Eli Kurniasih
STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH TERAPI SPIRITUAL (ISLAM) TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN HEMODIALISA Eli Kurniasih; Anih Kurnia; Laila Fitri Istiqomah
Jurnal Keperawatan Galuh Vol 3, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jkg.v3i1.6584

Abstract

Masalah kesehatan terkait ginjal setiap tahun semakin banyak, salah satu masalah ginjal yang dihadapi orang baik negara maju maupun berkembang adalah penyakit ginjal kronis yang dikenal dengan gagal ginjal. Pasien gagal ginjal yang menjalani perawatan hemodialisis mengalami kecemasan karena krisis, ketakutan, ancaman kematian, dan perasaan terancam. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang efektif, efisien dan mudah diterapkan untuk mengurangi kecemasan pasien dan beradaptasi dengan stresor yang ada. Relaksasi spiritual merupakan upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk mencapai keadaan relaksasi yang ditandai dengan berkurangnya aktivitas saraf simpatis melalui keyakinan spiritual dan agama para pihak, sehingga dapat mengendalikan keadaan fisik. Berdasarkan metode spiritual diharapkan akan menimbulkan perubahan mental yang pada akhirnya mengarah pada relaksasi yang baik Rancangan penelitian Literature Review. Pencarian literatur baik internasional maupun nasional yang dilakukan dengan menggunakan database Google Scholer, Perpustakaan Nasional, Garuda, Proquest. Hasil penelitian ini bahwa Penerapan intervensi terapi spiritual islami untuk mengatasi kecemasan pada pasien yang menjalani hemodialisa memiliki pengaruh yang sama mengatakan bahwa dari intervensi terapi spiritual yang dilakukan perawat dapat memberikan pengaruh dalam menurunkan tingkat kecemasan. Peneliti yang melakukan penelitian serupa namun ada yang berbeda hasil, didalamnya terdapat satu responden yang justru kecemasannya tetap berada pada kategori kecemasan tinggi. Simpulan: Penerapan intervensi terapi spiritual islami untuk mengatasi kecemasan pada pasien yang menjalani hemodialisa memberikan pengaruh dalam menurunkan Kecemasan.Kidney-related health problems are increasing every year, one of the kidney problems faced by people in both developed and developing countries is chronic kidney disease known as kidney failure. Kidney failure patients undergoing hemodialysis treatment experience anxiety due to crisis, fear, death threats, and feelings of threat. Therefore, an effective, efficient and easy-to-implement strategy is needed to reduce patient anxiety and adapt to existing stressors. Spiritual relaxation is an effort made by the community to achieve a state of relaxation characterized by reduced sympathetic nerve activity through the spiritual and religious beliefs of the parties, so that they can control their physical condition. Based on the spiritual method, it is hoped that it will cause mental changes which ultimately lead to good relaxation. Research design Literature Review. Literature searches both international and national were carried out using the Google Scholer database, the National Library, Garuda, Proquest. The results of this study that the application of Islamic spiritual therapy interventions to overcome anxiety in patients undergoing hemodialysis have the same effect, saying that spiritual therapy interventions carried out by nurses can have an influence in reducing anxiety levels. Researchers who conducted similar studies but had different results, in which there was one respondent whose anxiety remained in the category of high anxiety. Conclusion: The application of Islamic spiritual therapy interventions to overcome anxiety in patients undergoing hemodialysis has an effect in reducing anxiety.
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEKAMBUHAN GASTRITIS DI RUANGAN IV & IV RSU DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA Eli Kurniasih
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 12, No 1 (2014)
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v12i1.75

Abstract

Gastritis merupakan penyakit terbesar di seluruh dunia dan bahkan diperkirakan diderita lebih dari 1.7 milyar pada negara yang sedang berkembang, infeksi diperoleh pada usia dini dan pada negara maju sebagian besar dijumpai pada usia tua. Gastritis merupakan radang pada jaringan dinding lambung paling sering diakibatkan oleh ketidakteraturan diet. Misalnya makan terlalu banyak, terlalu cepat, makan-makanan terlalu banyak bumbu atau makanan yang terinfeksi penyebab yang lain termasuk alcohol, aspirin, refluk empedu atau therapy radiasi. Penyembuhan gastritis membutuhkan pengaturan makanan sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi pencernaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola makan dengan frekuensi kekambuhan gastitis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitaian ini adalah metode korelasional dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Penelitian Cross Sectional. Pada penelitian ini populasinya adalah semua penderita gastritis yang berkunjung ke rumah sakit umum Tasikmalaya dalam 1 bulan yaitu bulan Mei yang di rawat di ruang IV dan VI yang merupakan ruangan perawatan penyakit dalam. Diketahui hasil penelitian. Ada hubungan antara cara pengolahan makanan, pola makan dan jenis makanan dengan frekuensi kekambuhan pasien gastritis di ruang IV &VI penyakit dalam RSUD Tasikmalaya