Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Medika Saintika

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER Roza Marlinda; Putri Dafriani; Veolina Irman
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 11, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v11i2.780

Abstract

Penyakit jantung koroner terjadi karena penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah arteri koroner akibat pengendapan lemak dan kolestrol sehingga aliran darah ke jantung menjadi terhambat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan penyakit jantung koroner di Poliklinik Jantung RSUP Dr. M. Djamil Padang. Desain penelitian adalah cross sectional. Sampel diambil dengan teknik accidental sampling sebanyak 96 orang pasien yang berkunjung ke Poliklinik Jantung RSUP Dr. M. Djamil. Pengumpulan data dilakukan dengan questioner pada 29 Agustus 2019, data di olah menggunakan SPSS dengan uji  chi square. Hasil penelitian diketahui 60,4% responden memiliki penyakit jantung koroner, 54,2% tidak sering mengkonsumsi karbohidrat, 52,1% tidak sering mengkonsumsi protein, 53,1% tidak sering mengkonsumsi lemak, 54,2 responden sering mengkonsumsi serat, 54,2% responden tidak sering mengkonsumsi kolesterol, 79,2%  memiliki aktivitas fisik sedang. Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan yg signifikan antara konsusmi karbohidrat (p value=0,04), dan tidak ada hubungan antara aktivitas fisik (p value= 0,09) dengan penyakit jantung koronr. Dapat disimpulkan secara statistik ada hubungan antara pola makan dengan penyakit jantung koroner, namun tidak ada hubungan dengan aktivitas fisik. Diharapkan perlu untuk mengatur pola makan dan melakukan aktivitas fisik secara teratur, terutama bagi orang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner.Kata kunci : Jantung; pola makan; aktivitas fisik
PENGARUH PAKET INFORMASI TERHADAP KECEMASAN ISTRI SELAMA MERAWAT PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA Veolina Irman
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 7, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/781220162017%p1

Abstract

Tingginya angka kejadian Tuberculosis Paru (TB Paru) menjadi perhatian seluruh dunia, dimana 1,4 juta orang meninggal di seluruh dunia akibat TB Paru. Adanya dukungan baik dari pasangan dan keluarga pada penderita TB Paru akan berdampak baik bagi kesembuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paket informasi terhadap kecemasan pada pasangan selama merawat penderita TB Paru. Desain penelitian quasi eksperimental, dengan one group pre test post test design. Sampel penelitian 40 orang responden yang berada diwilayah kerja Puskesmas Lubuk Buaya. Hasil penelitian ada perbedaan yang signifikan antara pretest sebelum dilakukan intervensi dengan post tes sesudah dilakukan intervensi dengan hasil uji-T dependen didapatkan nilai P value = 0,032. Dapat disimpulkan bahwa istri penderita TB paru yang mengalami kecemasan perlu diberikan paket informasi sehingga para tenaga kesehatan di puskesmas perlu memberikan paket informasi pada mereka. Kata Kunci : Kecemasan, TB Paru, Paket Informasi