p-Index From 2019 - 2024
5.834
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Tropical Medicine Journal Buletin Peternakan PROSIDING SEMINAR NASIONAL Jurnal Kesehatan Lingkungan indonesia Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Pendidikan Teknik Bangunan Jurnal Pendidikan Islam Wiraraja Medika: Jurnal Kesehatan Jurnal Pendidikan Anak Journal of Nonformal Education SINEKTIKA: Jurnal Arsitektur TERAS Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Jurnal Pendidikan Agama Islam Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional Proceeding of International Conference on Teacher Training and Education Tumbuh Kembang Union: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Indonesian Journal Of Civil Engineering Education IJoLE: International Journal of Language Education Halaman Olahraga Nusantara : Jurnal Ilmu Keolahragaan Proceedings of the International Conference on Applied Science and Health Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Jurnal PTK dan Pendidikan ACTIVE: Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan) JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdam I/BB Medan Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Logat: Jurnal Bahasa Indonesia dan Pembelajaran Al Mahara: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Journal of Sport Coaching and Physical Education SAGA: Journal of English Language Teaching and Applied Linguistics Journal of Research and Educational Research Evaluation Jurnal Pendidikan Dasar Perkhasa KINERJA : Jurnal Ekonomi dan Bisnis PIPER Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwivery Science) Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Stairs: English Language Education Journal
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : PIPER

Habitat Kelelawar Pemakan Buah (Penthetor lucassi) Di Hutan Bukit Beluan Kecamatan Hulu Gurung Kabupaten Kapuas Hulu Sri Sumarni
Publikasi Informasi Pertanian Vol 15, No 28 (2019): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v15i28.294

Abstract

Kelelawar pemakan buah (Penthetor lucasii) merupakan salah satu mamalia yang ada di kawasan hutan Bukit Beluan Kecamatan Hulu Gurung Kabupaten Kapuas Hulu. Kelelawar memiliki peran penting dalam ekologi hutan, sehingga keberadaannya di alam harus dilindungi terutama habitatnya. Metode penelitian yang digunakan deskriptif dengan teknik observasi. Habitat merupakan tempat hidup dan berkembangnya kelelawar, dan gua menjadi salah satu habitat tempat beristirahat pada siang hari. Gua di kawasan hutan Bukit Beluan sebagai habitat kelelawar dengan karakteristik terowongan dengan tinggi 6 m, panjang gua lebih kurang 70 m, lebar mulut gua 33,8 m dan lantai gua sedikit berkarang. Aliran sungai kecil sepanjang lebih kurang 20 m di dalam gua dan aliran sungai yang lebih pendek terdapat di mulut gua. Rata-rata suhu di dalam gua 25,23°C dengan kelembaban 90%. Vegetasi yang ada disekitar gua adalah Langsat, durian, engkuis (lengkeng hutan), puak (tampoi), jenis nangka-nangkaan, rambai, empakan (pekawai). Jenis satwa lain yang ditemui dalam gua adalah ular, cicak sedangkan di sekitar gua kura-kura, labi-labi, lele dan laba-laba.
Studi Habitat dan Pola Persebaran Belimbing Darah ( Baccaurea angulata ) Pada Kawasan Berhutan Di Desa Pelimping Kabupaten Sintang Sri Sumarni; Ria Rosdiana Hutagaol; Oki Saputra
Publikasi Informasi Pertanian Vol 16, No 30 (2020): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v16i30.379

Abstract

Belimbing Darah (Baccaurea angulata) atau umin merupakan salah satu jenis endemik yang ada di Kalimantan. Manfaat dari belimbing darah yaitu selain buah sebagai edible , bagian lain dari tumbuhan ini juga dapat digunakan sebagai obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Habitat dan Pola Persebaran Belimbing Darah (Baccaurea angulata) pada kawasan Berhutan di Desa Pelimping Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan tentang habitat dan pola persebaran Belimbing Darah yang terdapat pada kawasan Berhutan di Desa Pelimping Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang khususnya, serta menjadi database dalam upaya memanfaatkan dan melestarikan Belimbing Darah umumnya. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Jalur. Penentuan jalur dilakukan dengan sytematis sampling with random start. Adapun jumlah jalur dibuat sebanyak 4 buah, berjarak 200 m pada tiap jalur dengan panjang jalur disesuaikan dengan kondisi dilapangan. Pengamatan analisa vegetasi digunakan petak pengamatan ukuran 20 m x 20 m secara kontinyu. Hasil penelitian diketahui 24 jenis tumbuhan yang tumbuh di sekitar Belimbing Darah yaitu Omak/Tampoi, Mentawak, Jambu Monyet/ Jambu Tengkalak, Kemayau, Manggis Hutan, Asam Kandis, Kelampai, Keranji, Petai, Kepuak/Benda, Tapang/Menggiris, Pelaik/Pulai, Gaharu/Engkaras, Mawang, Langsat/Duku, Bungkang/Buah Ubah, Asam Pelam, Kemantan/Bacang, Lilinang, Durian, Kapur, Cempedak, Kedondong Hutan, Meranti, dan Nyatoh. Jenis tanah pada lokasi penelitian tergolong tanah Debu/Lempung berpasir. Rerata curah hujan bulanan pada saat penelitian adalah 226,60 mm, suhu udara bulanan 27 °C, rerata Kelembaban Relatif bulanan 89 %. Pola persebaran Belimbing Darah dari perhitungan Indeks Morisia dari seluruh jalur pengamatan didapatkan hasil indeks yang < 1 , dari hasil tersebut maka diketahui bahwa pola persebaran Belimbing Darah adalah acak. Belimbing Darah yang tumbuh secara acak menunjukkan adanya interaksi yang saling menguntungkan diantara individu-individu yang ada, namun demikian tumbuhan dengan pola pertumbuhan acak justru dapat meningkatkan kompetisi dalam hal unsur hara, cahaya matahari, dan air. Sehingga faktor lingkungan tempat tumbuh menjadi hal yang penting dalam pola penyebaran yang secara acak ini. Hal ini menjadi informasi bagi masyarakat setempat guna menjaga kawasan berhutan di Desa Pelimping ini untuk tetap lestari dan menjadi habitat yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan Belimbing Darah di wilayahnya.
HABITAT TENGKAWANG BUKIT (Shorea beccariana Burck) PADA KAWASAN BERHUTAN BUKIT RUYUNG DESA SUNGAI SINTANG KECAMATAN KAYAN HILIR KABUPATEN SINTANG Sri Sumarni
Publikasi Informasi Pertanian Vol 14, No 27 (2018): Jurnal PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v14i27.203

Abstract

Habitat Tengkawang Bukit (Shorea beccariana Burck) Pada Kawasan Berhutan Bukit Ruyung Desa Sungai Sintang Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor biotik (vegetasi sekitar) dan faktor abiotik pada habitat Tengkawang Bukit pada kawasan berhutan Bukit Ruyung Desa Sungai Sintang Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi informasi tentang habitat Tengkawang Bukit yang terdapat pada kawasan berhutan Bukit Ruyung desa Sungai Sintang Kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang serta dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam upaya pengelolaan dan penjagaan kelestarian pada kawasan tersebut. Metode yang digunakan adalah petak tunggal. Penentuan petak pengamatan dilakukan secara purposive sampling pada areal yang banyak terdapat pohon Tengkawang Bukit. Petak tunggal yang digunakan berukuran 100 m x 60 m, yang didalamnya terdapat masing-masing 15 plot pengamatan untuk tingkat semai, pancang, tiang dan pohon. Pada hasil penelitian diketahui ada 23 jenis vegetasi yang ditemukan tumbuh di sekitar pohon Tengkawang Bukit, 5 (lima) jenis yang paling dominan yaitu Menyatuk, Keladan, Tekam, Markubung dan Merantik. Kandungan tanah pada lokasi penelitian dengan pH 6,12 (Agak Masam), Karbon Organik sebesar 2,29 % (Sedang), N Total 0,25 % (Sedang), C/N rasio 9,16 % (Rendah), K 0,36 (Sedang), Ca 1,56 (Sangat Rendah), Mg 0,15 (Sangat Rendah), P tersedia 37,25 (Sangat Tingi) dan tergolong tanah Debu liat berpasir dan iiklim yang sesuai bagi pertumbuhan Tengkawang Bukit yaitu rata-rata curah hujan bulanan adalah 266,95, rerata suhu udara bulanan 27,20 OC, rerata Kelembaban Relatif bulanan 85,92 (%) dan Lamanya Penyinaran rerata bulanan adalah 57,25 (%). Mengingat kawasan berhutan tempat penelitian dekat dengan pemukiman dan terdapat banyak aktivitas masyarakat, maka diperlukan upaya yang sungguhsungguh oleh pemerintah melalui instansi terkait dan masyarakat untuk menjaga dan menjamin kelestarian pohon Tengkawang Bukit.
Studi Jenis Kelelawar (Chiroptera) Di Gua Kelelawar Pada Kawasan Bukit Beluan Kecamatan Hulu Gurung Kabupaten Kapuas Hulu Sri Sumarni; Sarief Fathurrachman
Publikasi Informasi Pertanian Vol 15, No 29 (2019): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v15i29.342

Abstract

Kelelawar (Chiroptera) merupakan satwa yang memiliki fungsi penting secara ekologis, antara lain membantu penyerbukan bunga, penyebaran biji, dan pengendalian populasi serangga dan proses regenerasi hutan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis Kelelawar di Bukit Beluan Kecamatan Hulu Gurung Kabupaten Kapuas Hulu. Penelitan ini dilaksanakan dengan metode tangkap lepas dengan menggunakan jaring kabut (mist net). lokasi pengamatan mist net sebanyak 3 buah, dengan pemasangan 3 buah mist net dilakukan secara purposive, yaitu dengan memperhatikan jalur lintas kelelawar, mist net tersebut dipasang disekitar aliran sungai, mulut gua dan pohon berbuah, pada setiap lokasi penelitian dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali, dan kelelawar yang tertangkap dilakukan pengamatan dan identifikasi. Hasil penelitian kelelawar yang tertangkap tergolong dalam 4 suku (Pteropodidae, Hipposideridae, Emballonuridae, Vespertlionidae) dan 7 jenis (Penthetor lucasii, Eonycteris spelea, Macroglossus minimus, Hipposiderus cineraceus, Tylonycteris pachypus, Tylonycteris robustula, Saccolaimus saccolaimus). Berdasarkan jenis pakannya, terdapat 3 jenis pemakan buah (Megachirotera) yaitu codot kecil kelabu (Penthetor lucasii), Codot Pisang coklat ( Macroglossus minimus ), codot fajar gua kecil ( Eonycteris spelea ) dan 4 jenis pemakan serangga (Microchiroptera) yaitu Barong Kelabu ( Hipposiderus cineraceus ), kelelawar Buluh kecil ( Tylonycteris pachypus ), kelelawar buluh besar ( Tylonycteris robustula ) dan Kelelawar Makam Kantung Dagu ( Saccolaimus sacolaimus ).
PENGARUH PEMBERIAN ATONIK TERHADAP PERTUMBUHAN STEK AKAR PELUNTAN (Artocarpus sericicarpus) DI PERSEMAIAN Sri Sumarni
Publikasi Informasi Pertanian Vol 1, No 22 (2016): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v1i22.7

Abstract

: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian Atonik terhadap pertumbuhan dan dosis yang terbaik dalam mempengaruhi pertumbuhan stek akar Peluntan di persemaian. Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan ilmu dan pengetahuan terutama mengenai pengaruh pemberian Atonik terhadap pertumbuhan stek akar Peluntan dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam upaya pembibitan  di persemaian.Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode eksperimen lapangan alam bentuk faktor tunggal dengan pola dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) ini terdiri dari satu faktor dan 4 (empat) level perlakuan yaitu A0  (Tanpa Atonik), A1 (Dosis 0,25 ml Atonik per liter  air per 9  stek akar), A2  (Dosis 0,50 ml Atonik  per liter air per (stek akar), dan A3 (Dosis 0,75 ml Atonik  per liter air per 9 stek akar). Setiap level perlakuan diulang 4  empat) kali dan setiap ulangan terdapat 9 stek akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberian Atonik memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan jumlah daun, tinggi tunas, jumlah akar dan panjang akar stek akar Peluntan di persemaian, tetapi tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan jumlah tunas. Perlakuan pemberian Atonik dengan dosis 0,5 ml per liter air  (A2) menunjukkan hasil yang terbaik untuk meningkatkan pertumbuhan jumlah daun, tinggi tunas, dan panjang akar stek akar Peluntan di persemaian, sedangkan untuk meningkatkan jumlah akar yang terbaik adalah perlakuan 0,75 ml per liter air (A3). Perlu kajian yang lebih mendalam untuk dapat memastikan pengaruh pemberian Atonik terhadap pertumbuhan stek akar Peluntan, yaitu dengan cara menambah lamanya waktu penelitian dan teknis pengambilan akar yang akan dijadikan bahan stek, sehingga didapatkan  kesimpulan yang komprehensif. Perlu kajian yang lebih mendalam untuk dapat memastikan pengaruh pemberian Atonik terhadap pertumbuhan stek akar Peluntan, yaitu dengan cara menambah lamanya waktu penelitian dan teknis pengambilan akar yang akan dijadikan bahan stek, sehingga didapatkan  kesimpulan yang komprehensif.
STUDI JENIS POHON RIPARIAN PADA SUNGAI BELITANG DESA IJUK KABUPATEN SEKADAU Sri Sumarni; Oktavianus Oktavianus
Publikasi Informasi Pertanian Vol 18, No 1 (2022): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v18i1.625

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis pohon yang terdapat pada kawasanriparian sungai Belitang Desa Ijuk Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten Sekadau. Hasil penelitian inidiharapkan dapat menambah informasi dan ilmu pengetahuan terutama mengenai jenis-jenis pohonriparian yang terdapat di sungai Belitang Desa Ijuk Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten Sekadauserta sebagai upaya untuk menjaga kelestariannya. Penelitian ini dilakukan dengan metode jalur. Jalurdibuat mengikuti arah sungai (tidak memotong kontur), dibuat pada kiri dan kanan badan sungai denganpanjang jalur 1.000 m dan lebar 50 m dari tepi sungai, dengan luas total pengamatan adalah 10 Ha.Eksplorasi dilakukan pada jalur pengamatan guna menginventarisir seluruh pohon yang terdapat dilokasi penelitian. Hasil penelitian Pada sungai Belitang desa Ijuk ditemukan 12 jenis pohon riparian,yaitu Ara (Ficus sp), Beringin (Ficus benjamina), Bungur (Lagerstroemia speciosa), Jambu Monyet(Bellucia axenanthera), Kanis (Garcinia xanthochymus), Kelangkek (Litsea sp), Kelansuak(Nephelium sp), Mangga (Mangifera indica L), Pinang (Areca catechu L), Rambutan (Nepheliumlappaceum L), Sangkal (Shorea sp ) dan Tegelam (Shorea seminis). Pohon riparian yang terdapatpada lokasi penelitian mempunyai nilai ekologis sangat tinggi dalam mempertahankan keseimbanganekosistem setempat, dan mempunyai nilai ekonomis baik kayu maupun buah. Mengingat pohon-pohonriparian yang terdapat pada sungai Belitang desa Ijuk memiliki nilai ekologis dan ekonomis yang tinggi,maka diperlukan upaya nyata oleh pemerintah melalui instansi terkait dengan masyarakat untuk menjagakelestarian fungsi kawasan dan keanekaragaman jenis pohonnya.
KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes spp) DI HUTAN DESA PADANG TIKAR 1 KABUPATEN KUBU RAYA Widiya Octa Selfiany; Mulyadi Mulyadi; Sri Sumarni
Publikasi Informasi Pertanian Vol 18, No 2 (2022): JURNAL PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v18i2.678

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang keanekaragamanjenis kantong semar yang terdapat di dalam kawasan Hutan Desa Padang Tikar 1 Kabupaten KubuRaya. Penelitian ini menggunakan metode survei lapangan dengan teknik pengumpulan data menggunakanpetak tunggal. Petak tunggal yang dibuat berukuran 40 x 40 m kemudian di dalamnya dibuat sub petakberukuran 20 x 20 m. Peletakkan petak tunggal dilakukan dengan metode purposive sampling (disengaja)pada lokasi yang terdapat banyak tumbuhan kantong semar. Hasil penelitian menunjukkan setidaknyaterdapat dua jenis kantong semar yaitu jenis Nepenthes ampullaria Jack dengan jumlah individu yangditemukan sebanyak 18 individu dan jumlah INP sebesar 114,29%, sedangkan jenis Nepenthesbicalcarata Hook. f. ditemukan sebanyak 13 individu dan memiliki nilai INP sebesar 85,71%. Kantongsemar di Kawasan Hutan Desa Padang Tikar 1 tidak ada yang mendominasi karena ditemuakan relatifsama (nilai H’ <1) dan penyebarannya relatif merata (nilai E <1).
KEANEKARAGAMAN JENIS AMFIBI DAN REPTIL DI KAWASAN HUTAN BUKIT BELUAN KABUPATEN KAPUAS HULU Sri Sumarni; Nazarudin Nazarudin; Zainudin Zainudin
Publikasi Informasi Pertanian Vol 19, No 1 (2023): PIPER
Publisher : Universitas Kapuas Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51826/piper.v19i1.781

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman Jenis Amfibi dan Reptil di KawasanHutan Bukit Beluan Kabupaten Kapuas Hulu. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi untukpengelolaan kawasan dan wawasan bagi masyarakat dalam menjaga kelestarian jenis dan habitatnya.Pengumpulan data dilakukan secara ekplorasi dengan metode survey perjumpaan visual (Visual EcounterSurvey) pada dua tipe habitat yaitu perairan (aquatik) dan daratan atau terestrial. Penelitian ini berhasilmenemukan 23 jenis amfibi dan reptil, dimana 17 jenis amfibi terdiri dari 5 famili dan 10 genus meliputiBufonida (2 jenis), Dicroglossidae (4 jenis), Megophryidae (5 jenis), Ranidae (4 jenis) danRhacophoridae (2 jenis). Terdapat 6 jenis reptildari 4 famili dan 5 genus antara lain Agamidae (2 jenis),Geckonidae (2 jenis), Scincidae (1 jenis) dan Colubridae (1 jenis).Amfibi yang sering dijumpai adalahAnsonia minuta, Staurois guttatus, Meristogenys spdan Polypedates macrotis. Amfibi yang termasukkategori endemik Kalimantan yaitu Ansonia spinulifer, Limnonectes ibanorum, Limnonectesleporinus, Leptobrachium abbotti dan Staurois guttatu, dan terdapat satu jenis yang penyebarannyamasuk kategori rawan berdasarkan status konservasi IUCN adalah Meristogenys jerbo. Penemuanjumlah jenis dipengaruhi banyak faktor antara lain usaha(effort), faktor biotik (vegetasi) dan faktorlingkungan. Keadaan habitat dengan lingkungan yang mendukung menjadi tempat hidup yang sesuaiuntuk kehidupan amfibi dan reptil. Namun demikian aktifitas manusia menjadi salah satu ancamanterhadap kerusakan atau keberadaan jenis amfibi dan reptil yang terdapat di kawasan hutan BukitBeluan Kabupaten Kapuas Hulu.
Co-Authors A G Thamrin A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdul Rohman Anshory Abdul Wakhid Ali Munandar Ade Ulfa Septiana Adhitya Surya Pratama Ahmaniyah Ahmaniyah Al-Amien, M. Razif Andra Noviana Andriana Andriana Anggit Kartikasari Anggun dila Inayah Anis Rahmawati Anwar Efendi Apri Irawan Apriadi Prmausyagi Aprilia Dwi Wulandari Arma, Merisa Restiani Asnur, Muhammad Nur Ashar Asuan, Maria Elvira Azizah Husin Basori Basori Benedictus Kusmanto chundakus Habsah Chundakus Habsya chundakus Habsyah Claudia Raynera Davizar Rukman Arrumy Dellomos, Carl O Destiya Nur Khasanah Dewi Andang Prastika Diah Arum Ratnawati Dian Permatasari Eko Suprimurtiono Emdat Suprayitno Endri Astuti Erisna, Maya Erna Widyastuti Ernawati Sri Ernawati Sri Sunarsih Eryan Nuzuliana Cahyanto Fajar Ayu Prabandani Fitriyah sofyani Givens Rindu Magnificat Ade Lidiporu Guntur S, Guntur Hariyanti, Reni Hartati Hartati Hartati Hartati Herry Suseno Hiddatin Niha Hilma Triana Ida N Saputro Ida Nugroho Saputro Ifan Iskandar Ika Purnama Sari Iyakrus Kusyogo Cahyo Laksono Trisnantoro Listyaning Eko Martanti lndri Hermiyati Maharani, Siti Dewi Marhenes, Raden Klid Maya Erisna Meirizal Usra, Meirizal Merisa Restiani Arma Muh. Wahyu Syabani Muhammad Eka Zuwanda Muhammad Teguh Raharjo Mulyadi Mulyadi Naili Vidya Yulistyana Naya Fatharoni Nazarudin Nazarudin Nelyta Oktavianisya Nisfi Anisah Nurliyani (Nurliyani) Octaviani, Dhita Aulia Oki Saputra Oktavianus Oktavianus Onny Setiani Pratama, Diyan Surya Pratama, Muhammad Arjun Rahmadan Putra Putri Linggawaty Putriyanti, Dwi Raharjo, Makmun Rahmat Fajar Asrofi Ratna Dewanti Reni Hariyanti Reni Nuril Komari, Reni Nuril Renny Pramitha Ria Rosdiana Hutagaol Rima Sri Agustin Riska Aprilia Robi Fuadi Roemin toyo Roemintoyo Roemintoyo Rukiyah Rukiyah Runjati Rusfi Rama Dini Santi Oktarina Santi Oktarina Sarief Fathurrachman SITI DRIVOKA SULISTYANINGRUM Soeharyo Hadisaputro Soeharyo Hadisaputro Soeyoko - Sri Wahyuni Su katiman Sugiarto - Suharjono Triatmojo Sukatiman Sukatiman Surino, Portio O Suryo Adi Nugroho Sutris Wahyu T U syafdaningsih syafar Syafdaningsih Syafdaningsih Tamara, Erenda Titik Anggaraini Triana, Hilma Vivit Rulita Sari Wahyu Indra Bayu Waluyo Waluyo Waskito, Meindro Widiya Octa Selfiany Windi Dwi Andika Yetty Rahelly Yofita Sandra, S.Pd., M.Pd., Zico Farlin, Dr. Budiwirman, M.Pd., Yogo Prihatono Yosef, Yosef Yusfi, Herri Zahra Alwi Zainudin Zainudin Zakiyah Yasin