Kopi merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia yang tumbuh dengan subur dantersebar di seluruh Pulau. Hampir disetiap daerah mempunyai ciri khusus dari penghasil kopi,salah satunya di desa Cilumping yang berada di Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten CilacapPropinsi Jawa Tengah berada diketinggian antara 300 – 1.300 meter diatas permukaan laut.Mayoritas mata pencarian utama masyarkat desa Cilumping adalah perkebunan kopi. Kopimenjadi komoditas pertanian unggulan yang ditanam oleh kelompok tani desa Cilumping. Kopiyang ditanam oleh petani desa Cilumping adalah jenis kopi robusta. Bahkan kopi robusta desaCilumping sudah merambah pasar Eropa, dipromosikan pada pameran COTECA di Hamburg,Jerman. Kapasistas produksi kopi robusta mencapai 100 ton ketika musim panen tiba. Namunsarana produksi pasca panen yang dimiliki oleh kelompok tani yang belum memadai secaramenyeleruh menjadi permasalahan tersendiri oleh setiap kelompok tani. Salah satu kendala yangdihadapi oleh kelompok tani yaitu ketika proses pengeringan biji kopi hasil panen. Saat iniproses pengeringan biji kopi hasil panen masih dilakukan dengan menggunakan Pengeringanalami. Proses ini sangat bergantung kepada energi matahari sebagai sumber utama energi untukpengeringan. Pengering alami menjadi tidak efektif ketika musim penghujan tiba bersamaandengan bulan panen kopi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penerapan teknologi tepat gunadibidang pengeringan biji kopi. Tujuan dari penelitian ini yaitu menghasilkan alat pengering kopiyang efektif, efisien, dan menghasilkan biji kopi yang kering yang sesuai standar denganmemanfaatkan limbah biomassa pertanian sebagai sumber energi untuk pengeringan.Pemanfaatan limbah biomassa pertanian sebagai sumber energi alat pengering, dikarenakanpotensinya yang melimpah di Desa Cilumping.