Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

SOSIALISASI KELAS IBU HAMIL PADA MASA PANDEMI COVID-19 Marisa Lia Anggraini; Ade Nurhasanah Amir; Honesty Diana Morika; Putri Minas Sari; Hartati Deri Manila; Eliza Arman
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 2 (2021): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i2.1248

Abstract

Pemerintah merekomendasikan menunda pemeriksaan kehamilan ke tenaga kesehatan apabilatidak ada tanda-tanda bahaya pada kehamilan selama masa pandemi covid 19. Namun ibuhamiltetap perlu mendapatkan pendidikan kesehatan terkait kehamilan agar paham dengan kondisikehamilannya sehingga kondisi ibu dan bayi dapat terpantau dengan baik. Kegiatan pengabdianmasyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dengan tetap mengikutiaturan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah selama pandemi covid-19. Kegitanini berlangsung selama 3 hari mulai tanggal 7-10 Agustus 2020 bertempat di PosyanduKelurahan Gunung Lingkas, Kota Tarakan. Kegiatan ini diikuti oleh 32 orng terdiri dari 23orang ibu hamil dan 9 kader posyandu. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini terdapatpeningkatan pengetahuan ibu hamil sebelum adanya kegiatan dan setelah kegiatan dilaksanakanyaitusebanyak 35%, kelompok umur ibu hamil paling banyak yaitu rentang usia 20-35 tahunsebanyak 16 orang (64%), terbentuknya kelompok diskusi via WA Group bagi ibu hamilkelurahan Jalan Baru yang beranggotakan ibu hamil, kader, bidan, dan dosen Stikes SyedzaSaintika sebagai wadah untuk berbagi pengalaman tentang kehamilan dan persiapan persalinan.Saran kedepannya untuk dapat dibentuk kelas ibu nifas.Kata Kunci: kelas ibu hamil, pandemi covid 19
Evaluasi Pelaksanaan Stimulasi Pijat Bayi Pada Ibu Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kota Padang Ade Nurhasanah Amir; Eliza Arman; Honesty Diana Morika; marisa lia anggraini
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 1 (2021): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i1.1061

Abstract

Pijat bayi merupakan terapi sentuh paling tua dan paling populer yang dikenal manusia serta salah satu bentuk stimulasi dini yang sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang anak. Di Indonesia pelaksanaan pijat bayi di masyarakat dilakukan oleh dukun bayi, dimana pelaksanaanya hanya pada saat bayi sakit. Pijat bayi akan optimal sebagai stimulasi tumbuh kembang jika dilakukan secara rutin saat sehat, bukan pada saat sakit. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan praktek tentang pijat bayi kepada masyarakat terkhususnya ibu yang memiliki bayi agar dapat melakukan secara mandiri pijat bayi kepada anaknya. Metode yang digunakan adalah pelatihan dan pendidikan kepada masyarakat dengan sasaran ibu nifas beserta bayinya yang berjumlah 12 orang, dan dilakukan selama 3 hari. Kegiatan pada hari pertama yaitu penyuluhan dengan memberikan pengetahuan tentang pijat bayi dan pengaruhnya terhadap tumbuh kembang bayi, sedangkan hari kedua dilaksanakan pelatian pijat bayi kepada ibu dan bayi dipandu oleh instruktur bersertifikat. Kemudian di ambil Hari ketiga di Minggu berikutnya untuk melihat hasil. Hasil pengabdian menunjukkan ibu memiliki pengetahuan yang baik tentang pijat bayi dan pengaruhnya terhadap tumbuh kembang bayi, serta adanya sikap positif dan mampu melakukan secara mandiri pijat bayi di rumah bahkan enjoy bersama bayinya.Kata Kunci: Pijat Bayi, Baby Spa, Tumbuh Kembang, Bayi
EDUKASI TENTANG DISIPLIN TERAPKAN PROTOKOL PENCEGAHAN COVID-19 DAN DISTRIBUSI MASKER KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN KURANJI KELUHARAN GUNUNG PANGILUN KOTA PADANG Eliza Arman; Honesty Diana Morika; Putri Minas Sari; Ade Nurhasanah Amir; Marisa Lia Anggraini; Arniat CT; Dwi Cristina Rahayu Ningrum; Indah Komala Sari
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 2 (2021): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i2.1291

Abstract

Pandemi Covid-19 memasuki babak baru, kondisi gelombang kedua dari varian deltameningkat sangat tajam bahkan Indonesia menjadi negara tertinggi penderita covid 19 didunia dengan angka lima ratus ribu lebih kasus penyebaran perhari. Dalam menghadapikondisi gelombang kedua dari varian delta ini, perilaku dan tindakan masyarakat harus tetapdisiplin dan jangan kendor untuk menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahanpenularan covid 19 .Lokasi dari pengabdian masyarakat ini berada di lokasi di kecamatanKuranji keluragan Gunung sarik, RT 002 RW 003 Kota Padang. Masyarakat dan mahasiswayang berada pada kecamatan kura sarik RT 002 RW 003 Kota padang sebanyak 300 orang.Metode pelaksanaan untuk mencapai tujuan dari pengabdian masyarakat ini dalam mengatasimasalah masyarakat untuk menghadapi kondisi gelombang kedua covid 19 dari varian deltayang dilakukan oleh Tim Pengabdi adalah melalui edukasi daring dan pembagianhandsanitizer, masker dan poster, di rumah ketua RT yang berada di Kecamatan Kuranji kotapadang. Edukasi dan sosialisasid ilakukan kepada masyarakat dalam rangka membantumasyarakat untuk membiasakan diri menghadapi kondisi ini. Sosialisasi juga dilakukan untukmemberikan informasi guna meningkatkan pemahaman masyarakat saat menghadapi variandelta, diharapkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan yang berlaku karena sejatinyaCovid-19 belum hilang dan masih menjadi pandemi di dunia. Hasil Dari PengabdianMasyarakat ini adalah pembagian masker 1000 masker dan edukasitentang disiplin terapkanprotol kesehatan di berikan kepada masyarkat. Pemahaman masyarakat meningkat setelahedukasi dilakukan. Perlu terus dilakukan eduksi displin terapkan protol kesehatan.Keyword: Protokol Kesehtan, Covid, Masker
PENGARUH PEMBERIAN KOLANG KALING (Arengea pinnata ) TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI REMATIK PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUMUN Etri Yanti; Eliza Arman
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 1, No 1 (2018): November 2018
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v1i1.246

Abstract

Tinggi nya angka kejadian Rematik di wilayah kerja Puskesmas Kumun dikarenakan kurangnya tingkat pengetahuan terhadap Rematik, akibatnya lansia tidak tahu cara penanganan rematik itu sendiri, Terapi kolang kaling merupakan cara yang dilakukan dalam penurunan skala nyeri rematik pada lansia.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kolang kaling terhadap penurunan skala nyeri rematik pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Kumun tahun 2018.  Jenis penelitian Quasi-eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest design,penelitian ini telah dilakukan  di wilayah kerja puskesmas Kumun mulai dari proposal sampai penelitian dari bulan mei-september.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang menderita rematik di wilayah kerja puskesmas kumun tahun 2018 sebanyak 127 orang diambil dengan cara Acak Rendom Sederhana sebanyak 16 orang.Teknik pengolahan data dengan editing,coding, entry, dan cleaning.Analisa data univariat menggunakan mean (rata) dan bivariat menggunakan  uji paired sampel tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata rata skala nyeri rematik lansia (pretest) 5,62 dengan standar devisiasi 0,619 dan rata rata skala nyeri setelah (posttest) diberikan kolang 3,31 dengan standar devisiasi 1,138 dan perbedaan rata rata skala nyeri pretest dan posttes adalah 2,500 dengan standar devisiasi 0,894 hasil uji statistik didapatkan p-value= 0,000 ( p ≤ 0,05 ) berarti ada  pengaruh kolang kaling terhadap penurunan skala nyeri rematik pada lansia di wilayah kerja puskesmas kumun. Disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian kolang kaling terhadap penurunan skala nyeri  rematik pada lansia.Disarankan kepada kepala puskesmas Kumun untuk melakukan perawatan penyakit rematik pada lansia dengan melakukan tindakan perawatan nonfarmakologi yaitu terafi kolang kaling selain tindakan perawatan farmakologi.
PERBEDAAN KADAR UREUM SEBELUM DAN SESUDAH HEMODIALISA PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK Nurva Syuryani; Eliza Arman; Gusliani Eka Putri
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 4, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Stikes Syedza Saintika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v4i2.1292

Abstract

Gangguan fungsi ginjal yang menyebabkan ginjal hanya berfungsi 5% atau kurang harus segera ditangani baik dengan terapi HD atau transplantasi ginjal. Hemodialisis merupakan suatu terapi pengganti fungsi ginjal dengan tehnik dialisis atau filtrasi untuk mengeliminasi sisa-sisa produk metabolisme (protein), koreksi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit antara kompartemen darah dan dialisat melalui selaput membran semi permiabel yang berperan sebagai ginjal buatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar ureum sebelum dan sesudah hemodialisa pada penderita gagal ginjal kronik. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional, dengan jumlah sampel 44 orang, yang dilaksanakan pada bulan Februari 2021. Analisa data dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan uji paired sample t test. Pada pasien gagal ginjal kronik sebelum hemodialisa dengan skor minimum 54 dan skor maksimum 203,7 dengan jumlah sampel 44 orang didapatkan nilai mean 109,7. Pada pasien gagal ginjal kornik sesudah hemodialisa dengan skor minimum 13,7 dan skor maksimum 90,7 dengan jumlah sampel 44 orang didapatkan nilai mean 31,4. Hasil penelitian dengan uji paired sample t test bahwa terdapat perbedaan perbandingan kadar ureum pre dan post hemodialisa di RS Ahmad Mokhtar Bukit Tinggi tahun 2021 dengan nilai p= 0,000. Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan terhadap perubahan kadar ureum sebelum dan sesudah cuci darah. Diharapkan bagi profesi keperawatan untuk dapat mengaplikasikan memberikan arahan kepada pasien gagal ginjal kronik agar dapat melakukan cuci darah yang teratur.Kata kunci : Kadar Ureum Sebelum dan Sesudah hemodialiasa
EDUKASI CUCI TANGAN 6 LANGKAH PADA ANAK YANG DIRAWAT DI RUANG AKUT RSUP. Dr. M. DJAMIL PADANG Putri Minas Sari; Dini Suryani; Honesty Diana Morika; Eliza Arman; Ade Nurhasanah Amir; Indah Komala Sari
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 1 (2022): Mei Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i1.1470

Abstract

Cuci tangan 6 langkah masih belum banyak diketahui dan dianggap sebagai hal sepele selama ini, banyak anak yang mencuci tangan hanya sebatas cuci tangan biasa. RSUP Dr. M.Djamil Padang merupakan rumah sakit rujukan dengan jumlah pasien yang begitu banyak, pertukaran bakteri dan kuman dapat amat sangat mudah terjadi. Sehingga bila anak dan orangtua tidak diberikan edukasi yang benar tentang cuci tangan 6 langkah maka akan memperburuk kondisi kesehatan selama dalam perawatan. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan anak dan orangtua tentang bahaya jika tidak cuci tangan dengan benar dan terhindar dari penyakit akibat kuman dan bakteri yang masuk dikarenakan tidak melakukan cuci tangan yang benar di Ruang  Akut RSUP. Dr. M. Djamil padang. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah edukasi dengan penyajian yang mudah dimengerti, dalam upaya mendukung salah satu tindakan protokol kesehatan  selama pandemi covid 19 dan yang paling penting adalah meningkatkan kesadaran anak akan pentingnya cuci tangan, terutama orangtua untuk dapat memantau anak dalam melakukan cuci tangan 6 langkah yang benar. Tingkat pengetahuan diukur dengan membandingkan pengetahuan anak dan orangtua tentang cuci tangan 6 langkah sebelum dan setelah dilakukan edukasi. Hasil yang didapatkan adalah terjadi peningkatan pengetahuan anak dan ibu tentang tentang cuci tangan 6 langkah setelah dilakukan edukasi. Peserta tampak antusias, dan peserta dapat memahami cuci tangan 6 langkah dan mendemonstrasikan cuci tangan 6 langkah. Saran perlunya diadakan edukasi berkala di rumah sakit guna memberikan peningkatan kesehatan anak.Kata Kunci: Edukasi, Cuci tangan, 6 langkah 
HUBUNGAN HASIL BASIL TAHAN ASAM (BTA) DENGAN LAMANYA PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU Eliza Arman; Nuriah Nuriah; Indah Komala Sari; Niken Niken
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 5, No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v5i1.1495

Abstract

Tuberkulosis Paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis dan Indonesia menduduki posisi ketiga terbesar didunia. Selain Paru tuberkulosis bisa juga menyerang organ tubuh lainnya. Penularan terjadi dari percikan dahak dan sering disebut air borne disease. Pengobatan TB Paru dilakukan selama 6 bulan atau lebih. Jika penderita menghentikan pengobatan maka harus mengulangi pengobatan intensif selama 2 bulan pertama. Pengobatan yang tidak teratur dapat menimbulkan kekebalan a kuman TB terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT) atau Multi Drug Resistance. Berdasarkan Observasi dilapangan masih ditemui pola fikir masyarakat yang masih minim tentang kesehatan dan merasa malu dengan penyakit tuberkulosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemeriksaan Follow up Basil Tahan Asam (BTA) dengan lamanya pengobatan Tuberkulosis Paru di Puskesmas Bukit Timah. Jenis penelitian ini menggunakan metode observasional bersifat analitik. Penelitian dilakukan di Puskesmas Bukit Timah dengan jumlah sampel 30 sampel. Penelitian menggunakan uji chi square dengan menggunakan perangkat lunak komputer server computer IBM SPSS Statistics 24. Hasil analisis univariat ditemukan 1 orang (3,33%) +1, 1 orang (3,33%) Scanty dinyatakan gagal pengobatan Kategori I pindah pengobatan Kategori 2, 28 orang 93,33% dinyatakan berhasil pengobatan Kategori I.Analisis bivaria didapat koreksi koreksi (Fisher’s Exact Test) dengan nilai P Value Sig 0,002 < α 0,05 maka dapat diambil kesimpulan secara statistic bahwa Ho ditolak, artinya ada hubungan antara hasil pemeriksaan follow up mikroskopis basil tahan asam (BTA) dengan lamanya pengobatan tuberkulosis paru di Puskesmas Bukit Timah sehingga responden dengan hasil follow up mikroskopis basil tahan asam positif mempunyai resiko 0,071 kali lebih besar untuk masa pengobatan lebih dari 6 bulan atau gagal pengobatan kategori I dibandingkan dengan responden hasil follow up mikroskopis basil tahan asam negatif. Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada puskesmas, kampus dan peneliti selanjutnya dapat memberi edukasi yang intensif , patuh mengikuti aturan minum obat secara benar , tuntas dan acuan pengetahuan terhadap hubungan pemeriksaan follow up mikroskopis BTA dengan lamanya pengobatan tuberculosis paru.
GERAKAN PENCEGAHAN STUNTING MELALUI EDUKASI PADA MASYARAKAT Ade Nurhasanah Amir; Eliza Arman
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 2 (2022): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i2.1680

Abstract

Stunting merupakan kekurangan gizi kronis pada balita berdasarkan tinggi badan dan berat badan kurang menurut umur bila dibandingkan dengan standar baku WHO dengan niali Z-score kurang dari-2SD. Stunting menyebabkan perkembangan dan pertumbuhan tidak optimal. Dampak yang lebih serius akibat stunting seperti perkembangan motorik terlambat, terhambatnya pertumbuhan mental, meningkatkan risiko terjadinya kesakitan dan kematian pada anak. Kegiatan pengabdian ini bertujuan meningkatkan pengetahuan orang tua balita stunting di Wilah Kerja Andalas Kota Padang. Metode yang digunakan penyuluhan/ceramah dan diskusi. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan peserta sangat aktif bertanya. Kegiatan ini sangat efektif meningkatkan pengetahuan orang tua balita dalam pencegahan stunting.Kata Kunci : Edukasi,Pencegahan, Stunting
Tapai sebagai salah satu kandidat pangan fungsional inelvi yulia; Eliza Arman
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 6, No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v6i1.1646

Abstract

Dalam literatur review ini peneiliti memaparkan tentang kandungan mikroba dan biokimia tapai sebagai kandidat pangan fungsional. Tapai merupakan produk pangan konvensional hasil fermentasi mikroba yang sampai hari ini masih banyak digemari oleh masyarakat. Di dalam tapai terdapat kandungan mikroba dan enzim-enzim yang memiliki nilai kesehatan dan baik untuk pencernaan. Karena memiliki banyak manfaat maka tapai dapat dijadikan kandidat pangan fungsional masa depan. Jenis-jenis mikroba yang terdapat di dalam tapai dan kandungan biokimia tapai telah dibahas di dalam literatur review ini sehingga dapat memberikan pengetahuan tentang tapai sebagai kandidat pangan fungsional yang memiliki nilai kesehatan.