Claim Missing Document
Check
Articles

Sintesis Tetrapeptida PSWY dan PSKY Fase Padat dan Evaluasi Aktivitas Antioksidannya Rani Maharani; Siska Mulya Octavia; Achmad Zainuddin; Ace Tatang Hidayat; Dadan Sumiarsa; Desi Harneti; Nurlelasari Nurlelasari; Unang Supratman
Chimica et Natura Acta Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v8.n3.32205

Abstract

Untuk mempelajari hubungan struktur dan aktivitas dari senyawa antioksidan PAGY, dua analog dari PAGY, PSWY and PSKY, disintesis dan dievaluasi aktivitas antioksidannya. SIntesis dari kedua analog dilakukan dengan metode sintesis peptida fase padat, mengikuti protocol sintesis PAGY dan analog sebelumnya. Strategi Fmoc diterapkan dalam sintesis dan kombinasi reagen HATU/HOAt digunakan dalam pembentukan ikatan peptida. PSWY dan PSKY diperoleh dengan rendemen berturut-turut 21,8% dan 98,9%. Kedua peptida dimurnikan dengan RP-HPLC preparatif. Peptida hasil pemurnian. dianalisis kemurniannya dengan RP-HPLC dan dikarakterisasi dengan HR-TOFMS, 1H- and 13C-NMR. Selanjutnya, kedua peptida diuji aktivitas antioksidannya dengan metode DPPH yang menunjukkan bahwa kedua peptida memiliki aktivitas penghambatan yang rendah dibandingkan dengan PAGY dan analog PSGY. Nilai IC50 untuk PSWY dan PSKY berturut-turut 3,079 dan 4,340 mg/mL. Penggantian glisin pada PSGY dengan triftofan (PSWY) dan lisin (PSKY) tidak dapat meningkatkan aktivitas antioksidannya. Meskipun terdapat fakta dari penelitian sebelumnya bahwa penggantian glisin pada PAGY dengan lisin (PAKY) dapat meningkatkan aktivitas antioksidannya, namun hal yang sama yang diterapkan pada PSGY tidak memberikan hasil yang serupa. Sepertinya, komposisi residu pada PSKY yang lebih polar dibandingkan dengan PAKY menjadi penyebab aktivitas antioksidan yang lebih rendah.
ISOLASI DAN MOLECULAR DOCKING SENYAWA 6,7-DIHIDRO-17-HIDROKSIERISOTRIN DARI DAUN DADAP BELENDUNG (Erythrina poeppigiana) TERHADAP AKTIVITAS SITOTOKSIK ANTIKANKER PAYUDARA MCF-7 Richa Mardianingrum; Tati Herlina; Unang Supratman
Chimica et Natura Acta Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.399 KB) | DOI: 10.24198/cna.v3.n3.9213

Abstract

Erythrina (Leguminose) memiliki jumlah alkaloid paling banyak jika dibandingkan dengan senyawa metabolit sekunder lainnya, sehingga tumbuhan Erythrina dikenal dengan sebutan alkaloid eritrina. Erythrina yang paling banyak tumbuh di Indonesia adalah E. poeppigiana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan senyawa aktif antikanker payudara MCF-7 secara in silico yang terdapat di dalam daun E. poeppigiana. Alkaloid dipisahkan dan dimurnikan melalui tahapan ekstraksi, fraksinasi, pemisahanan dan pemurnian yang dipandu dengan uji Dragendorff, senyawa alkaloid yang diperoleh diuji antikanker secara in silico terhadap reseptor EGFR2 yang bekerja pada sel kanker payudara MCF-7 menggunakan program ArgusLab dengan pembanding canertinib dan parameter yang diukur adalah energi bebas Gibbs ikatan (ΔG) dan konstanta inhibisi (Ki). Hasil dari penelitian ini diperoleh senyawa alkaloid golongan isokuinolin yakni 6,7-dihidro-17-hidroksierisotrin. Senyawa 6,7-dihidro-17-hidroksierisotrin diprediksi mempunyai aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara MCF-7 dengan nilai ΔG (Kcal/mol) dan Ki (nM) masing-masing sebesar -8,11457 dan 1,12.10-6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tumbuhan E. poeppigiana mempunyai potensi sebagai bahan dasar obat herbal antikanker payudara.
7-hidroksi-6-metoksi Kumarin (Skopoletin) dari Ekstrak Metanol Kulit Batang Chisocheton cumingianus (Meliaceae) Nurlelasari Nurlelasari; Tiara Prima Amalya; Euis Julaeha; Desi Harneti P. Huspa; Rani Maharani; Darwati Darwati; Unang Supratman
Chimica et Natura Acta Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/cna.v8.n2.29563

Abstract

Keanekaragaman hayati hutan tropis Indonesia merupakan sumber senyawa organik bahan alam seperti limonoid, triterpenoid, seskuiterpenoid, steroid, serta senyawa-senyawa fenolik yang struktur molekulnya beragam dan menunjukkan bioaktivitas yang menarik. Salah satu senyawa yang menarik diteliti adalah senyawa fenolik karena memiliki keberagaman baik fungsi maupun strukturnya. Senyawa fenolik pada tumbuhan dapat dijumpai pada famili Meliaceae. Genus Chisocheton merupakan salah satu tumbuhan dari famili Meliaceae yang memiliki sekitar 53 spesies, diantaranya adalah Chisocheton cumingianus. Chisocheton yang telah banyak diteliti memiliki aktivitas antikanker, antimalaria, antivirus, anti-oksidan, anti-inflamasi, anti-insektisida dan antimikroba. Senyawa-senyawa yang telah banyak diisolasi meliputi limonoid, triterpenoid, dan steroid. Pada paper ini akan disampaikan elusidasi struktur senyawa skopoletin dari kulit batang C. cumingianus. Senyawa skopoletin ini diperoleh dari serbuk kulit batang C. cumingianus yang diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan n-heksana, etil asetat, dan metanol yang selanjutnya dipekatkan hingga diperoleh ekstrak pekat. Ekstrak metanol dipisahkan serta dimurnikan dengan berbagai teknik kromatografi hingga diperoleh senyawa skopoletin yang berwarna kuning pucat  (9,1mg). Struktur molekul senyawa hasil isolasi ditentukan dengan metode spektroskopi IR, 1H-NMR, 13C-NMR, dan DEPT serta dibandingkan dengan literatur, maka disimpulkan bahwa isolat F4 merupakan senyawa 7-hidroksi-6-metoksi kumarin (skopoletin).
Synthesis of α-Hydroxyisovaleric acid (Hiv) and α-Acetyloxyisovaleric Acid (Ac-Hiv), Precursors of Aureobasidin B, with Improved Yield Rani Maharani; Andi Rahim; Herdanu Rizqullah; Nur Muhammad Miftah; Ace Tatang Hidayat; Achmad Zainuddin; Nurlelasari Nurlelasari; Desi Harneti; Unang Supratman
Chimica et Natura Acta Vol 6, No 3 (2018)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.045 KB) | DOI: 10.24198/cna.v6.n3.20855

Abstract

α-Hydroxyisovaleric acid (Ac-Hiv) and α-acetyloxyisovaleric acid (Ac-Hiv) have been successfully synthesized through a diazotisation of amino acid using sodium nitrite with the catalyst of sulfuric acid and acetic acid, respectively. In the synthesis of Hiv, Zubia et al. (2005) mentioned that 3 equivalents of sodium nitrite for the reaction gave the hydroxy acid with a good yield. However, Cohen-Arazi et al. (2008) described that 6 equivalents of sodium nitrite resulted the highest yield. In present study, a variation of equivalents of sodium nitrite (3, 4, 5, 6 eq.) were trialed for the same method of synthesis. Through several experiments, we found that 6 equivalents of sodium nitrite were the best portion among all. This finding was applied into the synthesis of protected Hiv (Ac-Hiv) that was previously reported by Maharani et al. (2017) giving 63% yield when 3 equivalent of sodium nitrite was employed. By increasing the equivalent of sodium nitrite into 6 equivalents, the Ac-Hiv can be synthesized with an improved yield (71%).
Senyawa-Senyawa Aromatik dari Ekstrak Daun dan Kulit Batang Dysoxylum parasiticum Serta Toksisitasnya Terhadap Artemia salina Tri Mayanti; Aneu Wahyuni; Indri Indriyani; Darwati Darwati; Tati Herlina; Unang Supratman
Chimica et Natura Acta Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.604 KB) | DOI: 10.24198/cna.v5.n1.12818

Abstract

Dysoxylum parasiticum (Meliaceae) merupakan salah satu spesies tumbuhan endemik Indonesia. Beberapa spesies dari genus yang sama telah diketahui kandungan senyawa dan keaktifannya sebagai antimalaria, antitumor, antimokroba, dan antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh nilai LC50 ekstrak n-heksana, etil asetat, metanol dari daun dan kulit batang D. parasiticum terhadap larva Artemia salina, serta struktur kimia senyawa hasil isolasi. Satu senyawa turunan flavonoid, kuersetin (1), bersama-sama dengan senyawa fenolik skopoletin (2) telah diisolasi berturut-turut dari daun dan kulit batang D. parasiticum (Meliaceae). Struktur molekul senyawa-senyawa tersebut telah ditetapkan berdasarkan data spektroskopi UV, IR, MS, dan NMR serta perbandingan terhadap data yang telah dilaporkan sebelumnya. Uji toksisitas ekstrak n-heksana, etil asetat, dan metanol dari daun D. parasiticum menunjukkan nilai LC50 berturut-turut 13,3, 37,2, dan 7 ppm. Ekstrak n-heksana, etil asetat, dan metanol dari kulit batang D. parasiticum menunjukkan nilai LC50 berturut-turut 127,9, 52,3, dan 25,2 ppm. Senyawa kuersetin (1) dan skopoletin (2) menunjukkan nilai LC50 berturut-turut sebesar 7,4 dan 18,2 ppm.
Optimasi Kondisi Pemisahan Senyawa Flavonoid dari Fraksi Polar Erythrina poeppigiana Menggunakan Alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Preparatif Rahmawati Rahmawati; Ida Nur Farida; Witriany Rayapratiwi; Nayla Haraswati; Tati Herlina; Unang Supratman
Chimica et Natura Acta Vol 7, No 1 (2019)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1103.588 KB) | DOI: 10.24198/cna.v7.n1.19600

Abstract

Teknik pemisahan sangat diperlukan dalam mengisolasi senyawa-senyawa yang mempunyai bioaktivitas untuk memperoleh senyawa murni dalam suatu riset pengembangan di bidang kimia organik bahan alam hayati. Senyawa yang diisolasi dari jaringan tumbuhan secara alamiah berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lainnya, oleh karena itu perlu dipilih teknik pemisahan dan pemurnian yang sesuai. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Preparatif merupakan salah satu instrumen pemisahan modern yang digunakan untuk memisahkan dan memurnikan campuran senyawa dengan daya pisah tinggi, cepat (throughput tinggi). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menetapkan kondisi optimum pemisahan senyawa flavonoid dari fraksi polar Erythrina poeppigiana menggunakan sistem KCKT preparatif. Penelitian ini dilakukan dengan tahapan : Ekstraksi dan Fraksionasi, proses pemisahan dan pemurnian, analisis KCKT analitik fraksi polar E. poeppigiana, penentuan kondisi optimum KCKT preparatif dengan menggunakan kolom C18 meliputi; konsentrasi sampel yang diinjeksikan, pemilihan fasa gerak, dan laju alir pada panjang gelombang deteksi 254 nm dan 365 nm. Dari hasil penelitian diperoleh kondisi pemisahan yang optimum dari fraksi polar E. poeppigiana yaitu pada konsentrasi sampel 3000 ppm dan fase gerak campuran metanol dan air (7:3,v/v) dengan kecepatan laju alir 5,28 mL/menit kromatogram hasil KCKT yang dihasilkan menunjukkan satu puncak. Kondisi optimum yang diperoleh tersebut selanjutnya digunakan oleh peneliti untuk memisahkan senyawa-senyawa dalam fraksi polar E.poeppigiana yang dikerjakan di laboratorium.
Sintesis Tetrapeptida PSSY dengan Metode Fasa Padat Rani Maharani; Siska Mulya Octavia; Achmad Zainuddin; Ace Tatang Hidayat; Dadan Sumiarsa; Desi Harneti; Nurlelasari Nurlelasari; Unang Supratman
Chimica et Natura Acta Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.512 KB) | DOI: 10.24198/cna.v7.n2.26156

Abstract

Senyawa tetrapeptida antioksidan PAGY telah berhasil diisolasi dari kulit ikan amur sturgeon dan telah berhasil disintesis berserta analog PSGY, PFFY, PAFY dan PAIY menggunakan metode SPPS. Uji antioksidan menunjukkan senyawa PSGY lebih aktif dari senyawa PAGY dan senyawa analog lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis senyawa tetrapeptida PSSY dengan metode SPPS, dan mengetahui aktivitas antioksidan senyawa tetrapeptida hasil sintesis dengan uji DPPH. ibuat dalam dua versi; bahasa Indonesia dan Inggris. Tetrapeptida PSSY telah berhasil disintesis menggunakan strategi SPPS dengan resin 2-klorotritilklorida sebagai padatan penyangga, gugus pelindung Fmoc, dan reagen kopling HATU/HOAt. Padatan PSSY berhasil dimurnikan menghasilkan PSSY 17 mg (13,88%). Setelah dimurnikan, PSSY dikarakterisasi dengan HR-TOF-MS yang memberikan nilai m/z [M+H] 453,2711 yang sesuai untuk PSSY. Uji aktivitas antioksidan dilakukan pada PSSY dengan nilai IC50 sebesar 7,513 mg/mL.
BIOAKTIVITAS EKSTRAK DAUN SOSOR BEBEK (Kalanchoe daigremontiana Hammet & Perrier ) TERHADAP LARVA KUMBANG KOKSI (Epilachna vigintioctopunctata Fabricius , ,. Melanie; Wawan Hermawan; Unang Supratman
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 3, No 2 (2004): Biotika Desember 2004
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/bjib.v3i2.283

Abstract

ZAT PENGHAMBAT PERTUMBUHAN, METIL FEOFORBIDA B DARI BIJI PETIR (Parkia intermedia Hassk) Ace Tatang Hidayat; Unang Supratman; Supriyatna, -; Ponis Tarigan
Bionatura Vol 5, No 2 (2003): Bionatura Juli 2003
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.535 KB)

Abstract

Dalam penelitian berkelanjutan terhadap kandungan zat pengatur tumbuh barudari tumbuhan Indonesia, di peroleh hasil bahwa ekstrak metanol dari biji mudatanaman petir (Parkia intermedia Hassk) suku Leguminosae memiliki aktivitaspengatur tumbuh yang signifikan terhadap bioindikator padi (Oryza sativa)kultivar Conde. Pemisahan ekstrak metanol dilakukan melalui partisi pelarutorganik dilanjutkan dengan kombinasi kolom kromatografi pada silika gel GF254menghasilkan suatu senyawa yang beraktivitas penghambat pertumbuhanterhadap bioindikator padi (Oryza sativa). Struktur kimia zat penghambatpertumbuhan diidentifikasi dengan metode spektroskopi dan di identifikasisebagai suatu metil feoforbida B. Metil feoforbida B menunjukkan aktivitaspenghambat pertumbuhan pada konsentrasi 0,1 bpj terhadap bioindikator padi.
Senyawa Damara-20,24-dien-3-on yang beraktivitas Sitotoksis terhadap Sel Mcf-7 dari Kulit Batang Chisocheton Marcrophyllus (Meliaceae) Nurlelasari Nurlelasari; Nurabi Ferdiana; Subekti Mauluddin; Desi Harneti; Moelyono Moektiwardoyo; Rizky Abdullah; Unang Supratman; Khalijah Awang
Indonesian Journal of Applied Sciences Vol 5, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7656.348 KB) | DOI: 10.24198/ijas.v5i3.15062

Abstract

AbstrakSenyawa triterpenoid damaran, damara-20,24-dien-3-on telah diisolasi dari kulit batang Chisocheton Marcrophyllus (Meliaceae). Struktur kimia kedua senyawa tersebut telah ditetapkan berdasarkan data spektroskopi dan perbandingan data spektra yang diperoleh dari literatur. Senyawa damara-20,24-dien-3-on menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara manusia MCF-7 dengan nilai IC50 28 mM.Kata Kunci : aktivitas sitotoksik, sel MCF-7, triterpenoid damaran, Chisocheton Marcrophyllus,  MeliaceaeAbstractDammarane triterpenoid, damara-20,24-dien-3-on has been isolated from the bark of Chisocheton Marcrophyllus (Meliaceae). Chemical Structure of compound was dtermined on the basic of spektroscopic data and comparison with those spectra data previously reported. Compound damara-20,24-dien-3-on exhibited cytotoxic activity againts MCF-7 human breast cancer cell lines with IC50 value 28 mM respectively.Kata Kunci : cytotoxic activity, MCF-7 cell, dammarane triterpenoid, Chisocheton Marcrophyllus,  Meliaceae
Co-Authors , ,. Melanie - Ruchiyat . Horizon . Susianti Ace Tatang Hidayat Ace Tatang Hidayat Achmad Zainuddin Achmad Zainuddin Ade Akbar Abdilla Ade Kania Ningsih Ade Kania Ningsih, Ade Kania Adel Zamri Agus Safari Agus Safari Agus Safari Ahmad Darmawan Ahmad Kurniawan Ahmad Kurniawan Ahmad Ramdan Al Arofatus Naini Al Arofatus Naini Aldo Hartono Almas Widyana Alya Tsamrotul Amir M. Suruwaky Anas Subarnas Anas Urbanas Anastasya Firdausi Andi Rahim Andre A. Sonda Aneu Wahyuni Aprilia Permata Sari Aprilia Permata Sari Ari Hardianto Ari Hardianto Ari Widiyantoro Arif Rahman Hakim Arif Rahman Hakim Arif Rahman Hakim Arif Rahman Hakim Arlette Setiawan Arlette Setiawan Arlette Setiawan Arlette Setiawan Arlette Setiawan Arlette Suzy Puspa Pertiwi Arto Yuwono Soeroto, Arto Yuwono Asep Supriadin Aziiz Mardanarian Rosdianto Betry Pujiastuti C Hanny Wijaya Celcius Waranmaselembun Christina Marpaung Dadan Sumiarsa Danar Dono Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati Darwati, Darwati, Darwati Deden Indra Dinata Desi Harnet Desi Harneti Putri Huspa Desi Harneti Putri Huspa Dewa G Katja Dewa Gede Katja Dewa Gede Katja Dikdik Kurnia Dimpuulina Erna Mariati Dondin Sajuthi Dudi Runadi Edi Suanto Edi Suanto, Edi Edi Sukmana Edi Sukmana Elisabeth Krismayanti Elvi Rusmiyanto Erina Hilmayanti Euis Julaeha Euis Julaeha Euis Julaeha Euis Julaeha Euis Julaeha Euis Julaeha Euis Julaeha Euis Julaeha Evan Hadrian Ezatul Ezleen Kamarulzaman Faizal Hermanto Fajar Fauzi Abdullah Fajar Fauzi Abdullah Fajar Fauzi Abdullah Fajar Fauzi Abdullah Fajar, Mohamad Fani Rahma Yenita Fathurachman Fathurachman Fauzan Zein Muttaqien Ferdyan Efza Filza Yulina Ade Fizrul Indra Lubis Galuga Sinalusur Sari Ghina Izdihar Gian Primahana Gilang Muhamad Nur Iqbal Hadi Kuncoro Hana Goenawan Hanna Goeanawan Hanna Goenawan Harlia Harlia Hasnah Osman Hasnah Osman Hedi Paramita Herdanu Rizqullah Hersa Milawati Hersa Milawati Hersa Milawati Hideo Hayashi Hideo Hayashi Hideo Hayashi Hideo Hayashi Hideo Hayashi Hideo Hayashi Hilmayanti, Erina Husein Hernadi Bahti Ichsan Nurul Bari Ida Nur Farida Ida Nur Farida Ida Nurfarida Ihsan Rahadian Indri Indriyani Indriyani, Indri Inne Suherna Sasmita Intan Rahmayanti Iqbal Musthapa Isa Mahendra Iwan Setiawan Iwan Setiawan Iwan Setiawan Jihan Mudrika Rahmi Julia Windi Gunadi Julia Windi Gunadi Julinton Sianturi Julinton Sianturi Kadarusman Kadarusman Kansy Haikal Kansy Haikal Khadijah Awang Khairani, Astrid Feinisa Khalijah Awang Khalijah Awang Khalijah Awang Khalijah Awang Khalijah Awang Khalijah Awang Khlaijah Awang Kindi Farabi Kindi Farabi Kindi Farabi Kindi Farabi Kindi Farabi Kindi Farabi Kindi Farabi Kindi Farabi Kindi Farabi Kindi Farabi Kok Tong Wong Laode Rijai Lia Destiarti Lilis Siti Aisyah Lilis Siti Aisyah Lilis Siti Aisyah Lilis Siti Aisyah, Lilis Siti Lindung Tri Puspasari Lindung Tri Puspasari M. S. Soedjanaatmadja Mantiri, Sisilia A Maryati Maryati Mas Rizky A.A. Syamsunarno Max R.J Runtuwene Max R.J Runtuwene Mayshah Purnamasari MEGANTARA, SANDRA Milawati, Hersa Moelyono Moektiwardoyo Mohamad Fajar Mohamad Fajar Mohamad Nurul Azmi Mohamad Nurul Azmi Mohamad Nurul Azmi Mohamad Nurul Azmi Mohamad Nurul Azmi bin Mohamad Taib Mohamad Nurul Azmi Mohamad Taib Mohamad Nurul Azmi Mohamad Taib Mohamed Ashraf Ali Mohd. Zaheen Hassan Mohd. Zaheen Hassan Muhamad Nurul Azmi Muhammad Hanafi Muhammad Hanafi Muhammad Hanafi Muhammad Solehin Abd Ghani Muhammad Solehin Abd Ghani Murtihapsari, Murtihapsari Nadia Mohamed Yusoff Nadya Thufaila Nasrudin Nasrudin Nayla Haraswati Nayla Haraswati Noor Rain Abdullah Noor Rain Abdullah Nova Sylviana Nova Sylviana Nulelasari Nurlelasari Nunung Kurniasih Nunung Kurniasih Nunung Kurniasih, Nunung Nur Insani Amir Nur Muhammad Miftah Nurabi Ferdiana Nurlelasari Nurlelasari Nurlelasari Nurlelasari Okta Wismandanu Paramita, Hedi Ponis Tarigan Prasetyo, Wibowo Budi Prayudi Santoso Purnama Purnama Purnamasari, Mayshah Purwo Sri Rejeki Puspita Sari Rahmawati Rahmawati Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Rani Maharani Ph.D Ratu Safitri Ray, Hamidie Ronald Daniel Revan Hardiawan Richa Mardianingrum Ricson Pemimpin Hutagaol Rika Meliansyah RIKA MELIANSYAH Risyandi Anwar Riza Apriani Rizky Abdulah Rizky Abdullah Ronauli Fitriana Ronny Lesmana Roosje Rosita Oewen Roosje Rosita Oewen, Roosje Rosita Roro Wahyudianingsih Rudi Hendra Rymond Jusuf Rumampuk S. Supriatno S. Supriatno, S. Safri Ishmayana Sari Purbaya Satwika Nandiwardhana Setiawan Setiawan Setiawan Setiawan Setiawan Setiawan Shabarni Gaffar Sianturi, Julinton Sisilia A Mantiri Siska Elisahbet Sinaga Siska Mulya Octavia Siska Mulya Octavia Siti Hani Pratiwi Sofa Fajriah Sofa Fajriah Sofa Fajriah Sofa Fajriah Srikandi, Srikandi Subekti Mauluddin Sudarjat Sudarjat Sunarjati Sudigdoadi Supriatno Supriatno Salam Supriatno Supriatno Supriatno Supriatno Supriatno Supriatno Supriatno Supriatno Supriatno Supriatno Supriatno Supriatno Supriyatna Supriyatna Supriyatna Sutardjo Supriyatna Sutardjo Supriyatna Sutardjo Supriyatna Sutardjo Supriyatna Sutardjo Supriyatna, - Suseno Amien Susianti Susianti Susianti Susianti Tati Herlina Tati Herlina Tati Herlina Tati Herlina Tati Herlina Tati Herlina Tati Herlina Tati Herlina Tati Herlina Tati Herlina Tati Herlina Tati Herlina Tati Herlina Tati Herlina Tati Herlina Teddy Budiyansyah Thaigarajan Parumasivam Tiara Prima Amalya Tjandrawati Mozef Toto Subroto Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Mayanti Tri Reksa Saputra Tri Reksa Saputra Tri Reksa Saputra, Tri Reksa Vicki Nishinarizki Vita Murniati Tarawan Vita Murniati Tarawan W.C. Taylor Wahyuni, Aneu Wawan Hermawan Wawan Hermawan Winda Sukmawati Witriany Rayapratiwi Yenny Febriani Yun Yenny Febriani Yun Yenny Febriani Yun Yenny Febriani Yun, Yenny Febriani Yeong Keng Yoon Yofita Sandra, S.Pd., M.Pd., Zico Farlin, Dr. Budiwirman, M.Pd., Yoshihito Shiono Yoshihito Shiono Yoshihito Shiono Yoshihito Shiono Yoshihito shiono Yoshihito Shiono Yoshihito Shiono Yoshihito Shiono Yoshihito Shiono Yoshihito Shiono Yum Eryanti Yuni Susanti Pratiwi Yuni Susanti Pratiwi Yuni Susanti Pratiwi Yuni Susanti Pratiwi Yuni Susanti Pratiwi Yuni Susanti Pratiwi Yuni Susanti Pratiwi, Yuni Susanti Yusup Hidayat