Ilmu geriatri menjadi sangat penting untuk dipahami oleh tenaga kesehatan karena jumlah penduduk lanjut usia semakin meningkat dan masih sedikitnya penelitian tentang pengkajian paripurna pasien geriatri. Peningkatan jumlah penduduk berusia lanjut ini akan mengakibatkan transisi epidemiologi. Jumlah Lansia tahun 2017 mencapai 9,03% dari jumlah penduduk dan Tahun 2020 mencapai 27,08 juta dan akan menjadi negara ke lima paling banyak jumlah lansia pada Tahun 2025. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin melihat gambaran pengkajian paripurna geriatri di Puskesmas Kota Medan dan Puskesmas Deli Serdang Tahun 2018. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui gambaran pengkajian paripurna pasien geriatri di Puskesmas Kota Medan dan Deli Serdang tahun 2018. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, Populasi adalah lansia yang berumur ≥ 60 tahun sebanyak 700 orang dengan sampel 60 orang untuk Puskesmas Kota Medan dan 60 orang di Puskesmas Deli Serdang. Pengambilan data penelitian dengan wawancara kuesioner dan dilakukan analisis data menggunakan SPSS. Jumlah lansia di Puskesmas Kota Medan sebesar 83,1% sedangkan di Puskesmas Deli Serdang sebesar 91,7%. ADL dengan Instrumen Indeks Barthel Modifikasi pada lansia di puskesmas kota medan lebih banyak mengalami ketergantungan ringan sebesar 38,3% sedangkan di Puskesmas Deli Serdang sebesar 70,0%. IADL Lawton pada lansia di Puskesmas Kota Medan lebih banyak independen/mandiri sebesar 88,3% sedangkan di Puskesmas Deli Serdang sebesar 78,3%. Risiko jatuh pasien lanjut usia pada pasien geriatri di Puskesmas Kota Medan lebih banyak mengalami risiko rendah sebesar 55,0% sedangkan di Puskesmas Deli Serdang sebesar 53,3 %. GDS pada lansia di Puskesmas Kota Medan lebih banyak tidak memiliki risiko untuk gangguan depresi sebesar 68,3% sedangkan di Puskesmas Deli Serdang sebesar 56,7%. CDT4 pada lansia di Puskesmas Kota Medan lebih banyak tidak mengalami gangguan kognisi sebesar 78,3% sedangnkan di Puskesmas Deli Serdang sebesar 68,3%. MMSE pada lansia di Puskesmas Kota Medan lebih banyak tidak mengalami gangguan kognisi sebesar 78,3% sedangkan di Puskesmas Deli Serdang sebesar 73,3%. AMT pada lansia di Puskesmas Kota Medan lebih banyak tidak mengalami gangguan ingatan sebesar 71,7% sedangkan di Puskesmas Deli Serdang sebesar 68,3%. MNA pada lansia di Puskesmas Kota Medan yang mempunyai risiko untuk mengalami malnutrisi sebesar 60,0% sedangkan di Puskesmas Deli Serdang sebesar 66,7%. Jumlah lansia di Puskesmas Kota Medan dan Deli Serdang Tahun 2018 sangat tinggi sehingga pelu adanya peningkatan pelayanan kesehatan bagi lansia seperti home visite, penyuluhan kesehatan, dan senam lansia