Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble di SMP Sumartono, Sumartono; Normalina, Normalina
EDU-MAT Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu cara pengajaran matematika yang mampu membuat siswa aktif berpikir adalah pembelajaran dengan model kooperatif. Salah satu tipe dari model kooperatif yang digunakan adalah tipe scramble. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian tentang pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas, motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Gambut pada semester genap tahun pelajaran 2013-2014. Sedangkan objek penelitian adalah motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe scramble. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket dan tes. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan aktivitas belajar siswa termasuk dalam kriteria sangat baik, motivasi belajar matematika siswa termasuk dalam kategori sangat tinggi dan hasil belajar siswa termasuk dalam kriteria amat baik. Kata kunci: Model pembelajaran kooperatif tipe scramble, motivasi, hasil belajar
Implementasi Model Kooperatif Group Investigation dalam Pembelajaran Matematika di Kelas X SMA Maliyah, Serli; Sumartono, Sumartono
EDU-MAT Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan model konvensional dalam kelas menjadikan pembelajaran terlalu berpusat pada guru. Agar pembelajaran lebih berpusat pada siswa, model kooperatif tipe group investigation bisa menjadi alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa selama mengikuti pembelajaran dengan model kooperatif tipe group investigation.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampel bertujuan (purposive sampling). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, tes dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistika deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: rata-rata nilai hasil evaluasi belajar siswa menggunakan model kooperatif tipe group investigation termasuk dalam kualifikasi cukup. Kata Kunci : Model group investigation, hasil belajar siswa, respon siswa.
Penerapan Model Kooperatif Tipe NHT untuk Mengembangkan Karakter Mandiri Siswa dalam Pembelajaran Matematika di Kelas VII SMP Sumartono, Sumartono; Zubaidah, Ida
EDU-MAT Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan siswa dalam hal memahami kembali  materi yang telah diberikan oleh guru belum maksimal, siswa selalu bergantung pada penjelasan guru dalam proses pembelajaran sehingga belum terbiasa mengerjakan tugasnya sendiri. Oleh karena itu perlu adanya pengoptimalan pengembangan karakter di sekolah sebagai alternatif untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan menggunakan model kooperatif dan menerapkan nilai-nilai karakter di dalamnya diharapkan proses pembelajaran dapat mengembangkan nilai karakter mandiri siswa. Mandiri adalah sikap dan perilaku dalam menyelesaikan tugas dengan kemampuan sendiri tanpa selalu bergantung pada orang lain. Mengembangkan karakter mandiri siswa dapat dilakukan pada pembelajaran matematika dengan menggunakan model kooperatif tipe Number Head Together (NHT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan model kooperatif tipe Number Head Together dapat mengembangkan karakter mandiri siswa dan mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan model kooperatif tipe Number Head Together, serta apakah terdapat hubungan antara nilai kemandirian siswa dengan hasil belajarnya. Metode penelitian ini menggunakan eksperimen semu dengan pendekatan pre-test and post-test one group design. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMPN 27 Banjarmasin yang berjumlah 35 siswa, sedangkan objeknya adalah karakter mandiri siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik persentase dan rata-rata lalu dilanjutkan dengan analisis regresi. Hasil penelitian menyatakan bahwa karakter mandiri siswa berkembang melalui pembelajaran matematika dengan menggunakan model kooperatif tipe Number Head Together dan hasil belajar siswa setelah menggunakan model kooperatif tipe Number Head Together berada pada kualifikasi baik, serta ada hubungan yang positif dan signifikan sebesar 0,627 antara nilai kemandirian siswa dengan hasil belajarnya. Adapun persamaan regresinya diperoleh Y = -9,939 + 1,201X dengan X menyatakan nilai kemandirian siswa dan Y menyatakan hasil belajar siswa.
Penerapan Model Creative Problem Solving (CPS) dalam Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMP Sumartono, Sumartono; Yustari, Erik
EDU-MAT Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru kepada siswa, tetapi suatu kegiatan yang memungkinkan siswa merekonstruksi sendiri pengetahuannya sehingga mampu menggunakan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu diperlukan model pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada siswa untuk dapat mengeksplorasi kemampuannya. Salah satu model yang dapat memenuhi kriteria tersebut adalah Creative Problem Solving (CPS). Menurut Karen (2004) model CPSmerupakan model pembelajaran yang berpusat pada keterampilan dalam pemecahan masalah dan diikuti dengan penguatan kreativitas, sehingga diharapkan dengan diterapkannya model Creative Problem Solving (CPS) dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan partisipasi siswa selama kegiatan belajar mengajar. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model CPS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Tamban tahun pelajaran 2013-2014. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling (sampel acak) yaitu dengan mengambil satu kelas secara acak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, dan evaluasi. Teknis analisis yang digunakan adalah menggunakan persentase dan rata-rata. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata hasil belajar siswa di tiap pertemuannya, dan hasil belajar siswa di akhir kegiatan pembelajaran dengan model Creative Problem Solving (CPS) di kelas VIII SMP Negeri 4 Tamban berkualifikasi baik. Kata Kunci:Creative Problem Solving, Random Sampling, aktivitas, hasil belajar.
Mengembangkan Karakter Tanggung Jawab Siswa melalui Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Number Head Together Sumartono, Sumartono; Sridevi, Heza
EDU-MAT Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Membina karakter tanggung jawab terhadap peserta didik dapat dilakukan melalui pembelajaran matematika. Pada penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran Number Head Together (NHT) yang diharapkan dapat mengembangkan karakter tanggung jawab siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) mengembangkan karakter tanggung jawab siswa menggunakan model pembelajaran Number Head Together (NHT), (2) hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran Number Head Together (NHT), (3) hubungan antara nilai karakter tanggung jawab siswa dengan hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang tidak sebenarnya (Pre Experimental Design). Jenis design yang digunakan adalah One-Shot Case Study sebanyak enam kali pertemuan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X B Tata Niaga SMK Negeri 1 Banjarmasin tahun pelajaran 2013-2014 yang berjumlah 75 siswa, sedangkan sampelnya adalah siswa kelas X B Tata Niaga SMK Negeri 1 Banjarmasin yang berjumlah 23 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, observasi, dan tes. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis persentase lalu dilanjutkan dengan analisis varians, uji tukey, uji Normalitas, uji t dan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan model pembelajaran Number Head Together (NHT) efektif dalam mengembangkan karakter tanggung jawab siswa, (2) penerapan model pembelajaran Number Head Together (NHT) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, (3) ada hubungan yang positif dan signifikan sebesar 0,947 antara nilai karakter tanggung jawab siswa dengan hasil belajar matematika siswa. Adapun persamaan regresinya adalah Y = 11,441 + 0,929X dengan X menyatakan nilai karakter tanggung jawab siswa dan Y menyatakan hasil belajar siswa.
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL KNISLEY DI KELAS VIII Sumartono, Sumartono; Karmila, Mely
EDU-MAT Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unlam Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi matematis adalah kemampuan yang harus ada karena kemam­puan komunikasi matematis membantu dalam hal penyampaian informasi serta pendapat dalam pembelajaran. Selain komunikasi matematis, kemandirian belajar adalah salah satu hal penting untuk dimiliki masing-masing individu, karena keman­dirian belajar menjadi salah satutingkat berhasil matematika seseorang. Tujuannya mengetahui bagaimana komunikais matematis dan kemandirian siwa dengan model knisley dan mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara komu­nikasi matematis dankemandirian siswa dalam pembelajaran matematika memakai model knisley di kelas VIII. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental memakai desaian equivalent time series sejumlah enam kali. Penelitian ini meng­gunakan populasi selurus sisa kelas VIII SMP Negeri 5Banjarmasin TA 2016/2017, dan siswa kelas VIII/F sebagai sampel. Observasi dan tes untuk pengumpulan data. Data yang didapat dianalisis memakai mean, persentase, uji korelasi spearman rank dan regresi. Hasil penelitian menunjukan dengan menggunakan model knisley ke­mam­puan komunikasi matematis siswa dalam pembelajaran matematika berada dalam kualifikasi baik sekali, kemandirian siswa sudah berada pada kategori menjadi kebiasaan, dan terdapat hubungan antara kemampuan komunikasi matematis setiap siswa dengan kemandirian siswa. Kata Kunci:Kemampuan Komunikasi matematis, Kemandirian Siswa, Model Knisley
Motivation, Critical Thinking and Academic Verification of High School Students Information-seeking Behavior Hidayat, Z; Saefudin, Asep; Sumartono, Sumartono
Record and Library Journal Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : D3 Teknisi Perpustakaan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.634 KB) | DOI: 10.20473/rlj.V3-I1.2017.10-24

Abstract

High school students have known as Gen Y or Z and their media using can be understand on their information-seeking behavior. This research’s purposes were: 1) to analyze the students’ motivation; 2) to analyze the critical thinking and academic verification; 3) to analyze the information-seeking behavior. This study used quantitative approach through survey among 1125 respondents in nine clusters, i.e. Central, East, North, West, and South of Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok, and Bogor. Schools sampling based on "the best schools rank" by the government, while respondents have taken by accidental in each school. Construct of questionnaire included measurement of motivation, critical thinking and academic verification, and the information-seeking behavior at all. The results showed that the motivations of the use of Internet were dominated by habit to interact and be entertained while on the academic needs are still relatively small but increasing significantly. Students’ self-efficacy, performance and achievement goals tend to be high motives, however the science learning value, and learning environment stimulation were average low motives. High school students indicated that they think critically about the various things that become content primarily in social media but less critical of the academic information subjects. Unfortunately, high school students did not conducted academic verification on the data and information but students tend to do plagiarism.
The Use of Social Media Youtube as Audio -Visual Record Document Management: Exploratory Study of Application The Guidelines Behavior Broadcasting, Standard of Broadcast Programs (P3 and SPS) ANTV on Pesbukers Television Program Rachmat, Ikbal; Sumartono, Sumartono; Jemat, Abdurrahman
Record and Library Journal Vol 3, No 1 (2017)
Publisher : D3 Teknisi Perpustakaan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.068 KB) | DOI: 10.20473/rlj.V3-I1.2017.38-49

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah media sosial youtube menjadi situs pilihan penyelenggara penyiaran khususnya televisi sebagai tempat pengelolaan rekaman dokumen audio visual yang telah tayang bagi publik. Setiap program yang ditayangkan oleh televisi harus mengikuti pedoman yang tidak boleh dilanggar, dimana kegiatan penayangan penyiaran berada dibawah lembaga yang berwenang terhadap isi siaran yakni Komisi Penyiaran Indonesia. Subyek dalam penelitian ini adalah televisi ANTV dengan program Pesbukersnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan menggunakan sampling non probability dan teknik sampling purposive. Langkah yang pertama dilakukan adalah menonton program Pesbukers ANTV. Kedua melakukan analisa penerapan pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran pada program Pesbukers. Ketiga melakukan pengumpulan data dengan melakukan wawancara dengan tim pesbukers ANTV mengenai penggunaan pedoman P3 dan SPS dalam produksi dan pengelolaan rekaman dokumen. Hasil penelitian diperoleh bahwa P3 dan SPS merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan menjadi acuan bagi lembaga penyiaran sebagai dasar, tujuan dan arah dalam setiap kegiatan siaran televisi. Faktor kreativitas terkadang menjadi unsur terjadinya pelanggaran terhadap P3 dan SPS sehingga dalam setiap episode, tim Pesbukers selalu berusaha untuk tidak keluar dari batasan skenario yang telah disiapkan oleh tim kreatif untuk seluruh pemain dan aktor yang tampil. Sementara ANTV juga memanfaatkan media sosial youtube sebagai wadah  rekaman dokumen Pesbukers yang telah tayang. Perlunya dilakukan pemotongan tayangan Pesbukers di media sosial youtube yang dinilai melanggar, sehingga publik tetap mendapatkan tontonan program televisi yang baik dan mendidik.
STRATEGI KEBIJAKAN PENGELOLAAN SITU BERKELANJUTAN: STUDI KASUS SITU KEDAUNG, KECAMATAN PAMULANG, KOTA TANGGERANG SELATAN Susanto, Agus; Rusdianto, Edi; Sumartono, Sumartono
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 23, No 2 (2016)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah Kota Tangerang Selatan menetapkan situ Kedaung sebagai salah satu program konservasi dalam pemanfaatan situ, karena dari 9 situ yang ada, 4 diantaranya sudah hilang atau beralih fungsi, dan 3 terancam  hilang. Untuk  itu  perlu dikaji  tingkat  keberlanjutan  dalam pengelolaannya.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis indeks dan status keberlanjutan Situ Kedaung dari 5 (lima) dimensi keberlanjutan, dengan menggunakan metode  analisis data Multi-Dimensional Scaling (MDS). Untuk mengetahui atribut yang sensitif dan berpengaruh terhadap indeks dan status keberlanjutan serta  pengaruh  galat (error) dilakukan analisis Laverage dan Montecarlo. Sedangkan untuk menyusun  skenario  peningkatan  status  keberlanjutan ke depan dilakukan  analisis  prospektif. Hasil analisis menunjukkan bahwa dimensi ekologi berada pada status kurang berkelanjutan (37,32), dimensi ekonomi  berada pada status kurang berkelanjutan (26,05), dimensi sosial berada pada status kurang berkelanjutan (40,28), dimensi teknologi berada pada status  cukup berkelanjutan (57,20), serta dimensi kelembagaan berada pada status kurang berkelanjutan (26,91). Hasil analisis keberlanjutan untuk seluruh dimensi termasuk dalam kategori kurang berkelanjutan dengan nilai indeks keberlanjutan sebesar 35,29. Dari 37 atribut yang dianalisis ada 14 atribut yang perlu segera ditangani karena sensitif berpengaruh terhadap tingkat keberlanjutan. Berdasarkan analisis prospektif terdapat 5 atribut kritis yang harus dikelola yang  meliputi: pencemaran perairan, ekowisata, konservasi, penghasilan masyarakat, dan lembaga pengawas lokal yang selanjutnya disebut  dengan atribut kunci. Untuk meningkatkan status keberlanjutan ke depan ada 3 skenario yaitu: (1)  Konservatif-Pesimistik (bertahan pada kondisi yang  ada sambil mengadakan perbaikan seadanya); (2) Moderat-Optimistik (melakukan perbaikan tapi tidak maksimal) dan (3) Progresif-Optimistik (melakukan  perbaikan secara menyeluruh dan terpadu).
Motivasi, Kebiasaan, dan Keamanan Penggunaan Internet Hidayat, Zinggara; Saefuddin, Asep; Sumartono, Sumartono
Jurnal ILMU KOMUNIKASI Vol 13, No 2 (2016)
Publisher : FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.169 KB) | DOI: 10.24002/jik.v13i2.675

Abstract

Abstract: This study investigates motivation, habits, and security of internet use by high schools and universities students in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi. This descriptive and quantitative reasearch uses survey method. The findings of the study show that the strongest motivation is to show self existence, entertainment, and academic purposes. At some points, the habit of using the internet also makes the students face some risks such as verbal and nonverbal abuses, bullying, pornoghrapy, account hacking, and the risk of interaction with unknown parties.Abstrak: Penelitian ini menyelidiki motivasi, kebiasaan, dan keamanan penggunaan internet di antara siswa sekolah menengah atas dan universitas di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan metode survei. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi paling kuat adalah untuk memperlihatkan eksistensi diri, pencarian hiburan, dan penyelesaian tugas akademis. Kebiasaan penggunaan internet oleh pelajar dan mahasiswa menghadapi beberapa risiko, seperti kekerasan verbal dan nonverbal,