Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Konstruksi Identitas Guru Bimbingan Konseling sebagai Komunikator Pendidikan Astiti, Putri; Suminar, Jenny Ratna; Rahmat, Agus
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 6, No 1 (2018): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No. 48a/E/KPT/2017
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.949 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v6i1.7738

Abstract

Penelitian ini bermula dari dihilangkannya jam kelas bagi guru bimbingan dan konseling (BK) serta masih kurangnya jumlah guru BK di SMA Negeri di Kota Bandung. Peneliti ingin mengkaji lebih jauh mengenai motivasi, makna profesi, dan pengalaman komunikasi yang dialami oleh guru BK. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pendekatan ini mencoba untuk mencari pemaknaan mengenai bagaimana manusia mengkonstruksi makna dan konsep-konsep penting dalam kerangka intersubjektivitas. Pada penelitian ini data diperoleh dari tujuh guru BK sebagai key informant. Hasil penelitian ini menunjukkan tiga kategori yang melatarbelakangi alasan untuk menjadi guru, yaitu keinginan pribadi, arahan orang tua dan lingkungan pergaulan atau pertemanan. Hasil penelitian ini juga memunculkan dua kategori makna identitas guru BK, yaitu makna positif dan makna negatif. Makna positif dinyatakan pada guru sebagai orang tua, dicintai anak-anak, membantu siswa mengenali dirinya, harus tahu segala hal, dan guru yang sempurna. Makna negatif dinyatakan pada guru sebagai ganjal pintu dan guru yang masih dianggap sebagai polisi sekolah. Pengalaman komunikasi guru BK berlangsung pada konteks komunikasi antarpribadi, kelompok dan organisasional. Guru BK sebagai komunikator pendidikan harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Gambaran kondisi guru BK dalam memaknai profesi diharapkan dapat dijadikan rujukan pengambil kebijakan agar lebih memahami secara mendalam mengenai pentingnya keberadaan guru BK di sekolah.
KONSTRUKSI SOSIAL ANGGOTA GENG MOTOR DI KOTA BANDUNG Hadisiwi, Purwanti; Suminar, Jenny Ratna
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.378 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v1i1.6026

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi makna diri anggota geng motor, pengharapan anggota geng motor akan diri yang ideal, dan dinamika pembentukan makna diri geng motor yang meliputi latar belakang komunikasi dengan keluarga, sesama anggota geng motor, dan lingkungan sekitar mereka. Kejahatan geng motor selalu meresahkan masyarakat karena kebrutalannya dalam merusak dan membunuh korban tanpa alasan yang jelas. Pola kejahatannya sama, yaitu dengan mengendarai sepeda motor, mereka merusak dan merampok mini market atau mengejar korban yang tidak bersalah, melukai atau bahkan membunuhnya. Melalui wawancara mendalam terhadap sembilan informan, penelitian ini mencoba membangun realitas geng motor di Kota Bandung. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa sebelum bergabung dengan geng motor, mereka melihat dirinya biasa saja, namun setelah bergabung dengan geng motor mereka merasa diri “pang aingna”. Anggota geng motor secara kognitif sebenarnya menyadari kalau diri yang ideal adalah menjadi “pemuda baik-baik” seperti yang diharapkan masyarakat. Namun, interaksi dengan teman-teman dalam geng motornya membuat mereka berperilaku “ideal” versi kelompok itu. Selain itu, tidak sepenuhnya benar anggapan tentang anggota geng motor berasal dari keluarga “broken home” namun, komunikasi dalam keluarga memang sangat minim.
PENGARUH TERPAAN INFORMASI RISET MELALUI WEBSITE www.ppet.lipi.go.id TERHADAP SIKAP MAHASISWA MENGENAI PENELITIAN Umniyati, Noorfiya; Hadisiwi, Purwanti; Suminar, Jenny Ratna
Jurnal Kajian Komunikasi Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.989 KB) | DOI: 10.24198/jkk.v5i1.9076

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh terpaan informasi riset di Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi LIPI melalui website www.ppet.lipi.go.id terhadap sikap mahasiswa mengenai penelitian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya pengaruh jumlah waktu yang digunakan dalam mengakses informasi terhadap sikap mahasiswa mengenai penelitian, isi pesan terhadap sikap mahasiswa mengenai penelitian, dan hubungan individu dengan media terhadap sikap mahasiswa mengenai penelitian. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis jalur. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara keseluruhan terpaan informasi riset melalui website www.ppet.lipi.go.id berpengaruh secara signifikan terhadap sikap mahasiswa Teknik Telekomunikasi Telkom University mengenai penelitian. Secara parsial, hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel jumlah waktu yang digunakan dalam informasi dan variabel hubungan individu dengan media memberikan pengaruh yang siginifikan terhadap sikap mahasiswa mengenai penelitian. Sedangkan variabel isi pesan tidak memberikan pengaruh yang siginifikan karena memberikan pengaruh yang sedikit. Kesimpulan pada penelitian ini menunjukan bahwa secara keseluruhan informasi riset telah melakukan terpaan cukup besar terhadap sikap mahasiswa jurusan Teknik Telekomunikasi Telkom University mengenai penelitian yang mengakses website www.ppet.lipi.go.id.
LITERASI KESEHATAN MASYARAKAT DALAM MENOPANG PEMBANGUNAN KESEHATAN DI INDONESIA Hadisiwi, Purwanti; Suminar, Jenny Ratna
PROSIDING KOMUNIKASI PROSIDING : AKSELERSI PEMBANGUNAN MASYARAKAT LOKAL MELALUI KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI (BUKU
Publisher : PROSIDING KOMUNIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (608.653 KB)

Abstract

Pelayanan kesehatan dan informasi kesehatan yang kurang efektif sering dikaitkan dengan buruknya mutu layanan kesehatan atau penyampaian informasi dan penggunaan media yang kurang tepat. Sementara itu banyak penelitian dari sisi pengguna layanan kesehatan, menunjukkan bahwa tingkat literasi kesehatan individu merupakan penentu health outcomes atau hasil yang diperoleh dari upaya untuk sehat yang pada gilirannya menentukan kualitas hidup individu, bukan layanan atau media informasi kesehatan yang menentukannya. Literasi kesehatan yang rendah berhubungan dengan tingginya kebutuhan perawatan di rumah sakit, tingginya angka kesakitan, tingginya angka kematian dan kemiskinan yang pada gilirannya mempengaruhi pembangunan kesehatan. Literasi kesehatan menjadi kajian yang perlu dikembangkan untuk mengoptimalkan proses komunikasi kesehatan baik dari aspek komunikasi dokter/petugas kesehatan – pasien, maupun untuk mengoptimalkan kemampuan pasien dalam mengakses, mengolah dan memahami informasi dari berbagai media . Melalui studi pustaka diperoleh pemahaman tentang definisi dan pengertian tentang literasi kesehatan dari berbagai perspektif atau dimensi, metode pendekatan yang digunakan untuk melakukan penelitian tentang literasi kesehatan, instrumen yang dikembangkan untuk mengukur tingkat literasi kesehatan dan berbagai hasil penelitian literasi kesehatan dalam berbagai konteks penyakit. Kata kunci : informasi
KOMUNIKASI TERAPEUTIK TENAGA KESEHATAN TERHADAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA PASCA PASUNG(STUDI KASUS KOMUNIKASI TERAPEUTIK ODGJ PASCA PASUNG) Wahyuningsih, Sri; Dinda, Susanne; Suminar, Jenny Ratna; Setianti, Yanti
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 7, No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : PPNI JAWA TENGAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.7.1.2019.47-60

Abstract

Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui bagaimana komunikasiterapeutik tenaga kesehatan terhadappasien ODGJ pasca pasung di Posyandu Jiwa desa Wonorejo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang provinsi Jawa Timur. Metode penelitiannya kualitatif berparadigma konstruktivis dengan pendekatan studi kasus, metode pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara mendalam, dukumentasi, dan bahan audio visual. Teknik analisis datanya menciptakan dan mengorganisasikan file, membaca seluruh teks, membuat catatan pinggir, membentuk kode awal, mendiskripsikan kasus dan konteksnya, menggunakan agregasi kategorikal, menggunakan penafsiran langsung, menyajikan gambaran mendalam kasus menggunakan narasi, dan gambar. Validitas datanya triangulasi dan member check. Hasil penelitian komunikasi terapeutik ODGJ pasca pasung di Posyandu Jiwa desa Wonorejo yang dilakukan oleh tenaga kesehatan melalui pendekatan komunikasi terapeutik psikiater yang dibantu perawat adalah telepsychiatry dan terapi obat. Komunikasi terapeutik perawat yang dibantu kader jiwa adalah handycraft yaitu pembuatan kemoceng, sandal, bros, dan keset; Terapi psikoreligius dengan berdzikir, bersholawat, mengaji, dan tuntutan sholat; dan Terapi Aktivitas Kelompok adalah mengajak pasien bermain, bersosialisasi. Relevansi dengan teori Interaksi Simbolik, konsep pikiran bahwa bahasa dan interaksi adalah suatu sistem yang dapat memberikan simbol-simbol bermakna diantara hubungan psikiater, perawat, dan pasien, konsep diri bahwa setiap diri yang diperankan oleh tenaga kesehatan dan pasien ODGJ mempunyai nilai dari pandangan orang lain. Konsep masyarakat, pada particular other, bahwa tenaga kesehatan dan keluarga adalah orang yang paling dekat keberadaannya terhadap pasien ODGJ, sedangkan generalized other bahwa masyarakat wilayah dalam memandang ODGJ dekat dengan mereka, masyarakat wilayah luar mendiskriminasikan mereka.  Kata kunci: Komunikasi terapeutik, telepsychiatry, odgj pascapasung, teori interaksi simbolik THERAPEUTIC COMMUNICATION OF HEALTH WORKER FOR PEOPLE WITH MENTAL DISORDERS POST PASUNG  ABSTRACTThe purpose of the study was to find out how therapeutic communication of health personnel on post-pasung ODGJ patients at the Posyandu Jiwa village in Wonorejo, Singosari Subdistrict, Malang Regency as a DSSJ guided by Dr. Radjiman Wediodiningrat Mental Hospital Lawang District, Malang District, East Java Province. The qualitative research method is constructivist paradigm with a case study approach, the data collection methods are observation, in-depth interviews, documentation, and audio-visual material. The data analysis technique creates and organizes files, reads the entire text, makes marginal notes, forms the initial code, describes the case and its context, uses categorical aggregation, uses direct interpretation, presents an in-depth picture of cases using narration, and images. The validity of the data is triangulation and member check. The results of the post-pasung ODGJ therapeutic communication study at the Posyandu Jiwa village in Wonorejo were carried out by health workers through a psikiater communication therapeutic approach with nurse, the treatment of telepsychiatry and drug therapy. A nurse communication therapeutic approach, the treatments are handicrafts, namely making duster, sandals, brooches, and mats; Psychological treatment with dhikr, praying, reciting, and praying demands; and Therapy Group Activity is to invite patients to play, socialize. Relevance to the Symbolic Interaction theory, the concept of mind that language and interaction is a system that can provide meaningful symbols between the relationship of psychiatrists, nurses, and patients, self-concept that each person played by health workers and ODGJ patients has value from the viewpoint of others . The concept of society, in a particular other, is that health workers and families are the closest people to ODGJ patients, whereas other generalized people in the area view ODGJ as close to them, outside communities discriminate against them.Keywords: Therapeutic communication, telepsychiatry, odgj post pasung, symbolic interaction theory
MENJADI TUA DAN SEHAT (STUDI FENOMENOLOGI LITERASI HIDUP SEHAT LANSIA DI CLUB RENANG OASIS BANDUNG) Suminar, Jenny Ratna; Dewi, Retasari
JIPSI Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi Vol 7 No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/jipsi.v7i2.545

Abstract

Healthy Indonesia 2025 paradigm has been launched by the Ministry of Health more than ten years ago. One of the purpose of this program is to initiate health-oriented for all Indonesian citizens. The goals of Indonesian Healthy 2025 is to make all Indonesian become qualified citizens with healthy paradigm. Healthy life can be obtained by sport. One objective of Indonesia in 2025 is the increase life expectancy for elderly people in a healthy condition. The phenomenon of elderly people who actively exercising in Oasis swimming club in Bandung are interesting to observed. This research using qualitative tradition with a phenomenological approach. These results indicate that the motive elderly healthy behavior through sport swimming is to maintain health in order to live independently and do not bother the family. Information on healthy behavior and exercise swim was obtained from a friend, a doctor, find your own from reading and from family. While the meaning of healthy living for the elderly is regular exercise, in this case swimming, because sports are best suited to the condition of the body of the elderly.Paradigma Indonesia sehat 2025 yang telah dicanangkan pemerintah melalui Departemen Kesehatan lebih dari sepuluh tahun lalu merupakan tujuan seluruh warga negara Indonesia yang harus diupayakan dalam pencapaiannya. Sasaran Indonesia Sehat 2025 adalah upaya menjadi warga negara yang berkualitas dengan hidup sehat. Untuk mendapatkan hidup sehat ini bisa diperoleh dari olah raga. Salah satu tujuan Indonesia 2025 adalah meningkatkan angka harapan hidup sehingga di masa depan orang lanjut usia di Indonesia akan bertambah, namun demikian usia yang lanjut diharapkan dalam kondisi sehat. Fenomena orang lanjut usia yang aktif berolah raga di club renang Oasis di Bandung menjadi menarik untuk dikaji melalui penelitian dengan menggunakan tradisi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa motif orang lanjut usia berperilaku sehat melalui olahraga berenang adalah untuk menjaga kesehatan agar bisa hidup mandiri dan tidak merepotkan keluarga. Informasi mengenai perilaku hidup sehat dan olah raga berenang diperoleh dari teman, dokter, mencari sendiri dari bacaan dan dari keluarga. Sedangkan makna hidup sehat bagi para orang lanjut usia adalah melakukan olahraga rutin, dalam hal ini berenang, karena olah raga yang paling cocok untuk kondisi tubuh usia lanjut.
AKTIVITAS KOMUNIKASI KELUARGA PASIEN, KADER JIWA, PERAWAT DI LINGKUNGAN RUMAH ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA PASCA PASUNG Wahyuningsih, Sri; Dida, Susanne; Suminar, Jenny Ratna; Setianti, Yanti
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 9 No 3 (2019): Juli
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.504 KB) | DOI: 10.32583/pskm.9.3.2019.267-286

Abstract

Pasien gangguan jiwa yang berjumlah 37 di desa Wonorejo memerlukan perhatian khusus dari berbagai pihak. Selain perawat, dan kader jiwa memberikan perawatan di Posyandu Jiwa setiap bulannya,perawatan dilanjutkan di rumah pasien, dengan melibatkan keluarga, disamping kader jiwa, dan perawat. Tujuan penelitiannya, menggali dan menganalisis aktivitas komunikasi keluarga pasien, kader jiwa, dan perawat terhadap ODGJ pasca pasung dilingkungan rumah. Metode penelitian kualitatif, berparadigma konstruktivistik, pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan datanya observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, dan bahan audio visual. Subjek penelitiannya 7 keluarga, 7 pasien, 2 kader jiwa, dan 1 perawat dengan purposive sampling. Triangulasi dan member check sebagai validitas. Hasil Penelitiannya terjadi komunikasi keseharian keluarga dengan pasien. Adanya kunjungan perawat dan kader jiwa kerumah pasien. Pembahasannya adanya aktivitas komunikasi keluarga dengan melakukan terapi komunikasi keluarga, dan terapi komunikasi obat terhadap pasien ODGJ pasca pasung. Adanya aktivitas komunikasi terapeutik kader jiwa dan perawat yaitu home visite keluarga dan pasien ODGJ pasca pasung dan psikoedukasi keluarga dan pasien. Kesimpulannya bahwa adanya terapi komunikasi terapeutik yang dilakukan keluarga terhadap pasien, dan adanya kunjungan, psiedukasi dari kader jiwa dan perawat ke rumah pasien ODGJ pasca pasung akan membantu dalam penyembuhan gangguan jiwa pasien ODGJ pasca pasung di desa Wonorejo.   Kata kunci: aktivitas komunikasi terapeutik, odgj pasca pasung, perawat, kader jiwa   COMMUNICATION ACTIVITIES OF FAMILY PATIENTS, SOUL KADER, NURSING IN PEOPLE'S HOUSE ENVIRONMENT WITH POST-SINGLE LIFE DISORDERS   ABSTRACT 37 mental patients in Wonorejo village need special attention from various parties.In addition to nurses, and mental cadres provide care at the MentalPosyandu every month, care is continued at the patient's home, involving the family, as well as mental cadres, and nurses. The purpose of research was to explore and analyze the communication activities of the patient's family, mental cadres, and nurses towards ODGJ postpasung in the home environment. Qualitative research methods, constructive paradigms, case study approaches. Data collection techniques are observation, in-depth interviews, documentation, and audio-visual materials. The research subjects were 7 families, 7 patients, 2 mental cadres, and 1 nurse with purposive sampling. Triangulation and member check as validity. The results of his research occur daily family communication with patients. The visit of nurses and mental cadres in the patient's home. The discussion was the existence of family communication activities by conducting family communication therapy, and drug communication therapy for ODGJ patients postpasung. the existence of therapeutic communication activities for mental cadres and nurses, namely family home visite and ODGJ patients postpasung and family and patient psychoeducation. In conclusion, the therapeutic communication therapy carried out by the family towards patients, and the presence of visits, education from mental cadres and nurses to the homes of post-pasung ODGJ patients will help in healing mental disorders in post-pasung ODGJ patients in Wonorejo villag.   Keywords: therapeutic communication activity, odgj post-pasung, nurse, mental of cadre, family
KOMUNIKASI TERAPEUTIK TENAGA KESEHATAN TERHADAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA PASCA PASUNG(STUDI KASUS KOMUNIKASI TERAPEUTIK ODGJ PASCA PASUNG) Wahyuningsih, Sri; Dinda, Susanne; Suminar, Jenny Ratna; Setianti, Yanti
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 7, No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.7.1.2019.47-60

Abstract

Tujuan penelitian adalah ingin mengetahui bagaimana komunikasiterapeutik tenaga kesehatan terhadappasien ODGJ pasca pasung di Posyandu Jiwa desa Wonorejo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang provinsi Jawa Timur. Metode penelitiannya kualitatif berparadigma konstruktivis dengan pendekatan studi kasus, metode pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara mendalam, dukumentasi, dan bahan audio visual. Teknik analisis datanya menciptakan dan mengorganisasikan file, membaca seluruh teks, membuat catatan pinggir, membentuk kode awal, mendiskripsikan kasus dan konteksnya, menggunakan agregasi kategorikal, menggunakan penafsiran langsung, menyajikan gambaran mendalam kasus menggunakan narasi, dan gambar. Validitas datanya triangulasi dan member check. Hasil penelitian komunikasi terapeutik ODGJ pasca pasung di Posyandu Jiwa desa Wonorejo yang dilakukan oleh tenaga kesehatan melalui pendekatan komunikasi terapeutik psikiater yang dibantu perawat adalah telepsychiatry dan terapi obat. Komunikasi terapeutik perawat yang dibantu kader jiwa adalah handycraft yaitu pembuatan kemoceng, sandal, bros, dan keset; Terapi psikoreligius dengan berdzikir, bersholawat, mengaji, dan tuntutan sholat; dan Terapi Aktivitas Kelompok adalah mengajak pasien bermain, bersosialisasi. Relevansi dengan teori Interaksi Simbolik, konsep pikiran bahwa bahasa dan interaksi adalah suatu sistem yang dapat memberikan simbol-simbol bermakna diantara hubungan psikiater, perawat, dan pasien, konsep diri bahwa setiap diri yang diperankan oleh tenaga kesehatan dan pasien ODGJ mempunyai nilai dari pandangan orang lain. Konsep masyarakat, pada particular other, bahwa tenaga kesehatan dan keluarga adalah orang yang paling dekat keberadaannya terhadap pasien ODGJ, sedangkan generalized other bahwa masyarakat wilayah dalam memandang ODGJ dekat dengan mereka, masyarakat wilayah luar mendiskriminasikan mereka.  Kata kunci: Komunikasi terapeutik, telepsychiatry, odgj pascapasung, teori interaksi simbolik THERAPEUTIC COMMUNICATION OF HEALTH WORKER FOR PEOPLE WITH MENTAL DISORDERS POST PASUNG  ABSTRACTThe purpose of the study was to find out how therapeutic communication of health personnel on post-pasung ODGJ patients at the Posyandu Jiwa village in Wonorejo, Singosari Subdistrict, Malang Regency as a DSSJ guided by Dr. Radjiman Wediodiningrat Mental Hospital Lawang District, Malang District, East Java Province. The qualitative research method is constructivist paradigm with a case study approach, the data collection methods are observation, in-depth interviews, documentation, and audio-visual material. The data analysis technique creates and organizes files, reads the entire text, makes marginal notes, forms the initial code, describes the case and its context, uses categorical aggregation, uses direct interpretation, presents an in-depth picture of cases using narration, and images. The validity of the data is triangulation and member check. The results of the post-pasung ODGJ therapeutic communication study at the Posyandu Jiwa village in Wonorejo were carried out by health workers through a psikiater communication therapeutic approach with nurse, the treatment of telepsychiatry and drug therapy. A nurse communication therapeutic approach, the treatments are handicrafts, namely making duster, sandals, brooches, and mats; Psychological treatment with dhikr, praying, reciting, and praying demands; and Therapy Group Activity is to invite patients to play, socialize. Relevance to the Symbolic Interaction theory, the concept of mind that language and interaction is a system that can provide meaningful symbols between the relationship of psychiatrists, nurses, and patients, self-concept that each person played by health workers and ODGJ patients has value from the viewpoint of others . The concept of society, in a particular other, is that health workers and families are the closest people to ODGJ patients, whereas other generalized people in the area view ODGJ as close to them, outside communities discriminate against them.Keywords: Therapeutic communication, telepsychiatry, odgj post pasung, symbolic interaction theory
Becoming a hoax buster in WhatsApp groups as an effort to limit the dissemination of misleading health information Suminar, Jenny Ratna; Hadisiwi, Purwanti
Jurnal Studi Komunikasi Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Communications Science, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jsk.v5i1.2408

Abstract

The dissemination of hoax information, especially about health, is spread quickly and massively through WhatsApp Group. The use of WhatsApp Group makes it easy to share and distribute information. This study raised Hoax Buster’s phenomenon, which is someone who checks the facts at WhatsApp Group. This study explored the answers to the following questions: how WhatsApp Group members act as Hoax Buster, reasons for being a Hoax Buster, and how Hoax Buster develops communication patterns. This research used a qualitative method with case studies where data was obtained through observation and in-depth interviews with several sources. The results of the study were: 1) The existence of Hoax Buster is due to the circulation of Hoax in WhatsApp Group, 2) The role of Hoax Buster arises because of concerns about health Hoaxes in WhatsApp Group and encourages WhatsApp Group members not easily to believe unclear information, 3) Hoax busters communicate through several stages
Becoming a hoax buster in WhatsApp groups as an effort to limit the dissemination of misleading health information Suminar, Jenny Ratna; Hadisiwi, Purwanti
Jurnal Studi Komunikasi Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Faculty of Communications Science, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jsk.v5i1.2408

Abstract

The dissemination of hoax information, especially about health, is spread quickly and massively through WhatsApp Group. The use of WhatsApp Group makes it easy to share and distribute information. This study raised Hoax Buster’s phenomenon, which is someone who checks the facts at WhatsApp Group. This study explored the answers to the following questions: how WhatsApp Group members act as Hoax Buster, reasons for being a Hoax Buster, and how Hoax Buster develops communication patterns. This research used a qualitative method with case studies where data was obtained through observation and in-depth interviews with several sources. The results of the study were: 1) The existence of Hoax Buster is due to the circulation of Hoax in WhatsApp Group, 2) The role of Hoax Buster arises because of concerns about health Hoaxes in WhatsApp Group and encourages WhatsApp Group members not easily to believe unclear information, 3) Hoax busters communicate through several stages