Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

EDUKASI DUKUNGAN KESEHATAN PSIKOSOSIAL PADA SISWA AKIBAT PEMBELAJARAN DARING DI SAAT PANDEMI COVID-19 Ulfa Suryani; Yola Yolanda; Velga Yazia; Nurleny Nurleny
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 2 (2021): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i2.1241

Abstract

Belakangan ini diketahui bahwa munculnya suatu penyakit dengan indikasi umum pada penderitanyayaitu kesulitan bernafas, penyakit ini dikenal sebagai COVID-19 yang ditemukan pertamakali padaNovember 2019. Penyakit ini punya karakter sangat cepat penyebarannya, dengan berinteraksi jarakdekat serta bersentuhan dengan penderita, maka sudah bisa mengantarkan seorang terjangkit penyakitini. Sehingga para ahli kesehatan menyarankan untuk melakukan social distancing, physicaldistancing dan stay at home. Terus merebaknya penyakit ini ke berbagai tempat di berbagai Negara,mengantarkan kita harus bisa beradaptasi dengan situasi ini. Hal ini meyebabkan banyak pemerintahdi berbagai negara melakukan tidakan seperti melakukan karantina, isolasi sosial, penutupanperkantoran, penutupan lembaga pendidikan. Terkait dengan kebijakan untuk melakukan aktivitas dirumah. Kemendikbud telah mengeluarkan edaran tentang pelaksanaan pembelajaran daring sebagaiupaya pencegahan penyebaran covid-19. Sistem pembelajaran yang sebelumnya tatap mukamemberikan beberapa dampak terhadap siswa yang menjalani pembelajaran sistem daring pada saatpandemi covid19 ini. Karena daring menyebabkan siswa beradaptasi dengan cara pembelajaran barusehingga dapat mengganggu pada psikologis serta berdampak pada sosial siswa akibat belajar darirumah. Situasi dan dampak dari daring yang dirasakan siswa membutuhkan perhatian dan penangananyang segera sehingga tidak menjadi gangguan jiwa maupun psikososial yang lebih serius. Tujuan darikegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan siswa dalam mengantisipasi dan menjaga kesehatanpsikososial akibat pembelajaran daring di saat pandemi-covid-19.Kata kunci : Covid-19; Daring; Psikososial; Siswa
PENYULUHAN PENERAPAN CRYOTHERAPY SEBAGAI TERAPI KOMPLEMENTER UNTUK MUKOSITIS PADA ANAK KANKER Hidayatul Hasni; Mira Andika; Nurleny Nurleny; Velga Yazia
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.831

Abstract

Kanker merupakan penyebab kematian yang paling umum pada anak usia 0 sampai 14 tahun.). Kemoterapi adalah salah satu pengobatan kanker yang memiliki tingkat kesembuhan yang tinggi dan meningkatkan kelangsungan hidup panderita kanker. Pengobatan kemoterapi yang berkelanjutan pada anak dengan kanker akan menimbulkan efek samping. Efek samping tersebut salah satunya mukositis. Mukositis merupakan salah satu efek samping dari pemberian kemoterapi. Pengobatan mukositis bisa membutuhkan biaya yang mahal untuk perawatannya. Banyak metode perawatan yang memanfaatkan produk alami yang masih digunakan dalam perawatan medis standar. Metode kesehatan komplementer dan integratif yang digunakan untuk pengobatan mucositis oral pada anak-anak salah satunya cryotherapy. Cryotherapy merupakan pendinginan mulut dengan menggunakan es chips atau air dingin yang diberikan selama proses kemoterapi Cryotherapy akan menyebabkan terjadinya vasokonstriksi dan penurunan aliran darah ke mukosa mulut sehingga menghasilkan konsentrasi agen kemoterapi yang lebih rendah. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di rumah singgah dhuafa singgalang terdapat anak penderita kanker yang tinggal dan seluruhnya menjalani kemoterapi, dan belum ada terapi komplementer yang diberikan oleh orang tua untuk mukositis yang sering terjadi setelah anak kemoterapi. Pengabdian ini dilakukan secara daring dengan sasaran adalah orang tua anak kanker yang menjalani kemoterapi.
PENYULUHAN PEMBERIAN FOOT MESSAGE TERHADAP PERUBAHAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI DI RUANGAN BEDAH WANITA RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG Mira Andika; Nurleny Nurleny; Ria Desnita; Fitria Alisa; Lola Despitasari
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.829

Abstract

Nyeri dialami oleh sebagian besar (86%) yang menjalani perawatan di rumah sakit, dari angka tersebut 40% mengalami nyeri berat. Pasien pasca pembedahan 99% mengalami nyeri (Kozlowski, et al., 2014). Pasien pasca bedah setelah mendapat analgetik intravena tetap merasakan nyeri dan skala nyeri semakin meningkat 6 jam setelah pembedahan. Salah satu penatalaksanaan nyeri adalah foot message, foot message merupakan gabungan dari empat teknik masase yaitu effleurage (mengusap), petrissage (memijit), Friction (menggosok) dan tapotement (menepuk). Foot message merupakan mekanisme modulasi nyeri yang dipublikasikan untuk menghambat rasa sakit dan untuk memblokir transmisi impuls nyeri sehingga menghasilkan analgetik dan nyeri yang dirasakan setelah operasi diharapkan berkurang (Chanif, 2014). Kegiatan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga dan mengurangi intensita nyeri post operasi di Ruang Bedah Wanita RSUP Dr.M.Djamil Padang. Metode yang digunakan ceramah dan demonstrasi . Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan peserta sangat aktif mendengarkan dan melakukan foot message dalam mengatasi nyeri post operasi.
MELATIH KOGNITIF MELALUI TERAPI PUZZLE TERHADAP TINGKAT DEMENSIALANSIA DIPANTI SOSIAL TRESNA WERDHA (PSTW) SABAI NAN ALUIH SICINCIN PADANG PARIAMANTAHUN 2021 Nurleny Nurleny; Hidayatul Hasni; Velga Yazia; Meria Kontesa; Ulfa Suryani
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 2 (2021): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i2.1239

Abstract

Demensia merupakan keadaan dimana seseorang mengalami penurunan daya ingat dan dayapikir dan penurunan kemampuan tersebut menimbulkan gangguan terhadap fungsi kehidupansehari-hari, Indonesia diperkirakan terdapat 1,33 juta orang dengan demensia pada tahun 2016,meningkat pada tahun 2030 menjadi 1,894 juta orang dengan demensia, dan tahun 2050menjadi 3,979 juta orang. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Pengaruh Terapi PuzzleTerhadap Tingkat Demensia Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan AluihSicincin.Dampak dari kejadian demensia ini jika tidak ditangani yaitu terjadi perubahanprilaku pada lansia seperti daya ingat menurun, melupakan dirinya sendiri, ada kecendrunganpenurunan merawat diri, memusuhi orang-orang disekitarnya, timbulnya kecemasan karenadirinya sudah tidak menarik lagi, dan sering berkeluyuran pada malam hari sehingga mudahhilang. Dampak demensia juga menyebabkan hilangnya kemampuan lansia untuk mengatasikehidupan sehari-hari.Demensia juga berdampak pada pengiriman dan penerimaan pesan.Dampak pada penerimaan pesan, antara lain : lansia mudah lupa terhadap pesan yang barusaja diterimanya kurang mampu membuat koordinasi dan mengaitkan pesan dengan konteksyang menyertai salah menangkap pesan sulit membuat kesimpulan. Dampak pada pengirimanpesan, antara lain: lansia kurang mampu membuat pesan yang bersifat kompleks, bingungpada saat mengirim pesan, sering terjadi gangguan bicara, pesan yang disampaikan salahKata Kunci :Demensia, Terapi Puzzle, Lansia
PENYULUHAN “JASEZI” (JAJANAN SEHAT DAN BERGIZI) AGAR TUBUH KUAT LAWAN CORONA PADA ANAK USIA SEKOLAH Nurleny Nurleny; Mira Andika; Meria Kontesa; Velga Yazia; Hidayatul Hasni
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.836

Abstract

Anak usia sekolah mengalami pertumbuhan dan perkembangan cenderung lebih stabil. Sehingga dibutuhkan asupan nutrisi yang adekuat untuk menghindari masalah- masalah yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan mereka sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, dan perkembangan otak menjadi optimal (Suyatno, 2009).  Kebutuhan nutrisi ini anak usia sekolah dapat dipenuhi dengan memperoleh makanan yang berasal dari rumah dan juga dari makanan jajanan yang dibeli oleh anak usia sekolah karena sudah mendapatkan uang jajan sendiri. Saat ini jajanan semakin beraneka ragam dari mulai jajanan  tradisional sampai jajanan modern sehingga mampu menarik anak usia sekolah untuk mengkonsumsi jajanan sekolah.  Semakin meningkatnya zaman semakin banyak aneka ragam  jajanan yang berdampak negatif terhadap kesehatan anak usia sekolah. Efek Samping dari Kebiasaan Jajanan Anak Usia Sekolah yang tidak sehat yang dikonsumsi secara terus menerus dapat mengakibatkan penyakit yang datang baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.  Tim Pengabdi melakukan pengabdian masyarakat kepada anak usia sekolah agar dapat memilih jajanan yang sehat dan bergizi. Pengabdian ini dilakukan secara daring dengan sasaran adalah anak usia sekolah
PEMBERIAN INTERVENSI GIZI SPESIFIK UNTUK PENCEGAHAN STUNTING PADA ANAK TERHADAP ORANG TUA Velga Yazia; Hidayatul Hasni; Nurleny Nurleny; Mira Andika; Cindi Arista
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 1 (2021): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i1.1076

Abstract

Tingginya kejadian stunting (balita pendek) di Indonesia (37,2%) merupakan permasalaha gizi yang berdampak serius terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Ada bukti jelas bahwa individu yang stunting memiliki tingkat kematian lebih tinggi dari berbagai penyebab dan terjadinya peningkatan penyakit. Stunting akan mempengaruhi kinerja pekerjaan fisik dan fungsi mental dan intelektual akan terganggu. Di Indonesia, diperkirakan 7,8 juta anak mengalami stunting, data ini berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh UNICEF dan memposisikan Indonesia masuk ke dalam 5 besar negara dengan jumlah anak yang mengalami stunting tinggi. Hasil Riskesdas 2010, secara nasional prevalensi kependekan pada anak umur 2-5 tahun di Indonesia adalah 35,6 % yang terdiri dari 15,1 % sangat pendek dan 20 % pendek. Secara umum gizi buruk disebabkan karena asupan makanan yang tidak mencukupi dan penyakit infeksi. Terdapat dua kelompok utama zat gizi yaitu zat gizi makro dan zat gizi mikro. Zat gizi makro merupakan zat gizi yang menyediakan energi bagi tubuh dan diperlukan dalam pertumbuhan, termasuk di dalamnya adalah karbohidrat, protein, dan lemak. Sedangkan zat gizi mikro merupakan zat gizi yang diperlukan untuk menjalankan fungsi tubuh lainnya, misalnya dalam memproduksi sel darah merah, tubuh memerlukan zat besi. Termasuk di dalamnya adalah vitamin dan mineral. Kegiatan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai stunting. Metode yang digunakan dengan ceramah dan demonstrasi secara daring . Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan peserta sangat aktif mendengarkan materi yang disampaikan.
PENYULUHAN PEMBERIAN KECAP MANIS DAN AIR JERUK UPAYA MEREDAKAN BATUK DAN MELEGAKAN TENGGOROKAN PADA ANAK DI PUSKESMAS NANGGALO PADANG Velga Yazia; Hidayatul Hasni; Nurleny Nurleny; Martina Wisdayanti
Jurnal Abdimas Saintika Vol 2, No 2 (2020): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v2i2.839

Abstract

Penyakit batuk, pilek, dan demam ,merupakan bentuk dari ISPA yang paling sering menyerang pada balita. ISPA adalah proses inflamasi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atipikal (mikro plasma) atau substansi asing yang melibatkan suatu atau semua bagian saluran pernafasan. Infeksi saluran pernafasan akut ini menyebabkan empat dari 15 juta perkiraan kematian pada anak berusia dibawah 5 tahun pada setiap tanhunnya, sebanyak dua pertiga kematian tersebut adalah bayi. Insiden menurut kelompok umur Balita diperkirakan 0,29 episode per anak/tahun di negara berkembang dan 0,05 episode per anak/tahun di negara maju. Episode batuk-pilek pada Balita di Indonesia diperkirakan 2-3 kali per tahun. Masalah yang biasanya terjadi yaitu ketidakefektifan bersihan jalan napas. Bersihan jalan napas merupakan hal yang penting karena jalan napas merupakan jalan utama untuk melakukan proses sirkulasi udara dalam tubuh sehingga dalam mempertahankan kelangsungan metabolisme sel diperlukan fungsi respirasi yang adekuat. Apabila bersihan jalan napas tidak dipertahankan maka pasien akan mengalami sumbatan pada jalan napas sehingga terjadi ketidakefektifan bersihan jalan napas. Jeruk nipis banyak dipakai sebagai salah satu bahan obat herbal karena buah ini mengandung minyak atsiri dan berbagai zat yang bisa melemaskan otot-otot pada saluran pernafasan. Larutan jeruk nipis dan kecap ini dapat meredakan gejala penyerta dan bisa dikombinasikan dengan madu untuk meredakan batuk, karena rasa manis pada madu bisa memicu produksi air liur dan lendir untuk melembabkan tenggorokan. Kegiatan dari pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga untuk meredakan batuk dan melegakan tenggorokan di Puskesmas Nanggalo Padang. Metode yang digunakan dengan ceramah dan demonstrasi secara daring . Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan peserta sangat aktif mendengarkan dan mendemonstrasikan pemberian kecap manis dan jeruk nipis
HUBUNGAN STATUS SPIRITUALITAS DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA Guslinda Guslinda; Nurleny Nurleny; Nova Fridalni; Yesi Martina
JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR Vol. 4 No. 2 (2021): JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
Publisher : STIKes MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36984/jkm.v4i2.173

Abstract

Persentase data jumlah penduduk lansia di dunia pada tahun 2010 adalah 13,5% dan diprediksi jumlah ini pada tahun 2025 menjadi 14,9%, dan pada tahun 2030 menjadi 16,4%. Penurunan fisik dan psikologis dapat mengganggu spiritualitas dan berdampak pada kualitas hidup lansia. Kualitas hidup lansia menurun jika tidak di tangani dengan baik akan berdampak buruk untuk kehidupannya karena berpengaruh pada kesehatan fisik, psikologis dan spiritualitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status spiritualitas dengan kualitas hidup pada lansia di wisma cinta kasih padang. Jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional study dilakukan di wisma cinta kasih padang pada tanggal 6 Maret 2019, dengan populasi 40 lansia dan dengan tekhnik pengambilan sapel total sampling. Hasil penelitian didapatkan kurang dari separoh (40%) responden memiliki status spiritualitas terpenuhi dan kurang dari separoh (45%) responden memiliki kualitas hidup berkualitas dan terdapatnya hubungan status spiritualitas dengan kualitas hidup pada lansia di wisma cinta kasih padang tahun 2019 ( p value = 0, 001). Hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa ada hubungan kualitas hidup lansia dengan status spiritualitas. Diharapkan kepada tenaga kesehatan di wisma cinta kasih padang untuk dapat meningkatkan status spiritualitas lansia untuk meningkatkan kualitas hidup lansia.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN SIKAP MURID TENTANG KEBERSIHAN DIRI DENGAN TINDAKAN PEMELIHARAAN KEBERSIHAN DIRI KELAS V DI SD MUHAMMADIYAH BEROK KECAMATAN NANGGALO SITEBA KOTA PADANG Nurleny Nurleny; Hidayatul Hasni
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 6, No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v6i1.1908

Abstract

Kebersihan diri (personal hygiene) adalah suatu tindakan untuk memeliharan kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis dalam rangka memperbaiki dan mempertinggi derajat kesehatan karena penyakit dapat berkembang dengan cepat apabila kebersihan diri kurang.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Dukungan keluarga dan sikap tentang kebersihan diri dengan tindakan pemeliharan kebersihan diri di Sekolah Dasar Muhammadiyah Berok Kec Nanggalo Siteba Padang 2023.Jenis penelitian adalah Deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah 35 sampel. Pengumpulan data mengunakan data primer dan sekunder yaitu menggunakan kuesioner dukungan keluarga, sikap dan pemeliharaan kebersihan diri analisa univariat ditampilkan pada table distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji statistik  Chi -square   dengan tingkat kepercayaaa 95% α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separoh  (51,4%) responden dukungan keluarga tidak baik dalam kebersihan diri, lebih  dari separoh  responden  (57,1% ) dengan sikap negatif dan lebih dari separoh (54,3%) responden dengan tindakan kebersihan diri kurang baik. Ada hubungan yang bermakna antara Dukungan keluarga dengan tindakan pemeliharaan kebersihan diri p(0,011), ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan pemeliharaan kebersihan diri p(0,012).Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan kepada pihak sekolah untuk  memberikan perhatian khusus pada siswa dengan tidakan kebersihan diri kurang. penyuluhan dan pengawasan ketat perlu diterapkan demi tercapainya penerapan kebersihan diri yang baik disekolah ini.Kata kunci: Dukungan Keluarga, Sikap Dan Tindakan Pemeliharaan Kebersihan Diri