Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

AKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU TUNGGU KAPAL DI PELABUHAN MANOKWARI Thelly S. H. Sembor
DINAMIS Vol 1 No 12 (2013): DINAMIS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi waktu tunggukapal serta mencari variabel yang paling dominan yang berpengaruh terhadap waktu tunggukapal di Pelabuhan Manokwari. Jumlah sampel penelitian diambil dengan menggunakanProportional random sampling yaitu dengan mengambil sebanyak 77 kapal yang terdiri dari: 19 kapal Penumpang, 31 kapal General Cargo dan 27 kapal Petikemas.Teknik Analisa Regresi Linier Berganda untuk menguji hipotesis digunakan uji F padataraf nyata = 0,05, digunakan untuk mengetahui apakah secara bersama-sama variabelbebas (X) mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Y). Nilai signifikan F pengujianhipotesis adalah sebesar 0,000 apabila dibandingkan dengan taraf nyata = 0,05 berarti nilaisignifikan F lebih kecil dari taraf nyata = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara bersamasama variabel bebas Permintaan Kapal Pandu, Kesiapan Peralatan Bongkar muat, danProduktivitas Bongkar Muat di Dermaga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadapvariabel terikat yaitu waktu tunggu kapal, berarti hipotesis penelitian ini dapat diterima.Variabel Dominan yang mempengaruhi waktu tunggu kapal ditunjukan pada metodestepwise dari regresi yang menyebutkan untuk Kapal Penumpang Variabel yang dominanyang mempengaruhi waktu tunggu kapal adalah variabel (Produktivitas Bongkar muat),untuk kapal General Cargo yang dominan yang mempengaruhi waktu tunggu kapal adalahvariabel (Produktifitas Bongkar Muat) sedangkan Kapal Petikemas variabel yang dominanyang mempengaruhi waktu tunggu kapal adalah (Permintaan Kapal Pandu)Koefesien determinasi mendapatkan nilai adjusted R² untuk Kapal Penumpangsebesar, 0,478. Dengan demikian 4,78% Waiting Time dijelaskan oleh 3 (tiga) variabeltersebut, sedangkan sisanya 52,2% merupakan pengaruh variabel lain yang tidak termasukdidalam penelitian ini. Koefesien determinasi mendapatkan nilai adjusted R² untuk KapalGeneral Cargo sebesar, 0,236. Dengan demikian 23,6% Waiting Time dijelaskan oleh 3(tiga) variabel tersebut, sedangkan sisanya 76,4 % merupakan pengaruh variabel lain yangtidak termasuk didalam penelitian ini. Koefesien determinasi mendapatkan nilai adjusted R²untuk Kapal Petikemas sebesar, 0,194. Dengan demikian 19,4% Waiting Time di jelaskanoleh 3 (tiga) variabel tersebut , sedangkan sisanya 80,6% merupakan pengaruh variabel lainyang tidak termasuk di dalam penelitian ini.
STUDI KETERSEDIAAN DAN KEMAMPUAN MEMBAYAR ANGKUTAN UMUM KOTA KE KABUPATEN PEMEKARAN DI PROPINSI PAPUA-PAPUA BARAT Thely S.H Sembor; Dewi Anggraeni
DINAMIS Vol 2 No 12 (2014): DINAMIS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transportation of publik transport of in city Shove is transportation which islocated in mother of Town of Provinsi Papua West. But transportation of publiktransport in Town Shove the the target regency in Maybrat and Arfak not yet ownedthe tariff which field is by what wanted by service ( society ), so also on the contrarycommon/ public transport cost from Regency of Maybrat, Arfak, Nabire and Supiori ofTown target Shove. So that/ to be transport cost of public treated by Government andOperator can there are balance require to be done/conducted or know the ability payfor the society of Ability To Pay ( ATP ) and willingness pay for the society ofWillingness To Pay (WTP) user of service of publik transport transportation.Doing/Conducting measurement of Ability To Pay (ATP), using method of householdbudget and Willingness To Pay ( WTP ) using method of State Preference. Result ofresearch that is estimate the average value of ATP and average value of WTP by 80%responden ready to overpay to the make-up of safety.
MANAJEMEN PENGELOLAAN PARKIR JASA PUBLIK ( STUDI KASUS LOKASI PASAR IKAN HAMADI ) Thelly S.H Sembor; Estina Fransiska Wanggai
Jurnal PORTAL SIPIL Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Portal Sipil
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1124.83 KB)

Abstract

Penyediaan lahan parkir di Pasar Ikan Hamadi Kota Jayapura belum tertata rapih, hal initerlihat dari kendaraan yang masuk ke Pasar Ikan Hamadi baik llyitu Kendaraan para Penjualmaupun para pembeli atau pengunjung parkir tidak pada tempatnya selain itu juga belumadanya penertiban tarif parkir yang ditetapkan oleh Pemerintah atau belum adanya manajemenpengelolaan parkir yang baik.Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menghitung volume kendaraan baik pada hari liburmaupun hari kerja, menganalisa dan mendesain parkiran pasar ikan hamadi serta mendapatkanmanajemen pengelolaan parkir jasa publik pada lokasi pasar ikan hamadi kota jayapura.Dari hasil survey dan pengolahan data diperoleh volume kendaraan tertinggi yaitu padahari libur dimana untuk kendaraan roda 2 sebanyak 473 kendaraan dan roda 4 sebanyak 444kendaraan. Sedangkan untuk kapasitas parkir kendaraan roda 2 yang tadinya 76 petar parkirmenjadi 135 petak parkir dan kendaraan roda 4 yang sebelumnya 25 petak parkir menjadi 30petak parkir.Sebagai saran dan rekomendasi, perlu adanya keseriusan Pemerintah Kota Jayapura dalamhal ini Dispenda Kota Jayapura yang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi dalam mengaturtentang pengelolaan manajemen parkir yang didalamnya termasuk Retribusi Parkir Kendaraansebagai salah satu Sumber PAD (Pendapatan Asli Daerah).
KAJIAN SISTEM DRAINASE KOTA NABIRE Wahyuddin Manambun; Thelly S.H Sembor
Jurnal PORTAL SIPIL Vol 6 No 1 (2017): Jurnal Portal Sipil
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (625.888 KB)

Abstract

Banjir merupakan sebuah keadaan dimana daerah yang biasanya tidak tergenang oleh air menjaditergenang, dan keadaan seperti ini sangat merugikan seperti terhambatnya jalur transportasi yangberimbas pada laju roda perekonomian suatu daerah.Di Kelurahan Oyehe dan Keluruhan Kalibobo banjir terjadi menyebabkan genangan di beberapatitik, hal ini terjadi karena drainase yang tidak mampu lagi bekerja sebagaimana mestinya untukmenampung dan mengalirkan debit air, Faktor utama penyebab banjir yang terjadi pada wilayahDistrik Nabire, khususnya pada daerah Kelurahan Oyehe dan Kelurahan Kalibobo adalahterganggunya aliran air yang disebabkan oleh ulah manusia dan aktivitas alam yang menyebabkansedimentasi dan sampah yang menumpuk di drainase.
ANALISA KINERJA PERSIMPANGAN IFAR GUNUNG DI KABUPATEN JAYAPURA Thelly S.H Sembor; Emanuel E Puaka
Jurnal PORTAL SIPIL Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Portal Sipil
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.877 KB)

Abstract

Transportasi merupakan salah satu masalah utama yang di hadapi. Bagian jalan yang seringmenimbulkan permasalahan lalu lintas biasanya terjadi pada persimpangan yang merupakantempat sumber konflik lalu lintas yang rawan terhadap kecelakaan dikarenakan terdapatpergerakan lalulintas menerus dan saling memotong antara kendaraan yang satu dengankendaraan yang lainnya dan mencakup pergerakan perputaran yang mengakibatkan gangguanlalu lintas simpangan yang di tunjukan dengan nilai kapasitas, tundaan, dan peluang antrian.Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh denganpengambilan data lalu lintas selama 6 hari dan dilakukan dari jam 07.00–17.00 WIT sertapengukuran secara langsung kondisi geometrik simpang di lokasi penelitian. Data sekunderberupa data jumlah penduduk Kabupaten Jayapura. Analisa data dalam penelitian iniberdasarkan pada MKJI 1997 dengan bantuan MS. Exel 2010.Hasil analisis penelitian ini menunjukan bahwa arus lalu lintas terpadat terjadi pada hariSenin dengan volume lalu lintas (Q) sebesar 3627.22 smp/jam, derajat kejenuhan (DS) sebesar0.84 (>0,75), tundaan lalu lintas simpang (DT1) sebesar 9.92 dtk/smp, tundaan lalu lintas jalanutama (DTMA) sebesar 7.25 dtk/smp, tundaan lalu lintas jalan minor (DTMI) sebesar 56.20dtk/smm, tundaan simpang (D) sebesar 13.82 dtk/smp, dan peluang antrian (QP) sebesar28.39%- 56.17%. Hal ini menunjukan bahwa simpang tersebut mempunyai tingkat operasional yangcukup tinggi sehingga perlu dilakukan evaluasi dan penanganan yang tepat terhadap simpangtersebut.
PERENCANAAN JARINGANAN AIR BERSIH DI KAMPUNG BOLAKME DAN LANI TIMUR DISTRIK BOLAKME KABUPATEN JAYAWIJAYA Rana Wenda; Thelly S. H. Sembor
Jurnal PORTAL SIPIL Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Portal Sipil
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.21 KB)

Abstract

Air merupakan unsur utama bagi kehidupan manusia. Kekurangan suplai air bersih akanberpengaruh pada berbagai faktor kehidupan manusia. Metode yang dipakai adalah metodeobservasi yakni teknik pengambilan data melalui pengamatan langsung di lapangan baikpengukuran debit, pengukuran topografi maupun metode dokumentasi dan wawancara yakni teknikpengambilan data dengan mengambil teori-teori, rumus-rumus ,peraturan dan ketetapan yangmenunjang dalam penelitian ini dan data-data yang diperoleh dari lokasi penelitian. Metode yangdigunakan dalam perhitungan proyeksi jumlah penduduk menggunakan Metode Aritmatik, MetodeGeometrik dan Metode Eksponensial. Hasil proyeksi jumlah penduduk Kampung Bolakme DanLani Timur tahun 2021 adalah 1.181 jiwa. Besar kebutuhan air pada tahun rencana adalah 0,605ltr/dtk. Debit Mata Air Dari Kali Wenabur adalah 1,017 ltr/dtk. Jenis pipa yang digunakan adalahjenis pipa HDPE Wavin Black, dengan diameter pipa DISTRIBUSI d = 2 inchi = 5.08 cm dan PipaTranmisi d= 4 inchi = 10.16 cm.Volume bak penangkap mata air (broncaptering) 31.5 m3 , volumebak penampung (reservoir) 36 m3 dan terdapat 3 unit hidran umum (HU). Teknis operasionalmenyangkut hal-hal teknik yakni rincian kebutuhan operasional dan pemeliharaan, pelaku danketerampilan yang dibutuhkan.
ANALISA KEBUTUHAN LAHAN PARKIR BANDAR UDARA WAMENA Thelly S.H Sembor; Ika Maya Sari
Jurnal PORTAL SIPIL Vol 5 No 1 (2016): Jurnal Portal Sipil
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.178 KB)

Abstract

Bandar Udara Wamena sebagai sarana pokok sektor transportasi udara dalam penyelenggaraanpenerbangan dan merupakan tempat untuk pelayanan jasa angkutan udara, pergerakan penumpangdan barang pada Bandara Udara Wamena.Tujuan Penelitian adalah menganalisis karakteristik parkir kendaraan. Metode dan teknikpengumpulan data: penyediaan data, analisis data, penyajian hasil analisa dan pembahasan.Hasil penelitian sebagai berikut: Volume parkir tertinggi 313 kendaraan roda 2, 298 kendaraan roda4. Akumulasi parkir tertinggi 344 kendaraan roda 2, 345 kendaraan roda 4.Hasil analisis tentang Perencanaan Lahan Parkir Bandar Udara Wamena, dan kapasitas ruangparkir pada lokasi parkir Bandar Udara Wamena cukup untuk menampung kendaraan, hanya sajatidak adanya penataan parkir yang baik, oleh karena itu kendaraan parkir di sembarang tempatmengakibatkan sirkulasi keluar dan masuk lokasi parkir menjadi tidak nyaman.
STUDI PENGEMBANGAN BANDAR UDARA TARIA KABUPATEN MAMBERAMO TENGAH Thelly S.H Sembor; Agus Tri Winarno
Jurnal PORTAL SIPIL Vol 5 No 2 (2016): Jurnal Portal Sipil
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.792 KB)

Abstract

Hingga sampai saat ini Bandar Udara Taria masih memiliki kelemahan yang sangat signifikanbaik disisi udara maupun sisi darat untuk itu dirasakan perlu untuk melakukan suatupengembangan agar mampu menjawab kebutuhan transportasi udara untuk masa yang akandatang. Tujuan dari perencanaan ini adalah untuk mengembangkan Bandar Udara Taria agarmemenuhi standar operasional keselamatan penerbangan. Metode perencanaan yang dilakukanmenggunakan data primer seperti data kondisi bandara dan ketersedian lahan serta datasekunder seperti data arus lalu lintas udara, karakteristik pesawat dan data penduduk yangdijadikan acuan sebagai dasar perencanaan pengembangan Bandar Udara Taria. Perencanaanpengembangan Bandar Udara Taria meliputi Runway, Taxiway, Apron yang mengacu padastandar FAA dan ICAO, sementara untuk perencanaan perkerasan mengacu pada standar FAA,ICAO dan PCA, serta penentuan luasan terminal penumpang. Dari hasil analisis diperolehkanPanjang runway yang dibutuhkan adalah 1500 meter, yang berada pada azimut 02–20, untukperkerasan lentur runway, taxiway dan Apron didapat ketebalan adalah 27cm, luas Apron 185 mx 80 m dan luas total terminal penumpang 600 m² untuk jumlah penumpang < 100.000 /tahun.
PERENCANAAN DERMAGA PETI KEMAS DEPAPRE DI KABUPATEN JAYAPURA PROVINSI PAPUA Maxen Than B. Etmond; Thelly S. H. Sembor
Jurnal PORTAL SIPIL Vol 5 No 2 (2016): Jurnal Portal Sipil
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.063 KB)

Abstract

Perencanaan pelabuhan peti kemas Depapre Jayapura adalah untuk menciptakan perkembanganekonomi yang lebih baik sebagai salah satu kawasan industry serta sistem transportasi yanglebih baik pula. Kawasan Maloy membutuhkan sebuah pelabuhan peti kemas yang dapatmenghubungkan kawasan ini ke tempat-tempat yang lainnya dengan membawa berbagai hasilsumber daya alam. Untuk membuat sebuah pelabuhan, hal pertama yang perlu dilakukan adalahmelakukan sejumlah survey.Survey-survey tersebut diantaranya adalah pemetaan wilayah, pasang surut,analisis angin dangelombang, serta penyelidikan tanah. Semua survey tersebut harus dilakukan untukperencanaan yang baik. Kapal yang akan berlabuh di pelabuhan ini adalah kapal peti kemas22.000 DWT sehingga membutuhkan panjang dermaga 260 m dan lebarnya 20 m. Dari hasilanalisis pasang surut dan gelombang, diperoleh elevasi deck dermaga adalah 5 m di ataspermukaan laut. Jenis dermaga yang digunakan adalah Wharf, yang berarti kedalaman air yangdibutuhkan berada jauh dari garis pantai. Dermaga ini menggunakan beton bertulang untukstruktru utamanya. Untuk pondasi, dermaga menggunakan tiang pancang tipe “ASTM A252Spiral Welded Pipe”. Dimensi tiang pancang yang digunakan yaitu; 1000 cm, 350 cm, 175 cm.Jenis fender yang digunakan utnuk dermaga adalah fender karet “SCN 1000” yang dapatmempertahankan 48 t.m energy dan bollard yang digunakan adalah bollard berkapasitas 100ton.
ANALISA MASALAH SISTEM DRAINASE JALAN RAYA DI DEPAN HOTEL SENTANI INDAH KABUPATEN JAYAPURA Thelly S. H. Sembor
Jurnal PORTAL SIPIL Vol 1 No 1 (2012): Jurnal Portal Sipil
Publisher : Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.76 KB)

Abstract

Daerah Sentani khususnya daerah Hawai merupakan daerah dengan kawasan perbukitan, kawasan perBukitanberfungsi sebagai daerah penyerapan air pada waktu musim penghujan datang, tetapi kenyataan yang dihadapisekarang adalah kawasan perbukitan yang tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya karena telah dilakukaneksplorasi besar – besaran yang tidak memperhitungkan atau memperdulikan lingkungan sekitarnya.Dari kegiatan eksplorasi yang dilakukan menimbulkan sedimen – sedimen atau endapan yang mengganggukerja sistem Drainase yang ada di kawasan tersebut. Akibat terjadinya endapan pada drainase di daerah tersebutmaka debit air kemudian menjadi tergenang dan menutupi badan jalan yang akhirnya mengganggu kelancaranarus lalu lintas di kawasan tersebut. Dari hasil analisa yang dilakukan, kegiatan eksplorasi gunung yangdilakukan dapat membawa dampak buruk terhadap kemampuan menyerap air oleh gunung itu sendiri danpenumpukan sedimen di drainase kawasan tersebut.