Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Solidaritas

KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DINAS PARIWISATA PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KARANGANYAR Atika Arum Sari; Maya Sekar Wangi; Herning Suryo Sardjono
Solidaritas: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Solidaritas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKomunikasi kepemimpinan merupakan strategi seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahannya, bertujuan untuk bekerja sama serta bekerja secara produktif agar tercapai tujuan organisasi. Kantor Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar merupakan dinas yang membawahi bidang pariwisata, pemuda dan olahraga di kabupaten Karanganyar memiliki tugas dan fungsi untuk membantu Bupati dalam melaksanakan otonomi daerah terutama bidang kepariwisataan. Dalam suatu kepemimpinan pasti memiliki gaya atau ciri khas yang dibawa atau diterapkan dalam suatu organisasi, gaya tersebutlah yang nanti akan memotivasi karyawannya untuk bekerja secara giat untuk tercapainya tujuan-tujuan yang telah di sepakati. Dalam memotivasi karyawan pastinya ada berbagai cara yaitu salah satunya dengan memenuhi semua kebutuhan dari karyawannya, dalam memotivasi terdapat berbagai teori, namun teori yang penulis gunakan yaitu teori Likert.Adapun rumsuan masalahnya adalah bagaimana Gaya kepemimpinan dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan dinas pariwisata pemuda dan olahraga Kabupaten Karanganyar. Serta tujuan dari penelitian ini untuk mendiskripsikan komunikasi kepemimpinan dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan pendekatan kualitatif. Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah kepala dinas, karyawan serta kepala bidang. Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan adalah gaya kepemimpinan demokratis dan dengan cara tersebut mampu memberikan motivasi karyawannya agar bekerja dengan baik.Kata Kunci : Komunikasi kepemimpinan, Motivasi kerja, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karangayar
PERAN KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM MEMBENTUK LOYALITAS TARUNA SIAGA BENCANA DI KABUPATEN KARANGANYAR Eko Wahyuni; Maya Sekar Wangi
Solidaritas: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Solidaritas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKomunikasi menjadi sesuatu yang penting dalam suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik dalam organisasi, maka organisasi tersebut dapat berjalan dengan lancar dan berhasil. Sebaliknya, jika di dalam suatu organisasi komunikasi tidak berjalan lancar, maka dapat mengakibatkan terhambatnya organisasi dalam mencapai tujuan. Dengan demikian, komunikasi di setiap organisasi mempunyai peranan sentral.Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peran komunikasi organisasi dalam membentuk loyalitas Taruna Siaga Bencana di Kabupaten Karanganyar.Teori yang digunakan dalam penelitian ini Komunikasi organisasi dari Arni Muhammad yaitu komunikasi keatas dan komunikasi kebawah. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, lokasi penelitian Taruna Siaga Bencana Kabupaten Karanganyar, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, wawancara dengan pengawas, koordinator, dan 2 anggota Tagana, teknik analisis data menggunakan metode analisis interaktif yang dikembangkan oleh Mathew B. Miles, A. Michael Huberman dan Johny Saldana selama proses kegiatan dilakukan dengan tiga hal yaitu Kondensasi Data, Penyajian Data dan Penarikan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi organisasi dari pimpinan organisasi kepada anggota organisasi yang berada di Tagana dapat mempersuasif anggota Tagana untuk memiliki loyalitas di organisasi. Hal tersebut dapat diketahui dari optimalnya informasi yang diberikan pimpinan kepada anggota organisasi serta pertukaran informasi diantara pimpinan dan anggota organisasi begitu juga sebaliknya akan mempengaruhi hubungan yang terjalin antara individu, tanggung jawab anggota di dalam organisasi serta rasa memiliki organisasi Tagana.Kata kunci : Peran komunikasi, Organisasi, Loyalitas Kerja
POLA KOMUNIKASI WARGA GEREJA DENGAN MASYARAKAT SEKITAR DALAM MENJAGA TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA Jonathan Anggit Wicaksono; Maya Sekar Wangi; Herning Suryo Sardjono
Solidaritas: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 3 No. 1 (2019)
Publisher : Solidaritas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKehidupan manusia memiliki ragam suku etnis, budaya , dan agama, Di Indonesia sendiri berkembang berbagai agama dengan bermacam macamagama tersebut maka besar pula untuk terjadinya konflik, untuk mengurangi terjadinya konflik, sangat diperlukan adanya sikap toleransi antar umat beragama agar dari sikap toleransi tersebut terjadi hubungan yang harmonis , tentunya untuk memunculkan sikap toleransi tersebut terdapat komunikasi berpola Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pola Komunikasi masyarakat Kristen dan Islam yang ada di daerah sekitar Gereja yang bertepatan di dusun Blimbing kecamatan sambirejo kabupatenSragen Setelah mencermati kondisi yang ada peneliti mengkaji pola komunikasi yang terjadi antara masyarakat Kristen dan Masyarakat Islam di daerah sekitar gereja yang terletak di dusun Blimbing ,sambirejo,Sragen , rumusan masalah dalam skripsi ini adalah , Bagaimana Pola komunikasi Masyarakat Kristen Dengan Masyarakat IslamMetode penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskritif dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, metode analisa menggunakan triangulasi Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pola komunikasi Yang terjadi di Dusun Blimbing,sambirejo, Sragen berjalan baik ,ada tiga Pola Komunikasi yang terjadi di daerah tersebut , yang pertama Pola komunikasi satu arah yang terjadi ketika kepala dusun mememintahkan warganya untuk bekerja Bakti, kedua pola komunikasi dua arah ini terjadi ketika keduanya saling berinteraksi faktanya ketika bekerja dan bertetangga yang ketiga pola komunikasi multi arah yang dimana saling bertukar pengalaman hal ini terjadi didalam hal perdagangan , ketiga Pola tersebut dilakukan oleh Masyarakat dusun Blimbing entah itu Kristen atau Islam mereka selalu mengedepankan kebersamaan dan saling menghargai antar umat beragamaKata Kunci : Pola Komunikasi,Toleransi
KOMUNIKASI INTERPERSONAL PENYULUH KB DALAM MELAKUKAN PERSUASI PENGGUNAAN MKJP DI KOTA SURAKARTA Mega Okta Artalinda; Maya Sekar Wangi; Siswanta Siswanta
Solidaritas: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Solidaritas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk menekan laju pertumbuhan, pemerintah melaksanakan program KB MKJP, namun keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang teknis KB berimbas pada adopsi MKJP di Kota Surakarta. Berlandaskan hal tersebut, penulis menganalisa komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh Penyuluh KB Kota Surakarta dalam melakukan persuasi pada calon akseptor. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisis komunikasi interpersonal yang dilakukan Penyuluh KB dalam memberikan informasi serta melakukan persuasi penggunaan MKJP pada calon akseptor. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari wawancara dengan Penyuluh KB serta akseptor MKJP dan melakukan observasi di Bidang KB. Hasil penelitian menunjukkan Penyuluh KB melakukan pendekatan MKJP dengan melihat kondisi calon akseptor. Keputusan penggunaan didasari oleh usia, pengetahuan, riwayat kesehatan, jumlah anak, ketersediaan fasilitas pelayanan KB, serta dukungan orang terdekat. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal penyuluh KB Kota Surakarta dalam melakukan persuasi penggunaan MKJP yaitu dengan cara mengunjungi rumah calon akseptor (door to door). Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Penyuluh KB, Penggunaan MKJP
AKOMODASI KOMUNIKASI MAHASISWA ASAL NUSA TENGGARA TIMUR (NTT) DALAM MEMBANGUN KEAKRABAN DENGAN MAHASISWA SUKU JAWA DI KOTA SURAKARTA (Studi Pada Organisasi Flobamorata Surakarta) Yonatan Krisna H.T.S; Maya Sekar Wangi; Buddy Riyanto
Solidaritas: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Solidaritas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Organisasi Flobamorata Surakarta adalah sebuah organisasi kekeluargaan yang mewadahi mahasiswa Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kota Surakarta. Dalam kesehariannya, mahasiswa NTT ini kerap berinteraksi dengan teman mereka dari Jawa yang dianggap sebagai Tuan Rumah. Mahasiswa NTT tersebut merasa pentingnya membangun keakraban dengan mahasiswa Jawa. Dalam membangun keakrabannya, mahasiswa NTT melakukan Akomodasi Komunikasi. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisa akomodasi Komunikasi Mahasiswa NTT dalam membangun Keakraban dengan mahasiswa suku Jawa di Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan Teori Akomodasi Komunikasi dari Howard Gilles yaitu Akomodasi cara Kovergensi, Divergensi dan Akomodasi Berlebihan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitaitatif dengan metode analisis Miles dan Hubberman. Hasil penelitian menunjukan Mahasiswa NTT melakukan Akomodasi Komunikasi dengan cara Kovergensi berupa penggunaan bahasa Indonesia, meniru bahasa jawa yang sederhana, dan perilaku non verbal, akomodasi komunikasi cara divergensi berupa menonjolkan logat dan dialeg, serta penggunaan non verbal berupa sebetas bercerita kebiasaan rangkulan, bahasa tubuh, dan dansa, dan Akomodasi Berlebihan berupa berlebihan dalam meniru dan merespon. Akomodasi komunikasi yang mahasiswa NTT lakukan dapat membangun keakraban dengan mahasiswa suku Jawa, keakraban tersebut tercipta dengan adanya rasa menghargai, menghormati, menerima dan memperhatikan satu sama lain.
PEMBINGKAIAN BERITA HUKUMAN MATI UNTUK KORUPTOR (Analisis Framing Wacana Hukuman Mati Untuk Koruptor di Tempo.co Periode 10 – 15 Desember 2019) Danang Risdianto; Maya Sekar Wangi; Buddy Riyanto
Solidaritas: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Solidaritas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

December 9, commemorated World Anti-Corruption Day, President Jokowi won the drama stage titled "Achievement Without Corruption" at SMK N 57 Jakarta. Jokowi said that the death penalty for corruptors could be applied if the people wanted. Related to this, of course, received attention from various media. Online media is one of the media that preaches the discourse of death penalty for corruptors, they update the latest news at each meeting. The online media which always preaches the discourse on death penalty for corruptors coherently in every meeting, Tempo.co This study aims to describe how Tempo.co frames the reporting of the death penalty discourse for corruptors. Release of Information about Coverage. Framing analysis was performed using the Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki analysis models using qualitative methods. The object of this research is Tempo.co with the unit of analysis of news related to the discourse of death penalty for corruptors from December 10-15, 2019. The results of the research show that Tempo's framing of the discourse on death penalty for corruptors puts forward not - disliked, because the death penalty would otherwise keep Indonesia from a more humane civilization. Keyword : framing analysis, death sentence for corruptors, Tempo.co
GAYA KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN KEPALA DESA NGABEYAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO Panglipur Ilham Desla Wibisono; Maya Sekar Wangi; Siswanta Siswanta
Solidaritas: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Solidaritas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gaya komunikasi kepemimpinan seorang pemimpin dapat mempengaruhi kinerja bawahannya. Dalam rangka menunjang suksesnya proses komunikasi antara atasan denganbawahan, mutlak diperlukan adanya suatu gaya Komunikasi Kepemimpinan dari seorang atasan kepada bawahannya. Dalam hubungan itu apabila masalah ini dikaitkan dengan Pemerintahan Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo dapat ditelaah bahwa untuk memperlancar proses pencapaian tujuan dari Pemerintahan tersebut, sangat di perlukan gaya komunikasi yang baik dari Kepala Desa kepada seluruh Perangkat Desa Ngabeyan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mendiskripsikan gaya komunikasi kepemimpinan Kepala Desa Ngabeyan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan enam dari gaya komunikasi yang diungkapkan oleh Steward L.Tubbs dan Sylvia hanya tiga gaya komunikasi yang diterapkan oleh Kepala Desa Ngabeyan yaitu gaya the relinquishing style, the structuring style dan the withdrawal style. Kata Kunci : Gaya Komunikasi, Kepemimpinan
PERAN PENYULUH PERTANIAN DALAM KOMUNIKASI KELOMPOK PADA KELOMPOK TANI ESTI MARTANI DI DESA SLOGOHIMO KECAMATAN SLOGOHIMO KABUPATEN WONOGIRI Fajar Tri Anggoro; Maya Sekar Wangi; Siswanta Siswanta
Solidaritas: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 4 No. 2 (2020)
Publisher : Solidaritas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peranan utama penyuluh pertanian lebih dipandang sebagai proses membantu petani untuk mengambil keputusan sendiri dengan cara menambah pilihan bagi para petani, dan menolong petani mengembangkan wawasan mengenai konsekuensi dari masing masing pilihan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran penyuluh pertanian dalam komunikasi kelompok pada Kelompok Tani Esti Martani di Desa Slogohimo Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif (model saling terjalin). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa peran penyuluh pertanian dalam komunikasi kelompok pada Kelompok Tani Esti Martani di Desa Slogohimo Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri yang paling optimal adalah peran penyuluh pertanian sebagai motivator, yaitu aktif menyampaikan informasi dan teknologi usaha tani kepada Gapoktan, mengajarkan ketrampilan usaha tani dan penerapannya kepada petani dan Gapoktan. Peran penyuluh pertanian yang kurang optimal yaitu penyuluh sebagai mediator, yaitu kurang dapat melakukan kerjasama dengan pihak ketiga, terutama dalam pengadaan pupuk bersubsidi dan pemasaran hasil panen. Hambatan dalam Pengembangan Gapoktan Desa Slogohimo yang belum dapat diatasi adalah berkaitan dengan jalinan kemitraan Gapoktan yang masih terbatas dengan pihak luar atau pelaku agribisnis sehingga belum sepenuhnya unit usaha Gapoktan Desa Slogohimo bekerja sama dengan pihak luar, hanya terbatas pada unit usaha saprodi dan unit usaha pemasaran. Dari hambatan-hambatan yang ada sampai pada saat ini Gapoktan Desa Slogohimo dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut dengan bantuan pengarahan dari PPL maupun teratasi sendiri oleh Gapoktan Desa Slogohimo. Faktor Pendukung Dalam Pengembangan Gapoktan yang utama yaitu kebijaksanaan dari pemerintah berupa program maupun bantuan-bantuan modal misalkan dana PUAP, pelatihan-pelatihan kepada pengurus Gapoktan untuk semakin meningkatkan kualitas SDM pengurus, serta adanya penyuluhan-penyuluhan pertanian juga merupakan faktor pendukung dalam pengembangan Gapoktan karena dengan adanya penyuluhan pertanian pengetahuan petani dan kelompoknya semakin bertambah dan berwawasan luas, sehingga mendukung pengembangan Gapoktan Desa Slogohimo ke depan. Kata Kunci: Peran penyuluh pertanian, Komunikasi kelompok.
PERSEPSI PEMILIH PEMULA PADA IKLAN POLITIK KAMPANYE PASANGAN CALON PRESIDEN DAN CALON WAKIL PRESIDEN PADA PEMILU 2019 DI MEDIA TELEVISI Dicky Muchtarom; Maya Sekar Wangi; Siswanta Siswanta
Solidaritas: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 4 No. 3 (2020)
Publisher : Solidaritas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maraknya iklan politik di televisi sebagai strategi kampanye politik, peneliti kemudian tertarik untuk meneliti tentang persepsi pemilih terhadap tampilan visual iklan kampanye politik di televisi calon presiden dan wakil presiden pada pemilu 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi pemilih pemula terhadap iklan politik kampanye pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Pada Pemilu 2019 di Media Televisi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Cutlip dan Center yang dikenal dengan The 7 C’s of communication. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Validitas data menggunakan triangulasi. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif (model saling terjalin). Hasil analisis mengenai persepsi mahasiswa terhadap iklan politik kampanye pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu 2019 di media televisi dapat disimpulkan sebagai berikut: Aspek credibility, pemilih pemula menyukai figur calon presiden yang kuat sekaligus berkarakter baik, yang bisa dipercaya dan yang akan memimpin mereka menuju masa depan. Mahasiswa sebagai pemilih pemula lebih menyukai karakter Jokowi yang menyita perhatian kaum milineal melalui berbagai video blog (vlog) dan swafoto yang diunggahnya ke sejumlah media sosial, seperti Instagram, Twitter, dan Youtube. Hal ini berbeda dengan yang dilakukan oleh Prabowo yang memiliki karakter kaku, formal, dan terlalu tegas dan keras. Aspek context, persepsi pemilih pemula menyatakan bahwa tema iklan politik Pilpres 2019 sudah baik, yaitu mengangkat permasalahan mengenai penyediaan lapangan pekerjaan, penyediaan sembako murah dan adanya biaya pendidikan sampai kuliah gratis. Aspek content, menunjukkan bahwa persepsi pemilih pemula terhadap tema iklan politik Pilpres 2019 sudah baik, yaitu mengangkat permasalahan mengenai penyediaan lapangan pekerjaan, penyediaan sembako murah dan adanya biaya pendidikan sampai kuliah gratis, namun iklan Jokowi dapat memberikan solusi terhadap permasalahan sosial tersebut dengan peluncuran tiga kartu, yaitu kartu prakerja, kartu sembako murah, Kartu Indonesia Pintar (KIP Kuliah). Kata Kunci: Persepsi pemilih pemula, iklan politik.