Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

BAHAYA LESBIAN, GAY, BISEKSUAL, TRANSGENDERS (LGBT) DI SMA KOTA PADANG Indah Komala Sari; Ratna Indah Sari Dewi; Honesty Diana Morika
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 1 (2020): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i1.570

Abstract

Berdasarkan data di Indonesia wilayah Sumatera Barat 2018 di 4 titik yaitu Kota Padang, Bukitinggi, Solok dan Kabupaten Solok diperkirakan terdapat 14.469 orang pelaku hubungan lelaki seks dan lelaki (LSL) atau gay di Sumbar. Hal ini dikarenakan masih rendahnya tingkat pengetahuan tentang LGBT menjadi salah satu faktor mudahnya LGBT merabah dikalangan siswa dan remaja dikarenakan kurangnya informasi dan pengetahuan serta tidak terkontrolnya emosi remaja yang kurang stabil maka akan sangat tinggi resiko untuk para siswa dan remaja terpengaruh oleh LGBT. Solusi dari permasalahan ini adalah meningkatkan pengetahuan siswa/I tentang Bahaya Lesbian, Gay, Biseksual, Transgenders  (LGBT). Kegiatan dilaksanakan di SMA Kota Padang dengan jumlah peserta yang hadir sebanyak 36 siswa/i, peserta berperan aktif dalam kegiatan, selama kegiatan berlangsung peserta dapat mengikuti dengan baik, tidak ada peserta yang meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung. Kegiatan penyuluhan diakhiri dengan sesi tanya jawab dimana respon masyarakat cukup baik terlihat dari beberapa pertanyaan yang disampaikan kepada pemateri. Hasil kegiatan didapatkan rata-rata pengetahuan sebelum dilakukan pendidikan kesehatan adalah 66.25 dengan standar deviasi 10.238 dan nilai rata-rata sesudah dilakukan pendidikan kesehatan adalah 92.50 dengan standar deviasi 5.916. Disarankan untuk siswa agar dapat menghindari diri dari pergaulan bebas sehingga tidak terjerumus pada LGBT.
EDUKASI KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN Tiurmaida Simandalahi; Nike Puspita Alwi; Indah Komala Sari; Andika Herlina Marda Prawata
Jurnal Abdimas Saintika Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v1i1.468

Abstract

sangat besar dan merugikan. Kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan bencana dapatmeningkatkan tindakan individu dalam melindungi dan menyelamatkan diri dari bahayabencana. Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kesiapsiagaan siswa/siswiterhadap bencana gempa bumi adalah dengan memberikan edukasi melalui pendidikankesehatan tentang kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa bumi. Tujuan darikegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan siswa sekolah dasar tentangkesiapsiagaaan bencana gempa bumi. Metoda yang digunakan adalah memberikanpendidikan kesehatan melalui ceramah, diskusi, game, simulasi dengan kelompoksasaran siswa kelas III dan IV SDN 12 Naras 1 Kota Pariaman. Hasil kegiatan iniadalah terjadinya peningkatan pengetahuan siswa dimana sebelum dilakukan pendidikankesehatan adalah 4,4, dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan adalah 6,9.Diharapkan agar sekolah selalu memberikan edukasi mengenai kesiapsiagaan bencanagempa bumi melalui kurikulum pendidikan sekolah, dan melakukan pengembanganedukasi dengan memberikan pelatihan kesiapsiagaan bencana yang berkoordinasidengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pariaman.
PEMBERDAYAAN KADER KESEHATAN DALAM PROGRAM “SELF CARE MANAGEMENT” PENDERITA DIABETES MELITUS Weni Sartiwi; Indah Komala Sari
Jurnal Abdimas Saintika Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v1i1.466

Abstract

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kronik yang angka kejadiannya terus meningkatdari tahun ke tahun. Berdasarkan pola pertambahan penduduk seperti saat ini,diperkirakan pada tahun 2020 nanti akan ada sejumlah 178 juta penduduk berusia diatas 20 tahun dan dengan asumsi prevalensi DM sebesar 4,6% akan didapatkan 8,2 jutapasien diabetes. American Diabetes Association melaporkan pada tahun 2013 angkaprevalensi diabetes di Amerika Serikat adalah 8. 3 % dari total populasi. Suatu angkayang luar biasa dan merupakan tantangan bagi tenaga kesehatan khususnyaperawat.Solusi dari permasalahan ini adalah meningkatkan pengetahuan kaderkesehatan dalam program selfc care management pada penederita diabetes melitus.Kegiatan dilaksanakan di Puskesmas Andalas dengan jumlah kader yang hadir sebanyak16, peserta berperan aktif dalam kegiatan, selama kegiatan berlangsung peserta dapatmengikuti dengan baik, tidak ada peserta yang meninggalkan tempat selama kegiatanberlangsung. Kegiatan penyuluhan diakhiri dengan sesi tanya jawab dimana responkader cukup baik terlihat dari beberapa pertanyaan yang disampaikan kepada pemateri.Saran yang diharapkan kader bisa mensosialisasikan kepada penderita diabetes melitus.
PENGARUH PEMBERIAN JUS SEMANGKA (CITRULLUS LANATUS) TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUKESMAS HIANG KABUPATEN KERINCI TAHUN 2019 THE INFLUENCE OF WATERMELON JUICE (CITRULLUS LANATUS) ON CHANGES IN BLOOD PRESSURE IN HYPERTENSION IN THE WORK AREA OF THE HIANG COMMUNITY HEALTH CENTER IN KERINCI REGENCY IN 2019 Ropendi Pardede; Indah Komala Sari; Tiurmaida Simandalahi
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 1 (2019): November 2019
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i1.417

Abstract

ABSTRAKPenderita hipertensi di dunia terus meningkat setiap tahunnya. 1,13 miliar orang di dunia menderita hipertensi. Artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Diperkirakan 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi. Di indonesia termasuk dari 5 (lima) negara yang menyumbang kasus hipertensi lebih dari 50% kasus ini muncul. Di Puskesmas Hiang penyakit Hipertensi merupakan urutan ke-2 dari 10 penyakit terbanyak, pada tahun 2017 penderita penyakit Hipertensi sebanyak 240 orang dan tahun 2018 meningkat menjadi 357 orang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus semangka terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi. Jenis penelitian Quasy Eksperimen dengan rancangan Two Grup Posttest Design. Dilaksanakan di wialayah kerja Puskesmas Hiang pada April–Agustus 2019. Populasi berjumlah 95 orang. Sampel diambil dengan teknik Purposive Sampling berjumlah 16 orang. Pengumpulan data  menggunakan lembar observasi, data diolah secara komputerisasi. Analisis univariat menggunakan mean dan analisis bivariat menggunakan uji independent t-tes dengan α= 0,05. Hasil didapatkan rata-rata tekanan darah kelompok kontrol pretest sistolik 147.50 dan diastolik 95.00, kelompok kontrol posttest sistolik 131.25 dan diastolik 85.00.  Sedangkan kelompok intervensi pretest sistolik 147.50 diastolik  95.00 dan kelompok  intervensi  posttest sistolik 123.75 diastolik 75.00. Hasil univariat kelompok intervensi, ada pengaruh terhadap penurunan tekanan darah terhadap penderita hipertensi. Didapatkan nilai p-Value sistolik 0,022 dan diastolik p-value 0,019. Disimpulkan ada pengaruh pemberian jus semangka terhadap perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi. Diharapkan pihak puskesmas dapat memberikan informasi kesehatan tentang manfaat buah semangka kepada masyarakat sebagai salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi, dan pihak puskesmas juga dapat menerapkan secara langsung kepada masyarakat cara pembuatan jus semangka. Kata Kunci: Semangka, Tekanan darah, Hipertensi ABSTRACTPeople with hypertension in the world continues to increase every year. 1.13 billion people in the world suffer from hypertension. This means that 1 in 3 people in the world is diagnosed with hypertension. An estimated 9.4 million people die from hypertension. In Indonesia, including from 5 (five) countries which accounted for hypertension cases more than 50% of these cases emerged. In Puskesmas Hiang Hypertension is the second out of 10 most diseases, in 2017 there were 240 people with hypertension and in 2018 it increased to 357 people. The study aims to determine the effect of giving watermelon juice to changes in blood pressure in patients with hypertension. This type of research is Quasy Experiment with the design of Two Group Posttest Design. Held in the working area of hiang puskesmas in April-August 2019. The population of hypertension sufferers is 95 people. Sampling: Purposive Sampling technique totaling 16 people. Data collection uses observation sheets, data is processed computerized. Univariate analysis using the mean and bivariate analysis using the independent t-test with α = 0.05. The results obtained an average blood pressure in the systolic pretest control group 147.50 and 95.00 diastolic, 131.25 systolic posttest control group and 85.00 diastolic. While the systolic pretest intervention group was 147.50 diastolic 95.00 and the systolic posttest intervention group was 123.75 diastolic 75.00. Univariate results of the intervention group, there is an influence on the reduction in blood pressure in patients with hypertension. Obtained systolic p-value of 0.022 and diastolic p-value of 0.019. It was concluded that there was an effect of giving watermelon juice to changes in blood pressure in patients with hypertension. It is expected that the puskesmas can provide health information about the benefits of watermelon to the community as a way to reduce blood pressure in hypertensive patients, and the puskesmas can also apply directly to the community how to make watermelon juice. Keywords: Watermelon, Blood Pressure, Hypertension
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEJADIAN PENYAKIT MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIOBAN KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI CORRELATION OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE WITH THE CASE OF MALARIA DISEASEIN THE WORK AREA OF PRIMARY HEALTH CARE OF SIOBAN MENTAWAI ISLAND DISTRICT Eliza Trisnadewi; Indah Komala Sari; Roza Marlinda
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 2, No 1 (2019): November 2019
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v2i1.450

Abstract

ABSTRAK Tingginya kejadian malaria disebabkan karena faktor-faktor perilaku masyarakat yang masih kurang baik khususnya terkait dengan upaya pencegahan yang dilakukan. Prevalensi penderita malaria berdasarkan data Dinkes Kepulauan Mentawai tahun 2017 terdapat sebanyak 348 jiwa, dan mengalami kenaikkan pada tahun 2018 sebanyak 369 jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan kejadian penyakit malaria di Puskesmas Sioban Kabupaten Kepulauan Mentawai. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan metode cross sectional study. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus - September 2019. Populasi berjumlah 282 orang dan sampel sebanyak 74 orang diambil secara accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan program SPSS dan dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan lebih dari separuh (52,7%) pasien mengalami kejadian malaria, sebagian besar pasien (68,9%) memiliki tingkat pengetahuan yang rendah, dan lebih dari separuh (59,5%) pasien memiliki sikap negatif. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan (p value = 0,020) dan sikap (p value = 0,041) dengan kejadian penyakit malaria di Puskesmas Sioban Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2019.. Kata kunci: Malaria, Pengetahuan, dan Sikap ABSTRACT The high incidence of malaria is caused by factors that are still poor community behavior, especially related to prevention efforts undertaken. The prevalence of malaria patients based on data from the Mentawai Islands Health Office in 2017 there were 348 people, and experienced an increase in 2018 of 369 people. This study aims to determine the relationship of knowledge and attitudes with the incidence of malaria in Sioban Health Center, Mentawai Islands Regency. This type of research is descriptive analytic with cross sectional study method. The study was conducted in August - September 2019. The population was 282 people and a sample of 74 people were taken by accidental sampling. Data collection using a questionnaire. Data processing using SPSS program and analyzed univariate and bivariate using chi-square test. Based on the results of the study found more than half (52.7%) patients experienced malaria, most patients (68.9%) had a low level of knowledge, and more than half (59.5%) patients had negative attitudes. There is a relationship between the level of knowledge (p value = 0.020) and attitude (p value = 0.041) with the incidence of malaria in Sioban Health Center, Mentawai Islands Regency in 2019.  Keywords: Malaria, Knowledge, and Attitude.
PENGARUH KOMPRES ES UNTUK MENGURANGI NYERI SAAT PENYUNTIKAN IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI Siti Aisyah Nur; Putri Minas Sari; Honesty Diana Morika; Indah Komala Sari
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 13, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v13i1.1437

Abstract

ABSTRAKBayi yang tidak pernah mendapatkan imunisasi, akan lebih berisiko tertular dan mengalami sakit yang lebih parah. Pada saat melakukan imunisasi campak bayi sering rewel karena nyeri setelah dilakukan imunisasi. Kompres dingin mampu menahan implus dari nyeri dapat diatur atau dihambat oleh mekanisme pertahan yang ada di sepanjang sistem saraf pusat. Tujuan penelitian untuk Mengetahui Pengaruh Kompres Es Mengurangi Nyeri Saat Penyuntikan Imunisasi Campak Pada Bayi Di Wilayah Puskesmas Sungai Tutung kabupaten Kerinci provinsi Jambi. Jenis penelitian ini adalah true eksperimen dengan rancangan yang digunakan adalah rancangan  posttest only control design. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2020 di puskesmas sungai tuntung kabupaten Kerinci provinsi Jambi, dengan sampel 20 orang responden, teknik pengambilan sampelnya teknik random sampling.Teknik pengolahan data, coding, data entry, tabulating, cleaning serta analisa data analisa univariat dan analisa bivariat dengan uji T-Test. Hasil penelitian didapatkan rata-rata nyeri yang dirasakan responden yang diberikan kompres es yaitu 4 dengan nyeri sedang dan standar deviasi 1,05, sedangkan rata-rata nyeri yang dirasakan tanpa kompres es yaitu 6,9 dengan standar deviasi 1,37. Ada Pengaruh Kompres Es Untuk Mengurangi Nyeri Saat Penyuntikan Imunisasi Campak Di Wilayah Puskesmas Sungai Tutung dengan nilai p value 0,001. Kesimpulan adanya pengaruh kompres es terhadap penurunan nyeri pada bayi setelah imunsasi. Terapi kompres es dapat mengurangi nyeri dan merileksasikan menjadi lebih tenang dan nyaman. Disarankan Puskesmas menyediakan es untuk  mengompres bayi yang melakukan imunisasi. Kata Kunci : terapi kompres es batu, imunisasi, nyeri  ABSTRACTBabies who never get immunized, will be more at risk of contracting and experiencing more severe illness. At the time of immunization against measles, babies are often fussy because of pain after immunization. Cold compresses are able to withstand impulses from pain can be regulated or inhibited by defense mechanisms that exist throughout the central nervous system. The purpose of the study was to determine the effect of ice compresses on reducing pain when injecting measles immunization in infants in the Sungai Tutung Community Health Center. This type of research is an experiment with the design used is the Posttest Design. This research was conducted in November 2020 at the Sungai Tuntung Public Health Center, with a sample of 20 respondents, the sampling technique was random sampling technique. Data processing techniques, coding, data entry, tabulating, cleaning and data analysis were univariate analysis and bivariate analysis with the T-Test test. . The results showed that the average pain felt by respondents who were given ice packs was 4 with moderate pain and a standard deviation of 1.05, while the average pain felt without ice packs was 6.9 with a standard deviation of 1.37. There is an Effect of Ice Compress to Reduce Pain When Injecting Measles Immunization in the Sungai Tutung Community Health Center with a p value of 0.001. The conclusion is that there is an effect of ice packs on reducing pain in infants after immunization. Ice compress therapy can reduce pain and relax to be more calm and comfortable. It is recommended that the Puskesmas provide ice to compress babies who are immunized. Keywords: ice cube compress therapy, immunization, pain