Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Proses Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN) Purna Bakti Cabang Subang Nelli Sulistiana; Luki Natika
The World of Financial Administration Journal Volume 1 Issue 2, Desember 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wfaj.v1i2.760

Abstract

Pembangunan ekonomi di Jawa Barat bergantung pada perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Peran perbankan dalam pembangunan ekonomi adalah mengalirkan dana bagi kegiatan ekonomi yaitu salah satunya dalam bentuk perkreditan bagi masyarakat. Dalam hal kegiatan bank memberikan fasilitas kredit, resiko kerugian sebagian besar bersumber pada kegiatan tersebut, sehingga bila tidak dikelola dengan baik dan disertai pengawasan yang memadai akan mengancam kelangsungan hidup bank tersebut dan terjadi kerugian besar. Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana sebagai salah satu sumber uang yang diperlukan dalam membiayai setiap kebutuhan usaha yang dapat dititik beratkan sebagai salah satu kunci kehidupan bagi setiap manusia. Pengertian kredit menurut dimensi dimulai dari bahasa Yunani, kredit berasal dari kata “credere” yang artinya percaya. Artinya pihak yang memberikan kredit percaya kepada pihak yang menerima kredit, bahwa kredit yang diberikan pasti akan terbayar. Kesepakatan perjanjian memberikan rasa aman bagi kedua belah pihak yaitu antara bank dan penerima kredit, karena masing - masing yang terlibat memiliki komitmen dalam memberikan jaminan terhadap semua peran yang bertujuan untuk kelancaran dalam menjalankan yang telah terikat bersama. Proses pemberian kredit secara umum antara bank satu dan bank lain tidak jauh berbeda. Proses pemberian kredit di Bank BTPN Purna Bakti sama dengan bank umum lainnya, yang membedakannya adalah persyaratan atau ketentuan bank tersebut. Persyaratan yang ada dalam Bank BTPN Purna Bakti yaitu ; dokumen inti, dikumen hukum, dokumen TBO, dokumen pelengkap. Hambatan yang dialami dalam proses pemberian kredit ada 2 yaitu ; eksternal dan internal. Yaitu kurangnya karyawan dalam bagian marketing, bermasalahnya pensiunan dan kurangnya pensiunan memahami syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh bank tersebut. Karena, mayoritas pensiunan berusia lanjut. Harus adanya penambahan karyawan dibagian marketing dan harus menjelaskan secara ekstra kepada nasabah agar memahami syarat dan ketentuan yang telah ditentukan oleh bank pada saat akan mengajuakan kredit. Agar nasabah bisa memahami bagaimana proses kredit di Bank BTPN Purna Bakti Cabang Subang. Economic development in West Java is dependent on dynamic developments and the real contribution of the banking sector. The role of banks in economic development is to channel funds for economic activities, one of them in the form of credit for the community. In the case of bank activities providing credit facilities, the risk of loss is largely sourced from such activities, so that if not properly managed and accompanied by adequate supervision will threaten the survival of the bank and there is a big loss. The credit has a strategic position which as a source of money needed to finance every business need that can be emphasized as one of the keys of life for every human being. Understanding credit by dimension starting from the Greek language, credit comes from the word "credere" which means to believe. This means that the party who gives credit to trust the party receiving the credit, that the credit given will be paid. Agreement agreements provide a sense of security for both parties between the bank and the recipient of credit, because each involved has a commitment in providing assurance against all roles that aim to smooth in running that has been tied together. The general crediting process between one bank and another bank is not much different. The crediting process at Bank BTPN Purna Bakti is the same as other commercial banks, which distinguishes them from the terms or conditions of the bank. The requirements in BTPN Purna Bakti Bank are; core documents, legal documents, TBO documents, supplementary documents. Obstacles experienced in the process of granting credit there are 2 namely; external and internal. That is the lack of employees in the marketing department, the problem of pensioners and the lack of pensioners understand the terms and conditions set by the bank. Because, the majority of retired elderly. There should be additional employees in the marketing section and should explain extra to the customer to understand the terms and conditions that have been determined by the bank at the time will apply credit. So that customers can understand how the credit process at Bank BTPN Purna Bakti Subang Branch.
Pengaruh Kompensasi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Rangga Kabupaten Subang Nelli Sulistiana
The World of Business Administration Journal Volume 1 Issue 1, Juni 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Subang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37950/wbaj.vi.747

Abstract

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kompensasi ternyata didominasi oleh pendapat yang menyatakan setuju yang menjadi angka mayoritas, yaitu sebesar 63% sementara yang berpendapat negatif dengan persepsi ketidaksetujuan atas variabel ini mencapain33%. Adapun variabel produktivitas kerja karyawan ternyata didominasi oleh pendapat yang menyatakan setuju sebesar 83%, sementara yang menilai negatif mencapai 17%. Sedangkan besaran pengaruh kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan yaitu terdapat pengaruh yang signifikan, dimana berdasarkan hasil korelasi antara kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan adalah sebesar 0,719 artinya hubungan antara kedua variabel tersebut kuat. Dan berdasarkan hasil uji signifikan didapat t hitung > t tabel atau 8,343 > 1.294 yang berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel kompensasi dengan variabel produktivitas kerja karyawan. Sedangkan hasil uji determinasi diperoleh sebesar 51,7% dan sisanya sebesar 48,3 % diperkirakan dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. The results showed that the compensation variable was dominated by opinions that agreed to be the majority, namely 63%, while those with negative perceptions of the disapproval of this variable reached 33%. The employee work productivity variable was dominated by opinions that agreed to 83%, while those with a negative rate reached 17%. While the magnitude of the effect of compensation on employee work productivity is that there is a significant effect, which based on the results of the correlation between compensation to employee work productivity is 0.719, meaning the relationship between the two variables is strong. And based on the significant test results obtained t count> t table or 8.3343> 1.294, which means that there is a positive and significant relationship between the variable compensation with the variable work productivity of employees. While the results of the determination test were obtained at 51.7% and the remaining 48.3% was estimated to be influenced by other factors not examined in this study.