Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Shielded Metal Arc Welding Cladding pada Shaft Wringer Roll Wiyono, Slamet; Sunardi, .; Widodo, .
TEKNIKA Vol 12, No 2 (2016): Oktober
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cladding merupakan proses pelapisan logam dengan logam lainnya dengan cara pengerolan panas atau pengelasan. Tujuan dilakukan cladding adalah untuk memberikan tambahan lapisan luar pada permukaan material yang mengalami keausan untuk mendapatkan kembali dimensi awal. Pada prakteknya, proses cladding ini akan menyebabkan perubahan struktur pada material akibat proses pemanasan yang diberikan selama proses cladding berlangsung. Berdasarkan data histori perbaikan shaft wringer roll, perbaikan shaft wringer roll telah dilakukan dengan metode cladding menggunakan shielded metal arc welding [SMAW] namun belum diperoleh hasil yang optimal. Tutujuan penelitian ini adalah menentukan kombinasi dan level parameter yang sesuai untuk rekomendasi proses perbaikan selanjutnya. Shaft wringer roll yang digunakan sebagai sampel adalah milik salah satu perusahaan baja terbesar di Kota Cilegon. Material shaft tersebut adalah AFNOR 25CD4 [SAE 4130] dan elektorda Nikko Steel RD-18B yang memiliki karakteristik mirip dengan material shaft wringer roll. Proses cladding dilakukan menggunakan tiga parameter cladding yang dikelompokkan dalam dua level parameter, yaitu arus cladding (110 A dan 170 A), kecepatan cladding (3 mm/s dan 7 mm/s), dan perlakuan panas (tanpa preheating dan preheating pada 200 oC selama 1 jam). Melalui pendekatan full factorial design experiments didapatkan delapan kombinasi parameter proses cladding. Hasil penelitian diperoleh perubahan struktur mikro dan kekerasan material yang paling mendekati raw material adalah sampel dengan parameter cladding menggunakan arus las 110 A, kecepatan pengelasan 3 mm/s, dan diberikan pemanasan awal.
Pengaruh Variasi Suhu terhadap Proses Self Tempering dan Variasi Waktu Tahan pada Proses Tempering terhadap Sifat Mekanis Baja AISI 4140 Nandiawan, Desga Hita; Sunardi, .; Fawaid, Moh.
TEKNIKA Vol 11, No 2 (2015): Desember
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Baja merupakan salah satu jenis logam yang banyak dimanfaatkan untuk keperluan industry. Baha AISI 4140 adalah salah satu jenis baja yang banyak digunakan pada komponen mesin misalnya roda gigi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifak mekanis pada baja AISI 4140 dengan menggunakan varisi waktu pada proses tempering suhu pada proses self tempering. Pada penelitian ini, material terlebih dulu dipanaskan pada suhu 850°C kemudian ditahan dengan waktu 14 dan 28 menit kemudian didinginkan dengan media oli SAE 20. Pada saat proses pendinginan suhu yang harus dicapai adalah 200°C. Nilai ketangguhan terbesar pada saat proses tempering adalah 0,341 (J/mm²) dengan waktu tahan 120 menit, sedangkan pada saat proses self tempering ketangguhan terbesar pada suhu 600° dengan nilai 0,375 (J/mm²). Laju korosi terbesar pada saat proses tempering martensit yang mulai terbentuk didinginkan dengan cepat kemudian dipanaskan kembali sehingga membentuk martensit temper. Sedangkan pada proses self tempering martensit yang terbentuk belum sempurna dikarenakan pendinginan cepat pada saat quench.
EFEKTIVITAS BERBAGAI WAKTU INJEKSI PGF2α SEBELUM PENAMPUNGAN SPERMA DOMBA LOKAL TERHADAP KUALITAS SPERMA DALAM PENGENCER TRIS YANG DISIMPAN PADA SUHU 5°C Purwaningsih, .; Sunardi, .
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol 5 No 1 (2010): JURNAL ILMU PETERNAKAN
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.579 KB)

Abstract

This experiment aimed to evaluate the effect of PGF2α and time of injection on the quality and viability of Local ram sperm in Tris dilution at 50C storage temperature. The sperm was collected from four Local rams with artificial vagina, once a week for one month. At the first week, sperm were collected without PGF2α injection; 10 minute after PGF2α injection in second week; 20 minute after PGF2α injection in third week; and 30 minute after PGF2α injection in fourth week. PGF2α with dose of 1,0 ml/head (7,5 mg Luprostiol/ml) were given by intramuscular injection in thigh area. The data were analyzed by Completed Randomized Design. When there were significant differences continued with Duncan’s New Multiple Range Test. The result showed that PGF2α injection significantly (p<0.05) increased the motility sperm and life sperm percentage especially on collected sperm 10 minute after PGF2α injection. Ejaculate volume, pH, sperm concentration, abnormal sperm percentation and sperm viability, showed no significant difference (p>0.05). Based on the result of this study, it was concluded that PGF2α injection 10 minute before sperm collection could improve sperm quantity and quality specifically sperm motility and sperm life percentation.