Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Potensi wisata olahraga air sungai Ciherang: Kayak X Hartifiany Praisra; Cipta Endyana; Alexander Muhammad Akbar Khan; Asep Mulyana
Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan Vol 10, No 1 (2021): Altius: Jurnal Ilmu Olahraga dan Kesehatan
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/altius.v10i1.13532

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan penilaian atas potensi wisata olahraga air yang dimiliki oleh Kayak X di Sungai Ciherang, Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. Kayak sendiri merupakan olahraga air bernuansa ekstrem yang belum memiliki pamor baik di industri pariwisata khususnya wisata olahraga air. Wisata olahraga air dianggap sebagai alternatif pariwisata agar wisatawan bisa merasakan kegiatan baru yang tidak bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, menjadi pelarian serta memberi kepuasan tersendiri. Kayak X dikelola dengan sistem Community-based tourism oleh pemuda sekitar. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur dan data kemudian dimanfaatkan melalui analisa MSPDM (Marketibility, Sustainibility, Participatory, and Disaster Mitigation) melalui self-assessment yang dilihat dari indikator dari keempat aspek tersebut sehingga menghasilkan nilai dan sebutan yang sesuai. Hasil penelitian ini adalah Kayak X termasuk dalam destinasi wisata rintisan sesuai dengan hasil hitungan nilai akhir destinasi wisata. Meski hasilnya tidak begitu baik, namun Kayak X memiliki potensi lebih agar kedepannya bisa menjadi destinasi wisata mandiri dengan memenuhi indikator yang ada.
Potensi Kertas Daulang Sebagai Cendera Mata Khas Indonesia: Perbandingan dengan Papyrus Hartifiany Praisra; Cipta Endyana; Alexander M. A. Khan
Brikolase : Jurnal Kajian Teori, Praktik dan Wacana Seni Budaya Rupa Vol 13, No 1 (2021)
Publisher : Institut Seni Indoensia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/brikolase.v13i1.3427

Abstract

Jurnal ini memaparkan bagaimana potensi kertas daulang sebagai cendera mata khas Indonesia. Sebagai warisan budaya tak benda yang ditetapkan oleh UNESCO, kertas daluang tentu bisa memaksimalkan potensinya. Sayangnya hal itu tidak bisa dilakukan karena tantangan yang menghadapinya. Dari segi pembuatan misalnya, kertas daulang harus melewati proses yang rumit dan memakan waktu lama. Hal ini membuat kertas daulang sulit bersaing dengan kertas jenis lainnya. Kegunaannya yang terbatas pun membuat kertas daulang tidak banyak diturunkan menjadi barang atau seni kriya lainnya. Sebagai cara untuk tetap bertahan, produksi daluang tetap dipertahankan secara tradisional melalui industri rumahan, termasuk dengan pembibitan pohon saeh sebagai bahan utama dan satu-satunya kertas daluang. Tentu hal ini berbeda dengan kertas papyrus dari Mesir yang sudah terlebih dahulu memaksimalkan potensinya. Kertas papyrus sendiri dikenal sebagai kertas asli Mesir dan seringkali menjadi cendera mata bagi para wisatawan yang berkunjung ke Mesir. Dalam jurnal ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan dukungan dari kajian literatur dan wawancara pengrajin kertas daluang. Hasil penelitian ini adalah potensi kertas daluang yang kurang dimaksimalkan sehingga tidak bisa menyamai kertas papyrus. Selain ancaman yang ada, potensi kertas daluang tidak bisa dimaksimalkan seperti apa yang dilakukan mesir pada kertas papyrus.
Pay-Per-View Sebagai Pengganti Kehadiran Penonton di Stadion dalam Laga Pramusim Sepak Bola Indonesia Hartifiany Praisra; Cipta Endyana; Alexander Muhammad Akbar; Ute Lies Siti Khadijah
SPORTIVE: Journal Of Physical Education, Sport and Recreation Vol 5, No 2 (2021): September
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/sportive.v5i2.22351

Abstract

Jatuhnya industri sepak bola akibat pandemi Covid-19 membuat klub putar otak untuk menghindari kebangkrutan. Karena sejak pandemi menyerbak, Liga 1 sebagai wadah atlet sepak bola profesional untuk mencari nafkah tidak diselenggarakan. Selama ini klub memiliki pendapatan melalui transfer pemain, sponsor, penjualan merchandise, subsidiri operator kompetisi, serta penjualan tiket. Dimana penjualan tiket menjadi pendapatan klub yang paling mudah dibandingkan pendapatan lainnya. Klub pun terus mencoba berinovasi dengan berbagai cara, salah satunya adalah menggunakan pay per view untuk laga uji coba tim. Meski belum banyak dilakukan, cara ini dapat menggantikan pendapatan klub dari penjualan tiket di stadion. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis SWOT untuk memaparkan pay per view dalam laga pramusim sepak bola Indonesia. Hasil penelitian ini pay per view menjadi solusi sementara bagi klub untuk memiliki pendapatan secara langsung di tengah pandemi.