Imanuel Tenau
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengampunan Dalam Perspektif Orang Maybrat-Papua Imanuel Tenau
Seri Filsafat Teologi Vol. 26 No. 25 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Widya Sasana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Manusia senantiasa hidup dan berkembang dalam relasi baik dengan Yang Ilahi, alam semesta, sesama dalam kelompoknya, maupun dengan orang lain di luar kelompoknya. Relasi tersebut menganut unsur aku dengan yang lain di luar diriku. Hal ini merupakan relasi personal, yang melukiskan bagaimana relasi personal dapat mendefinisikan kodrat kenyataan. Karena itu, pengampunan merupakan pusat eksistensi orang Maybrat untuk dapat didefinisikan cara mereka berpartisipasi dalam relasi dengan sesama, dunia, dan Yang Ilahi (Tuhan). Pengalaman berrelasi itu selanjutnya melahirkan cara pandang yang khas mengenai apakah alam semesta itu dan siapakah sesama yang dengannya mereka berrelasi. Cara pandang itu kemudian mewujud dalam tata sopan santun, adat istiadat, norma moral, tabu, serta berbagai tata sosial kemasyarakatan. Manusia juga mengalami bahwa relasi- relasi horizontal itu belum menjawab dan memuaskan seluruh kehausan spiritualnya akan makna, asal dan tujuan hidupnya. Dengan demikian, pertanyaan tentang hakekat dan makna peristiwa- peristiwa eksistensial seperti kehamilan, kelahiran, sehat dan sakit, bahagia danderita, perang dan damai, kehidupan dan kematian, tak menemukan jawaban yang memuaskan hanya dalam relasi dengan alam serta sesama, tetapi adanya Realitas Yang Lebih Tinggi merupakan fenomena yang dapat kita temui di hampir semua kebudayaan. Demikian pula halnya dengan suku Maybrat. Sebagai satu kelompok masyarakat yang memiliki sejarah sendiri dalam aneka kekayaan tradisi budayanya – hidup mereka pun dilingkupi dan diberi arah oleh kepercayaan akan adanya suatu kekuatan yang melebihi dirinya, yang menjadikan mereka ada, yang mengatur kehidupan, dan menguasai seluruh alam semesta.