Dedah Jumiatin
Institut keguruan dan ilmu Pendidikan (IKIP) Siliwangi

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK MELALUI TARIAN TRADISIONAL PADA KELOMPOK B Aan Susanti; Dedah Jumiatin
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 5, No 2 (2022): Volume 5 Nomor 2, Maret 2022
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/ceria.v5i2.10254

Abstract

The intelligence that is important and must be possessed in early childhood is kinesthetic intelligence or it can also be called gross motor skills, there are many ways to stimulate children's kinesthetic intelligence, namely playing soccer, playing basketball, running, catching the ball, climbing in the area. play and dance. Stimulation of the kinesthetic intelligence of early childhood can be done by dancing is very important to support children's intelligence which is not only academic intelligence needed by early childhood students. However, at RA AL-IKHLAS II Cisarua there are some children whose kinesthetic intelligence abilities are still below the average because at the school they are still very monotonous in their stimulus activities. The teacher only prioritizes academic intelligence compared to other intelligences that might make the child smarter in the future with the skills possessed such as being a professional dancer. The teacher only gave writing and reading assignments to the children at RA AL-IKHLAS II, so the research was carried out with traditional dance activities using the classroom action research method. The research subjects were children aged 4-5 years at RA Al-Ikhlas II Cisarua. This research technique is observation with qualitative data analysis. Based on the results of the study, it was found that 92% of children's intelligence abilities increased after the stimulus for dancing traditional dances was done.Kecerdasan yang penting dan harus dimiliki dalam diri anak usia dini salah satunya yaitu kecerdasan kinestetik atau bisa disebut juga dengan motorik kasar, banyak cara untuk menstimulus kecerdasan kinestetik anak yaitu bisa dengan bermain sepak bola, bermain bola basket, berlari, menangkap bola, memanjat di area bermain dan menari. Stimulasi kecerdasan kinestteik anak usia dini bisa dilakukan dengan menari sangatlah penting untuk mendukung kecerdasan anak yang memang bukan hanya kecerdasan akademik saja yang dibutuhkan oleh anak uisi dini. Tetapi, di RA AL-IKHLAS II Cisarua terdapat beberapa anak yang memang kemampuan kecerdasan kinestetiknya masih dibawah rata-rata itu dikarenakan di sekolah tersebut masih sangat monoton dalam kegiatan stimulusnya. Guru hanya mengedepankan kecerdasan akademik disbanding kecerdasan yang lain yang mungkin saja bisa menjadikan anak tersebut menjadi lebih cerdas dimasa depan dengan keahlian yang dimiliki seperti menjadi penari professional.Guru hanya memberikan tugas menulis dan membaca saja pada anak-anak di RA AL-IKHLAS II, sehingga penelitian dilakukan dengan kegiatan menari tarian tradisional dengan yang digunakan adalah metode penelitian Tindakan kelas. Subjek penelitian adalah anak usia 4-5 tahun di RA Al-Ikhlas II Cisarua. Teknik penelitian ini adalah observasi dengan analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil 92% bahwa kemampuan kecerdasan anak meningkat setelah dilakukannya stimulus menari tarian tradisional.
PERMAINAN KANCING UNTUK PENINGKATAN PERKEMBANGAN KETERAMPILAN FISIK-MOTORIK ANAK USIA DINI Clara Siti Sendari; Iin Indriani; Arifah A Riyanto; Dedah Jumiatin
CERIA (Cerdas Energik Responsif Inovatif Adaptif) Vol 1, No 5 (2018): Volume 1 Nomor 5, September 2018
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.843 KB) | DOI: 10.22460/ceria.v1i5.p23-32

Abstract

One aspect of physical-motor development in early childhood is the muscles that affect the development of strength and motor skills (rough and smooth) which can be increased through learning activities or play activities that are varied, creative, and fun in accordance with the character of an active child, dynamic and enthusiastic. Button play is an activity of playing using button media that has a variety of shapes, colors and sizes, which are carried out or packaged in various ways or strategies, including inserting buttons into bottles, rooting, connecting ribbons, attaching buttons according to their shape and color, moving buttons using tweezers, which is done by walking or running. The action research conducted in this class aims to find out the improvement of the child's physical-motor skills development through the button game approach which is carried out in two cycles. The technique used in data collection is through assessment guidelines and observation sheets. Data obtained from the results of research using statistical analysis methods and description analysis. The study was conducted on 15 children at an early age. Data from the results of research and analysis showed an increase in the development of physical-motor skills in children as subjects of the study. This shows that the button game can improve the development of physical-motor skills in the early childhood group.
Pelatihan Pembuatan Video Animasi Powtoon untuk Guru PAUD dalam Peningkatan Kompetensi Profesional di Era Merdeka Belajar Sharina Munggaraning Westhisi; Ema Aprianti; Dedah Jumiatin; Nurlaela Nurlaela; Siti Sadiyah
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 15, No 1 (2024): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v15i1.15547

Abstract

Kemajuan teknologi saat ini sangat berdampak pada kehidupan manusia, salah satunya terhadap kemampuan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam rangka mengembangkan dan meningkatkan kompetensi profesional melalui teknologi. Sayangnya, guru PAUD yang memanfaatkan aplikasi pembuatan video animasi untuk memfasilitasi kebutuhan dan minat anak masih jarang dijumpai. Hal ini yang mendasari pelaksanaan pelatihan “Powtoon”, yang merupakan salah satu aplikasi video animasi, untuk memotivasi guru PAUD untuk membuat media pembelajaran berbasis teknologi, sehingga suasana pembelajaran lebih nyaman dan menyenangkan bagi anak dan sebagai upaya peningkatan kompetensi profesional guru PAUD di era merdeka belajar.  dapat dijadikan media untuk menyampaikan pembelajaran dengan menyenangkan dan praktis. Pelatihan ini melibatkan guru PAUD yang terhimpun pada Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Kecamatan Cimahi Tengah. Pelatihan ini mampu berkontribusi positif dalam peningkatan kompetensi profesional guru PAUD di era merdeka belajar.