Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PRODUCTION PROCESS OF LIQUID FERTILIZER FROM BANANA TRUNK Suprihatin, Suprihatin
Jurnal Teknik Kimia Vol 5, No 2 (2011): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v5i2.148

Abstract

Banana a plant that many grow in Indonesia. Utilization of banana mostly just takes the fruitand leaves, while the trunk of banana has not been much used. The existence of Ca, P and K in bananatrunk, then the banana trunk can be used as alternative raw material for the production of liquidfertilizer. Produce liquid fertilizer from banana trunk done with the extraction process using a processtemperature of 700C and stirring speed of 240 rpm. Results from the extraction process to analyzelevels of Ca, P and K. Where available Ca content: 16.2% weight, P content: 30.05% weight and Kcontent: 21.5% weight with volume 600 ml of solvent and 15 minutes of stirring time.Key words: banana, liquid fertilizer, extraction. , alternative fertilizer
POTENSI ANTIBAKTERIAL EKSTRAK CACING TANAH LUMBRICUS RUBELLUS, PHERETIMA POSTHUMA DAN MEGASCOLEX SP. SEBAGAI OBAT ALTERNATIF Suprihatin, Suprihatin; Noverita, Noverita
E-Journal Widya Kesehatan dan Lingkungan 2005
Publisher : E-Journal Widya Kesehatan dan Lingkungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Being a tropical country Indonesia has vast biological resources but has not been explored maximally. Study on biological resource potential of plant as the raw materials of drugs has not been extensively done on animal biological resources. The study objective was to explore the medical potency of resources of an animal easily found in Indonesia such as worms. It is abundantly found living in tropical countries like Indonesia, cultivated with some organic compost media, and it is used as decomposer of garbage. Worm extract is believed to have high medical potency and traditionally it is used for cold treatment, typhoid, diarrhea, anti-hypertension, disinfectant, etc. This study conducted antibacterial testing on some common species of worms, namely Lumbricus rubellus, Pheretima posthuma and Megascolex sp. The antibacterial potency testing was done on typhoid causing bacteria, namely Salmonella typhi, and compared to generic antibiotic used for typhoid treatment. The result showed a lower potency then Ampicillin (between 25-35%), but the worms extract had potential to be developed as antibacterial materials or chemical compound.
Perolehan Kembali Seng Dari Limbah Industri Galvanis Sebagai Seng Asetat Agustina, Siti; Indrasti, Nastiti Siswi; Suprihatin, Suprihatin; Rochman, Nurul Taufiqu
Jurnal Kimia dan Kemasan Vol. 36 No. 1 April 2014
Publisher : Balai Besar Kimia dan Kemasan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (817.13 KB)

Abstract

Seng dross merupakan hasil samping dari industri pelapisan logam (galvanis) dengan proses hot-dip dan mempunyai kandungan seng yang cukup tinggi. Hasil samping ini dapat digunakan sebagai bahan baku seng asetat. Seng asetat digunakan sebagai bahan tambahan makanan, suplemen, obat-obatan, precursor, dan pelega tenggorokan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kembali seng dari seng dross untuk menghasilkan seng asetat. Seng asetat tersebut akan digunakan sebagai precursor. Proses ekstraksi seng dross dilakukan dengan asam asetat glasial pada kondisi proses, yaitu waktu ekstraksi 1 jam, 2 jam, dan 3 jam, suhu ekstraksi 130 oC, 150 oC, dan 170 oC, serta konsentrasi asam asetat glasial 20%, 40%, dan 60%. Hasil ekstraksi berupa seng asetat dianalisis untuk mengetahui kadar seng dan karakteristik kristal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi proses ekstraksi yang terbaik diperoleh pada suhu 130 oC, konsentrasi asam asetat glasial sebesar 60%, dan waktu proses ekstraksi selama 1 jam. Seng asetat yang diperoleh mengandung 75,39% seng dan kristal seng asetat mempunyai intensitas 5800 counts. 
GARAM INDUSTRI BERBAHAN BAKU GARAM KROSOK DENGAN METODE PENCUCIAN DAN EVAPORASI Sumada, Ketut; Dewati, Retno; Suprihatin, Suprihatin
Jurnal Teknik Kimia Vol 11, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v11i1.827

Abstract

Garam krosok atau disebut “Crude Solar Salt” merupakan garam yang dihasilkan melalui proses evaporasi dan kristalisasi air laut. Beberapa garam krosok yang dihasilkan khususnya di Jawa Timur mempunyai kualitas yang berbeda-beda hal ini dipengaruhi oleh kualitas air laut sebagai bahan baku, fasilitas produksi yang tersedia dan penanganan pasca panen. Empat contoh garam krosok yang diperoleh dari berbagai sentra garam di Jawa Timur mempunyai kadar natrium klorida yang berbeda-beda yaitu : 89.25% ; 82.32% ; 83.65% dan 88,34 % (dry base), sisanya adalah bahan pengotor seperti ion magnesium (Mg), kalsium (Ca), sulfat (SO4) dan lainnya. Garam krosok yang dihasilkan memiliki kualitas rendah karena kandungan natrium klorida (NaCl) hanya berkisar antara 80-90 %, kualitas ini masih berada dibawah dari standar nasional Indonesia (SNI) yaitu kadar NaCl minimal 94,7 % untuk garam konsumsi dan diatas 98 % untuk garam industri. Dalam rangka memenuhi standar nasional Indonesia (SNI) untuk garam konsumsi maupun garam industry, perlu dilakukan pengolahan terhadap garam krosok yang tersedia, proses yang dilakukan meliputi proses PENCUCIAN dengan larutan garam mendekati jenuh (300 gram/liter air) yang bertujuan untuk menghilangkan kandungan bahan pengotor “tidak terlarut” seperti tanah, debu dan pasir, serta bahan pengotor “terlarut” seperti ion magnesium (Mg), kalsium (Ca), sulfat (SO4) dan kalium (K). Proses EVAPORASI sering disebut rekristalisasi dilakukan setelah proses pencucian, meliputi proses pelarutan garam dan evaporasi, evaporasi dilakukan secara bertahap dan evaporasi total dan partial.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas garam krosok yang dihasilkan setiap daerah berbeda-beda dengan kisaran kandungan NaCl : 82.32% - 89.25%, proses pencucian dengan larutan garam mendekati jenuh menghasilkan garam dengan kadar NaCl: 94,85 % - 98,14 %, proses evaporasi tahap pertama menghasilkan garam dengan kadar NaCl : 97,75 % - 99,21 %, proses evaporasi tahap kedua dengan evaporasi total menghasilkan garam dengan kadar NaCl : 98,67 % - 99,43 % dan dengan evaporasi partial menghasilkan garam dengan kadar NaCl : 99,34 % - 99,73 %. Proses pencucian dapat menghasilkan garam yang memenuhi standar garam konsumsi, dan proses evaporasi tahap kedua secara total maupun partial dapat menghasilkan garam yang memenuhi standar garam industri.
MANUSIA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN HADITS Suprihatin, Suprihatin
Jurnal An-Nahdhah Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Maarif Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suprihatin: Manusia dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadits. Perkataanyang sering digunakan bila berbicara tentang manusia, yakni: al-Basyar, al-Insan,dan an-Nas. Pada kata Al-Basyar manusia merupakan makhluk yang memilikisegala sifat kemanusiaan dan keterbatasan, seperti makan, minum, seks, keamanan,kebahagiaan, dan lain sebagainya. Kata al-insan digunakan di dalam Al-Qur’anuntuk menunjukkan totalitas manusia sebagai makhluk jasmani dan rohani.Harmonisasi kedua aspek tersebut dengan berbagai potensi yang dimilikinya.Mengantarkan manusia sebagai makhluk Allah yang unik dan istimewa, sempurna,dan memiliki diferensiasi individual antara satu dengan yang lain, dan sebagaimakhluk dinamis, sehingga mampu menyandang predikat khalifah Allah dimukabumi. Kata al-nas menunjukkan pada eksistensi manusia sebagai makhluk sosial.Proses kejadian manusia setelah Adam yaitu melalui beberapa tahapan(proses). Menurut proses kejadian manusia ada tujuh tahapan yaitu, berasal darisaripati tanah, nuthfah (mani), alaqoh (segumpal daging), izamah (tulang), izamanlahman (tulang dibalut dengan daging), khalqan akhar (menjadi manusia),meninggal, dan dibangkitkan dari kubur pada hari kiamat.Manusia diciptakan oleh Allah sebagai penerima dan pelaksana ajaran. Olehkarena itu ia ditempatkan pada kedudukan yang mulia. Allah menciptakan manusiaitu dalam bentuk fisik yang bagus dan seimbang. Tujuan penciptaan manusia ituadalah sebagai khalifah Allah dan sebagai abdullah (hamba Allah).Kata Kunci: Manusia, Al Qur’an dan Hadits
Manajemen Efektif Pondok Pesantren Suprihatin, Suprihatin
Jurnal Al-Ashlah Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : STAI Maarif Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suprihatin: Manajemen Efektif Pondok Pesantren. Pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang asli Indonesia, yang pada saat ini merupakan warisan kekayaan bangsa Indonesia yang terus berkembang. Kunci kesuksesan sebuah lembaga pendidikan terletak pada bagaimana manajemennya.Manajemen pendidikan merupakan sebuah proses pelaksanaan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya pendidikan.Manajemen adalah sebagai proses merencana mengorganisasi, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.Penyelenggaraan manajemen pendidikan pesantren memiliki nilai sama pentingnya dengan upaya menjaga estafet kepemimpinan. Untuk itu, kyai harus menguasai ilmu keislaman, mengetahui tugas-tugas manajerial, sekaligus ilmu keduniaan yang menjadi tuntutan perkembangan zaman.Intisari manajemen ada pada kepemimpinan dan intisari kepemimpinan ada pada keputusan. Kyai sebagai manajer puncak bertugas menentukan sasaran dan kebijakan, memberikan bimbingan dan pengarahan, serta menentukan setandar kinerja. Ustad senior sebagai manajer madya mengemban tugas: menginterpretasikan dan menjelaskan kebijakan manajer puncak, berpartisipasi dalam membuat keputusan yang operasioanal, dan melatih manajer tingkat bawah. adapun ustad junior sebagai manajer tingkat bawah memiliki tugas merencanakan sehari-hari, membagi tugas pada para anggota, melakukan pengawasan dan pengendalian kegiatan bawahannya, mengatur material, peralatan, dan perlengkapan, serta memelihara disiplin.Kata Kunci: Manajemen Efektif, Pondok Pesantren
PENANAMAN BUDAYA RELIGIUS BERBASIS MULTIKULTURAL DALAM MEMBENTUK AKHLAK MULIA SISWA Suprihatin, Suprihatin
Jurnal Al-Ashlah Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : STAI Maarif Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budaya religius merupakan sekumpulan nilai agama yang melandasi perilaku, tradisi,kebiasaan, dan simbol-simbol yang dipraktekkan oleh masyarakat termasuk di sekitar sekolah(warga sekolah). Maka dari itu, dapat dikatakan mewujudkan budaya religius di sekolahmerupakan salah satu upaya untuk menginternalisasikan nilai keagamaan ke dalam diri pesertadidik.Budaya religius menjadi salah satu metode pendidikan nilai yang komprehensif karenadalam perwujudannya terdapat penanaman nilai, pemberian teladan, dan penyiapan generasimuda agar dapat mandiri dengan mengajarkan dan memfasilitasi pembuatan-pembuatankeputusan moral secara bertanggung jawab dan keterampilan hidup yang lain. Dan Pendidikanmultikultural merupakan wadah yang afektif di dalam mengembangkan akhlakseseorang.Pendidikan mutikultural lebih mengasah lahirnya akhlak mulia dari manusiaIndonesia.Kata Kunci: Budaya Relegius, Multikultural
Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling Suprihatin, Suprihatin
JIGC Vol 1 No 1 (2017): Islamic Guidance and Counseling
Publisher : Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BPI) Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guidance and counseling is a process of assistance or assistance provided by counselor (counselor) to the individual (counselee) through face-to-face meetings or mutual relations between the two, so that the counselee has the ability or ability to see and find problems and be able to solve the problem itself. Guidance and counselor / counselor counselor in juridical in the National Education System is stated as one of the qualifications of educators parallel to teachers, lecturers, guardians and tutors as mentioned in Law No. 20 of 2003 on National Education System Article 1 point 6. Based on Government Regulation Number 19 Year 2005 on National Education Standards Article 28 point 3 and Law of the Republic of Indonesia Number 14 Year 2005 regarding teachers and lecturers are presented four competencies of educators as learning agents covering pedagogic competence, personality competence, professional competence, and social competence . Competence is a set of knowledge, skills and behaviors that must be owned, experienced and mastered by teachers or lecturers in performing professional duties. Professional competence in the Regulation of the Minister of National Education No. 27 of 2008 includes a teacher of BK who mastered the concept and praxis assessment to understand the condition of needs, and the problem of the counselee; Master theoretical framework and praxis guidance and counseling; Designing guidance and counseling programs; Implement a comprehensive guidance and counseling program; Assessing the process and results of guidance and counseling activities; Have awareness and commitment to professional ethics; Mastering the concepts and praxis of research in counseling and guidance. The successful implementation of counseling and guidance services will be closely related to the implementation competencies of the BK teacher/counselor as the person providing the assistance, including the combination of knowledge, academic, personal qualities, and skills in helping.
ADSORBEN KOMPOSITE SILICA CARBON DARI LIMBAH ABU SEKAM PADI Suprihatin, Suprihatin; Setiawan, Fahmi Amiruddin; Cahya, Rahmandani Dwi
Jurnal Teknik Kimia Vol 13, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v13i2.1410

Abstract

Komposit silika karbon merupakan pengembangan dari teknologi Adsorben yang bahanbakunya berasal dari campuran silika dari limbah abu sekam padi dan karbon dari glukosa.Tujuandari penelitian ini adalah membuat komposite silika karbon dari limbah hasil samping pembakaransekam padi sebagai bahan bakar pabrik (Abu Sekam Padi). Komposisi partikel komposite silikakarbon yang paling merata adalah pada pH 7 dengan konsentrasi 0,3N dan gugus Si-O-C munculpada vibrasi bilangan rentang 600cm-1 hingga 800cm-1 serta pada konsentrasi 0,3N dengan pH 7komposit silika yang terbentuk dapat menyerap unsur pengotor pada minyak jelanta lebih banyakdaripada konsentrasi lainnya. Komposisi silika dan karbon pada konsentrasi 0.3N dengan pH 7 iniyaitu sebesar 14,77%wt dan 7,98 %wt. DOI : https://doi.org/10.33005/tekkim.v13i2.1410
PENERAPAN ANALISA SISTEM DINAMIK UNTUK KAJIAN KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN RUSUNAWA DI KOTA BATAM Toruan, Hotma; Pertiwi, Setyo; Suprihatin, Suprihatin; Djakapermana, Ruchyat Deni
Jurnal Sosial Ekonomi Pekerjaan Umum Vol 9, No 1 (2017)
Publisher : Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi (PKPT), Kementerian PUPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.786 KB)

Abstract

Batam is one of cities whose industry has been developing so fast in which its island is located strategically. The development of Batam Island as an industrial area has pushed ahead the development of other sectors. As the industrial sectors have developed in Batam city, the residential areas for the workers have also developed quickly outside the industrial areas, Batam. The mushrooming of houses for workers who want to rent outside the industrial areas has caused a new problem for Batam, in which the quality of environment is getting low; furthermore, this tends cause slum. This is because a lot number of workers there are from other areas outside Batam. Moreover, this is also caused by the increase of employment composition in industrial sector of 53,03%. The aims of this research were to know the condition of the whole aspects - social, economy, and ecology in the future and to observe a sensitive driving system to determine the sustainability management of housing. This research was carried out in an industrial areas in Batam city including Muka Kuning, Tanjung Uncang and Tembesi. This research was performed in five months from May to September 2015. The modeling of development and housing which is sustainable in Batam Industria Areas was done with the approach of dynamic system. The result of simulation showed that the quality of environment in 2010 was 44.85% and will decrease of 34.62% in 2020. This was due to the increase of waste which could not be managed. The level of security and comfort to live in the housing in 2010 was 68.28% and will decrease of 48.43% in 2020. With all of the problems mentioned, the level of housing sustainability in 2010 was 42.33% and will decline of 29.58% in 2030. The process to develop the housing is still needed because there are still many people whose income is still low and they need the housing. The main strategy to develop and use the housing needs cooperation partnership or the relationship among the government, the manager of housing and the residents. Therefore, the development that will be done in the future will be better.  Keywords : housing, environment, dynamic system, simulation