Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS JARINGAN JALAN DI KAWASAN TERUSAN IJEN KOTA MALANG Alifian, Dimas Cuzaka; Thoha, M. Aang Ibnu; Sulistio, Harnen; Wicaksono, Achmad
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.171 KB)

Abstract

Pesatnya perkembangan kota Malang saat  ini membawa dampak positif dan negatif. Salah satu dampaknya adalah padatnya volume lalu lintas di beberapa ruas dan simpang bahkan sering terjadi blocking pada simpang bersinyal dan simpang tak bersinyal. Selain itu ditambah dengan perilaku pengendara serta pengemudi yang tidak tertib. Salah satu kawasan yang ditinjau adalah kawasan terusan ijen kota malang yang merupakan kawasan yang cukup ramai dan berkembang pesat. Pada kajian ini bertujuan untuk mengetahui tentang kinerja jaringan jalan di kawasan terusan ijen untuk kondisi eksisting, kemudian menganalisa kinerja jaringan jalan di kawasan terusan ijen dalam pertumbuhan tahun rencana, dan menentukan rekayasa lalu lintas yang sesuai sehingga diharapkan dapat memberikan solusi alternatif dari permasalahan yang terjadi. Kajian yang dilakukan berupa analisa kinerja simpang tak bersinyal dan jalinan jalan serta menentukan rekayasa lalu lintas yang sesuai. Metode pengambilan data yang digunakan adalah survei cacah lalu lintas dan peninjauan geometrik jalan kondisi eksisting. Analisis kinerja simpang dan jalinan jalan mengacu pada MKJI 1997, sedangkan rekayasa lalu lintas mengacu pada referensi terkait. Parameter yang digunakan untuk merumuskan pertumbuhan volume lalu lintas adalah faktor pertumbuhan lalu lintas yang tertera pada Manual Desain Perkerasan Jalan 2012. Angka inilah yang digunakan sebagai acuan dalam memprediksikan volume lalu lintas yang terjadi di jaringan jalan kawasan terusan ijen kota Malang pada tahun 2013 sampai dengan 5 tahun,  sehingga diperoleh tingkat pelayanan masing-masing jaringan jalan di sekitar kawasan tersebut. Hasil dari kajian ini dapat ditarik kesimpulan (1) pada lokasi kajian rata-rata mendapatkan nilai LOS ≥ C sehingga perlu adanya perbaikan (2) tiap-tiap lokasi kajian mendapatkan rekayasa lalu lintas yang berbeda-beda namun bersinambungan antara satu dan lainnya. Kata kunci : rekayasa lalu lintas, jaringan jalan, kinerja jalinan dan simpang.
KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR SINGOSARI KABUPATEN MALANG Rahmat Hidayat H, Fikhry Prasetiyo,; Sulistio, Harnen; Arifin, M. Zainul
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (477.395 KB)

Abstract

Ruas jalan utama kawasan Pasar Singosari merupakan jalan Arteri yang menghubungkan Surabaya dan Malang. Semakin ramainya kegiatan pasar yang terjadi pada Pasar Singosari mempengaruhi kinerja ruas jalan utama di kawasan Pasar tersebut, maka diperlukan adanya evaluasi dan solusi untuk memperbaiki kinerja ruas jalan utama tersebut. Skripsi ini bertujuan untuk menghitung kinerja ruas jalan utama kawasan Pasar Singosari dan pertumbuhan 5 tahun mendatang, kinerja parkir Pasar Singosari, panjang antrian dan durasi memutar dari u-turn, dan memberikan rekomendasi manajemen lalu lintas guna peningkatan kinerja ruas jalan utama di Pasar Singosari.Hasil yang diperoleh dari kajian ini yaitu LOS ruas jalan utama di kawasan Pasar Singosari adalah E. Dari hasil kajian tersebut menunjukkan bahwa diperlukan adanya manajemen lalu lintas. Berikut ini adalah usulan skenario manajemen lalu lintas untuk ruas jalan utama kawasan Pasar Singosari : Penertiban PKL yang berada di bahu jalan dan pelarangan on street parkingPenataan parkir pasar dan pengaturan jalur angkutan umumPemindahan u-turn di selatan Pasar Singosari ke lokasi baruGabungan skenario 1,2, dan 3   Kata kunci : manajemen lalu lintas, kinerja ruas, kinerja parkir, kinerja u-turn, Pasar Singosari.
KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR DAN RUKO LAWANG KABUPATEN MALANG Moh. Prima Sudarmo, Arbillah Saleh,; Sulistio, Harnen; Arifin, M. Zainul
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1002.796 KB)

Abstract

Keberadaan pasar dan ruko kecamatan Lawang kabupaten Malang pada jalan arteri yang menghubungkan kota Malang dengan Surabaya menimbulkan masalah lalu lintas. Dikarenakan masalah lalu lintas yang terjadi, diperlukan adanya analisis dan solusi agar masalah lalu lintas dapat di minimalisir. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui  kinerja ruas, simpang, serta parkir pada kawasan pasar dan ruko Lawang. Kinerja ruas, simpang dan parkir dianalisis pada kondisi saat ini dan juga pada pertumbuhan 5 tahun kemudian, serta menentukan manajemen lalu lintas yang sesuai, sehingga diharapkan dapat memberikan alternatif solusi dari permasalahan yang terjadi. Metode pengambilan data yang dilakukan dengan melakukan survei geometri jalan dan traffic counting pada sekitar pasar dan ruko Lawang. Analisis kinerja ruas dan simpang menggunakan metode pada MKJI 1997, sedangkan  parkir mengacu pada pedoman parkir dirjen perhubungan darat sebagai referensi. Parameter pertumbuhan yang digunakan adalah 5% yang didapat dari manual desain perkerasan jalan Indonesia 2012. Angka inilah yang digunakan sebagai acuan dalam memprediksikan volume lalu lintas, sehingga diperoleh tingkat pelayanan jaringan jalan di sekitar kawasan tersebut. Hasil yang diperoleh yaitu (1) nilai LOS ≥ C pada kondisi eksisting lokasi kajian dan beberapa segmen parkir pada pasar dan ruko Lawang nilai indeks parkir ≥ 1, sehingga perlu dilakukan perbaikan (2) tiap- tiap lokasi kajian mendapatkan manajemen lalu lintas yang berbeda-beda namun berkesinambungan antara satu dengan lainnya. Kata Kunci: manajemen lalu lintas, pasar lawang, kinerja ruas, simpang dan parkir
PENGEMBANGAN MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA KENDARAAN PRIBADI DAN BUS TRANS MALANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PRERFERNCE (Studi Kasus Pada Kota Malang) Maulana, Hafiz Ilham; Budiarto, Wahyu Cahyo; Sulistio, Harnen; Kusumaningrum, Rahayu
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (762.886 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik perpindahan penumpang kendaraan pribadi ke kendaraan umum, Untuk mengetahui tingkat kepentingan dan kepuasan penumpang terhadapk kendaraan umum khususnya jika diadakan Bus Trans di Kota Malang. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengambila kuisoner karakteristik sosial ekonomi responden, karakteristik perjalanan dan kuisioner pemilihan moda dengan menggunakan metode Stated Preference. Atribut yang digunakan dalam stated preference adalah selisih biaya perjalanan, selisih waktu tempuh dan frekuensi jadwal keberangkatan. Responden yang diperlukan sebanyak 486 responden pengguna kendaraan pribadi dan pengguna angkutan umum. Dari hasil penelitian karakteristik sosial ekonomi, dapat diketahui bahwa mayoritas responden adalah laki-laki, usia 21-35 tahun bekerja sebagai pelajar/mahasiswa dengan pendidikan terakhir SMA/SM, pengeluaran rata-rata perbulan untuk transportasi adalah Rp 100.000,00 – Rp 200.000,00dengan pendapatan perbulan <Rp 1.000.000,00. Melakukan perjalanan dengan keperluan kantor/dinas/sekolah dengan waktu tempuh perjalanan rata- rata setiap perjalanan 10- 15 menit. Berdasarkan pemodelan  Stated preference yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa ada berpeluang pindah moda dari kendaraan pribadi ke Bus Trans Malang di Kota Malang menurut persepsi dari pengguna kendaraan pribadi apabila memenuhi kondisi sebagai berikut: Bagi Pengguna Sepeda Motor, Apabila harga satu kali perjalanan sepeda motor senilai Rp 3.500,00, waktu tempuh sepeda motor lebih lama 49,1 menit dari Bus Trans Malang dan frekuensi keberangkatan Bus Trans Malang setiap 15,34 menit, maka responden pengguna sepeda motor akan berpindah moda menggunakan Bus Trans Malang. Bagi Pengguna Mobil Pribadi Apabila harga satu kali perjalanan mobil pribadi senilai Rp 15.500,00, waktu tempuh mobil pribadi lebih lama 12 menit dan frekuensi keberangkatan Bus Trans Malang setiap 20 menit, maka responden pengguna mobil pribadi akan berpindah moda menggunakan Bus Trans Malang. Bagi Pengguna Kendaraan Pribadi Secara Gabungan Apabila harga satu kali perjalanan kendaraan pribadi lebih mahal dari Rp 3.200,00, waktu tempuh kendaraan pribadi lebih lama 2,4 menit dan frekuensi keberangkatan Bus Trans Malang setiap 18 menit, maka responden pengguna kendaraan pribadi akan berpindah moda menggunakan Bus Trans Malang. Kata Kunci : pemilihan moda, stated preference, bus trans malang, kendaraan pribadi, kendaraan umum
KAJIAN VOLUME SERTA KINERJA LALU LINTAS Jl.MT.HARYONO-JEMBATAN SOEKARNO HATTA–Jl.M.PANJAITAN–Jl.BOGOR ATAS–Jl.VETERAN DAN Jl.GAJAYANA A, Akhmad Dwiko; Nugroho, Anggi Cahyo; Arifin, M Zainul; Sulistio, Harnen
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2014)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.59 KB)

Abstract

Dengan memperhatikan kinerja jaringan jalan satu arah (Jl.MT.Haryono - Jembatan Soekarno Hatta - Jl.M.Panjaitan - Jl.Bogor Atas - Jl.Veteran dan Jl.Gajayana) di kota Malang yang semakin ramai saat akhir pekan, maka diperlukannya upaya untuk menganalisis dan mencari solusi yang diperlukan agar dampak yang terjadi dapat diminimalisir. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kinerja segmen jalan dan simpang untuk kondisi eksisting, kemudian menentukan manajemen lalu lintas yang sesuai apabila terdapat permasalahan, sehingga diharapkan dapat memberikan alternatif solusi dari permasalahan yang terjadi. Kajian yang dilakukan berupa analisa kinerja ruas, simpang dan jalinan serta menentukan manajemen lalu lintas yang sesuai. Data penelitian didapat dengan melakukan survei traffic counting pada hari Jumat dan Senin pukul 06.00-08.00 dan 15.00-17.00 serta pada lokasi jaringan jalan satu arah (Jl.MT.Haryono - Jembatan Soekarno Hatta - Jl.M.Panjaitan - Jl.Bogor Atas - Jl.Veteran dan Jl.Gajayana). Analisis kinerja simpang dan ruas mengacu pada MKJI 1997, sedangkan manajemen lalu lintas mengacu referensi terkait yaitu mengenai optimasi waktu siklus dan geometri. Sehingga diperoleh tingkat pelayanan masing-masing jaringan jalan di sekitar kawasan tersebut. Hasil yang diperoleh yaitu kondisi segmen jalan Bogor Atas kondisi eksisting pada tahun 2014 didapatkan bahwa rata-rata derajat kejenuhan (DS)  sebesar 0.25, segmen jalan M.Panjaitan derajat kejenuhan (DS) sebesar 0.711, segmen jalan MT.Haryono derajat kejenuhan (DS) sebesar 0.752, segmen jalan Soekarno Hatta derajat kejenuhan (DS) sebesar 0.743, segmen jalan Gajayana derajat kejenuhan (DS) sebesar 0.736 dan segmen jalan Veteran derajat kejenuhan (DS) sebesar 0.595. Kondisi simpang 4 Bogor-Veteran didapatkan bahwa rata-rata tundaan  sebesar 79.04 detik ,  untuk simpang 3 MT Haryono-Soehat tundaan sebesar 10.17 detik, untuk simpang 3 Gajayana-MT.Haryono tundaan sebesar  289.3 detik, untuk simpang 4 Soehat-Bunga Coklat tundaan sebesar 508.2 detik dan pada ruas simpang 4 Veteran-sumbersari tundaan sebesar 403.9 detik. Dengan memperhatikan kondisi seperti itu maka perlu adanya solusi perbaikan beberapa simpang pada jaringan jalan, yaitu pada simpang 4 Bogor-Veteran dipilih manajemen lalu lintas berupa perubahan geometri serta optimasi waktu siklus, sedangkan pada simpang 3 Veteran -Sumbersari dilakukan perubahan fase dari 3 fase menjadi 2 fase. Pada simpang 3 Gajayana-MT.Haryono cukup dilakukan perubahan waktu siklus, namun apabila membutuhkan perbaikan untuk efek yang lebih baik serta bersifat jangka panjang, perubahan geometri dapat menjadi pilihan dengan melakukan pembebasan lahan. Hal yang sama juga terjadi pada simpang 4 Soekarno Hatta-Bunga Coklat yang mana dilakukan perubahan pengaturan sinyal dari 3 fase menjadi 2 fase, namun apabila membutuhkan perbaikan untuk efek yang lebih baik maka perubahan geometri dapat menjadi pilihan dengan melakukan pembebasan lahan. Sedangkan pada ruas tidak memerlukan perbaikan karena diketahui tingkat pelayanan terburuk adalah C. Kata Kunci: Manajemen Lalu lintas, jaringan jalan, kinerja ruas dan simpang
KAJIAN PERSEBARAN LALU LINTAS AKIBAT PEMBONGKARAN JEMBATAN SOEKARNO HATTA Mahendra, Avif Dwi; W, Marka Khairi; Arifin, M Zainul; Sulistio, Harnen
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.596 KB)

Abstract

Dengan memperhatikan kinerja jaringan jalan satu arah pada lingkar Universitas Brawijaya yang meliputi Jl. Soekarno Hatta, Jl. Mayjen Panjaitan, Jl. Bogor, Jl. Veteran, Jl. Sumbersari-Gajayana, Jl. MT Haryono, Jl. Bunga Coklat-Pisang Kipas, Jl. MT Haryono XIII (sebelah Polsek), Jl. Bunga Cengkeh, Jl. Dewandaru, Jl. Kumis Kucing, dan Jl. Cendanadi Kota Malang yang semakin ramai saat akhir pekan, maka diperlukannya upaya untuk menganalisis dan mencari solusi yang diperlukan agar dampak yang terjadi dapat diminimalisir. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui distribusi perjalanan pada lingkar Universitas Brawijaya pada saat keadaan arus lalu lintas satu arah dan membuat skenario pengaturan lalu lintas akibat pembongkaran jembatan rangka Soekarno Hatta dan masa pembangunan jembatan yang baru. Kajian yang dilakukan berupa distribusi kendaraan,analisa kinerja ruas, simpang dan jalinan serta membuat skenario pengaturan lalu lintas agar dapat memberi solusi dan mengurangi terjadinya kemacetan pada saat pembongkaran jembatan rangka Soekarno Hatta danmasa pembangunan jembatan yang baru. Data penelitian didapat dengan melakukan survei distribusi kendaraan dan survei traffic counting pada hari Jumat pukul 06.00-08.00 WIB dan 15.00-17.00 WIB dengan lokasi jaringan jalan satuarahpada lingkar Universitas Brawijaya. Analisis kinerja simpang dan ruas mengacu pada MKJI 1997, sedangkan untuk skenario pengaturan lalu lintas mengacu referensi terkait yaitu mengenai optimasi waktu siklus dan geometri. Sehingga diperoleh tingkat pelayanan pada masing-masing jaringan jalan di sekitar kawasan tersebut, kemudian diambil 2 skenario yang direkomendasikan karena memiliki tingkat kinerja jalan yang lebih baikdan memiliki tingkat pengaturan lalu lintas yang relatif lebih mudah dibanding skenario yang lain. Skenario yang direkomendasikan yaitu skenario 1 dan skenario 2. Hasil yang diperoleh dari skenario 1 yaitu ruas Soekarno Hatta (arah ke Universitas Brawijaya) dengan tingkat pelayanan A dengan DS sebesar 0,34;ruas Soekarno Hatta (arah ke Blimbing) dengan tingkat pelayanan C dengan DS sebesar 0,72; ruas Soekarno Hatta (ruas pada jembatan beton) dengan tingkat pelayanan D dengan DS sebesar 0,91; ruas Bunga Cengkeh dengan tingkat pelayanan B dengan DS sebesar 0,36; ruas Dewandaru dengan tingkat pelayanan A dengan DS sebesar 0,32; ruas Cendana dengan tingkat pelayanan A dengan DS sebesar 0,06; ruas Bunga Coklat-Pisang Kipas dengan tingkat pelayanan F dengan DS sebesar 1,23; ruas MT Haryono XIII (sebelahPolsek) dengan tingkat pelayanan F dengan DS sebesar 1,23; simpang Soekarno Hatta-Bunga Coklat dengan tingkat pelayanan F dengan tundaan sebesar 339,02 detik, simpang MT Haryono-Soekarno Hatta dengan tingkat pelayanan F dengan tundaan sebesar 711,98 detik; simpang Dewandaru dengan tingkat pelayanan B dengan tundaan sebesar 13,31 detik, simpang Kumis Kucing dengan tingkat pelayanan B dengan tundaan sebesar 6,53 detik, simpang Cendana dengan tingkat pelayanan A dengan tundaan sebesar 5,00 detik. Sedangkan hasil yang diperoleh dari skenario 2 yaitu dengan hasil ruas Soekarno Hatta (arah ke Universitas Brawijaya) dengan tingkat pelayanan A dengan DS sebesar 0,34; ruas Soekarno Hatta (arah ke Blimbing) dengan tingkat pelayanan C dengan DS sebesar 0,72; ruas Soekarno Hatta (ruas pada jembatan beton) dengan tingkat pelayanan D dengan DS sebesar 0,91; ruas Bunga Cengkeh dengan tingkat pelayanan C dengan DS sebesar 0,68; ruas Dewandaru dengan tingkat pelayanan F dengan DS sebesar 1,55; ruas Cendana dengan tingkat pelayanan F dengan DS sebesar 1,67; ruas Bunga Coklat-Pisang Kipas dengan tingkat pelayanan B dengan DS sebesar 0,42; ruas MT Haryono XIII (sebelah Polsek) dengan tingkat pelayanan A dengan DS sebesar 0,09; simpang Soekarno Hatta-Bunga Coklat dengan tingkat pelayanan F dengan tundaan sebesar 394,86 detik, simpang MT Haryono-Soekarno Hatta dengan tingkat pelayanan F dengan tundaan sebesar 647,86 detik, simpang Dewandaru dengan tingkat pelayanan F dengan tundaan sebesar 829,39 detik, simpang Kumis Kucing dengan tingkat pelayanan B dengan tundaan sebesar 7,90 detik, simpang Cendana dengan tingkat pelayanan B dengan tundaan sebesar 14,40 detik. Kata Kunci : Distribusi kendaraan, jaringan jalan, kinerja ruas dan simpang, skenario   pengaturan lalu lintas
KAJIAN POTENSI PENUMPANG PESAWAT TERBANG RUTE MALANG-BALIKPAPAN DAN MALANG-BANJARMASIN Ghifarulloh, Abzar; Fais, Yudha Rahmadhani Fais; Djakfar, Ludfi; Sulistio, Harnen
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2015)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1159.896 KB)

Abstract

Transportasi adalah proses pergerakan atau perpindahan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan tertentu. Salah satu moda transportasi yang paling di minati oleh masyarakat untuk menempuh perjalanan jauh adalah pesawat terbang. Di Kota Malang terdapat Bandar Udara Abdul Rachman Saleh. Salah satu rute yang dilayani adalah Malang-Balikpapan dan Malang Banjarmasin, namun tujuan penerbangan tersebut telah diberhentikan pada November 2014. Berdasarkan hasil kajian, diketahui bahwa reponden tujuan Balikpapan didominasi oleh usia 41-55 tahun (38,38%) dan oleh usia 25-40 tahun (26,8%) tujuan Banjarmasin dengan mayoritas pekerjaan adalah Karyawanan Swasta dengan gaji 3-7 juta per bulan. Maksud perjalanan untuk kedua tujuan di dominasi oleh perjalan non-bisnis yaitu untuk menunjungi keluarga, rekreasi, ataupun pulang kampung. Dari analisis Stated Preference antara pesawat dari Malang dan pesawat dari Surabaya  yaitu berdasarkan selisih biaya perjalanan didapatkan model (UPM – UPS) = 1,831 – 0,00000656(∆X1) untuk tujuan Balikpapan dan (UPM – UPS) = 2,445 – 0,0000085(∆X1) untuk tujuan Banjarmasin. Berdasarkan selisih ketepatan jadwal didapatkan model (UPM – UPS) = 2,143 – 0,022(∆X2) untuk tujuan Balikpapan dan (UPM – UPS) = 2,211 – 0,024(∆X2) untuk tujuan Banjarmasin. Berdasarkan selisih frekuensi perjalan didapatkan model (UPM – UPS) = 1,577 + 0,072(∆X3) untuk tujuan Balikpapan dan(UPM – UPS) = 2,412 + 0,147(∆X3) untuk tujuan Banjarmasin. Jumlah potensi penumpang akan semakin naik  diatas angka 90 orang per hari pada tujuan Balikpapan dan Banjarmasin. Jika selisih biaya perjalanan antara pesawat dari Malang dan pesawat dari Surabaya di bawah angka Rp 200.000, selisih ketepatan jadwal dibawah 60 menit, dan frekuensi keberangkatan minimal 1 kali per hari dari Malang.   Kata Kunci :      Potensi Penumpang, Pesawat Terbang, Malang-Balikpapan, Malang-Banjarmasi, Metode Stated Preference.
MODEL KECELAKAAN SEPEDA MOTOR PADA SUATU RUAS JALAN Suraji, Aji; Sulistio, Harnen
Jurnal Transportasi Vol 10, No 1 (2010)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.098 KB)

Abstract

Recently, motorcycle population in Indonesia is increasing rapidly. Meanwhile, the number of accidents involving motorcycles is higher than that of other motor vehicles. Based on the problem, it is important to find out a solution so that the road transportation safety can be created. The objective of this study is to model motorcycle accidents on the road. The dependent variable, as a response variable, is the number of motorcycle accidents and the independent variables are traffic volume, speed, lane width, lane number, and shoulder. The road accident data were collected from 18 roads in four areas, including Surabaya City, Malang City, Malang Regency, and Batu City. Modeling analysis employed a Generalized Linear Modeling (GLM) method. The results indicated that the model can be used to describe the actual condition of the road accidents. Moreover, it is also showed that the motorcycle accidents are significantly influenced by volume, speed, lane width, lane number, and shoulder variables. High volume and speed will increase accident risks, but the increase in lane width, lane number, and shoulder will decrease accident risks.Keywords: motorcycle accident, motorcycle accident modeling, road traffic accident
MODEL KEBUTUHAN PARKIR PADA PUSAT PERBELANJAAN DI KOTA MALANG: STUDI KASUS PLASA DIENG, PLASA GAJAHMADA, DAN MALANG PLASA Kurniawati, Usnun Nasichah; Arifin, Zainul; Sulistio, Harnen
Jurnal Transportasi Vol 7, No 1 (2007)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.721 KB)

Abstract

Abstrak Studi ini mencoba untuk mengetahui model kebutuhan parkir di pusat perbelanjaan di Kota Malang dengan menggunakan metode analisis korelasi, analisis regresi, dan analisis komponen utama. Data yang digunakan berupa data primer yang didapat dari hasil survai di tiga pusat perbelanjaan (Plasa Gajahmada, Plasa Dieng, dan Malang Plasa) dan data sekunder yang diperoleh dari pihak-pihak yang terkait. Metode analisis yang digunakan adalah analisis korelasi, analisis regresi, dan analisis komponen utama. Variabel-variabel penentu yang diperkirakan dapat mempengaruhi kebutuhan parkir sebanyak 5 variabel yaitu jumlah kedatangan sepeda motor, jumlah kedatangan mobil, jumlah pengunjung yang masuk, luas lantai bangunan, jumlah karyawan. Dari hasil analisis untuk  model  kebutuhan parkir, diperoleh bahwa model kebutuhan parkir untuk sepeda motor yang sesuai adalah Y1 = -4492,641+6,706 X1+2,079 X2+0,056 X3+1,258 X4 + 0,671 X5 dengan variabel-variabel penentu jumlah kedatangan sepeda motor (X1), jumlah kedatangan mobil (X2), jumlah pengunjung yang masuk (X3), luas lantai bangunan (X4), dan jumlah karyawan (X5). Koefisien determinasi (R2) yang diperoleh adalah sebesar 0,832. Persamaan model kebutuhan parkir mobil untuk mobil adalah Y2 = -6094,481 + 13,154 X1 + 4,152 X2 + 0,111 X3 + 2,032 X4 dengan variabel-variabel penentu jumlah kedatangan sepeda motor (X1), jumlah kedatangan mobil (X2), jumlah pengunjung yang masuk (X3), luas lantai bangunan (X4). Persamaan model tersebut memiliki nilai koefisien determinasi sebesar 0,708.Kata-kata Kunci: model kebutuhan parkir, pusat perbelanjaan, regresi komponen utama
KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN DI INDONESIA SAATNYA ADA PERUBAHAN Sulistio, Harnen
Jurnal Transportasi Vol 8, No 2 (2008)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.094 KB)

Abstract

Abstract This paper describes the implementation of road safety strategy that was experienced in many developed countries, whereby the sustainable road transport issues were included. Such strategy can hardly be found in Indonesia, the country that facing with serious problem in road accidents. Road safety action plans, those carried out to mitigate road accidents in some countries, were presented. In addition the paper also suggested the actions have to be taken to make better road accidents situation in Indonesia. Keywords: road safety strategy, road accidents, action plans