dian islami
AKADEMI KEBIDANAN UMMI KHASANAH

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KARAKTERISTIK REMAJA YANG MELAKUKAN PERNIKAHAN DINI DI KECAMATAN SEWON BANTUL YOGYAKARTA Anggit Eka Ratnawati; dian islami
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 4 No. 2 (2018): Edisi Juni
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh remaja di bawah usia 20 tahun dan belum siap untuk melaksanakan pernikahan. Pernikahan dini di Kabupaten Bantul tahun 2014 menduduki urutan kedua setelah Gunung Kidul. Pernikahan dini berdampak pada fisik yaitu alat reproduksi belum sempurna sedangkan pada mental yaitu emosi masih labil. Terlalu muda mengakibatkan meningkatnya kasus perceraian karena kurangnya kesadaran untuk bertanggungjawab dalam kehidupan berumahtangga bagi suami istri, abortus, kematian bayi dan ibu melahirkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik remaja yang melakukan pernikahan dini di Kecamatan Sewon Bantul Tahun 2017. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 70 remaja yang menikah pada bulan januari-Desember di Kecamatan Sewon tahun 2016. Pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling; Sampel penelitian berjumlah 60 remaja. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner; hasil uji validitas dari 30 butir pertanyaan, tiga butir pertanyaan tidak valid dan 27 butir pertanyaan dinyatakan valid dengan nilai r hitung (0,0361)> r tabel dan reliabel (nilai r hitung 0, 908). Hasil uji analisis univariat menunjukkan 71,66% responden berpendidikan SMA, 58,34% responden pengetahuan cukup, 75% responden berpendapatan ? Rp 1.404.760,68,33% responden memiliki lingkungan keluarga cukup63,33% responden memiliki lingkungan sekolah cukup, 55% responden memiliki lingkungan masyarakat cukup, dan 100% responden menikah karena kemauan sendiri dan menghindari dosa. Sebaiknya tenaga kesehatan khususnya bidan dapat memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi dan dampak pernikahan dini pada orang tua maupun remaja.