Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

TINGKAT KESUKARAN SOAL TES BERPIKIR TINGKAT TINGGI BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI SMA khairil Hadi; Dazrullisa Dazrullisa; Binari Manurung; Hasruddin Hasruddin
Bio-Lectura : Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 6 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/bl.v6i2.3565

Abstract

Soal tes merupakan alat yang diperuntukkan untuk mengukur dan atau mengetahui keberhasilan proses pembelajaran. Soal yang baik akan menghasilkan hasil pengukuran yang tepat dan sebaliknya soal yang tidak baik akan menghasilkan hasil pengukuran yang kurang tepat dari tujuan yang telah ditentukan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kesukaran soal tes berpikir tingkat tinggi berbasis kearifan lokal pada materi keanekaragaman hayati. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan sedangkan jenis penelitian adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dari 5 sekolah menengah atas di kabupaten Aceh Barat yang berjumlah 284 siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 111 yang berasal dari kelas X sains. Sampel ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel random sampling. Instrumen yang digunakan adalah lembar tes pilihan ganda sebanyak 20 soal. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji tingkat kesukaran soal. Setelah dilakukan analisis data, kemudian data di intepretasikan dalam bentuk kata-kata, yaitu sukar (P < 0,3), Sedang (0,3 ≤ p ≤ 0,7), dan mudah (P > 0,7). Hasil analisis data menunjukkan bahwa soal yang berkriteri sukar 5 soal, berkriteria sedang 10 soal, dan berkriteria mudah 5 soal dengan perbandingan persentase 25:50:25. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa level taksonomi bloom tidak berpengaruh terhadap kategori soal tersebut mudah, sukar, dan sedang
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI BERBASIS KEARIFAN LOKAL Khairil Hadi; Dazrullisa Dazrullisa
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 6, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK VI 2018
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.521 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v6i1.4337

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar berbasis kearifan lokal yang  valid. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Mei 2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan Mixed Method dengan jenis penelitian research and development. Penelitian pengembangan ini mengikuti model pengembangan Borg and Gall dengan langkah-langkah studi pendahuluan, desain produk, validasi desain produk, revisi desain produk, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi desain produk dan laporan produk akhir. Data dalam penelitian ini didapatkan dari hasil validasi menggunakan lembar validasi. Lembar validasi terdiri dari empat aspek, yaitu (1) kualitas tampilan, (2) kelayakan penyajian, (3) kelayakan bahasa, dan (4) kelayakan isi yang masing-masing aspek berisi pernyataan dengan jumlah keseluruhan 65 pernyataan dengan menggunakan skala penilaian 1 sampai dengan 4. Validator dalam penelitian ini merupakan ahli bidang biologi berjumlah delapan validator dengan jenjang pendidikan S1 (guru) empat validator dan S2 (Dosen) 4 validator. Hasil validasi oleh validator dianalisis menggunakan rumus statistik sederhana dengan bantuan SPSS 18.0. Hasil analisis data menunjukkan bahwa bahan ajar biologi berbasis kearifan lokal berkriteria valid dengan nilai rata-rata persentase 93,89%.
PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE ( PCK ) CALON GURU PADA MATERI ALJABAR SISWA SMP Dazrullisa Dazrullisa
MAJU : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2016): MAJU : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika
Publisher : STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pedagogical Content Knowledge (PCK) guru sangat menentukan keberhasilan siswadalam mencapai tujuan pembelajaran. Calon guru merupakan salah satu unsur palingpenting yang kelak akan bertanggung jawab melaksanakan dengan baik dan benar.Calon guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan akan tetapi calon guru harusmempunyai pengetahuan dasar lainnya seperti pengetahuan materi subjek, pengetahuanpedagogik (PK) dan pengetahuan contextual knowledge (CK). Aljabar merupakan salahsatu cabang matematika yang cukup penting di samping beberapa cabang ilmumatematika lainnya yaitu aritmatika, geometri dan analisis. Salah satu materi aljabaryang dipelajari siswa pada tingkat SMP adalah faktorisasi aljabar. Penelitian inibertujuan untuk menganalisis PCK calon guru pada materi aljabar pad siswa SMP. Datapenelitian dikumpulkan melalui pengamatan kegiatan pembelajaran dan wawancaraterhadap calon guru. Data dianalisis secara kualitatif berdasarkan indikator PCK yangdiamati. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa PCK calon guru pada materialjabar siswa SMP dapat dikatakan baik dalam strategi pembelajaran, menyusunrancangan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa.Kata Kunci: PCK, Calon Guru, Aljabar.
MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN MOTIVASI Dazrullisa Dazrullisa
MAJU : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2016): MAJU : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika
Publisher : STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aptitude Treatment Interaction (ATI)  merupakan sebuah konsep yang berisikan sejumlah strategi pembelajaran yang sedikit banyaknya efektif digunakan untuk siswa tertentu sesuai dengan karakteristik kemampuannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana  penerapan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI)  dalam meningkatkan kreatifitas dan motivasi belajar matematika pada materi persamaan linear satu variabel di kelas VII SMP Negeri 19 Percontohan Banda Aceh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI)   dalam meningkatkan kreatifitas dan motivasi belajar matematika pada materi persamaan linear satu variabel di kelas VII SMP Negeri 19 percontohan Banda Aceh. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian diuji dengan menggunakan rumus presentase. Berdasarkan rubrik penskoran diperoleh rata-rata kelompok siswa bertanya atau mengemukakan pikiran adalah sebesar 60%. Mencermikan sikap ketertarikan untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas suatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar rata-rata 85,2%. Persentase pada indikator melakukan tindakan untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari suatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar 75,4%. Rata-rata 95%  siswa memahami konsep PLSV. Siswa lebih kreatif dalam menyelesaikan LKS karena masalah yang disusun tidak hanya bisa diselesaikan dengan PLSV tetapi juga dengan logika. Sehingga model ATI sangat membantu siswa dalam memahami dan menigkatkan kreatifitas siswa pada materi persamaan linear satu variable, model ATI dapat menambah motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika khususnya pada materi persamaan linear satu variabel.
KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR VISUAL Dian Kristanti; Dazrullisa Dazrullisa; Henra Saputra Tanjung; Wahyuni Wahyuni
MAJU : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 9, No 1 (2022): MAJU : JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Kemampuan siswa dalam menguasai materi matematika masih kurang. Disebabkan oleh kemampuan pemahaman konsep matematika dan gaya belajar siswa. Gaya belajar siswa mempengaruhi pemahaman konsep. Pembelajaran knisley menjadi salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut dan memperhatikan gaya belajar siswa. Pembelajaran knisley merupakan pembelajaran yang memiliki keunggulan pada tahap-tahap pembelajarannya yang terstruktur, pengalaman belajar siswa akan lebih tahan lama dalam memori siswa karena membangun sendiri pengetahuannya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana gaya belajar siswa terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika dengan menggunakan model pembelajaran knisley. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gaya belajar siswa terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika dengan menggunakan model knisley. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: pengumpulan data, reduksi data, display data, verifikasi dan penegasan kesimpulan. Peneliti melakukan pemilihan subjek berdasarkan subjek  perwakilan gaya belajar visual. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya satu subjek gaya belajar visual yang mampu menguasai ketiga tingkat pemahaman konsep yaitu pemahamn konsep tingkat translasi, interpretasi dan ekstrapolasi. Hal ini diperoleh berdasarkan hasil jawaban pada butir-butir soal posttest. Kesimpulan dalam penelitian ini subjek gaya belajar visual tergolong baik dalam menguasai  ketiga indikator kemampuan pemahaman konsep yaitu kemampuan pemahaman konsep tingkat translasi, interpretasi dan ekstrapolasi.Kata kunci:  Pemahaman Konsep,  Knisley,  Gaya Belajar
PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) CALON GURU PADA MATERI ALJABAR SISWA SMP Dazrullisa Dazrullisa
MAJU : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 4, No 1 (2017): MAJU : Jurnal IlmiahPendidika Matematika
Publisher : STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Pedagogical Content Knowledge (PCK) guru sangat menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Calon guru merupakan salah satu unsur paling penting yang kelak akan bertanggung jawab melaksanakan dengan baik dan benar. Calon guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan akan tetapi calon guru harus mempunyai pengetahuan dasar lainnya seperti pengetahuan materi subjek, pengetahuan pedagogik (PK) dan pengetahuan contextual knowledge (CK). Aljabar merupakan salah satu cabang matematika yang cukup penting di samping beberapa cabang ilmu matematika lainnya yaitu aritmatika, geometri dan analisis. Salah satu materi aljabar yang dipelajari siswa pada tingkat SMP adalah faktorisasi aljabar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis PCK calon guru pada materi aljabar pad siswa SMP.Data penelitian dikumpulkan melalui pengamatan kegiatan pembelajaran dan wawancara terhadap calon guru. Data dianalisis secara kualitatif berdasarkan indikator PCK yang diamati. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa PCK calon guru pada materi aljabar siswa SMP dapat dikatakan baik dalam strategi pembelajaran, menyusun rancangan pembelajaran dan kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa. Kata Kunci: PCK, Calon Guru, Aljabar.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN KREATIFITAS DAN MOTIVASI PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DI KELAS VII SMP NEGERI 19 PERCONTOHAN BANDA ACEH Dazrullisa Dazrullisa
MAJU : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Vol 2, No 1 (2015): MAJU : Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika
Publisher : STKIP Bina Bangsa Meulaboh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran kooperatif  Jigsaw adalah pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana  pengaruh penerapan model pembelajaran koperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan kreatifitas dan motivasi belajar matematika pada materi persamaan linear satu variabel di kelas VII SMP Negeri 19 percontohan Banda Aceh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran tipe jigsaw dalam meningkatkan kreatifitas dan motivasi belajar matematika pada materi persamaan linear satu variabel di kelas VII SMP Negeri 19 percontohan Banda Aceh. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil dari penelitian diuji dengan menggunakan rumus presentase. Berdasarkan rubrik penskoran diperoleh rata-rata kelompok siswabertanya atau mengemukakan pikiran adalah sebesar 60%. Mencermikan sikap ketertarikan untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas suatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar rata-rata 85,2%. Persentase pada indikator melakukan tindakan untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari suatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar 75,4%. Rata-rata 95%  siswa memahami konsep PLSV. Siswa lebih kreatif dalam menyelesaikan LKS karena masalah yang disusun tidak hanya bisa diselesaikan dengan PLSV tetapi juga dengan logika. Sehingga model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sangat membantu siswa dalam memahami dan menigkatkan kreatifitas siswa pada materi persamaan linear satu variable, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat menambah motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika khususnya pada materi persamaan linear satu variable.