Tio Pilus Arisandie
STBI SEMARANG

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Potret Kekristenan Pada Suku Dayak Pesaguan Di Provinsi Kalimantan Barat Tio Pilus Arisandie
Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH) Vol 3 No 1 (2021): JIREH: Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili dan Kejuruan (STTIK) Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37364/jireh.v3i1.58

Abstract

The Pesaguan Dayak tribe is a tribe in West Kalimantan Province. Most of the people of this tribe are Catholic and Protestant. In the initial observation (pre-research), it seems that their understanding of the Bible and its position in the practice of life needs attention. However, in everyday life, the Pesaguan Dayak community is still robust with the customs, ethics, and moral norms of the tribal religion. To obtain a Christian portrait of the Pasaguan Dayak tribe, the researchers used qualitative research methods, emphasizing surveys or observations and interviews. From the results of research and interviews conducted, it was found that in the daily life of the Pesaguan Dayak people, the Bible is not the primary basis for the Pesaguan Dayak tribe. Another portrait of Christianity found in the field is the absence of awareness from the Pesaguan Dayak community to reach out to Malays to believe in Jesus, even though they live next door. Suku Dayak Pesaguan adalah suku yang berada di Provinsi Kalimantan Barat. Sebagian besar orang-orang dari suku ini beragama Katolik dan Protestan. Pada obersevasi awal (prapenelitian), tampaknya pemahaman mereka tentang Alkitab dan posisinya dalam praktik kehidupan, perlu mendapat perhatian. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat suku Dayak Pesaguan masih sangat kuat dengan adat istiadat, etika dan norma-norma moral agama suku. Untuk memperoleh potret kekristenan suku Dayak Pasaguan, maka peneliti memanfaatkan metode penelitian kualitatif, dengan menekankan pada survei atau observasi dan wawancara. Dari hasil penelitian dan wawancara yang dilakukan, ditemukan bahwa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat suku Dayak Pesaguan, Alkitab bukanlah landasan dasar utama yang dimiliki suku Dayak Pesaguan. Potret kekristenan lainya yang ditemukan di lapangan yaitu belum adanya kesadaran dari masyarakat suku Dayak Pesaguan untuk menjangkau orang Melayu untuk percaya pada Yesus, meskipun mereka hidup bertetangga.