Ahmad Aniq Barlian
Politeknik Harapan Bersama

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN TERPAAN MEDIA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG COVID-19 Agus Susanto; Ahmad Aniq Barlian; Ulfatul Latifah; Kristy Natalia Suwito
MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4 No 2 (2021): Medialog: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UM Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/medialog.v4i2.1207

Abstract

Kehidupan manusia saat ini tidak dapat dilepaskan dari media, bahkan media sudah menjadi bagian dari peradaban manusia. Informasi dari berbagai saluran telah menembus berbagai batas-batas geografis manusia. Media, baik media konvensional maupun online secara masif telah menjelma menjadi sumber informasi bagi manusia. Di tengah situasi pandemi COVID-19 ini peran media menjadi sangat penting. Media berkompetisi untuk menginformasikan perkembangan COVID-19. Gempuran informasi media secara sadar atau tidak berperan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang COVID-19. Penelitian ini secara khusus bertujuan untuk menganalisis hubungan antara terpaan media dengan tingkat pengetahuan tentang COVID-19. Penelitian ini dibedah dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Pengumpulan data penelitian menggunakan instrumen kuesioner yang disebarkan kepada 313 responden. Penyebaran kuesinoner dilakukan secara daring dengan bantuan layanan perkacapan online (WhatApp). Data yang terkumpul dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan bantuan SPSS 22. Analisis hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa mayoritas responden mengakses informasi tentang COVID-19 kurang dari 1 jam setiap hari (77,3%) dan media yang digunakan untuk mengakses informasi tentang COVID-19 paling banyak adalah media online (63,9%). Berdasarkan analisis bivariat didapatkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara lama waktu mendapatkan terpaan media dengan pengetahuan (p=0,014) dan tidak ada hubungan yang signifikan antara sumber informasi dengan pengetahuan (p=3,81). Peneliti menyarankan kepada para stake holder supaya secara aktif memberikan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang COVID-19.
Analisis Hubungan Pengetahuan dengan Tindakan Pencegahan COVID-19 pada Masyarakat Kota Tegal Agus Susanto; Ahmad Aniq Barlian; Kristy Natalia Suwito
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 06 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v11i06.1735

Abstract

Pandemi COVID-19 sudah berlangsung relatif lama, tetapi belum ada tanda-tanda berakhir. Banyak faktor yang menyebabkan pemutusan rantai penularan COVID-19 tidak optimal. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Selama pandemi COVID-19 berlangsung masih banyak ditemukan masyarakat yang enggan menjaga menjaga jarak dan tidak mengenakan masker wajah di ruang publik. Kemungkinan besar, kondisi ini sebagai dampak dari kurangnya pengetahuan tentang COVID-19. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis korelasi antara pengetahuan dengan tindakan pencegahan COVID-19. Peneliti menggunakan rancangan potong lintang (cross-sectional) dan observasional analitik. Penelitian dilaksanakan di Kota Tegal, dengan subjek penelitian masyarakat yang berusia 18 tahun ke atas. Ukuran sampel penelitian adalah sebanyak 313 orang. Data dikumpulkan pada bulan Desember 2020-Januari 2021 dengan menyebarkan kueisoner secara daring dengan memanfaatkan aplikasi Googleform dan WhatsApp. Hasil studi memperlihatkan bahwa mayoritas pengetahuan dan tindakan pencegahan penularan COVID-19 responden berada pada kategori cukup. Penelitian ini juga mengindikasikan adanya korelasi yang bermakna antara pengetahuan dan aktivitas pencegahan COVID-19 (P-value = 0,014), yang berarti tingkat pengetahuan berperan dalam kegiatan pencegahan COVID-19.