Everyone certainly does not want the ark of his household to be destroyed and end in divorce. In reality, many couples divorce for various reasons, and it has an impact not only on the children and the family but also on the divorced couple. The church generally provides assistance when the married couple is about to divorce. Still, after the court's decision has been issued, which legalizes their divorce, pastoral assistance is no longer carried out. This study examines how important pastoral assistance is for divorced couples so that it can reduce the impact on their lives who are in pre-divorce or post-divorce. The method used is a literature study and using an interview instrument with one of the divorced couples, and the conclusion obtained is how important it is for the church to provide pastoral care for divorced couples so that they can continue to live and continue their daily lives and build a more spiritual life. better yet, prevent adultery due to biological needs that are not channeled as a logical consequence of a divorce. The divorced couple may be directed to be able to reconcile again if they cannot bear to control lust.AbstrakSetiap orang pasti tidak menginginkan bahtera rumah tangganya hancur dan berujung dengan perceraian. Dalam realita hidup banyak dijumpai pasangan-pasangan yang melakukan perceraian dengan berbagai alasan dan itu memberikan dampak bukan hanya terhadap anak-anak, keluarga tetapi juga terhadap pasangan yang bercerai tersebut. Gereja pada umumnya memberikan pendampingan pada waktu pasangan menikah itu hendak bercerai, tetapi setelah keluarnya putusan pengadilan yang mensahkan perceraian mereka, pendampingan pastoral tidak lagi dilakukan. Penelitian ini mengkaji bagaimana pentingnya pendampingan pastoral bagi pasangan bercerai sehingga dapat mengurangi dampak dalam kehidupan mereka yang sedang dalam pra-perceraian ataupun pasca perceraian. Metode yang digunakan adalah studi kepustakaan dan menggunakan instrumen wawancara dengan salah satu pasangan yang bercerai, dan kesimpulan yang didapat adalah betapa penting gereja melakukan pendampingan pastoral bagi pasangan yang melakukan perceraian agar mereka tetap dapat menjalankan dan melanjutkan kehidupan sehari-hari dan membangun kehidupan rohani dengan lebih baik lagi, mencegah terjadinya perzinahan karena kebutuhan biologis yang tidak tersalurkan sebagai konsekuensi logis dari sebuah perceraian, serta tidak tertutup kemungkinan pasangan bercerai ini diarahkan untuk dapat rujuk kembali.apabila mereka tidak tahan bertarak.