Konsumsi energi primer Indonesia didominasi oleh minyak, gas, dan batubara. Penggunaan bahan bakar fosil untuk pembangkit konvensional dalam jangka panjang akan berdampak serius dengan sistem ketenagalistrikan Indonesia. Dengan pertumbuhan konsumsi yang cepat diperkirakan bahwa tanpa sumber daya energi yang baru dan upaya efisiensi energi, Indonesia dapat menjadi importer minyak murni dalam waktu dekat. Untuk mengurangi konsumsi bahan bakar fosil, terutama untuk pembangkit tenaga listrik, maka penggunaan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan harus dioptimalkan dengan memanfaatkan potensi angin dan matahari sebagai sumber energi terbarukan untuk elektrifikasi pedesaan. Pemanfaatan musim sangat membantu dalam penghasilan energi hybrid ini, yang mana pada saat musim kemarau, matahari akan lebih berperan, sedangkan pada musim hujan angin akan lebih berperan dalam menghasilkan sumber energi listrik. Kedua sumber energi ini bertujuan untuk saling melengkapi dalam mengoptimalkan energi listrik yang dihasilkan. Konsep kombinasi atau hybrid antara solar panel dan vertical axis wind tubrine akan sangat membantu percepatan pengisian energi ke dalam penyimpanan battery dari pada energi angin dan matahari dibuat secara terpisah. Dari hasil pengukuran solar panel 100wp dan turbin angin jenis vertikal dengan low rpm 300 yang telah dikombinasikan dapat menghasilkan listrik 700 watt, yang mana dengan daya seperti itu dapat menghidupkan listrik pada satu rumah