Claim Missing Document
Check
Articles

BIMBINGAN MENTAL MELALUI TEKNIK REFRAMING PADA NARAPIDANA MENJELANG MASA BEBAS TAHANAN Cahyaningrum, Dwi; Supandi, Supandi
Academic Journal of Psychology and Counseling Vol 1, No 1 (2020): November - April 2020
Publisher : IAIN Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/ajpc.v1i1.2408

Abstract

Bimbingan mental melalui teknik reframing merupakan sebuah metode pemberian bantuan atau pertolomgan yang diberikan seseorang kepada orang lain yang memiliki sebuah masalah batin dengan mengubah pandangan yang negative ke pandangan positif. Dilakukannya bimbingan mental melalui teknik reframing guna untuk mengembalikan kualitas mental narapidana kususnya narapidana menjelang masa bebas tahanan, agar narapidana kembali kejalan yang benar dan tidak mengulangi perbuatannya kembali. Penelitian ini menggunakan metode Diskriptif Kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa Rumah Tahanan Kelas I Surakarta melakukan bimbingan mental pada Narapidana Menjelang Masa Bebas Tahanan agar kualitas mental narapidana menjelang masa bebas tahanan kembali membaik.
EVALUASI KARAKTERISTIK KEKUATAN MATERIAL TIMBUNAN BATUAN SEDIMEN FORMASI WARUKIN, KALIMANTAN SELATAN. TEMU PROFESI TAHUNAN (TPT) XXIX PERHAPI 2020 Ismail, Firda Tubagus; Pasubondo, Barno Joyo; Asari, Hasan; Supandi, Supandi
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2020: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/ptptp.v0i0.149

Abstract

Pertimbangan dalam penentuan area rencana timbunan batuan penutup merupakan tantangan penting untuk memastikan bahwa sumberdaya dan cadangan dapat dimanfaatkan secara maksimal. Permasalah yang sering dijumpai pada kegiatan pertambangan batubara yang didominasi oleh batuan sedimen dengan kekuatan lunak, dasar timbunan lunak dan kemiringan batuan (dip) yang landai (10o) adalah kondisi dasar timbunan berupa endapan rawa/sungai purba, keterbatasan kapasitas dan area timbunan, keterbatasan jarak alat angkut dan kesulitan pengendalian aliran air permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode evaluasi kekuatan timbunan yang sesuai dan optimal untuk diterapkan dilokasi penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode empiris dengan melakukan evaluasi dan membandingkan hasil pengujian laboratorium Uji Direct shear, Uji Triaxial Unconsolidated Undrained (UU) dan Standard Penetration Test (SPT), selanjutnya dihubungkan dengan data historical longsoran yang terjadi di lokasi penelitian. Hasil penelitian menujukkan bahwa rata-rata penyebaran material timbunan setiap kedalaman tersusun atas material lempung 45.5%, Lanau 41.0% dan pasir 13.5%. Karakter fisik material timbunan memiliki nilai Void Ratio mencapai 0.8 dan Water Content hingga 35%, hal tersebut menujukkan bahwa terdapat banyak pori yang dapat terisi oleh air atau udara yang dapat mempengaruhi perubahan nilai kekuatan material timbunan. Pengujian SPT menunjukkan bahwa terdapat 3 pola nilai kekuatan material timbunan yang meningkat seiring kedalaman. Zona 1 (non consolidation) berada dikedalaman 1-12 meter, Zona 2 (normally consolidation) pada kedalam 12 meter sesuai dengan acuan batas tinggi timbunan kritis (Hcr) 12 meter dan Zona 3 (fully consolidation) pada kedalaman 24 meter dengan waktu konsolidasi 20 bulan. Hasil uji nilai kohesi dan sudut geser dalam hasil pengujian Uji Triaxial UU pada material timbunan memiliki nilai yang sangat tinggi dibandingkan dengan hasil Uji Direct Shear dan Perhitungan Kuat Geser dari Uji SPT. Hasil uji laboratorium pada material timbunan perlu dilakukan adjustment sebelum diaplikasikan dilapangan. Adjustmen tersebut dilakukan dengan menambahkan nilai parameter tekanan pori (Ru) sebesar 0.75 (Data Uji Direct Shear) dan 0.8 (Data Uji Triaxial) agar data tersebut dapat diaplikasikan dilapangan. Nilai tersebut didapatkan dari hasil studi Analisa balik longsor di area disposal daerah penelitian dengan dimensi pergerakan yang besar dan optimal. Penentuan evaluasi metoda perhitungan ini sangat bermanfaat untuk melakukan optimalisasi kapasitas timbunan dengan kondisi dasar penimbunan batuan sedimen lunak.
Keefektifan Model Pembelajaran Realistic Mathematics Education (RME) dan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Berbantu LKS untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VII Isna Shofa Ani; Supandi Supandi; Lilik Ariyanto
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 1, No 6 (2019): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v1i6.4852

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan antara penggunaan model Pembelajaran Realistic Mathematisc Education danStudent Teams Achievement Division pada materi bangun datar segitiga dan segi empat terhadap kemampuan pemahaman konsep siswa.Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kesatrian 2 Semarang tahun ajaran 2018/2019. Sampel penelitian ini yaitu kelas VIIA, VIIC dan VIID dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Data penelitian diperoleh dengan teknik wawancara, metode dokumentasi dan metode tes yang kemudian dianalisis dengan uji ketuntasan belajar individu dan klasikal, uji regresi linear sederhana, uji anava satu jalur, sertauji scheffe.Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pembelajaran yang menggunakan model Realistic Mathematics Educationdan Student Teams Achievement Division tidak efektif, karena hanya memenuhi dua dari tiga indikator efektivitas,sebagai berikut: (1) Rata-rata hasil belajar siswa yang mendapat perlakuan model Realistic Mathematics Education danStudent Teams Achievement Divisionbelum mencapai ketuntasan belajar secara individual maupun klasikal. (2) Terdapat pengaruh positif antara keaktifan terhadap kemampuan pemahaman konsep siswa pada model Realistic Mathematics Education dan Student Teams Achievement Division. (3) Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep siswa yang menggunakan model Realistic Mathematics Education, Student Teams Achievement Division konvensional. (4) Kemampuan pemahaman konsep siswa yang menggunakan model Realistic Mathematics Education lebih baik daripada konvensional. (5) Kemampuan pemahaman konsep siswa yang menggunakan model Student Teams Achievement Division lebih baik daripada konvensional. (6) Kemampuan pemahaman konsep siswa yang menggunakan model Realistic Mathematics Education lebih baik dari Student Teams Achievement Division.
Profil Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Kategori Tinggi Gita Dian Pratiwi; Supandi Supandi; Lukman Harun
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 1 (2021): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v3i1.7184

Abstract

Berpikir kreatif merupakan kemampuan matematis tingkat tinggi yang meliputi aspek kelancaran, keluwesan, kebaruan, dan elaborasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil kemampuan berpikir kreatif siswa pada kemandirian belajar tinggi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yang dilaksanakan di SMP Islam Sudirman Banyubiru tahun ajaran 2020/2021, dengan subjek penelitian kelas VIII A yang terdiri dari enam orang. Untuk dapat mengetahui tingkat berpikir kreatif pada siswa maka dilakukkan dengan pemberian tes yang mencakup empat indikator berpikir kreatif yaitu fluency (kelancaran), flexibility (kelenturan), orisinility (keaslian), dan elaboration (keterincian). Terdapat dua tahap dalam penelitian ini yaitu: pemberian angket kemandirian belajar dan pemberian soal tes berpikir kreatif matematis. Dari hasil penelitian menggunakan triangulasi metode, yaitu dengan membandingkan hasil tes tertulis dengan tes wawancara menunjukkan bahwa: siswa dengan kemandirian belajar tinggi menempati kategori berpikir kreatif sangat kreatif dimana siswa mampu memenuhi semua indikator berpikir kreatif dengan baik.
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dengan Model Cycle Learning dan Reciprocal Learning Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Whisnu Andika Wicaksono; Supandi Supandi; Widya Kusumaningsih
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 4 (2021): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v3i4.7720

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis dengan model Cycle Learning dan Reciprocal Learning berbasis Realistic Mathematics Education (RME) . Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Rembang Tahun Ajaran 2020/2021. Dengan menggunakan simple random sampling terpilih sampel yaitu kelas VIII B sebagai kelas eksperimen 1, kelas VIII B sebagai kelas eksperimen 2. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pembelajaran menggunakan model Cycle Learning berbasis Realistic Mathematics Education lebih baik daripada model pembelajaran Reciprocal Learning dalam mencapai kemampuan berpikir kreatif pada siswa, (2) Model pembelajaran Cycle Learning dan model pembelajaran Reciprocal Learning yang berbasis Realistic Mathematics Education memiliki pengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif pada siswa, (3) Model pembelajaran Cycle Learning dan model pembelajaran Reciprocal Learning yang berbasis Realistic Mathematics Education memiliki pengaruh terhadap hasil belajar pada siswa. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa model pembelajaran Cycle Learning dan model pembelajaran Reciprocal Learning yang berbasis Realistic Mathematics Education berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa.
Efektivitas Model Pembelajaran Core (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) dan Model Pembelajaran Cooperative Script Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP Dwita Sofiarum; Supandi Supandi; Rina Dwi Setyawati
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v2i2.5777

Abstract

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan saintific pada modelpembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) danCooperative Script.Penelitian ini dilatarbelakangi karena rendahnya kemampuan representasi matematis siswa di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) danCooperative Scriptterhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP. Penelitian ini adalah penelitiankuantitatif yang dilakukan dengan metode penelitian Quasi Eksperiment di kelas VII SMP Institut Indonesia. Teknik sampling yang digunakan adalah ClusterRandom Sampling dengan sampel kelas VII C kelompok eksperimen 1, VII B kelompok eksperimen 2, dan VII A kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data dengan cara pemberian tes kemampuan representasi matematis, dan dokumentasi. Instrumen berupa post test kemampuan representasi matematis. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji anava satu arah, uji t, dan ketuntasan belajar. Hasil penelitian menunjukkan pada taraf signifikansi 5% dapat disimpulkan: (1) terdapat perbedaan hasil belajarsiswa yang menggunakan model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) dan model pembelajaran Cooperative Script dengan model pembelajaran konvensional; (2) hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending lebih baik daripada model pembelajaran konvensional; (3) hasil belajarsiswa yang menggunakan model pembelajaran Cooperative Script lebih baik daripada model pembelajaran konvensional; (4) tidak terdapat perbedaan hasil belajarsiswa yang menggunakan model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) dan model pembelajaran Cooperative Script;(5) hasil belajar yang menggunakan model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) dan model pembelajaran Cooperative Script mencapai ketuntasan belajar secara individual maupun klasikal; (6) terdapat perbedaan kemampuanrepresentasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran CORE (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) dan model pembelajaran Cooperative Script dengan model pembelajaran konvensional.
Efektivitas Model Pembelajaran Think Talk Write (TTW) Melalui Pendekatan Saintifik dan Open-Ended Terhadap Kemampuan Representasi Matematis Siswa Iva Khasanah; Supandi Supandi; Kartinah Kartinah
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 2 (2021): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v3i2.7400

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Think Talk Write (TTW) dengan pendekatan saintifik dan open-ended terhadap kemampuan representasi matematis siswa. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Randublatung Tahun Ajaran 2020/2021. Dengan menggunakan cluster random sampling terpilih sampel yaitu kelas VII A sebagai kelas eksperimen 1, kelas VII B sebagai kelas eksperimen 2, dan kelas VII C sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen TTW dengan pendekatan saintifik, TTW dengan pendekatan Open-ended, dan kontrol (2) kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen TTW dengan pendekatan saintifik lebih baik daripada kelas konvensional (3) kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen TTW dengan pendekatan Open-ended lebih baik daripada kelas konvensional (4) tidak ada perbedaan kemampuan representasi matematis siswa dengan TTW dengan pendekatan saintifik dan TTW dengan pendekatan Open-ended (5) ada pengaruh keaktifan terhadap kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen TTW dengan pendekatan saintifik (6) ada pengaruh keaktifan terhadap kemampuan representasi matematis siswa kelas eksperimen TTW dengan pendekatan Open-ended (7) kemampuan representasi siswa kelas eksperimen TTW dengan pendekatan saintifik dan eksperimen TTW dengan pendekatan Open-ended mencapai KKM. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Think Talk Wrtite (TTW) dengan pendekatan Saintifik dan Open-ended lebih baik daripada pembelajaran konvensional.
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Pada Model Pembelajaran Problem Posing Dengan Pendekatan Open Ended Berbasis Soal Cerita Tri Widyastuti; Supandi Supandi; Lukman Harun
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 3, No 3 (2021): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v3i3.7598

Abstract

Kemampuan berpikir kreatif matematika merupakan salah satu kemampuan yang sangat penting bagi siswa. Model pembelajaran problem posing merupakan salah satu model pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian mix method yaitu dengan menggabungkan  metode penelitian kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan secara bersama-sama. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI Tata Busana SMK Negeri 6 Semarang Sebanyak 30 siswa. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui bagaimana hasil belajar siswa dengan model pembelajaran problem posing, dan (2) mendeskripaikan kemampuan berpikir kreatif siswa pad setiap tingkatan yaitu kemampuan tinggi, kemampuan sedang dan kemampuan rendah. Teknik analisis data yang digunakan adalah dokumentasi, wawancara dan tes. Hasil penelitian ini adalah (1) Hasil belajar siswa kelas Eksperimen menggunakan model pembelajaran problem posing dengan pendekatan open ended berbasis soal cerita lebih baik dari model pembelajaran konvensional (2) kemampuan berpikir kreatif siswa pada model pembelajaran problem posing tingkat tinggi berada ditingkat 4 (sangat kreatif) yang memenuhi  indikator kefasihan, originality, fleksibility dan elaboration,  siswa dapat mengajukan soal yang baru dari contoh sebelumnya. Sedangkan siswa pada kemampuan berpikir kreatif tingkat sedang berada di tingkat 2 (cukup kreatif) memenuhi indikator originality atau fleksibility, siswa mengerjakan soal dengan pemikirannya sendiri dan untuk kemampuan berpikir kreatif tingkat rendah berada di tingkat 1 (kurang kreatif) hanya memenuhi indikator kefasihan saja, siswa berkemampuan tingkat rendah tidak mampu menggunakan cara lain dalam menyelesaikan soal dan pada pengajuan contoh soal siswa dapat membuat sebuah soal tetapi tidak mampu memberikan soal yang berbeda dari contoh soal yang pernah diberikan pada pembelajaran sebelumnya.
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Berkemampuan Matematis Rendah Pada Pembelajaran Creative Problem Solving Roswanti Roswanti; Supandi Supandi; Farida Nursyahidah
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 2, No 3 (2020): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v2i3.5878

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS). Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII E SMP Negeri 37 Semarang, melalui purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, tes, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Kemampaun pemecahan masalah berdasarkan langkah-langkah Polya pada subjek berkemampuan rendah dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving ( CPS ) yaitu (1) subyek berkemampuan matematis rendah belum dapat memehami masalah dengan baik, subyek berkemampuan matematis rendah kurang tepat memodelkan kalimat matematika yang ada pada soal.(2)Subjek berkemampuan matematis rendah tidak bisa membuat rencana penyelesaian, subjeklangsung melakukan penyelesaian masalah tanpa membuat rencana penyelesaian terlebih dahulu dalam menyelesaikan masalah dan jawabanyang diperoleh oleh subjek berkemampuan matematis rendah tidak tepat, hal tersebut karena subjekmelakukan kesalahan dalam memodelkan kalimat matematika. (3) Subjekberkemampuan matematis rendah juga tidak dapat memeriksa kembali jawaban yang sudah ia peroleh. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa subjek berkemampuan rendah yaitu subjek RPR pada tes pertama dan kedua subyek tidak mampu melakukan tahap-tahap pemecahan masalah dengan baik. Hal ini menyebabkan subyek secara konsisten tidak mampu menjawab permasalahan dengan baik dalam waktu yang berbeda. 
Profil Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis dalam Memecahkan Masalah Matematika Kontekstual pada Siswa Kelas VIII Ditinjau dari Gaya Kognitif Rizal Syekhudin; Supandi Supandi; Dewi Wulandari
Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika Vol 4, No 2 (2022): Imajiner: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/imajiner.v4i2.8981

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis dalam memecahkan masalah matematika kontekstual pada siswa kelas kelas VIII ditinjau dari gaya kognitif Field Independent (FI) dan gaya kognitif Field Dependent (FD). Penelitian ini dilakukan siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Slawi pada kelas VIII G yang terdiri dari empat siswa, dua subjek dengan gaya kognitif Field Dependent dan dua siswa dengan gaya kognitif Field Independent. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Siswa dengan gaya kognitif Field Dependent subjek cenderung hanya memenuhi satu dari tiga aspek dalam indikator berpikir kreatif yaitu aspek kefasihan. Sehingga subjek berada pada tingkat kemampuan berpikir kreatif ke 1 (kurang kreatif). Sedangkan siswa dengan gaya kognitif Field Independent cenderung memenuhi tiga aspek dalam indikator berpikir kreatif yaitu kefasihan, kelenturan dan kebaruan. Sehingga subjek berada pada tingkat kemampuan berpikir kreatif ke 4 (sangat kreatif).
Co-Authors Achmad Buchori Afiat Syahrul Amal Ag, Isjudarto Agnita Siska Pramasdyahsari, Agnita Siska Agung Apri Wijaya Agung Handayanto Agus Pramono Agus Rohermanto, Agus Almawati Situmorang, Almawati amalia fitri wulandai An-Nizhami, Avicenna Andi Priyolistiyanto Aprihatiyaning Tiyas AR, Shilvyanora Aries Tika Damayani Aries Tika Damayani, Aries Tika Arif Wibisono Aryo Andri Nugroho Aula Aulia Amiruddini Aurora Nur Aini Bambang Sumiyarso Cahyaningrum, Dwi Candra Kusuma Nurjanah Dani Nur Rosvitasari Della Ayu Saptana Dewi Novianti Dewi Wulandari Dhiar Agnes Pramudita Dika Kurnia Pradana Dina Prasetyowati Diyah Ayu Shinta Prabawati Dwita Sofiarum Dyah Intan Sukowati E. Nurlaelah Elsa Era Narwastu Erni Ambarwati Farida Nursyahidah Firda Tubagus Ismail, Firda Tubagus Fitri Andriyani Andriyani Fristania Alfrida Destyaningrum Gita Dian Pratiwi Hadary, Ferry Hadimi Hadimi, Hadimi Hanum Fajar Susanti Hasan Asari Heni Purwati Hilda Hilda Ida Dwijayanti Iin Purnamasari Indah Mustikasari INDAH MUSTIKASARI Indah Purnama Sari Intan Shih Mutiarawati Is Tekaeni Iskandar, Isna Fachrur Rozi Isna Shofa Ani Iva Khasanah Kartinah Kartinah, Kartinah Khalishah, Yulianindra Khoryanton, Ampala Kiswoyo Kiswoyo Kiswoyo, Kiswoyo Kusumaningrum, Farida Lailatul Farikhah Lailatul Farikhah, Lailatul Lalu Calvian Pramuditya Lestari, Pramulani Mulya Lilik Ariyanto Lola Yuliana Luluk Zakiyah Mahroza, Jonni Martina, Khoirun Nisa Dwi MAYA RINI RUBOWO, MAYA RINI Merdekawati, Fajar Muhammad Saifuddin Zuhri Muminu Muminu Nida Naufi Indriyani Nopi Rosdiana Noviana Dini Rahmawati Nur Alfiana Oetari Anggun Larasati, Oetari Anggun Ofa Suzanti Betha Padang Yanuar Pahriyani, Ani Pasubondo, Barno Joyo Pradana, Alamsah Ade Purnomo, Adhy Ranie, Annisa Ananda Rasiman Rasiman Ressa Fajriatuz Zahro Riana Ulfa Sadiah Rina Dwi Setyawati Rizal Syekhudin Rizka Fajriyati Rizky Arcinthya Rachmania Rofiq Suprayogo Roswanti Roswanti Sadiah, Riana Ulfa Septian Rizki Kurniawan Sugiyanti Sugiyanti Suparjo, Ita Yuliana Suraida Suraida Sutrisno Sutrisno Tashdiq Anwarulloh, Tashdiq Theodora Indrianti Wardani Theodora Indriati Wardani Tina Martina, Tina Tresnawardhani, Annisa Tri Widyastuti Turmudi Ulya, Linda Mazroatul Untari Bekti Utami Veryliana Purnamasari Wahyu Kurniawati Whisnu Andika Wicaksono Wibisono, Makarim Widya Aulia Ashari Widya Kusumaningsih Widya Kusumaningsih Widya Kusumaningsih Wijonarko Wijonarko yatimah, Dhurotul Yeni Yeni Yeni, Yeni Yuyun Meinalufi Zilhadia Zilhadia