Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PENGARUH URIN KELINCI DAN MEDIA TANAM BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa) SECARA HIDROPONIK DENGAN SISTEM WICK Nisrina Ayu Cahyani; Syafrizal Hasibuan; Rita Mawarni CH
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 15, No 1 (2019): Bernas February 2019
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.194 KB)

Abstract

Penelitian dilaksanakan di lahan yang berada di Jalan Budi Utomo, Kelurahan Mutiara, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, pada bulan Desember 2017 hingga Februari 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian urin kelinci dan media tanam berbeda terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada (lactuca sativa) secara hidroponik dengan sistem wick. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan AcakKelompok (RAK), sedangkan rancangan perlakuannya adalah Faktorial, yang terdiri atas dua faktor yang diteliti, yaitu :1. Faktor Urin Kelinci (U) terdiri dari 3 taraf U0: 0 ml/liter air, U1 : 5 ml/liter air, U2 : 10 ml/liter air, 2. Faktor Media Tanam (M) terdiri dari 3 jenis M1 : Rockwool, M2 : Arang Sekam Padi, M3 :Serbuk Gergaji, dengan 3 ulangan. Peubah amatan yang diamati: TinggiTanaman, Jumlah Daun, Kandungan Klorofil, Berat Basah Tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian urin kelinci berpengaruh tidak nyata pada tinggi tanaman, jumlah daun, kandungan klorofil dan berat basah pada semua umur pengamatan. Media tanam berpengaruh nyata pengamatan tinggi tanaman umur 3,4, dan 5 MST, jumlah daun semua umur pengamatan dan berat basah tanaman dengan media tanam terbaik M2 (Arang Sekam Padi). Interaksi urin kelinci dan media tanam tidak berpengaruh pada semua parameter pengamatan.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK MAJEMUK INTAN SUPER DAN PUPUK NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) Syafrizal Hasibuan; Lokot Ridwan Batubara; Iwan Sunardi
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 13, No 1 (2017): Bernas Februari 2017
Publisher : Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.105 KB)

Abstract

Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama pemberian pupuk Majemuk Intan Super dengan 4 taraf yaitu : I0 = 0 kg/plot, I1 = 0,5 kg/plot, I2 = 1,0 kg/plot dan I3 = 1,5 kg/plot. Faktor kedua dengan pemberian pupuk NPK Mutiara dengan 3 taraf yaitu N0 = 0 g/plot, N1 = 10 g/plot, dan N2 = 20 g/plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk Majemuk Intan Super berpengaruh nyata terhadap seluruh peubah amatan dimana dosis terbaik terdapat pada perlakuan 1,5 kg/plot (I3) yang menghasilkan tinggi tanaman 27,50 cm, jumlah daun 12,44 helai, produksi per tanaman 168,72 g dan produksi per plot 4,01 kg. Pemberian pupuk NPK Mutiara berpengaruh nyata terhadap seluruh peubah amatan dimana dosis terbaik terdapat pada perlakuan 10 g/plot (N1) yang menghasilkan tinggi tanaman 27,48 cm, jumlah daun 12,38 helai, produksi per tanaman 164,25 g dan produksi per plot 3,91 kg. Interaksi pemberian pupuk Majemuk Intan Super dan pupuk NPK Mutiara menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap semua parameter amatan.Kata Kunci: pupuk Majemuk Intan Super, pupuk NPK Mutiara, Tanaman Sawi
GROWTH RESPONSE AND YIELD OF LONG BEANS (Vigna sinensis L.) AGAINST INTAN SUPER COMPOUND FERTILIZER AND SP-36 FERTILIZER APPLICATION Ramadaynsah Panjaitan; Syafrizal Hasibuan; Rita Mawarni
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 14, No 1 (2018): Bernas February 2018
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.728 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan di jalan Durian, lingkungan 1 Kelurahan Kisaran Naga, KecamatanKisaran Timur, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara. Waktu penelitian pada bulanFebruari – April 2017. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK)Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama pemberian pupuk MajemukIntan Super dengan 4 taraf yaitu : I0 = 0 kg/plot, I1 = 0,6 kg/plot, I2 = 1,2 kg/plot dan I3 = 1,8 kg/plot. Faktor kedua dengan pemberian pupuk SP36 dengan 3 taraf yaitu S0 = 0 g/plot, S1 = 9 g/plot, dan S2 = 18 g/plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk Majemuk Intan Super terbaik terdapat pada perlakuan 1,8 kg/plot (I3) yang menghasilkan tinggi tanaman 108,86 cm, jumlah polong per tanaman 38,89 polong, produksi polong per tanaman 0,68 kg dan produksi polong per plot 5,05 kg. Pemberian pupuk SP36 terbaik terdapat pada perlakuan 18 g/plot (S2) yang menghasilkan tinggi tanaman 108,59 cm, jumlah cabang produktif 3,88 cabang, jumlah polong per tanaman 39,40 polong, produksi polong per tanaman 0,71 kg dan produksi polong per plot 5,22 kg. Interaksi pemberian pupuk Majemuk Intan Super dan pupuk SP 36 menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap semua parameter amatan.
EFFECT OF MYCORRHIZAL DOSE AND NPK PHONSKA 15-15-15 FERTILIZER ON GROWTH AND YIELD OF PURPLE CORN (Zea mays ceratina Kulesh) Hilda Yanti Br Torus Pane; Syafrizal Hasibuan; Lokot Ridwan Batubara
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 14, No 2 (2018): Bernas July 2018
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.391 KB)

Abstract

The research was conducted in the Tanjung Alam village, Sei Dadap Sub-district, AsahanRegency, North Sumatera with flat topography with height of ± 20 m above the sea level, Theresearch was conducted on February 09, 2018 to April 17, 2018. This research was arrangedbased on Factorial Randomized Block Design with 2 treatment factors and 4 replications. Thefirst factor is the dosage of mycorrhiza with 2 levels ie: M0 = 0 g / plot, M1 = 15 g / plot. Thesecond factor was the application of fertilizer PHONSKA NPK 15-15-15, with 3 levels ie P1 = 600 g / plot, P2 = 450 g / plot, and P3 = 300 g / plot. The results of dosage of mycorrhizal dose showed a significant effect on the height 2 weeks after planting number of leaves aged 4 weeks after planting, with the best mycorrhizal dosage at 15 g/plot. application of PHONSKA NPK 15-15-15 fertilizer showed a significant effect on the growth of purple corn at leaf number 6 weeks after planting, with the best treatment at dose of 600 g/plot.The interaction between dosage of mycorrhizal doses and PHONSKA NPK 15-15-15 fertilizer on the growth and production of purple corn plant have a significant effect on plant height 4 and 6 weeks after planting and at the time of flowering.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) NASA DAN HORMONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.) Karida Puspita Handayani; Safruddin Safruddin; Syafrizal Hasibuan
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 15, No 1 (2019): Bernas February 2019
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.254 KB)

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Asahan, Provinsi Sumatera Utara. Dengan topografi datar berada pada ketinggian ± 10 m dpl Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari sampai dengan Januari sampai bulan Maret 2018. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok  (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah pemberian Pupuk Organik Cair (POC) (P) yang terdiri dari 4 taraf yaitu : P0 =0 ml/liter air/plot (Tanpa perlakuan) P1= 8 ml/liter air/plot P2 =10 ml/liter air/plot P3=12 ml/liter air/plot  Faktor kedua adalah pemberian Hormonik (H) yang terdiri dari 3 (tiga) taraf yaitu : H0=2 ml/liter air/plot H1=4 ml/liter air/plot H2=6 ml/liter air/plot. POC NASA menunjukkan pengaruh tidak nyata pada tinggi tanaman semua umur amatan dan berpengaruh nyata pada pengamatan jumlah polong pertanaman, jumlah polong berisi pertanaman, produksi pertanaman dan berat 100 biji perplot, dengan perlakuan terbaik P2 (10 ml/liter air/plot). Harmonik berpengaruh tidak nyata pada seluruh pengamatan dan semua umur pengamatan. Interaksi pemberian POC NASA dan Harmonik tidak berpengaruh pada semua parameter pengamatan.
EFFECT OF NPK FERTILIZER AND HANTU PLANT GROWTH REGULATOR (PGR) APPLICATION ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max (L.) Merr.) Heri Armawan; Elfin Efendi; Syafrizal Hasibuan
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 14, No 3 (2018): Bernas October 2018
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.909 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Asahan, Propinsi Sumatera Utara. dengan topografi datar dan tinggi tempat ± 22 m dpl. Penelitian ini di laksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2018. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama dosis pupuk NPK (N) yang terdiri dari 4 taraf yaitu: N0 = 0 kg/ha atau (0 g/plot), N 1= 156,25 kg/haatau (15, 625 g/plot), N 2 = 312,5 kg/ha atau (31,25 g/plot), N 3 = 468,75 kg/ha atau (46,875 g/plot). Faktor kedua, konsentrasi ZPT HANTU (Z) yang terdiri dari 3 taraf yaitu: Z0 = 0 ml/ liter air, Z1 = 4 ml/ liter air, Z2 = 8 ml/ liter air. Pemberian pupuk NPK secara tunggal dengan dosis 46,875 g/plot mampu menghasilkan produksi polong basah per tanaman 124,89 g, produksi polong basah per plot 3,27 kg, produksi biji kering per tanaman 27,74 g, dan produksi biji kering per plot 701,65 g, atau setara dengan 7,01 ton/ha. Pemberian ZPT HANTU secara tunggal dengan konsentrasi 8 ml/l mampu menghasilkan tinggi tanaman hingga 39,91 cm, jumlah cabang 4,05, produksi polong basah per tanaman 120,66 g, produksi polong basah per plot 3,17 kg, produksi biji kering per tanaman 27,71 g, dan produksi biji kering per plot 695,21 g, atau setara dengan 6,95 ton/ha. Interaksi antara pemberian pupuk NPK dan ZPT HANTUmenunjukkan pengaruh yang tidak nyata terhadap seluruh parameter amatan.
PENGARUH DOSIS MIKORIZA DAN PUPUK PHONSKA NPK 15-15-15 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) Sari Nurul Ainun; Safruddin Safruddin; Syafrizal Hasibuan
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 15, No 2 (2019): Bernas July 2019
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.264 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis mikoriza dan pupuk phonska NPK 15-15-15 terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.). Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan yaitu: Faktor dosis mikoriza (M), terdiri dari 2 taraf: M0 = kontrol; M1= 450 gr/plot. Faktor kedua adalah  pupuk Phonska NPK 15–15–15, terdiri dari 3 taraf: P1 = 600 gr/plot; P2 = 450 gr/plot; P3 = 300 gr/plot. Pemberian dosis mikoriza menunjukkan tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter amatan. Pemberian pupuk phonska NPK 15-15-15 menunjukkan tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter amatan. Interaksi pemberian dosis mikoriza dan pupuk phonska NPK 15-15-15 terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis menunjukan pengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 2, 4, 6, 8 minggu setelah tanam, jumlah daun 4, 6, 8 minggu setelah tanam, waktu munculnya bunga, diameter klobot, diameter tanpa klobot, bobot tongkol dan bobot tongkol tanpa kobot, serta berpengaruh nyata pada jumlah daun 2 minggu setelah tanam dan panjang tongkol.
GROWTH RESPONSE AND YIELD OF KAILAN (Brassica Oleraceae) AGAINST ORGANIC LIQUID EXCELLENT PLANT HORMONE (HANTU) AND UREA FERTILIZER APPLICATION Muhammad Khaidir Rambe; Syafrizal Hasibuan; Lokot Ridwan Batubara
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 14, No 2 (2018): Bernas July 2018
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.665 KB)

Abstract

This research was arranged based on Factorial Randomized Design (RAK) with two treatmentfactors and three replications, the first factor was the application of liquid liquid organic fertilizer (H) consisting of 4 levels ie H0 (0 ml /l water/plot), H1 (1, 0 ml/ l water/plot), H2 (2.0 ml/ l water/plot), H3 (3.0 ml/ l water / plot) and second fator is Urea fertilizer consisting of 3 levels ie U0 (Control), U1 (14.4 g / plot) and U2 (28.8 g/plot). The result of research that the treatment of liquid organic fertilizer of plant hormone has a significant effect on the growth and production of mustard kailan plant. The best treatment was obtained at treatment (H3) resulting in plant height 37,90 cm, number of leaves 13,55 pieces, production per plant 169,00 g and production per plot 3.06 kg. Treatment The treatment of urea fertilizer affects the growth and production of mustard kailan plants. The best treatment was obtained at concentration 3 ml / l water (H3) yield 37,90 cm height, leaf amount 12,12 strands, production per plant 159,26 g and production per plot 2,77 kg. The interaction of organic fertilizer of liquid hormone of superior plant and urea fertilizer showed no significant effect on the growth and production of mustard crop kailan.
EFFECT OF RABBIT MANURE AND NPK INTAN SUPER COMPOUND FERTILIZER ON GROWTH AND YIELD OF STRINGBEAN (Phaseolus vulgaris L.) Parbin Lestober Pasaribu; Syafrizal Hasibuan; Lokot Ridwan Batubara
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 14, No 3 (2018): Bernas October 2018
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.51 KB)

Abstract

This research was conducted in Experimental Garden of Faculty of Agriculture University of Asahan, Kisaran Timur Sub-district of Asahan Regency, North Sumatera Province with flat tofografi located at an altitude of ± 15 m above sea level. the research time was carried out from June to July 2017. This research was arranged based on Factorial Randomized Block Design with 2 treatment factors and 3 replications. The first factor is the provision of rabbit manure (K)with 3 levels ie: K0 = 0 kg / plot, K1 = 1.44 kg / plot, and K2 = 2.88 kg / plot. The second factor is the application of NPK Intan Super Compound fertilizer application, with 4 levels ie N0 = 0 g / plot, N1 = 7.2 g / plot, N3 = 14.4 g / plot and N3 = 21.6 g / plot. The results of rabbit manure showed the best treatment with a dose of 2.88 kg / plot (K2) resulted in plant length 171,98 cm, leaf area 585,04 cm, pod length per plant 13,71 cm and production per plot 594,58 g. Giving of NPK compound fertilizer showed the best treatment that is with dose 21,6 g / plot (N3) yielding plant length 174,88 cm, leaf area 572,39 cm, length of pod 13,33 cm and production per plot 561,111g. The interaction of rabbit manure and NPK compound fertilizer on growth and yield of stringbean showed no significant effect on all parameters observed.
PENGARUH IAA DAN TIAMIN TERHADAP KEBERHASILAN TANAMAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) Chairul Amri; Syafrizal Hasibuan; Lokot Ridwan Batubara
Bernas : Jurnal Penelitian Pertanian Vol 15, No 3 (2019): Bernas October 2019
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.608 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ujung Teran, Dusun I,  Kabupaten Tanah Karo, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 dan berakhir pada bulan Februari 2019. Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian adalah benih kentang, laruatan auksin (IAA) dan tiamin, cocopeat, arang sekam, dolomit sebagai pupuk dasar, insektisida kardan 50 SP (bahan aktif kartap hidroklorida 50 %), fungisida cymoxil 50 WP (bahan aktif simoksanil 50 %) dan bahan-bahan lain yang mendukung penelitian ini. Alat yang digunakan adalah pisau catter, pinset, gembor, polybag, handsprayer, nampan atau wadah, meteran sebaagai alat ukur, papan kode perlakuan, kode ulangan, plat tanaman sampel, papan judul penelitian, alat tulis, kalkulator, timbangan, tali rafia dan alat-alat lainnya yang mendukung penelitian ini. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah pemberian IAA (I) terdiri dari 4 taraf yaitu : I0 : 0 ppm (kontrol), I1 : 0,5 ppm, I2 : 1,0 ppm, dan I3 : 1,5 ppm. Faktor kedua adalah pemberian Tiamin (T) terdiri dari 4 taraf yaitu : T0 : 0 ppm (kontrol), T1 : 0,5 ppm, T2 : 1,0 ppm, dan T3 : 1,5 ppm. Hasil penelitian pemberian IAA dan Tiamin menunjukkan berpengaruh nyata. Interaksi pemberian Auksin dan Timin terhadap keberhasilan Stek planlet kentang menunjukkan berpengaruh tidak nyata pada parameter amatan pertama. pada minggu 1 MST dan pada minggu ke 2 MST di karenakan masih dalam ke adaan penyesuaian dengan keadaan tersebut. penelitian pemberian Auksin dan Tiamin menunjukkan berpengaruh nyata. Interaksi pemberian Auksin dan Tiamin terhadap keberhasilan Stek planlet kentang pada panjang akar menunjukkan berpengaruh nyata pada parameter amatan akhir. pada minggu  ke 3 MST dan stek planlet tadi mulai menunjukan cabang adapun cara mengukur dengan cara membelah wadah dan mulai membersihkannya lalu di lakukan pengukuran.