Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

ANALISIS PEMANFAATAN MATA AIR SEBAGAI SUMBER AIR BAKU DI KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BOGOR Lestari, Diah Tri Budi; Suprapto, Heri
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 16, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan air baku Kecamatan Cisarua-Bogor semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk di Perdesaan. Saat ini, penyediaan air baku yang ada belum bisa mencukupi seluruh kebutuhan, khususnya warga Perdesaan di Kecamatan Cisarua. Agar bisa mencukupi, maka sistem penyediaan air baku tersebut perlu dikembangkan, salah satunya dengan cara mencari sumber mata air baru di DAS Ciliwung Cisadane diantaranya dari Sumber Mata Air Cipicung  sepanjang 1.750 m untuk melayani Desa Jogjogan dan kedua sumber mata air Agrikon sepanjang 9.920 m untuk melayani desa Batulayang serta desa Kopo. Berdasarkan hasil debit andalan sumber air baku Cipicung memiliki debit 20 l/dtk, dan sumber air baku Agrikon 46,2 lt/dtk, sehingga memiliki debit sebesar 66,20 l/dtk yang dapat melayani keutuhan air bersih di daerah Perdesaan Cisarua sampai dengan tahun 2024. Kata kunci: air baku, cisarua, penyediaan air
PERENCANAAN BANGUNAN PENGOLAHAN AIR PEJOMPONGAN II DENGAN METODE KONVENSIONAL Vipriyanti, Yurista; Suprapto, Heri
Prosiding PESAT Vol 5 (2013)
Publisher : Prosiding PESAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air adalah sumber kehidupan dan menjadi indikasi utama adanya kehidupan di jagadraya. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi di DKI Jakarta berdampak padakebutuhan air bersihnya. Bangunan pengolahan air merupakan wadah pengolahan airbaku menjadi air yang layak dikonsumsi dan kemudian didistribusikan ke masyarakatsesuai dengan kawasan distribusi tempat pengolahan air tersebut. Dalam penulisan iniakan direncanakan bangunan pengolahan air untuk daerah distribusi InstalasiPengolahan Air (IPA) Pejompongan II Jakarta. Metode yang digunakan adalah metodekonvensional. Proses perencanaan dimaksudkan untuk mendapatkan bangunanpengolahan air yang mampu memenuhi kebutuhan air masyarakat pada 10 tahunmendatang. Pada perencanaan ini, kebutuhan air untuk sektor domestik seperti rumahtangga dan hidran umum, serta sektor non domestik. Bangunan pengolahan air yangdirencanakan dengan metode konvensional, bak koagulasi dilengkapi alat ukurThomson, bak flokulator dengan sistem baffle channel, penyaringan dengan sistemsaringan cepat pasir dan bak reservoir sementara. Bangunan pengolahan air yangdirencanakan sesuai dengan besarnya debit kebutuhan air masyarakat pada 10 tahunmendatang adalah bak koagulasi dengan dimensi 9,6 m x 4,8 m. Sedangkan bakflokulasi memiliki 3 kompartemen dengan lebar bak 46,35 m, 27,65 m dan 18,9 m.Bangunan sedimentasi menggunakan plate settler pada settling zone dengan lebar 36,45m, inlet dan outlet zone dengan lebar 5,12 m dan pelimpah didalamnya dengan dimensi245,7 cm x 90 cm. Bangunan filtrasi direncanakan dengan ukuran 7 m x 7 m dengangutter selebar 50 cm dan reservoir berdimensi 31 m x 31 m dengan 4 kompartemen.
SISTEM INFORMASI INTENSITAS CURAH HUJAN DI DAERAH CILIWUNG HULU Chandra, Herdian; Suprapto, Heri
Jurnal Ilmiah Informatika Komputer Vol 21, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Curah hujan merupakan salah satu unsur cuaca yang datanya diperoleh dengan cara mengukurnya dengan menggunakan alat penakar hujan, sehingga dapat diketahui jumlahnya dalam satuan millimeter (mm). Curah hujan dibatasi sebagai tinggi air hujan yang diterima di permukaan sebelum mengalami aliran permukaan, evaporasi dan peresapan ke dalam tanah. Sedangkan Intensitas curah hujan merupakan ukuran jumlah hujan per satuan waktu tertentu selama hujan berlangsung. Dengan kemajuan teknologi yang ada, diperlukan adanya suatu sistem yang dapat memberikan informasi tentang analisis mengenai tingginya intesitas curah hujan yang terjadi di deareah tertentu. Data yang intensitas curah hujan tersebut diolah sedemikian rupa hingga menjadi sebuah informasi yang bermanfaat dan akan sangat berguna bagi mereka yang membutuhkan seperti masyarakat umum dan khususnya mereka yang memiliki latar belakang disiplin ilmu untuk perencanaan maupun sistem drainase dalam pembangunan tata ruang di suatu wilayah. Informasi ini kemudian dapat dijadikan bahan pertimbangan ataupun acuan dalam pengelolaan air untuk menghindari penumpukan atau pengumpulan air hujan di suatu wilayah rawan bencana. Kata kunci: Sistem Informasi, Website, Intensitas Curah Hujan
PENERAPAN ALGORITMA FLOYD WARSHALL DALAM PENCARIAN RUTE TERPENDEK DAN TERCEPAT PADA STUDI KASUS DI SINGAPURA HINGGA THAILAND SELATAN BERBASIS ANDROID Ammar, Chaedar; Suprapto, Heri
Jurnal Ilmiah Informatika Komputer Vol 20, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ada beberapa algoritma untuk menghitung jalur tercepat dan terpendek (shortest path). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan algoritma yang manakah diantara beberapa algoritma untuk menghitung jalur tercepat dan terpendek. Penelitian ini terdiri dari empat tahapan yaitu fase identifikasi, fase analisis, fase perancangan, dan fase uji coba. Pada fase analisis dilakukan perhitungan dan perbandingan dari dua algoritma yaitu algoritma Dijkstra dan Floyd Warshall dari studi kasus yang diambil yaitu jalur dari negara Singapura hingga Thailand Selatan.  Pada fase perancangan, studi kasus diterapkan kedalam aplikasi berbasis Android. Selanjutnya pada fase uji coba, aplikasi diuji coba pada beberapa smartphone. Hasil uji coba pada studi kasus jalur di Singapura hingga Thailand Selatan menunjukkan bahwa algoritma Floyd Warshall adalah algoritma terbaik untuk menghitung jalur tercepat dan terpendek. Kata Kunci : Aplikasi Android, Floyd Warshall, Rute Tercepat, Rute Terpendek.
PELAKSANAAN MANAJEMEN LIMBAH KONSTRUKSI PADA PROYEK SKALA KECIL Suprapto, Heri
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 7, No 1 (2008)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan pembangunan dalam industri konstruksi mempunyai pengaruh yang besarterhadap lingkungan terutama dalam perubahan lingkungan dan limbah yang dihasilkan.Dari penelitian yang sudah dilakukan, limbah konsruksi jumlahnya mencapai 10–20 %untuk setiap proyek, sehingga kalau bisa dilakukan manajemen limbah tersebut denganbaik bisa mendatangkan keuntungan lebih bagi kontraktor. Untuk mendapakan hasilyang lebih akurat dalam penelitian ini dilakukan melalui kuesioner dengan metodeDelphi yang dilakukan dengan dua kali pengulangan. Dari penelitian yang dilakukanterhadap 70 kontraktor proyek skala kecil, ternyata jenis limbah yang paling besaradalah dihasilkan dari jenis kayu dan puing serta peggunaan material yang habis pakaiatau penggunaan untuk keperluan sesaat. Untuk manajemen limbah yang dilakukanmasih sebatas untuk usaha pembuangan limbah dalam rangka memperlancar pekerjaansaja belum mengarah pada usaha untuk mendapatkan keuntungan lebih dari limbahtersebut.AbstractDevelopment project construction in construction industry has a big effect to change itsenvironment especially on wasting material. Research said that construction waste hasreached around 10–20 % per project, so if waste management can be done to handlethis problem, it will make some more profit to contractor. In order to get the resultaccurately, this study is done by using Delphi method where data collected throughsome questionare is done 2 (two) cycle times. This method is given to 70 contractorscompany at small scale project and this research has found that most wasting material isthe rubbish from wood, concrete, reinforcement and temporary supporting materials. Thewaste management is still on how to take the rubbish out of the project location in orderto make the project area always in clean and healthy condition but not to get more profitfrom the such wasting materials.
ANALISIS ANGGARAN BIAYA DAN RESOURCE LEVELING UNTUK EFISIENSI PEKERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH MENENGAH UMUM AL-AZHAR DI BUMI SERPONG DAMAI Suprapto, Heri; Kurnniyawan, Dede
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 10, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proyek adalah suatu urutan dan peristiwa yang dirancang dengan baik pada suatupermulaan dan suatu akhir, yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan yangjelas. Proyek disini dalam arti luas, meliputi proyek yang paling sederhana sampaiyang paling kompleks, jenisnya pun sangat beragam dan mencakup segala bidang. Suatuproyek memerlukan perencanaan yang matang, pelaksanaan yang teliti dan baik, sertapemanfaatan suatu proyek agar dapat sesuai dengan kebutuhan yang ada.Suatu proyekdalam pelaksanaannya harus memenuhi 3 kriteria, yaitu biaya proyek, mutupekerjaan dan waktu penyelesaian pekerjaan. Apabila biaya proyek kurang maka akanterjadi banyak hambatan untuk menjalan proyek tersebut, misalnya mutu pekerjaanakan kurang dari standar yang ditentukan, waktu pekerjaan akan terhambat, dansebagainya. Banyak sekali faktor yang harus ditinjau dalam menentukan besarnya biayayang harus disediakan, misalnya jenis– jenis kegiatan yang akan dilakukan dalam suatuproyek, besarnya biaya atau harga satuan dari suatu kegiatan, besarnya volume suatukegiatan, harga bahan yang dibutuhkan, harga upah pekerja, dan sejenisnya.Tujuan daripenyusunan Tugas Akhir ini adalah mengetahui besarnya anggaran biaya pada proyek,mengetahui kebutuhan sumber daya manusia (mandor dan pekerja) yangdibutuhkan, dan mengetahui durasi atau lamanya waktu untuk pekerjaan yangada.Besarnya anggaran biaya yang dibutuhkan pada proyek pembangunan gedungSekolah Menengah Umum Al-Azhar di Bumi Serpong Damai adalah sebesar Rp.7.533.644.357,-Lamanya waktu pekerjaan pada proyek pembangunan gedungSekolah Menengah Umum Al-Azhar di Bumi Serpong Damai adalah dari tanggal1 November 2006 sampai dengan tanggal 18 Oktober 2007.
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MANAJEMEN RISIKO PADA PROYEK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT Nurlela, Nurlela; Suprapto, Heri
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 13, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The successful implementation of a project undertaken by the construction company associated with the extent to which the project objectives (on time, quality and cost) can be met. By doing risk management is expected to target the right project cost, timely, and appropriate quality in the construction of the building infrastructure can be realized. The purpose of this study was the identification of the causative agent of risk and risk of the Infrastructure Development Project Storey Building and propose an agent handling the most influential risk using the House of Risk (HOR). There are 18 events and the risk of 12 agents / causes of the identified risks. From the calculation, the most influential risk agents are resource procurement process is stopped and has not been rescheduled. Mitigation actions that are at the top of the risk response is the manufacture of a realistic schedule and create a system of monitoring and sanctions. Keywords: Risk management, Project Objectives, deviation costs, House Of Risk (HOR) 
PERENCANAAN BANGUNAN PELIMPAH (SPILLWAY) TIPE GERGAJI (STUDI KASUS : SITU GINTUNG) Suprapto, Heri; Hazmi, Miftah
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 9, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Situ gintung merupakan salah satu situ yang berfungsi untuk pariwisata air,pengendalian banjir dan konservasi sumber daya air di sekitar Daerah Khusus IbukotaJakarta. Situ yang dibangun sejak tahun 1932 ini mengalami jebol yang mengakibatkan94 korban jiwa. Salah satu penyebab jebolnya Situ Gintung yaitu kapsitas saluranpelimpah tidak cukup untuk mengalirkan Banjir 27 Maret 2009 sehingga terjadiovertopping diatas dinding saluran, hal ini mengakibatkan terjadi peninggian muka airdi Situ Gintung yang membebani tanggul melebihi kapasitas dan juga ditambah denganberkurangnya kekuatan tanggul akibat didirikannya perumahan disekitar tanggul.Sehingga diperlukannya perencanaan Bangunan pelimpah yang dapat melimpahkan airpada kondisi banjir. Tipe pelimpah yang direncanakan adalah tipe gergaji dengan 2pintu selebar 1 m disetiap pintunya yang berada di sebelah kiri bangunan pelimpah.Dari hasil perhitungan perencanaan dengan debit banjir rencana 1000 tahun (Q1000)sebesar 128,845 m3/s didapatkan dimensi bangunan pelimpah dengan lebar efektif(panjang satu gigi gergaji) 20,53 m, elevasi puncak bangunan pelimpah pada + 97,5dengan elevasi dasar bangunan pelimpah pada +90. Untuk perencanaan kolam olakandigunakan kolom olakan USBR tipe III dengan panjang kolam olakan 13,8 m. Darihasil perhitungan stabilitas pada kondisi banjir gempa dan kosong gempa bangunanpelimpah aman terhadap stabilitas guling, stabilitas geser, dan stabilitas daya dukung.
STUDI SUMBER AGREGAT HALUS DAN PENGARUHNYA DALAM PEMBUATAN BETON NORMAL Suprapto, Heri
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 7, No 2 (2008)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan material bahan bangunan yang banyak dipergunakan dalam pelak-sanaanproyek konstruksi pada saat ini. Hal tersebut tidak terlepas dari keunggulan yang dimilikinyayaitu kemudahan dalam memperoleh bahan baku, kemudahan pengerjaan dan keawetannya.Beton yang banyak dipergunakan dalam proyek konstruksi adalah jenis beton normal dengankekuatan mencapai 500 kg/cm2. pada prinsipnya untuk mendapatkan beton dengan kualitas yangbaik sangat dipengaruhi oleh kualitas dari bahan-bahan penyusunya yaitu agregat halus, agregatkasar, semen dan air, serta cara pengerjaanya. Agregat halus sebagai bahan dasar untukpembuatan beton memegang peranan penting dalam menentukan mutu beton, karena agregatmerupakan bahan pengisi yang diikat oleh semen dan air menjadi massa padat, sehinggakualitas agregat halus mempengaruhi langsung terhadap mutu beton. Agregat halus banyaktersedia langsung di alam seperti di sungai-sungai atau dibuat dari pemecahan batuan alam, sehinggamasing-masing sumber agregat tersebut akan mempunyai kualitas yang berlainantergantung dengan sumbernya dan jika dipergunakan sebagai material dalam pembuatan betonnormal tentunya akam menghasilkan beton dengan kualitas yang berlainan. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kualitas agregat yang berlainan sumbernyatersebut apabila dipergunakan dalam pembuatan beton normal. Lokasi penelitian adalah diJadebotabek. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah mengunakan eksperimenlaboratorium terhadap beberapa sumber agregat halus jika dimanfaatkan sebagai campuranbeton dengan menggunakan standar SKSNI. T-15-1990-03. Hasil penelitian menunjukan bahwamasing-masing agregat halus yang berlainan sumbernya tersebut mempunyai karakteristik yangberlainan dan masing- masing agregat memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kuat tekanyang diha-silkan.AbstractRecently, concrete is a construction material which most popular in construction project. It ishappen because some of advantage in concrete, like available in raw material, easier in processand this durability. Concrete which utilized in many construction project is normal concrete thereis type of concrete with maximum strength 500 kg/cm2. the principle, to get concrete with finequality very influence by quality from its materials like fine aggregate, coarse aggregate, water,cemet and also in this process. Fine aggregate as raw material in concrete have important role indetermining quality of concrete, because fine aggregate represent filler materials bound by waterand cemet or pasta become solid mass like concrete, so the quality of fine aggregate directlyinfluence the quality of concrete. Fine aggregate available in nature in many place, like in river,or crushing for natural rock and the others source. With this condition the source the aggregatewill have different quality in others, and if utilized as materials of normal concrete, the concretethat produce will have different quality. Objective this research is to investigation how theinfluence of different source fine aggregate if utilized as materials of normal concrete. Researchlocation in Jadebotabek, Indonesia. The method used in this research is laboratory experimentwith some of source of fine aggregate. Result of this research showing that each source of fineaggregate have different characteristic and give different influence in normal concrete quality.
PENGARUHPEMANFAATAN ABU TERBANG (FLY ASH) DALAM BETON MUTU TINGGI Suprapto, Heri; Mardiono, Mardiono
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 9, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu cara untuk meningkatkan kekuatan beton adalah meningkatkanpemadatannya, yaitu meminimumkan pori atau rongga yangterbentukdi dalambeton. Penggunaan bahan tambah (admixture) dapat membantu memecahkanpermasalahantersebut.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kuattekan betonmutu tinggi dan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggantiansemen dengan abu terbang (Fly Ash) terhadap mutu kuat tekan beton. Komposisipenggantiansemendenganabuterbang(Fly Ash) sebanyak0%, 10%,20%,30%dan40%dari berat semen, dengan penambahan Superplasticizer Sika Viscocrete10sebanyak 1% dan faktor air semen ditentukan sama pada semua variasicampuran. Dari penelitiandiperolehbahwakuat tekanbetonyang tertinggi terdapatpadacampuranbetonpenggantiansemendenganFly Ash 10%(B10), yaitu sebesar41,57 MPa dan kuat tekan beton yang terendahterdapat pada campuran betondengan Fly Ash 40%(B40), yaitu sebesar 33,91MPa. Pengaruh Fly Ash dalambeton mutu tinggi adalah butiran Fly Ash yanghalus membuat betonlebih padatkarenaronggaantarabutiranagregat diisi olehFly Ash, sehinggadapat memperkecilpori-pori yang ada dan memanfaatkan sifat pozzolan dari Fly Ash. Selain itupenggunaan Fly Ash dengan takaran tertentu terbukti dapat meningkatkan kekuatan beton