This Author published in this journals
All Journal Jurnal Dinamis
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

JAVANESE LANGUAGE ATTITUDE TOWARDS SPEECH LEVELS OF VERNACULAR IN KELURAHAN BANDAR SELAMAT MEDAN Farida Romaito Pohan
DINAMIS Vol 1 No 12 (2017): DINAMIS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58839/jd.v1i12.33

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap berbahasa jawa melalui tingkat tutur di Kelurahan Bandar Selamat Medan. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) ada dua jenis tingkat tutur di Kelurahan Bandar Selamat medan, yaitu Madya dan Ngoko. Mereka menggunakan tingkat tutur Madya bukan kerena mereka mengetahui tentang tingkat tutur tersebut dengan baik, tapi gaya berbicara seperti itu datang secara alami pada diri mereka karena pengaruh keluarga dan lingkungan dan mereka masih mempertahankan dan peduli dengan Tata krama, Andap-ansor, dan Tanggap ing sasmita meskipun mereka tinggal di kota lain. Dan mereka menggunakan tingkat tutur Ngoko karena pengaruh transmigrasi yang mengharuskan mereka menggunakan Bahasa Indonesia karena mereka berada lingkungan yang terdiri dari banyak suku, oleh sebab itu mereka berbicara sama seperti masyarakat disana dan tidak perduli lagi dengan Tata krama, Andap-ansor dan Tanggap ing sasmita (2) karakter dan sikap bahasa orang Jawa di Kelurahan Bandar Selamat Medan adalah mereka memiliki kesetiaan yang tinggi kepada bahasa daerahnya, mereka bangga menggunakan bahasa daerahnya dan kesadaran mereka akan norma-norma sangat lemah karena mereka tinggal di pulau Sumatera jadi norma-noma yang ada pada orang Jawa tidak terlalu penting (3) orang Jawa di Kelurahan Bandar Selamat Medan memiliki sikap positif terhadap bahasa daerahnya karena mereka masih peduli dengan Tata krama, Andap-ansor dan Tanggap ing sasmita seperti yang di lakukan orang Jawa di pulau Jawa.