Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Optimization of Cow’s Milk Processing into Milk Soap Bar on Small-Medium-Micro Enterprises (UMKM) Ari Diana Susanti; Sulistyo Saputro; Wusana Agung Wibowo
Equilibrium Journal of Chemical Engineering Vol 2, No 2 (2018): Volume 2 No 2 July 2018
Publisher : Program studi Teknik Kimia UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/equilibrium.v2i2.40435

Abstract

The quality and quantity of cow’s milk produced were determined by the genetic, food, age, milking processing, and the treatment of cattle. The storability of fresh cow's milk tends to be short. Therefore, it is necessary to find ways to extend the life time of fresh cow's milk, one of which is by processing fresh cow's milk into other products, such as milk soap bar. The purpose of this study was to determine the appropriate method of milk soap bar production in home industries capacity and to formulate composition of vegetable oils and fresh cow's milk. The milk soap bar obtained then was analyzed in several laboratory tests such as acidity test (pH), moisture content, free alkaline content, and foam stability. Based on the research, it is turned out that the appropriate method of milk soap bar production was the cold process. The optimum formula is olive oil (11%), coconut oil (22%), palm oil (22%), fresh cow's milk (33%), and NaOH pellets (12% - equivalent to 9.2 N). The free alkaline content will decrease according the curing time. Simpler economic evaluation obtained that the production cost of milk was Rp.6,711.22/package of 80 grams of milk soap bar. Milk soap bar  is sold for Rp. 7,000.00 will provide 87.96% after-tax of ROI, 11.7– month of POT, and 65.31% of BEP.
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN HIDROLISIS GARAM BERBASIS MODEL INKUIRI TERBIMBING (GUIDEDINQUIRY) UNTUK SISWA MADRASAH ALIYAH KELAS XI Isworini Isworini; Widha Sunarno; Sulistyo Saputro
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 3 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v4i3.9542

Abstract

Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) ini bertujuan untuk: (1) menghasilkanmodulpembelajaran hidrolisis garam berbasis model inkuiri terbimbing untuk siswa Madrasah Aliyah kelas XI; (2) mengetahui kelayakan modul hasil pengembangan untuk media pembelajaran hidrolisis garam di Madrasah Aliyah; (3) mengetahui efektivitas modulhasil pengembangan untuk pembelajaran hidrolisis garam di Madrasah Aliyah. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan model pengembangan 4D (Four-D model)yang terdiri atas empat tahap yaitu define, design, develop, disseminate. Tahap disseminate pada penelitian ini tidak dilakukan, karena penelitian ini hanya sebatas uji kelayakan dan efektivitas media pembelajaran berupa modul. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai responden adalah ahli Materi, ahli Pembelajaran, ahli Grafika, Teman Sejawat, siswaMAN Tempursari Kab. Ngawi, siswa MAN Ngawi, dan siswa MAN Paron. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Desember 2013 sampai Desember 2014. Instrumen penelitian menggunakan instrumen nontes yaitu dokumentasi, angket dan lembar observasi serta instrumen tes yaitu pretest dan posttest. Hasil penelitian dan pengembangan ini adalah 1) modul pembelajaran hidrolisis garamberbasis model inkuiri terbimbing untuk siswa madrasah aliyah kelas XI; 2) modul pembelajaran hidrolisis garam hasil pengembangan dinyatakan layak digunakan untuk pembelajaran hidrolisis garam di Madrasah Aliyah, berdasarkan uji kelayakan oleh responden. Berdasarkan hasil penilaian ahli Materi diperoleh persentase kelayakan84,1% dengan kriteria sangat layak; ahli Media Pembelajaran diperoleh persentase kelayakan 87,06% dengan kriteria sangat layak; Berdasarkan hasil penilaian ahli Grafika diperoleh persentase kelayakan 81% dengan kriteria sangat layak; uji coba skala Kecil diperoleh persentase kelayakan 76% dengan kriteria layak; uji coba teman sejawat diperoleh persentase kelayakan 81,9% dengan kriteria sangat layak; uji coba skala Menengah diperoleh persentase kelayakan 91,0% dengan kriteria sangat layak;uji coba skala besar di MAN Tempursari diperoleh persentase kelayakan91,0%dengan kriteria sangat layak; 3) Modul pembelajaran hidrolisis garam berbasis model inkuiri terbimbing untuk siswa kelas XIMadrasah Aliyah telah teruji keefektivannya untuk meningkatkan hasil belajar siswa, yang ditunjukkan dengan kenaikan nilai rata-rata hasilbelajarsiswa dan tingkat ketuntasan belajar siswa. Dari hasil uji di atas dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran hidrolisis garam berbasis model inkuiri terbimbing untuk siswa madrasah aliyah kelas XI yang dikembangkan layak digunakan untuk pembelajaran hidrolisis garam dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA/MA SEMESTER 1 Dwi Rumi Astuti; Sulistyo Saputro; Sri Mulyani
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 2 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v5i2.9478

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) hasil pengembangan modul kimia berbasis scientific approach, 2) kelayakan modul kimia berbasis scientific approach berdasarkan validasi ahli, penilaian praktisi pembelajaran dan respon siswa, 3) efektivitas modul kimia berbasis scientific approach pada materi ikatan kimia untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian menggunakan prosedur Borg & Gall yang telah direduksi menjadi 9 tahapan, yakni: 1) tahap pendahuluan, 2) tahap perencanaan, 3) tahap pengembangan rancangan awal produk, 4) tahap uji coba awal, 5) tahap revisi produk tahap uji coba awal, 6) tahap uji lapangan, 7) tahap revisi produk uji coba lapangan, 8) tahap uji operasional, 9) tahap revisi produk akhir. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode angket, observasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) hasil setiap tahapan pengembangan modul kimia berbasis scientific approach adalah modul kimia yang telah di validasi dan telah direvisi berdasarkan saran dari para ahli modul dan telah diuji cobakan kepada guru dan siswa sebagai pengguna di lapangan, (2) Kelayakan modul kimia  berbasis scientific approach berdasarkan para ahli dan praktisi pembelajaran diperoleh nilai Aiken V ≥ 0,79 yang menunjukkan bahwa modul valid secara isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafisan dengan rata-rata hasil angket respon guru dan siswa terhadap kelayakan modul kimia pada uji coba diperoleh penilaian dengan kategori “Sangat Baik”. (3) Modul kimia berbasis scientific approach efektif meningkatkan prestasi belajar siswa dari aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa.
PENGEMBANGAN MODUL TERMOKIMIA BERBASIS PROBLEM SOLVING UNTUK SISWA SMA/MA KELAS XI SEMESTER 1 KURIKULUM 2013 Susi Siswanti; Sulistyo Saputro; Suryadi Budi Utomo
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 1 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v5i1.9500

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui (1) hasil setiap tahapan pengembangan modul termokimia berbasis problem solving untuk siswa SMA kelas XI semester 1 Kurikulum 2013 (2) kelayakan modul termokimia berbasis problem solving yang dikembangkan berdasarkan validasi ahli, penilaian praktisi dan respon siswa (3) keefektifan modul termokimia berbasis problem solving yang dikembangkan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SMA kelas XI semester 1 Kurikulum 2013. Penelitian menggunakan prosedur pengembangan Borg & Gall yang telah disederhanakan menjadi sembilan tahapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) hasil dari setiap tahapan pengembangan dimulai dari studi pendahuluan diperoleh informasi untuk dikembangkan bahan ajar yang sesuai dengan karakter siswa dan kebutuhan pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013 sehingga dikembangkan modul termokimia berbasis problem solving (2) modul termokimia berbasis problem solving yang telah dikembangkan sangat layak digunakan dalam pembelajaran siswa SMA kelas XI semester 1 Kurikulum 2013 berdasarkan validasi ahli, penilaian praktisi dan respon siswa dengan persentase sebesar 83,87% (3) modul termokimia berbasis problem solving efektif meningkatkan prestasi belajar pengetahuan, sikap dan ketrampilan siswa.
PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN TERMOKIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XI Is Imanah; Sulistyo Saputro; Ashadi Ashadi
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 6, No 1 (2017): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v6i1.17282

Abstract

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui  pengembangan modul Kimia yang berbasis inkuiri terbimbing  pada pokok bahasan Termokimia, kelayakan modul, dan uji efektifitas modul. Prosedur penelitian pengembangan modul Kimia berbasis inkuiri terbimbing ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan yang dimodifikasi dari sepuluh langkah penelitian dari Borg dan Gall. Penelitian dan pengembangan modul berbasis inkuiri terbimbing menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan dari Borg dan Gall yang terdiri dari 10 tahapan yaitu: (1) penelitian pendahuluan dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk, (4) uji coba lapangan awal, (5) revisi produk awal, (6) uji coba pelaksanaan lapangan, (7) penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan, (8) uji coba pelaksanaan lapangan, (9) penyempurnaan produk akhir, (10) diseminasi dan implementasi. Penelitian dilaksanakan di lingkungan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, SMA Negeri 1 Boyolali, SMA Negeri 1 Teras Boyolali, dan SMA Negeri 1 Banyudono Boyolali. Penilaian terhadap materi, media, dan bahasa modul divalidasi oleh dosen Kimia, guru Kimia dan siswa SMA kelas XI MIPA. Lembar uji kelayakan modul diadopsi dari penilaian buku kurikulum 2013 oleh BSNP 2013. Uji efektifitas dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali kelas XI MIPA3 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA4 sebagai kelas kontrol. Data diperoleh melalui angket, uji validitas modul, uji validitas instrumen, uji coba soal, dan uji efektifitas modul. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa hasil akhir pengembangan produk melalui prosedur R&D adalah modul berbasis inkuiri terbimbing pada pokok bahasan Termokimia telah berhasil dikembangkan berdasarkan tahapan penelitian dan pengembangan R&D Borg and Gall yang terdiri dari 10 tahap. Kelayakan modul sangat baik pada aspek komponen kelayakan materi, bahasa, dan media dengan persentase sebesar 86,93% berdasarkan penilaian siswa dan 91,30% berdasarkan penilaian guru. Hasil uji efektivitas pada aspek pengetahuan diperoleh pada kelas eksperimen mempunyai ketuntasan belajar lebih besar dibandingkan kelas kontrol,  sedangkan aspek sikap dan keterampilan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh ketuntasan belajar yang sama.
PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN LEARNING CYCLE 5E DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI SMA N KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2013/ 2014 Norma Eralita; Ashadi Ashadi; Sulistyo Saputro
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 2 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v4i2.9546

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan metode pembelajaran Learning Cycle 5E, sikap ilmiah, kemampuan berpikir kritis, dan interaksinya terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari-Juni 2014 menggunakan metode eksperimen semu. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA N Kebakkramat Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 5 kelas. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling. Sampel terdiri dari 2 kelas yaitu kelas XI IPA 1 (metode Inkuiri terbimbing) dan kelas XI IPA 3 (metode Learning Cycle 5E). Teknik pengumpulan data aspek kognitif dan kemampuan berpikir kritis menggunakan metode tes, sedangkan aspek afektif dan sikap llmiah menggunakan metode angket serta aspek psikomotor menggunakan lembar observasi. Teknik analisis data untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik non parametrik Kruskal Wallis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) ada pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing dan learning cycle 5E terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif, tetapi tidak ada pengaruh terhadap prestasi belajar psikomotor, 2) ada pengaruh sikap ilmiah terhadap prestasi belajar afektif, tetapi tidak ada pengaruh terhadap prestasi belajar kognitif dan psikomotor, 3)  tidak ada pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor, 4) ada interaksi antara pembelajaran inkuiri terbimbing dan learning cycle 5E dengan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif, tetapi tidak terhadap psikomotor,  5)  ada  interaksi  antara  pembelajaran inkuiri  terbimbing  dan  learning  cycle  5E  dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif, tetapi tidak terhadap psikomotor, 6) ada interaksi antara sikap ilmiah dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar afektif, tetapi tidak terhadap kognitif dan psikomotor, 7) ada interaksi antara pembelajaran inkuiri terbimbing dan learning cycle 5E dengan sikap ilmiah dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif, tetapi tidak terhadap afektif dan psikomotor.
PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI KELAS X SMK KIMIA INDUSTRI Sri Sulystya Ningsih N.D.Tiring; Sulistyo Saputro; Suryadi Budi Utomo
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 3 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v4i3.9578

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui 1) hasil dari setiap langkah pengembangan modul kimia berbasis inkuiri terbimbing, 2) kelayakan modul kimia berbasis inkuiri terbimbing, 3) efektivitas modul kimia berbasis inkuiri terbimbing pada materi identifikasi gugus fungsi. Penelitian menggunakan prosedur Borg & Gall yang telah dimodifikasi menjadi sembilan tahapan:Hasil penelitian menunjukkan: (1) hasil setiap langkah pengembangan modul kimia berbasis inkuiri terbimbing adalah modul kimia yang telah di validasi dan telah di revisi berdasarkan saran dari para ahli modul dan telah diuji cobakan kepada calon pengguna, (2) Kelayakan modul kimia berbasis inkuiri terbimbing pada materi ajar identifikasi gugus fungsi kelas X SMK kimia industri berdasarkan penilaian ahli materi ahli media, ahli pembelajaran dan praktisi pendidikan diperoleh V ≥ 0,76 yang menunjukkan bahwa modul layak untuk digunakan; rata-rata angket respon siswa dan guru pada semua uji diperoleh penilaian dengan kategori “Sangat Baik”. (3) Modul berbasis inkuiri terbimbing efektif meningkatkan hasil belajar pengetahuan, sikap dan keterampilan siswa SMK.
PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMBUATAN ETANOL SKALA LABORATORIUM SMK KIMIA INDUSTRI Dina Ika Muliawati; Sulistyo Saputro; Sentot Budi Raharjo
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 5, No 1 (2016): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v5i1.9502

Abstract

Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah 1) Mengembangkan Handout Kimia berbasis Team Assisted Individualization (TAI), 2) Mengetahui kelayakan Handout Kimia berbasis TAI berdasarkan validasi ahli, 3) Mengetahui efektivitas Handout Kimia berbasis TAI untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian dan pengembangan handout menggunakan model prosedur Borg & Gall yang telah direduksi menjadi sembilan tahapan. Hasil penelitian dan pengembangan menunjukkan: (1) hasil setiap langkah pengembangan handout kimia berbasis TAI berdasarankan saran dari para ahli dan telah diujicobakan kepada calon pengguna, (2) Kelayakan handout berbasis TAI pada materi Pembuatan Etanol Skala Laboratorium menurut para ahli berkualifikasi baik, praktisi pendidikan diperoleh CV ≥ 0,87 yang menunjukkan handout layak digunakan; rata-rata angket respon siswa dan guru diperoleh penilaian dengan kategori “sangat baik” (3) Handout kimia berbasis TAI efektif meningkatkan hasil belajar pengetahuan dan sikap siswa.
PENGEMBANGAN E-BOOK KIMIA BERORIENTASI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI HIDROLISIS GARAM UNTUK KELAS XI MIA SMA/MA SEMESTER II Barista Kristyaningsih; Sulistyo Saputro; Sentot Budi Raharjo
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 1 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v4i1.9602

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) prosedur pengembangan e-book berorientasi PBL pada materi hidrolisis garam di kelas XI MIA SMA; (2) kelayakan e-book kimia berorientasi PBL pada materi hidrolisis garam di kelas XI MIA SMA Negeri 1, 2, dan 5 Madiun; (3) penggunaan e-book kimia berorientasi PBL pada materi hidrolisis garam di kelas XI MIA SMA Negeri 5 Madiun terhadap hasil belajar kognitif. Penelitian pengembangan e-book  menggunakan prosedur R&D menurut Borg & Gall yang telah dimodifikasi menjadi 9 tahapan yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan informasi; (2) perencanaan; (3) pengembangan produk e-book awal; (4) uji coba awal; (5) revisi I; (6) uji coba utama; (7) revisi II; (8) uji coba operasional dan (9) revisi III. Analisis data yang digunakan selama pengembangan adalah analisis deskriptif, teknik persentase, dan ketuntasan klasikal. Hasil penelitian menunjukkan: (1) pengembangan e-book kimia berorientasi PBL telah dilaksanakan melalui prosedur R&D yang terdiri dari 9 tahap; (2) kelayakan e-book kimia berorientasi PBL berkualifikasi “sangat layak” untuk aspek materi dengan persentase 88,33% dan media dengan persentase 89,39% menurut para ahli; (3) penggunaan e-book kimia berorientasi PBL dalam pembelajaran mencapai ketuntasan klasikal sebesar 77,78%.
PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI DENGAN METODE EKSPERIMEN DAN PROYEK DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Pembelajaran Materi Termokimia Kelas XI IPA Semester Gasal SMA 1 Kudus Tahun Pelajaran 2013/2014) Mahmud Hilmi; Widha Sunarno; Sulistyo Saputro
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 4, No 1 (2015): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v4i1.9570

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi kognitif, afektif dan psikomotor pada pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan proyek, kreativitas, kemampuan berpikir kritis dan interaksinya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kudus tahun pelajaran 2013/2014. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling sejumlah 2 kelas. Data dikumpulkan dengan metode tes untuk prestasi belajar kognitif, kemampuan berpikir kritis, angket untuk prestasi afektif dan kreativitas siswa dan observasi untuk prestasi psikomotor. Teknik analisis data menggunakan analisis anava 2x2x2. Hasil pada penelitian ini adalah 1) tidak ada perbedaan prestasi belajar kognitif antara pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan proyek, namun ada perbedaan antara pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan proyek terhadap prestasi belajar afektif dan psikomotor. 2) ada perbedaan prestasi belajar kognitif dan psikomotor antara kreativitas tinggi dan rendah, namun tidak ada perbedaan prestasi belajar afektif antara kreativitas tinggi dan rendah. 3) ada perbedaan prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor antara kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah. 4) ada interaksi antara pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan proyek dengan kreativitas terhadap prestasi belajar kognitif, namun tidak ada interaksi antara pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan proyek dengan kreativitas terhadap prestasi belajar afektif dan psikomotor. 5) tidak ada interaksi antara pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan proyek dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor. 6) tidak ada interaksi antara kreativitas dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi kognitif, afektif dan psikomotor 7) tidak ada interaksi antara pendekatan inkuiri melalui metode eksperimen dan proyek dengan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor.