This Author published in this journals
All Journal Jurnal Dinamis
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

POTRET MASYARAKAT MISKIN DI DAERAH KAYA SUMBER DAYA ALAM Bonefasius Bao; Apner Siang
DINAMIS Vol 2 No 12 (2014): DINAMIS
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Keerom merupakan sebuah daerah otonom, yang jumlahpenduduk miskinnya cukup tinggi, jika membandingkannya dengan beberapa daerahlain di Provinsi Papua. Berdasarkan data BPS tahun 2011, Kabupaten Keerommasuk dalam kategori wilayah termiskin 24 dari 29 kabupaten/kota yang ada diProvinsi Papua, dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 11,4 ribu orang atau21,98% dari jumlah penduduknya sebanyak 50.043 jiwa.Studi tentang implementasi kebijakan ini dimaksudkan untuk mengukur duahal penting, pertama, bagaimana potret context dan content kebijakanpenanggulangan kemiskinan? dan yang kedua, sejauhmana capaian tujuanimplementatif program Bantuan Keuangan Kepada Kampung (BK3) dalam rangkamewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.Berdasarkan data yang dihimpun dan kemudian dianalisis, maka tujuanBantuan Keuangan Kepada Kampung (BK3) khususnya mengenai kemandirianmasyarakat menunjukan adanya peningkatan yang cukup signifikan, di manaterdapat adanya potret partisipasi warga yang sangat bergairah dalam melaksanakanseluruh tahapan kegiatan, kaum marjinal menjadi lebih berdaya, kapasitasmasyarakat dalam mengelolah sumberdaya yang dimiliki juga meningkat. Sementaraitu, kesejahteraan masyarakat pada tingkatan yang paling sederhana dapatdikatakan cukup meningkat, jika ukurannya adalah akses ekonomi, infrastruktur,akses pendidikan dan kesehatan cukup siginifikan. Sementara itu, dalam kurunwaktu empat tahun pelaksanaan program Bantuan Keuangan Kepada Kampung(BK3) tahun 2010-2014, secara de jure (data BPS), upaya pengurangan angkakemiskinan belum tercapai, (karena diduga ada muatan kepentingan), namun secarade facto, sesungguhnya program ini telah mengurangi angka kemiskinan.