Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Kajian Penerapan Ekolabel Produk Di Indonesia Suminto, Suminto
JURNAL STANDARDISASI Vol 13, No 3 (2011): Vol. 13(3) 2011
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tahun 2006, Indonesia telah mengembangkan sistem akreditasi dan sertifikasi ekolabel untuk produkmanufaktur. Sebagai acuan yang digunakan dalam penyusunan dokumen untuk program ekolabel di Indonesiaadalah ISO 14020, Environmental labels and declarations-General principless; ISO 14024, Environmental labelsand declarations-Types I environmental labelling-Principles and procedures dan ISO/IEC Guide 65, Generalrequirements for product certification. Disamping itu Badan Standardisasi Nasional (BSN) juga telah menetapkanStandar Nasional Indonesia (SNI) terkait dengan ekolabel. Tujuan program ekolabel adalah dalam rangkaperlindungan lingkungan, mendorong inovasi industri yang ramah lingkungan dan membangun kesadaranmasyarakat atau konsumen terhadap produk-produk yang ramah lingkungan. Terdapat tiga pendekatan programekolabel yaitu ekolabel Tipe I, Tipe II dan Tipe III yang mana masing-masing tipe mempunyai kekurangan dankelebihan. Ekolabel yang dikembangkan oleh Indonesia adalah program ekolabel Tipe I yaitu pemberian ekolabeloleh pihak ketiga kepada produk yang memenuhi seperangkat persyaratan yang telah ditetapkan. Di beberapanegara program ekolabel mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, karena di dalam perdaganganinternasional sudah memasukkan isu lingkungan seperti ekolabel, gas rumah kaca.
KAJIAN STANDAR PRODUK PORSELEN UNTUK PERALATAN MAKAN DAN PERALATAN DAPUR Kristiningrum, Ellia; Suminto, Suminto
JURNAL STANDARDISASI Vol 14, No 2 (2012): Vol. 14(2) 2012
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Porselen adalah bahan keramik yang dibuat dengan memanaskan bahan baku, pada umumnya termasuk tanah liat dalam bentuk kaolin, dalam tanur pada suhu antara 1.200°C (2192°F) dan 1.400°C (2552°F). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2010, nilai ekspor produk porselen untuk peralatan makan dan peralatan dapur dari Indonesia ke 5 Negara tujuan ekspor (Amerika, Inggris, Jepang, Belgia, Korea) mencapai US$ 59.741.798. Dalam era perdagangan bebas, semua negara dapat dipertimbangkan sebagai pasar yang penting bagi eksportir suatu negara, termasuk Indonesia. Strategi Indonesia ke depan adalah mendorong ekonomi nasional dengan meningkatkan volume ekspor dan menghambat arus impor produk akhir yang sub standar. Dua hal tersebut harus didukung dengan standar nasional yang berkemampuan memenuhi aspek persyaratan teknis, regulasi dan batasan lainnya yang dipersyaratkan oleh negara tujuan ekspor. Selain itu, standar juga harus berkemampuan menguatkan persyaratan teknis K3L untuk mengeliminasi arus impor. Tujuan kajian ini adalah mengetahui jumlah SNI dari produk porselen untuk peralatan makan dan peralatan dapur, memberikan rekomendasi pengembangan terkait persyaratan teknis dalam SNI. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif yaitu menjelaskan data – data mengenai standar dan regulasi yang didapatkan melalui penelusuran pustaka. Kajian ini telah mengidentifikasi standar terkait produk porselen untuk peralatan makan dan peralatan dapur yaitu 2 standar SNI, 3 standar ISO, 1 standar ASTM, 2 standar JIS, 6 standar BS EN. SNI 12-4682:1998 - Alat masak keramik (cooking ware) telah berusia lebih dari 5 tahun serta persyaratan kandungan timbal dan cadmium tidak harmonis dengan standar ISO, sehingga perlu dikaji ulang dengan menggunakan referensi ISO 6486:1999 Ceramic ware, glass-ceramic ware and glass dinnerware in contact with food -- Release of lead and cadmium -- Part 2: Permissible limits, dan memperhatikan juga kemampuan industri nasional.
KEBUTUHAN STANDAR DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN SUMBER ENERGI BARU (BIOGAS) Suminto, Suminto; Susanto, Danar Agus; Lukiawan, Reza
JURNAL STANDARDISASI Vol 15, No 1 (2013)
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini energi menjadi persoalan yang krusial di dunia. Meningkatnya pertumbuhan populasi penduduk, pertumbuhan industri, dan transportasi menyebabkan terjadinya peningkatan permintaan akan kebutuhan energi. Konsumsi bahan bakar minyak yang seringkali tidak seimbang dengan jumlah produksinya mengakibatkan terjadinya defisit, sehingga kebutuhan harus dipenuhi dengan cara mengimpor bahan bakar minyak tersebut. Upaya untuk menurunkan angka pemakaian energi dapat dilakukan dengan beberapa langkah, antara lain melalui efisiensi energi, konservasi energi dan diversifikasi energi. Salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak adalah dengan pengembangan sumber energi alternatif melalui biogas sebagai pengganti bahan bakar minyak. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan standar terkait dengan skema pengembangan energi biogas. Hasil kajian ini dapat digunakan sebagai masukan atau rekomendasi kepada pemerintah dalam rangka pengembangan sumber energi baru (biogas) yang sampai saat ini belum dimanfaatkan secara optimal. Hasil yang dapat disimpulkan dari kajian ini yaitu Standar Nasional Indonesia yang ada belum cukup tersedia sehingga perlu pengembangan SNI terkait skema biogas agar dapat mendukung pegembangkan sumber energi baru (biogas).
KESESUAIAN MUTU PRODUK UNGGULAN UKM SEKTOR PANGAN TERHADAP STANDAR NASIONAL INDONESIA Suminto, Suminto; Kristiningrum, Ellia; widyatmoko, wahyu; susanto, danar agus
JURNAL STANDARDISASI Vol 15, No 3 (2013)
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Standar memberikan kontribusi yang baik diantaranya membantu kompetisi perusahaan menjadi lebih besar, membantu akses pasar ekspor, membantu memberikan praktek bisnis terbaik, membantu operasi perusahaan menjadi lebih efisien dan berkembang, memberikan kredibilitas dan kepercayaan serta pengakuan konsumen, standar memberikan bahasa tunggal dalam industri untuk mutu. Namun standar sebagai bagian dari teknologi, seringkali terlewatkan dan bahkan dipandang sebelah mata oleh pelaku usaha. Dari hasil Penelitian BSN (2011), diperoleh data mengenai kendala yang dihadapi UKM dalam menerapkan standar adalah adanya persyaratan mutu yang sulit untuk dipenuhi dan biaya pengujian yang relatif mahal. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kesesuaian produk-produk unggulan UKM dengan SNI, mengusulkan syarat mutu dalam SNI yang sesuai untuk produk unggulan UKM dan mengusulkan metode untuk pembinaan UKM dalam penerapan standar.Penelitian ini dimulai dengan memilih produk unggulan UKM sektor pangan di provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Barat, yang selanjutnya dilakukan pencarian SNI dan LPKyang selanjutnya dilakukan pengujian produk untuk mengetahui kesesuaiannya dengan SNI. Berdasarkan analisa hasil penelitian, dapat direkomendasikan untuk SNI produk bakpia kacang hijau, keripik singkong dan keripik tempe perlu dilakukan kaji ulang terkait persyaratan mutu dan cara penulisan standar. Persyaratan mutu dalam SNI tersebut hendaknya dipilih hanya yang merupakan titik kritis untuk produk tersebut, misalnya cemaran mikroba dan cemaran kimia. Khusus untuk produk keripik singkong dan keripik tempe goreng ditambahkan parameter bilangan oksidasi minyak goreng. Selain itu, masih perlu dilakukan sosialisai SNI produk kepada pengusaha skala UKM.
PENERAPAN STANDAR MANAJEMEN ENERGI UNTUK MITIGASI PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA Nurzal, Erry Ricardo; Suminto, Suminto
JURNAL STANDARDISASI Vol 12, No 3 (2010): Vol. 12(3) 2010
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu instrumen kebijakan yang dapat diterapkan untuk melakukan penghematan penggunaan energi adalah standar manajemen energi. Standar tersebut memberikan pedoman bagi fasilitas-fasilitas industri untuk memasukkan efisiensi energi ke dalam praktek-praktek manajemen industri dan meningkatkan efisiensi energi sistem industri. Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa penerapan standar manajemen energi di industri Indonesia dengan intensitas energi yang tinggi diperkirakan memberikan keuntungan dalam penghematan energi yang pada akhirnya dapat mengurangi emisi CO2Kata Kunci: Standar, manajemen energi, mitigasi, perubahan iklim, dukungan kebijakan . Selain itu, berdasarkan data yang ada juga menunjukkan bahwa standar manajemen energi akan dapat diterapkan oleh industri tersebut dengan lancar. Penerapan standar manajemen energi di industri untuk mitigasi perubahan iklim dapat berhasil, jika dilakukan bersama-sama dengan dukungan kebijakan lainnya. Dukungan kebijakan tersebut adalah membangun kesepakatan penetapan target, membangun kapasitas optimasi sistem, memberikan penghargaan, menerapkan kebijakan fiskal dan moneter dan pendanaan inovatif.
KETERSEDIAAN SNI DAN LEMBAGA PENILAIAN KESESUAIAN SERTA KESIAPAN INDUSTRI SEKTOR OTOMOTIF MENGHADAPI REGULASI UNECE Tampubolon, Biatna Dulbert; Suminto, Suminto; Mulyono, Ary Budi; Ayuningtyas, Utari
JURNAL STANDARDISASI Vol 16, No 3 (2014)
Publisher : Badan Standardisasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Harmonisasi standar dan regulasi untuk sektor industri otomotif menjadi jawaban terhadap globalisasi industri otomotif untuk meningkatkan daya saing dan menjamin mutu produk. Dalam forum APEC dan ASEAN, negara anggota sepakat untuk melakukan adopsi regulasi otomotif sesuai dengan regulasi UNECE. Ketersediaan SNI, LPK dan kesiapan industri otomotif dalam menghadapi regulasi UNECE yang prioritas menjadi tujuan penelitian ini melalui studi pustaka dan survei lapangan (8 kota). Penelitian ini menggunakan metode Expert Judgment dalam menentukan regulasi UNECE yang akan diteliti dan analisis dekriptif dalam mengolah data dalam kuesioner. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengetahuan pelaku usaha sektor otomotif terkait ASEAN MRA 19 regulasi UNECE (tahap 1) masih rendah (14%). Selain itu terdapat juga 39 SNI sektor otomotif yang mempunyai acuan yang tidak update (terkini) dan usianya lebih dari 10 tahun, sehingga perlu dikaji ulang untuk direvisi. Dari 19 regulasi UNECE yang telah dibedah ternyata terdapat 119 buah Standar Internasional, Standar Regional dan Standar Nasional negara lain yang diusulkan untuk diadopsi sebagai standar mendukung ASEAN MRA sektor otomotif. Laboratorium Uji yang terkait dengan 19 regulasi UNECE juga masih minim sehingga perlu pengembangan Laboratorium Uji untuk mendukung peningkatan daya saing produk Indonesia di luar negeri.
KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMATIF Suminto, Suminto
PEDAGOGY Vol 4 No 1 (2017): JURNAL PEDAGOGY VOL.4 NO.1 JANUARI 2017
Publisher : PEDAGOGY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Setiap model atau gaya kepemimpinan pastilah memiliki karakteristik atau ciri-ciri tersendiri. Hal ini tidak lepas dari gaya yang diterapkan oleh seorang leader. Apakah menggunakan gaya otoriter, demokratis atau leizes feire. Kesemuanya menuntut hasil yang maksimal untuk sebuah organisasi. Hasil maksimal inilah yang akan menentukan laju organisasi kedepan menjadi lebih baik. Baik dalam organisasi perusahaan atau sebuah organisasi pendidikan. Di dalam organisasi kependidikan, salah satu model kepemimpinan yang efektif adalah model kepemimpinan transformative. Model kepemimpinan ini selalu bergerak dinamis. Pemimpin selalu memberikan contoh bagi para bawahanya dengan kharismanya. Begitupun bawahanya yang selalu bergerak karena motivasi dari sang pemimpin. Sehingga akan terjadi sebuah sinergi baik antara pemimpin atau atasan dengan bawahan untuk membawa gerbong organisasi kearah yang lebih baik. Proses ini terus menerus tanpa ada hentinya. Organisasi akan senantiasa menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Model kepemimpinan yang efektif ini, tentunya memiliki ke khasan yang perlu dikaji lebih mendalam, karena dengan mengetahui kekhasanya diharapkan akan tercipta sebuah organisasi yang selalu bergerak maju. 
Kondobuleng Folk Theater : Representation of Socio-cultural Identity of Bugis-Makassar Coastal Communities Ramli, Asia; Suminto, Suminto
The Journal of Educational Development Vol 6 No 3 (2018): October 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jed.v6i3.24281

Abstract

For the Bajo ethnic group in Teluk Bone, the folk theater named Kondobuleng is no longer known in its place of origin. However, this theater is found in Pangkajene and the Islands and is known as a dance. This theater is even well known as a folk theater performance in Paropo Village, Panakung Subdistrict, and Makassar City, because it is often performed by Sanggar Seni I Lolo Gading at various events and festivals. This study aims to describe and analyze the folk theater focusing on the representation of socio-cultural identity in the coastal communities of Bugis-Makassar in the performance of the folk theater Kondobuleng. Related to the focus of the study, the research background is Paropo Village of the Panakukang District, Makassar. This research used cultural approach with a qualitative analysis method. The results of the research show that the socio-cultural identity in Bugis-Makassar coastal society is represented in the Kondobuleng folk theater performed by Sanggar Seni I Lolo Gading Paropo through a system of sign language, scene, dialogue, character, costume, property, music, and song.
Pengaruh Penambahan Vitamin C dan Probiotik pada Pakan terhadap Efisiensi Pemanfaatan Pakan, Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus) Husin, Muhammad Iqbal; Suminto, Suminto; Sudaryono, Agung
Jurnal Masyarakat Akuakultur Indonesia Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Masyarakat Akuakultur Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.793 KB)

Abstract

Ikan patin merupakan salah satu komoditas air tawar yang mempunyai prospek yang baik karena mempunyai nilai jual yang cukup tinggi serta cara budidaya yang tidak sulit. Masalah utama yang dihadapi dalam produksi budidaya ikan patin adalah pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan pakan. Pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan pakan yang baik diharapkan akan dapat meningkatkan profit pembudidaya ikan. Penambahan vitamin C dan probiotik dalam pakan menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi pemanfaatan pakan ikan patin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahiui pengaruh dan interaksi yang mempengaruhi nilai total konsumsi pakan, efisiensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan dan kelulushidupan ikan patin. Ikan uji yang digunakan adalah ikan patin dengan bobot individu rata-rata 7,44±0,28 g/ekor. Pemberian pakan yaitu pada pukul 08.00, 12.00 dan 16.00 secara at satiation.  Ikan uji dipelihara dengan padat penebaran 1 ekor/2L selama 42 hari. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua faktor (ordo 2x3) dengan 3 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini adalah penambahan vitamin C pada pakan  dengan dosis 500 mg/kg, dan 1000 mg/kg dan penambahan probiotik dengan dosis 105,106, dan 107 CFU/mL.  Data yang diamati meliputi total konsumsi pakan (TKP), efisiensi pemanfaatan pakan (EPP), laju pertumbuhan relatif (RGR), kelulushidupan (SR) dan kualitas air.  Perlakuan dengan penambahan vitamin C 1000 mg/kg pakan dan probiotik 107 CFU/mL  menghasilkan EPP sebesar 69,35%, dan  LPH sebesar 230 mg/hari. Kualitas air pada media pemeliharaan terdapat pada kisaran yang layak untuk pemeliharaan ikan uji. Kesimpulan dari penelitian ini adalah vitamin C dan probiotik memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) dan terjadi  interaksi yang mempengaruhi terhadap nilai efisiensi pemanfaatan pakan (EPP),  laju pertumbuhan harian (LPH), tetapi vitamin C dan probiotik tidak memberikan  pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap nilai total konsumsi pakan dan kelulushidupan.
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTUN ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII MTs NEGERI 05 MADIUN Suminto, Suminto
Jurnal Likhitaprajna Vol 21 No 1 (2019)
Publisher : FKIP Universitas Wisnuwardhana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.327 KB)

Abstract

The purpose of this study was to determine whether there is an influence on the use of animated cartoon media on student learning activities and outcomes. This type of research is experimental research. The research method used the one-group pretest-posttest design. This study used two research classes as an experimental class and a control class. The location of this research is MTs Negeri 05 Madiun. The subjects of the study were the eighth-grade students of MTs Negeri 05 Madiun as many as 40 people with details of 20 students as the experimental class and 20 students as the control class. The results showed that there was an influence of the Use of Animation Media on Activities and Learning Outcomes of Student on the struggle material of the Prophet Muhammad S.A.W in State MTs 05 Madiun. It could be proven that the average value of the percentage of student learning achievements in the experimental class 85.62 and 80.31 in the control class. Then the results of the t-test ≥ of t table 3.50 ≥ 2.20. Keywords: learning outcomes, animation media