Deni Achmad Soeboer
Staf Pengajar Program Studi Teknologi Perikanan Laut

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENENTUAN ALAT TANGKAP UNGGULAN UNTUK IKAN PELAGIS KECIL DI PALABUHANRATU SUKABUMI Joharis Silaban; Mustaruddin -; Deni Achmad Soeboer
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 1 No. 2 (2017): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.766 KB) | DOI: 10.29244/core.1.2.225-234

Abstract

Pantai Palabuhanratu terletak pada titik koordinat 70- 70 12’ lintang selatan dan 1060 21’ - 1060 31’ bujur timur. Perairan teluk ini berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, sehingga kondisi perairan dan ikan yang terdapat di perairan teluk banyak dipengaruhi oleh perairan Samudera Hindia (PPN Palabuhanratu 2007). Permasalahan yang menyangkut keberlanjutan perikanan tangkap adalah perilaku nelayan, produktivitas penangkapan, tingkat pendapatan, ketersediaan sumberdaya ikan dan kegiatan pengelolaan (manajemen) perikanan tangkap ikan pelagis kecil itu sendiri. Untuk mengoptimalkan perikanan pelagis kecil secara berkelanjutan maka dibutuhkan analisis dengan menggunakan skoring untuk menentukan alat tangkap unggulan untuk perikanan pelagis kecil. Usaha penangkapan ikan pancing ulur memiliki nilai tertinggi berdasarkan aspek lingkungan sedangkan bagan apung adalah alat tangkap yang memiliki nilai tertinggi berdasarkan aspek teknik,sosial dan ekonomi. Secara keseluruhan alat tangkap bagan apung merupakan alat tangkap yang unggul untuk perikanan pelagis kecil. Kesimpulan dari penelitian ini adalah alat tangkap unggulan untuk perikanan pelagis kecil di perairan Pelabuhanratu berdasarkan aspek teknik, ekonomi, sosial dan lingkungan yaitu bagan apung.Kata kunci: keberlanjutan, skoring, pengelolaan, unggulan.
PENENTUAN FAKTOR DOMINAN PENYEBAB KECELAKAAN KAPAL DI KESYAHBANDARAN UTAMA TANJUNG PRIOK Harnoli Rahman; Arif Satria; Budhi Hascaryo Iskandar; Deni Achmad Soeboer
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 1 No. 3 (2017): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.764 KB) | DOI: 10.29244/core.1.3.277-284

Abstract

Keselamatan transportasi adalah hal yang mutlak harus dipenuhi. Keselamatan ini meliputimoda transportasi darat, kereta api, udara dan laut. Keselamatan transportasi laut untuk selanjutnyadisebut keselamatan pelayaran diatur dalam International Safety Management Code (ISM) Code babIX. ISM Code menyatakan bahwa keselamatan pelayaran setidaknya harus memenuhi 2 kriteria yaitulayak laut dan layak layar. Penelitian ini dilakukan di Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok. Datayang dikumpulkan adalah data kecelakaan kapal dari tahun 2014 hingga 2016. Metode analisis yangdipakai adalah analisa deskriptif yaitu data yang dikumpulkan ditabulasikan untuk menentukanfaktor dominan penyebab kecelakaan kapal. Hasil dari metode ini menyimpulkan bahwa kecelakaankapal disebabkan oleh 3 faktor yaitu faktor alam, faktor manusia dan faktor lainnya. Dalam kurunwaktu tersebut kecelakaan kapal yang disebabkan oleh faktor alam sebanyak 7 kecelakaan, faktormanusia 5 kecelakaan dan faktor lainnya 6 kecelakaan.Kata kunci: analisa deskriptif, ISM Code, keselamatan pelayaran.
PENGARUH ASPEK LAPANGAN PENUMPUKAN TERHADAP DWELLING TIME DI TPK KOJA Uga Prathama; Ruddy Suwandi; Deni Achmad Soeboer
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 1 No. 3 (2017): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.709 KB) | DOI: 10.29244/core.1.3.349-359

Abstract

Terminal peti kemas Koja (TPK Koja) merupakan suatu entitas bisnis yang berada di Pelabuhan Tanjung Priok yang berfungsi sebagai simpul logistik perdagangan baik untuk ekspor maupun impor. Kegiatan impor di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi permasalahan tersendiri terkait dengan lamanya waktu peti kemas mengendap di lapangan penumpukan lini 1. Kebijakan pemerintah tentang dwelling time kepelabuhanan merupakan solusi dan tantangan bagi TPK Koja, karena seluruh kegiatan yang berhubungan dengan bongkar muat peti kemas berpotensi sebagai penyumbang tingginya dwelling time, faktor utama yang menjadi penentu terkait dengan dwellling time di terminal peti kemas adalah lapangan penumpukan. Dari hasil penelitian yang dilakukan di TPK Koja, pada tahun 2016 kondisi luas lapangan penumpukan yang digunakan sebesar 6,90 ha dengan waktu dwelling time selama 3,8 hari dan kapasitas YOR 58,47%. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, berdasarkan hasil analisis data berupa perhitungan kapasitas lapangan penumpukan. Hasil menunjukkan bahwa tingkat dwelling time di TPK Koja saat ini masih cukup tinggi, untuk menunjang kelancaran arus peti kemas TPK Koja perlu melakukan perbaikan terhadap indikator penentu dwelling time dan mengacu pada waktu dwellling time sesuai dengan kebijakan pemerintah yang berlaku saat ini.Kata kunci: Dwelling Time Kepelabuhanan, Impor, Kebijakan Pemerintah, TPK Koja.