Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PERBEDAAN MUSIK KLASIK MOZART DAN INSTRUMENTAL MODERN KITARO TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN Anggit Eka Ratnawati; Anies Anies; Hari Peni Julianti
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehamilan merupakan sumber stresor kecemasan dan kejadian tidak terelakkan yang selalu menyertai kehamilan, terutama primigravida baik selama hamil, bersalin maupun setelah persalinan. Terapi musik disebut terapi pelengkap. Jenis musik yang bermakna medis adalah musik klasik Mozart karena menstimulasi gelombang alfa, ketenangan, dan rileksasi. Selain itu ada musik new age Kitaro untuk menciptakan inspirasi, relaksasi dan optimisme. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan perbedaan musik klasik Mozart dan instrumental modern Kitaro terhadap kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan. Penelitian menggunakan metode quasi eksperiment, pendekatan pretest posttest design. Teknik sampel penelitian menggunakan consecutive sampling, sejumlah 38 ibu primigravida trimester III di wilayah Puskesmas Binangun Kabupaten Cilacap namun 2 orang mengalami drop out. Hasil analisis pada kelompok musik klasik Mozart didapatkan p value 0,641 (p > 0,05), kelompok instrumental modern Kitaro didapatkan p value 0,001 (p < 0,05), analisis dua kelompok didapatkan p value 0,001 (p < 0,05). Kesimpulannya ada perbedaan yang bermakna antara musik klasik Mozart dan instrumental modern Kitaro terhadap kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan.
HUBUNGAN KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR Anggit Eka Ratnawati; Nani Yusnawati
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 3 No. 1 (2016): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) (2012) Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2012 sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup (BKKBN, 2013). Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan 28%, eklamsi 24%, infeksi 11%, partus lama 5%, aborsi 5%, dan lain-lain 27%, yang di dalamnya terdapat juga penyulit pada masa kehamilan dan penyulit pada masa persalinan (Kemenkes RI, 2010). Penyebab kematian bayi baru lahir salah satunya disebabkan oleh asfiksia (27%) yang merupakan penyebab kedua kematian bayi baru lahir setelah BBLR (Kemenkes RI, 2008). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kehamilan serotinus dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan berupa deskriptifkorelatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 205 persalinan. Teknik sampling menggunakan purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 136 persalinan. Pengumpulan data menggunakan rekam medik. Analisis data dengan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa distribusi frekuensi kehamilan serotinus sebanyak 68 kasus (50%) dengan kejadian asfiksia sebanyak 51 kasus (75%), kehamilan tidak serotinus sebanyak 68 kasus(50%) dengan kejadian asfiksia sebanyak 16 kasus (23,5%). Data pada kehamilan serotinus dengan kejadian asfiksia menunjukkan bahwa nilai significancy pada hasil menunjukkan (p = 0,000 < 0,05), H? diterima dan H? ditolak. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ada hubungan kehamilan serotinus dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2016.
PENGARUH KOMBINASI SENAM HAMIL DENGAN RELAKSASI SWASUGESTI TERHADAP KESIAPAN IBU HAMIL MENGHADAPI PERSALINAN Anggit Eka Ratnawati; rina turyanti
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 2 No. 1 (2015): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehamilan merupakan fenomena fisiologis dimana ibu hamil mengalami perubahan signifikan pada fungsi fisiologis dan psikologis, proses penyesuaian diri terhadap keadaan baru ini sering menimbulkan kecemasan yang berdampak pada kualitas janin yang dilahirkan dan komplikasi persalinan. Alternatif terapi yang dibutuhkan salah satunya adalah senam hamil dan relaksasi. Senam hamil dapat menguatkan otot panggul dan meningkatkan kualitas fisik dan mental. Sedangkan latihan relaksasi swasugesti dapat mengurangi hormon kortisol sehingga dapat menurunkan kecemasan. Tujuan penelitian untuk membuktikan pengaruh kombinasi senam hamil dengan relaksasi swasugesti terhadap kesiapan ibu hamil menghadapi persalinan. Desain penelitian adalah quasi experiment, rancangan pretest postest with control group. Populasi dalam penelitian ini semua ibu primigravida trimester tiga di wilayah Puskesmas Binangun Cilacap. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling sebanyak 99 orang, namun lima orang mengalami dropout. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian dianalisis dengan uji independent T-test. Hasil analisis kelompok senam hamil didapatkan p value 0,011 (p<0,05), kelompok Relaksasi Swasugesti didapatkan p value 0,019 (p<0,05), kelompok kombinasi didapatkan p value 0,000 (p<0,05), dan uji selisih skor kecemasan ketiga kelompok perlakuan didapatkan p value 0,004 (p<0,05). Kesimpulannya ada perbedaan yang bermakna rerata kesiapan ketiga kelompok perlakuan. Kombinasi senam hamil dan relaksasi swasugesti paling efektif terhadap penurunan kecemasan yaitu sebesar 10,32.
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KEPUTIHAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KEPUTIHAN PADA REMAJA PUTRI Anggit Eka Ratnawati; Dewi Utami
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 3 No. 2 (2017): Edisi Juni
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Yogyakarta (2009), jumlah remaja putri yang terinfeksi alat reproduksi sebanyak 12 orang (0,013%). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang keputihan dengan upaya pencegahan keputihan pada remaja putri di SMP N 3 Jetis Bantul Yogyakarta. Metode penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas VIII dari SMP N 3 Jetis Bantul Yogyakarta dengan jumlah 100 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proportionnate random sampling, sampel berjumlah 80 orang. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang sebelumnya telah dilakukan uji validitas dengan hasil 30 soal valid tentang keputihan dan 16 soal valid tentang upaya pencegahan dan uji reliabilitas dengan hasil 0,755. Data dianalisis dengan menggunakan Spearman Rho. Hasil dari penelitian ini yaitu remaja memiliki pengetahuan tentang keputihan cukup sebanyak 63 siswi (78%), dan upaya pencegahan tentang keputihan dalam kategori cukup sebanyak 58 siswi (72%). Hubungan pengetahuan tentang keputihan dengan upaya pencegahan keputihan pada remaja putri, dengan nilai signifikansi pada hasil menunjukkan (p=0,000<0,05), dengan nilai r sebesar 0,413 sehingga masuk kategori sedang. Ada hubungan pengetahuan tentang keputihan dengan upaya pencegahan keputihan pada remaja putri di SMP N 3 Jetis, Bantul, Yogyakarta dengan kategori sedang. Diharapkan remaja dapat selalu menjaga kebersihan diri terutama daerah kewanitaan dengan benar sehingga dapat mencegah terjadinya masalah gangguan reproduksi.
GAMBARAN KARAKTERISTIK WANITA USIA SUBUR YANG TELAH MELAKUKAN PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI PUSKESMAS IMOGIRI I BANTUL TAHUN 2017 Anggit Eka Ratnawati; Arwin Mudatin
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 4 No. 1 (2017): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang perempuan di dunia. Metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) memberi peluang dilakukannya deteksi dini kanker serviks. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran karakteristik wanita usia subur (WUS) yang telah melakukan pemeriksaan IVA 2) Mengetahui angka kejadian Suspek Kanker Serviks 3) Mengetahui karakteristik pasien dengan IVA positif. Desain penelitian deskriptif dengan Pendekatan retrospektif. Populasinya adalah WUS yang telah melakukan pemeriksaan IVA di Puskesmas Imogiri I Bantul pada bulan Januari - Desember 2016 sebanyak 147 WUS. Teknik sampling menggunakan purposive sampling, sebanyak 30 WUS. Instrumen yang digunakan ceklist form pemeriksaan IVA versi Kemenkes. Analisis data secara univariat. Mayoritas WUS usia 36-45 tahun (66,7%), berpendidikan menengah (66,7%), pekerjaan ibu rumah tangga (63,3%), paritas primipara (56,7%), menggunakan kontrasepsi non hormonal (46,7%), dengan riwayat keputihan (63,3%), belum pernah melakukan pemeriksan papsmear sebelumnya (66,7%), dan tidak ada riwayat kanker pada keluarga (93,3%), serta mengalami erosi portio (16,6%). Mayoritas hasil IVA negatif yaitu 27 responden (90%). Karakteristik WUS yang telah melakukan pemeriksaan IVA yaitu mayoritas usia 36-34 tahun, berpendidikan menegah, sebagai ibu rumah tangga, primipara, menggunakan kontrasepsi non hormonal, dengan riwayat keputihan, belum pernah melakukan pemeriksaan papsmear dan tidak ada riwayat kanker. Angka kejadian IVA positif sebesar 10%, seluruhnya dengan karakteristik multipara, memiliki riwayat keputihan dan mengalami masalah erosi portio serta, tidak ada riwayat kanker pada keluarga. Diperlukan upaya deteksi dini yang komprehensif oleh petugas kesehatan terutama dalam melakukan pengkajian data subjektif yaitu dalam hal penggalian riwayat keputihan dan erosi portio
KARAKTERISTIK REMAJA YANG MELAKUKAN PERNIKAHAN DINI DI KECAMATAN SEWON BANTUL YOGYAKARTA Anggit Eka Ratnawati; dian islami
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 4 No. 2 (2018): Edisi Juni
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pernikahan dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh remaja di bawah usia 20 tahun dan belum siap untuk melaksanakan pernikahan. Pernikahan dini di Kabupaten Bantul tahun 2014 menduduki urutan kedua setelah Gunung Kidul. Pernikahan dini berdampak pada fisik yaitu alat reproduksi belum sempurna sedangkan pada mental yaitu emosi masih labil. Terlalu muda mengakibatkan meningkatnya kasus perceraian karena kurangnya kesadaran untuk bertanggungjawab dalam kehidupan berumahtangga bagi suami istri, abortus, kematian bayi dan ibu melahirkan. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik remaja yang melakukan pernikahan dini di Kecamatan Sewon Bantul Tahun 2017. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 70 remaja yang menikah pada bulan januari-Desember di Kecamatan Sewon tahun 2016. Pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling; Sampel penelitian berjumlah 60 remaja. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner; hasil uji validitas dari 30 butir pertanyaan, tiga butir pertanyaan tidak valid dan 27 butir pertanyaan dinyatakan valid dengan nilai r hitung (0,0361)> r tabel dan reliabel (nilai r hitung 0, 908). Hasil uji analisis univariat menunjukkan 71,66% responden berpendidikan SMA, 58,34% responden pengetahuan cukup, 75% responden berpendapatan ? Rp 1.404.760,68,33% responden memiliki lingkungan keluarga cukup63,33% responden memiliki lingkungan sekolah cukup, 55% responden memiliki lingkungan masyarakat cukup, dan 100% responden menikah karena kemauan sendiri dan menghindari dosa. Sebaiknya tenaga kesehatan khususnya bidan dapat memberikan edukasi tentang kesehatan reproduksi dan dampak pernikahan dini pada orang tua maupun remaja.
PERSEPSI SUAMI TENTANG PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PRIA Anggit Eka Ratnawati; Umu Azizah
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 5 No. 1 (2018): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keikutsertaan pria dalam menggunakan alat kontrasepsi masih rendah.Kepesertaan KB pria di Indonesia masih rendah yaitu kondom sebanyak 3,23% dan Medis Operasi Pria (MOP) sebanyak 0,64%. Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) di Yogyakarta sebanyak 491.700, dengan jumlah peserta KB 377.184 jiwa dengan alat kontrasepsi kondom (6,71%) dan MOP (0,91%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi suami tentang penggunaan alat kontrasepsi pria di Dusun Nengahan, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Tahun 2018. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah suami PUS di Dusun Nengahan, berjumlah 163 orang. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling, berjumlah 62 responden. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil uji validitas dari 34 pernyataan, 18 butir tidak valid dan 16 butir pernyataan dinyatakan valid dengan r hitung (0,444) > r tabel dan reliabel (r hitung 0,75). Hasil analisis menunjukkan responden sebagian besar beragama Islam sebanyak 59 responden (95,2%), berpenghasilan ? UMR sebanyak 33 responden (53,2%), pendidikan terakhir SMA sebanyak 42 responden (67,7%), memiliki 1 anak sebanyak 35 responden (56,5%), dan tidak menggunakan metode kontrasepsi sebanyak 55 responden (88,7%). Persepsi suami tentang penggunaan alat kontrasepsi pria dalam kategori positif sebanyak 26 responden (41,9%), dalam kategori negatif sebanyak 36 responden (58,1%). Kesimpulan: persepsi suami tentang penggunaan alat kontrasepsi pria di Dusun Nengahan sebagian besar berpersepsi negatif, artinya belum mendukung penggunaan alat kontrasepsi pria. Tenaga kesehatan khususnya bidan seyogyanya memberikan promosi kesehatan program Keluarga Berencana tentang kepesertaan KB pria pada suami PUS.
TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG DAMPAK FISIK DAN PSIKOLOGIS PERNIKAHAN DINI Anggit Eka Ratnawati; Nuraini
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 5 No. 2 (2019): Edisi Juni
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usia pernikahan dini yang terlalu muda dapat mengakibatkan kasus penceraian, abortus, tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan. Keterbatasan pengetahuan dan pemahaman ini dapat membawa remaja ke arah prilaku yang beresiko. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang dampak fisik dan psikologis pernikahan dini di dusun karanggede Pendowoharjo Bantul Tahun 2018. Desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja di Dusun Karanggede, berjumlah 40 orang. Sampel penelitian remaja yang memenuhi kriteria inklusi berusia 11-20 tahun, belum atau sudah menikah. Kriteria eksklusi remaja yang sakit. Teknik pengambilan dengan purposive sampling berjumlah 36 responden. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil uji validitas dari 30 butir pertanyaan, terdapat 25 butir pertanyaan dinyatakan valid dengan r hitung (0,444) > r tabel dan reliabel (r hitung 0,75).Analisis menggunakan univariat Hasil analisis menunjukkankarakteristik responden sebagian besar pendidikan terakhir SMA sebanyak 20 responden (55,6%), sebagian besar berjenis kelamin laki-laki sebanyak 23 responden (63,9%) dan sebagian besar dalam kategori remaja akhir sebanyak 18 orang (50%). Tingkat pengetahuan remaja tentang dampak fisik dan psikologi pernikahan dini dalam kategori baik sebanyak 21 responden (58,3%), dalam kategori cukup sebanyak 9 responden (25,0%) dan dalam kategori kurang sebanyak 6 responden (16,7%).Kesimpulan: Tingkat pengetahuan remaja tentang dampak fisik dan psikologi pernikahan dini di Dusun Karanggede sebagian besar berpengetahuan baik.Tenaga kesehatan khususnya bidan seyogyanya lebih meningkatkan promosi kesehatan kesehatan reproduksi remaja tentang pernikahan dini.
PERSEPSI WANITA USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASETAT (IVA) Monlesha Inggit Kusuma Ningrum; Anggit Eka Ratnawati
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 6 No. 1 (2019): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul jumlah yang melakukan pemeriksaan IVA di wilayah Bantul sebanyak 1.486 orang yang terdiri dari 27 puskesmas dan 17 kecamatan. Terdapat pemeriksaan IVA terendah urutan 13 yaitu puskesmas Bambanglipuro pada tahun 2017 sebanyak 30 orang. Data wanita yang melakukan pemeriksaan IVA bulan Januari-September 2018 terdapat 154 orang. Tujuan penelitian ini Mengetahui gambaran krakteristik wanita usia subur tentang pemeriksaan inspeksi visual asetat (IVA). Metode: Jenis Penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan pendekatan waktu menggunakan cross sectional. Populasi penelitian berjumlah 6.648 orang, dengan jumlah sample 30 orang, teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, instrumen penelitian menggunakan kuesioner berjumlah 20 soal, dan sudah dilakukan uji validitas 0,564 dan realibilitas 0,871 terdapat 15 valid dan 5 tidak valid, sasarannya wanita usia subur berumur 18-40 tahun, sudah melakukan hubungan seksual, dengan menggunakan analisis univariat,. Hasil: Hasil penelitian mayoritas WUS berusia 20-35 tahun (63,3%), usia pertama menikah ?20 tahun (76,7%), tidak bekerja (IRT) (66,6%), penghasilan <Rp.1.572.150,00 (80,0%), pendidikan terakhir SMA (63,3%), jumlah anak multipara (40,0%), riwayat KB tidak memakai KB (36,7%), belum mendapatkan informasi tentang IVA (56,7%) dan belum melakukan pemeriksaan IVA (76,7%). Untuk persepsi WUS tentang pemeriksaan IVA sebagian besar positif sebanyak 25 responden (83,3%) sedangkan persepsi negatif sebanyak 5 responden (16,7%). Kesimpulan: Responden mendukung pemeriksaan IVA tetapi belum tentu melakukannya. Diharapkan WUS agar lebih memperhatikan kesehatan reproduksinnya, dengan mengikuti penyuluhan mengenai kesehatan reproduksi.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA REMAJA PUTRI Arin Oktafia ashari; Anggit Eka Ratnawati; Erna Yovi Kurniawati
Jurnal Ilmu Kebidanan Vol. 8 No. 1 (2021): Edisi Desember
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN UMMI KHASANAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48092/jik.v8i1.144

Abstract

Latar Belakang: Survei Dinas Kesehatan DIY 2018 dengan target 1500 remaja putri di lima kabupaten dan kota, menunjukkan bahwa sebagai sebanyak 19,3% remaja putri mengalami anemia). Prevalensi anemia gizi besi pada remaja putri di Bantul tahun 2013 adalah 54,8%). Metode: Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional, dengan populasi 50 siswa kelas XI yang mengalami anemia dan mengalami menstruasi dan sampel sebanyak 44 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Instrumen penelitian menggunakan angket kuesioner tertutup yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, valid sebanyak 14 item. Penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hasil: Remaja putri di SMAN 1 Jetis, Bantul, Yogyakarta dengan pendapatan keluarga sosial ekonomi tinggi sebanyak 28 siswa (63,6%), pola siklus menstruasi normal sebanyak 33 siswa (75,0%), telah mengkonsumsi dan mendapatkan tablet FE sebanyak 37 siswa (84,1%), memiliki pola makan tidak teratur sebanyak 37 siswa (84,1%), tingkat pengetahuan anemia dalam kategori cukup sebanyak 25 siswa (56,8%), status gizi normal sebanyak 30 siswa ( 68,2%) dan mengalami anemia ringan sebanyak 30 siswa (68,2%), sedang 13 siswi (29,5%) dan anemia berat 1 siswi (2,3). Kesimpulan: Faktor yang berhubungan anemia di SMAN 1 Jetis, Bantul, Yogyakarta, status sosial ekonomi keluarga, pola menstruasi, konsumsi tablet Fe, pola makan, tingkat pengetahuan, dan status gizi.