AHP). Metode AHP digunakan untuk pemilihan konsep meja untuk memproduksi Hakao, khususnya pada proses penggulungan kulit hakao dengan maksud agar dapat mengurangi keluhan pada bagian tubuh karyawan. Kata kunci: Nordic Body Map, REBA, Job Strain, Morfologi, Analitycal Hierarchy Process
PERANCANGAN ALAT BANTU KERJA BERDASARKAN ANALISIS ERGONOMI POSTUR KERJA DAN KELUHAN BIOMEKANIK TENAGA MEKANIK MOTOR DI SEBUAH BENGKEL MOTOR DI TANGERANG I Wayan Sukania
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v8i1.8268

Abstract

Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh manusia hendaknya dalam kondisi nyaman, aman, efektif dan produktif dan selamat. Pekerjaan di sebuah bengkel service motor merupakan pekerjaan fisik dan mental. Di dalam menjalankan tugasnya, tenaga mekanik  mengambil berbagai postur kerja, karena sarana bantu kerja di tempat kerja kurang memadai, maka tenaga mekanik memaksakan tubuhnya untuk mengambil postur yang tidak ergonomis. Postur tidak ergonomis mengakibatkan keluhan pada otot rangka dan bila dilaksanakan dalam jangka waktu lama mengakibatkan munculnya penyakit akibat kerja yang disebut MSD (Musculoskeletal Dissorder). Postur kerja tenaga mekanik selama melaksanakan dianalisis menggunakan Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) sehingga dapat memberikan rekomendasi postur yang lebih aman dan nyaman. Dari sisi para mekanik keluhan biomekanik terbanyak terjadi pada bagian tubuh seperti pinggang, leher atas, lutut dan bahu kanan yang disebabkan postur yang tidak ergonomis, bahkan skor REBA mencapai angka 12 yang berarti sangat berisiko. Melalui analisis keluhan biomekanik, penyebab, harapan dan solusi diperoleh daftar kebutuhan untuk perancangan alat bantu kerja. Konsep alat bantu angkat motor yang dihasilkan yaitu dengan disain alas tempat meletakkan motor bidang persegi panjang. Konstruksi rangka penggerak berupa rangka silang. Tenaga penggerak menggunakan motor listrik yang menggerakkan poros berulir dan mekanisme reduksi putaran
USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK PLASTIK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. X I Wayan Sukania; Lithrone Laricha Salomon; Oki Dharmawan
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v5i2.1796

Abstract

PT. X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi produk yang terbuat dari bijih plastik dengan menggunakan mesin injection dan injection blowing molding. Dalam proses produksinya sering ditemukan berbagai jenis defect. Berdasarkan hasil pengolahan data, jenis defect yang mendapatkan prioritas perbaikan adalah flashes dan short shot dengan persentasenya masing-masing sebesar 12,55% dan 2,19%. Tingkat Sigma yang didapatkan untuk seluruh produk sebesar 3,12 Sigma. Hasil penelitian sementara dari metode Failure Mode and Effect Analysis menunjukkan penyebab- penyebab utama dari flashes adalah mold yang sudah melebihi life-time, ejector pin yang sudah aus dan konstruksi mold yang tidak sesuai dengan aliran material dengan nilai RPN berurutan sebesar 95,04; 95,04; 88,16. Kemudian, dari analisis menggunakan Quality Function Deployment didapatkan technical responses yang harus diprioritaskan untuk mengurangi defect adalah penggunaan material baja yang di- harden, desain mold dibuat dengan baik terutama pada bagian stripper, guide pin dan slider, pemeriksaan ukuran yang teliti terhadap mold, dan pertemuan antara cavity, stripper dan core plate harus bersentuhan pada seluruh bagian dengan nilai prioritas masing-masing sebesar 15,04%, 11,66%, 10,35% dan 10,35%. Kata Kunci: Defect, Six Sigma, FMEA, QFD
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KELUHAN SUBJEKTIF PEKERJA SERTA USULAN PERBAIKAN PADA PROSES PEMBUATAN BATAKO Lamto Widodo; I Wayan Sukania; Regina Angraeni
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 5, No 3 (2017): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v5i3.2106

Abstract

Aktivitas penanganan material secara manual merupakan salah satu kajian ergonomi penting dan memilki nilai kepraktisan. Salah satunya adalah proses pembuatan batako yang memerlukan penangangan fisik, disamping penggunaan mesin cetak. Berdasarkan pengamatan lapangan, pembuatan batako banyak membutuhkan tenaga fisik sehingga menimbulkan keluhan otot. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis elemen kerja dengan beban paling besar, tingkat risiko tinggi terhadap pekerja, serta memberikan usulan perbaikan ergonomi sistem. Hasil kuesioner Nordic Body Map menunjukkan pekerja pada proses pemindahan bahan baku ke mesin cetak memiliki keluhan fisik terbesar. Perhitungan IRHR (Increase Ratio of Heart Rate) menunjukkan pekerjaan pembuatan batako bervariasi mulai ringan sampai dengan berat. Analisis REBA menunjukkan pekerja pada proses pemindahan batako basah memiliki nilai 11 dengan level risiko sangat tinggi. Hasil perhitungan recommended weigth limit (RWL) dan lifting index (LI) pada pengambilan batako dari mesin cetak menunjukkan RWL sebesar 1,69 dan LI sebesar 9.34. Perbaikan sistem kerja dilakukan pada proses pengambilan batako dari mesin cetak. Setelah perbaikan, terjadi penurunan nilai REBA dari 11 menjadi 6, dengan risiko sedang. Nilai LI menjadi 6,78 dan keluhan pekerja pada bagian tubuh pinggang dan tangan kanan tidak dirasakan kembali. Kata Kunci: Beban Kerja, Nordic Body Map, REBA, IRHR, RWL, LI
RANCANGAN FASILITAS KERJA PADA PROSES PERAKITAN CONTROLLER DI PT MULTITANAKA SURYATAMA BERDASARKAN PRINSIP ERGONOMI Lamto Widodo; I Wayan Sukania; Kevin Yota
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Teknik Industri (Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri)
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v6i2.4238

Abstract

PT Multitanaka Suryatama adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur plastik. Salah satu proses yang dilakukan di perusahaan ini adalah proses perakitan controller. Berdasarkan analisa kuisioner Nordic Body Map (NBM), proses ini dikerjakan dengan posisi kerja yang menyebabkan  keluhan fisik operator. Posisi kerja pada proses ini memiliki tingkat risiko musculoskeletal yang tertinggi berdasarkan analisis Rapid Entire Body Assesment (REBA) yaitu memiliki skor 11. Analisis dengan menggunakan peta tangan kanan dan kiri menunjukkan adanya kegiatan-kegiatan yang tidak efisien dan dapat dieliminasi seperti kegiatan mencari, menganggur, dan menjangkau.  Tahap penelitian berikutnya adalah dilakukan analisis keluhan, harapan dan kebutuhan serta kuisioner perancangan fasilitas kerja. Berdasarkan hal tersebut, didapatkan 3 (tiga) buah alternatif desain yang kemudian dipilih dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process. Alternatif yang terpilih disesuaikan dengan antropometri tubuh pekerja dan dilakukan simulasi dengan menggunakan perangkat lunak CATIA sehingga didapatkan nilai REBA adalah 3 (dapat diterima, risiko rendah). Kemudian hasil rancangan diujudkan dalam bentuk prototype dan dilakukan implementasi. Hasil implementasi menunjukkan keluhan fisik berkurang dari 17 bagian tubuh menjadi 2 bagian tubuh. Skor tertinggi REBA mengalami penurunan menjadi 2 sehingga tingkat risiko rendah. Kegiatan mencari, menganggur dan menjangkau dieliminasi sehingga terjadi penurunan waktu siklus untuk proses perakitan sebesar 14,43%.