Abstrak: Kontraktor seringkali mengalami kesulitan atau kendala-kendala saat menjalankan proyek, seperti ketersediaan bahan baku, ketersediaan tenaga kerja, faktor cuaca dsb. Oleh karena itu, perusahaan selaku pelaksana proyek harus mampu mengadakan pengendalian yang tepat agar dalam pelaksanaan kegiatan proyek dapat diselesaikan tepat waktu dengan biaya yang sesuai dengan rencana. Metode earned value dapat diguankan untuk mengetahui adanya penyimpangan varians biaya dan varians jadwal secara terpadu. Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan dengan menggunakan metode earned value pada proyek ruko Damara Village, dapat disimpulkan pada bulan Juni varian biaya sebesar Rp -621.705 dan varians jadwal sebesar Rp 2.482.070, untuk index kinerja sebesar 0,94 dan index kinerja jadwal sebesar 1,32. Sedangkan untuk bulan Juli varian biaya sebesar Rp -9.433.536 dan varians jadwal Rp -5.329.146 dengan index kinerja biaya sebesar 0,82 dan index kinerja jadwal sebesar 0,89 sehingga proyek pembangunan ruko bernilai negatif, artinya pelaksanaan proyek belum berjalan baik. Pada bulan Agustus varians biaya sebesar Rp 4.293.035 dan varians jadwal sebesar Rp -338.926, untuk index kinerja sebesar 1,16 dan index kinerja jadwal sebesar 0,99 mengalami kenaikan dikarenakan penambahan tenaga kerja dan sebagai akselerasi setelah masa libur kerja saat hari raya di bulan Juli 2017.Kata Kunci: pengendalian biaya, varian biaya, varian jadwal, metode earned value.Abstract: Contractors often experience difficulties or obstacles when carrying out projects, such as availability of raw materials, availability of labor, weather factors, etc. Therefore, as operators, developers must be able to carry out proper control so that the implementation of project activities can be completed on time at a cost according to plan. The earned value method can be used to find out the deviation of cost variance and schedule variance in an integrated manner. Based on the results of research and calculations using the earned value method on the Ruko Damara Village project, it can be concluded that in June the cost variant was IDR -621,705 and the schedule variance was IDR 2,482,070, for a performance index of 0.94 and a schedule performance index of 1.32. Whereas for July the cost variant was IDR -9,433,536 and the schedule variance was IDR -5,329,146 with a cost performance index of 0.82 and a schedule performance index of 0.89 so that the project index was negative, meaning that the project implementation was not going well. In August the cost variance was Rp.4,293,035 and the schedule variance was Rp.338,926, for the performance index of 1.16 and the schedule performance index of 0.99, an increase was due to the addition of labor and as an acceleration after the working holiday during holidays at July 2017.Keywords: cost management, cost variance, schedule variance, earned value method.