Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

ANALISIS ORANG SEBAGAI SUBYEK HUKUM DENGAN PENDEKATAN SOSIOLOGI HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERDATA Supriyadi, Ahmad
ADDIN Vol 3, No 2 (2011): Jurnal Addin
Publisher : ADDIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Orang bagi hukum Islam merupakan subyek hukum yaitu pendukung hak dan kewajiban dalam kontek hukum muamalah. Tapi dalam kontek hukum ibadah, manusia sebagai subyek hukum yang mempunyai kewajiban saja dan tidak mempunyai hak. Orang bagi hukum perdata juga sebagai subyek hukum yaitu pendukung hak dan kewajiban sebagaimana diatur oleh UUD 1945 Pasal 27 ayat 1 bahwa segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Undang-Undang ini dijabarkan dari Pancasila sila pertama yang berbunyi Ketuhanan yang maha esa. Sila ini mendasari hubungan keterikatan bahwa kaedah agama harus menjadi dasar segala peraturan hukum yang berlaku di Indonesia. Bila di hubungkan dengan manusia sebagai subyek hukum, maka dasar ia sebagai subyek hukum juga harus didasarkan pada kaedah agama. Orang sebagai subyek hukum, baik dalam sosiologi Hukum Islam maupun dalam hukum perdata diakui sebagai pendukung hak dan kewajiban. Karena itu ia berhak untuk berbuat hukum dan dianggap cakap berbuat hukum. Penyebutan orang dalam Islam disebut mukallaf yaitu orang yang dibebani kewajiban. Adapun sesorang itu dianggap subyek hukum Islam itu sejak ia balig dan dalam KUH Perdata semenjak telah cukup umur dan berakal. Hukum Islam tidak mensyaratkan umur sebagai patokan dalam menentukan ia cakap berbuat hukum atau tidak, tetapi cukup dengan kata balig. Adapun tentang badan hukum, Islam menyebutnya syarikat yaitu perkumpulan yang terdiri dari beberapa orang menyatu membentuk perkumpulan untuk memusyawarahkan permasalahan di masyarakat
PRINSIP-PRINSIP DASAR AKAD TENTANG KEGIATAN PASAR MODAL SYARIAH DI INDONESIA Supriyadi, Ahmad
ADDIN Vol 3, No 1 (2011): Jurnal Addin
Publisher : ADDIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasar modal syariah merupakan salah satu lembaga keuangan syariah yang kegiatannya meliputi penawaran umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek (Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 40/DSN-MUI/X/2003Tentang Pasar Modal Dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal). Prinsip syariah yang dikehendaki oleh DSN masih dalam kitab-kitab fiqih, karena itu perlu di himpun untuk jadi rujukan dalam melaksanakan kegiatan di Pasar Modal Syariah. Prinsip-prinsip ini akan menjadi patokan dalam kegiatannya, adapun prinsip-prinsip dasar akad tentang kegiatan pasar modal syariah di Indonesia menggunakan prinsip wakalah,mudharabah, murabahah.
NASIONALISM VS UNIVERSALISM (Mencari Titik Temu Nasionalisme dan Universalisme dalam Islam di Indonesia) Supriyadi, Ahmad
ADDIN Vol 2, No 2 (2010): Jurnal Addin
Publisher : ADDIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nasionalisme dan universalisme selalu dalam kontroversi yang tak kunjung selesai. Data sejarah hubungan Islam dan negara di Indonesia selalu mengalami jalan buntu baik pada pemerintahan Presiden Soekarno maupun Presiden Soeharto. Islam selalu di curigai sebagai gerakan yang ingin menjadikan Indonesia negara Islam. Ada juga sebagian pemeluk Islam yang menginginkan pemisahan antara agama dan negara, karena Indonesia adalah negara pancasila. Tetapi ada yang berpandangan Islam itu universal tidak hanya agama ritual tapi mengatur segala kehidupan mencakup politik. Di sisi lain, sebagian umat Islam juga selalu curiga bahwa negara tengah melakukan manuver untuk menghilangkan Islam dalam berpolitik dan mendukung gagasan mengenai sebuah masyarakat politik yang sekuler. Bagaimana titik temu nasionalisme dan universalisme dalam Islam di Indonesia. Kesimpulannya bahwa nasionalisme dalam islam lebih menekankan pada gerakan mempertahankan Negara Indonesia untuk melawan segala penjajahan, kedholiman dan untuk memerdekakansebuah negara. Sedangkan universalisme diletakkan pada hubungan antar penduduk setelah negara merdeka dan berdaulat, umat Islamdi Indonesia adalah satu kesatuan yang datang dari berbagai wilayah yang terdiri dari beberapa suku, ras dan bahasa. Kata Kunci :Titik Temu, Nasionalisme, Universalisme, Islam diIndonesia
SISTEM PEMBIAYAAN BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH (Suatu Tinjauan Yuridis Terhadap Praktek Pembiayaan di Perbankan Syariah di Indonesia) Supriyadi, Ahmad
Al-Mawarid Jurnal Hukum Islam Vol 10 (2003): Lembaga Keuangan Islam
Publisher : Islamic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims at knowing sub system of law about the finance based on Syariah principle in Indonesia by method normative judicial approach not Islamic jurisprudence approach because the dispute finance have to solve by civil law of Indonesia. The research shows that finance based on Syariah principle have sub systems are profit sharing system, sale system and lease system.
ANALISIS FILOSOFIS, YURIDIS DAN SOSIOLOGIS TERHADAP BANK SYARIAH Supriyadi, Ahmad
IQTISHADIA Vol 6, No 2 (2013): IQTISHADIA
Publisher : IQTISHADIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel  ini mengkaji  tentang  keberadaan  bank syariah dalam perspektif  filosofis, yuridis  dan sosiologis dengan menggunakan pendekatan deskriptif-qualitatif.   Bank syariah    merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting bagi bangsa Indonesia. Semua kegiatan usaha sekarang ini selalu melibatkan pihak perbankan baik usaha kecil, menengah apalagi usaha besar. Hasil analis menunjukkan  bahwa perbankan syariah merupakan bank yang  dalam  operasionalnya  berdasarkan  prinsip-prinsip syariah baik dalam penghimpunan dana dengan prinsip wadi’ah dan mudharabah; dalam pembiayaan menggunakan prinsip jual beli murabahah, salam dan istishna; dalam mengeluarkan produk jasa bank syariah menerapkan prinsip al-wakalah, al-hiwalah, al- qardh, al-kafalah dan al-rahn.Kata kunci: bank, filosofis, yuridis, sosiologisPILOSOPHICAL, LEGAL AND SOSIOLOGICAL PERSPEC- TIVES ON SHARIA BANKING. This  article  explore  about the  existence of sharia  banking  from philosophical,   legal  and sociological perspectives  using  descriptive-qualitative   approach. Bank Syariah are financial institutions played an important role for the people of Indonesia. This day, many business activities small, shows that sharia banking applies sharia principles in its activities. In fund raising there are principles of wadi’ah and mudharabah while in finance there are mudarabah, salam and istisna, meanwhile in service there are al-wakalah,  al-hiwalah,  al-qardh, al-kafalah and al-rahn.Keywords: Bank, Philosophical, Legal, Sociological
Dakwah dalam Kondisi Konflik Perspektif Teori Sosiologi Supriyadi, Ahmad
AT-TABSYIR Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/at-tabsyir.v3i1.1655

Abstract

Dakwah merupakan panggilan setiap orang Islam karena telah diperintahkan oleh al-Qur’an. Al-Qur’an memandang bahwa ucapan yang terbaik adalah ucapan yang menyeru kepada Allah, beramal shaleh, mengatakan yang haq dan saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran. Kegitan tersebut tidaklah mudah untuk mencapai tujuan. Supaya dakwah mampu mencapai pada sasaran dan tujuan, seorang da’i perlu menguasai ilmu tentang kemasyarakatan atau sosiologi, sebab yang menjadi sasaran dakwah adalah masyarakat dalam kondisi konflik, karena itu diperlukan pendekatan teori sosiologi untuk menganalisis. Para ahli telah membangun dua teori dalam melihat fenomena masyarakat yaitu teori konflik dialektik dan fungsional konflik. Bagaimana langkah dakwah dalam kondisis konflik perspektif  teori sosiologi?   Lewis A. Coser dan Ralp Dahrendorf  yang mencetuskan teori konflik fungsional dan konflik dialektik mengatakan bahwa masyarakat itu berwajah dua, disatu sisi ada keteraturan dalam masyarakat melalui berjalannya masing- masing fungsi dalam suatu masyarakat, tetapi di sisi lain juga terdapat konflik dalam suatu masyarakat, karena itu dakwah dalam teori konflik fungsional dan konflik dialektik merupakan dua teori yang sama-sama menekankan pada objek bahwa dalam suatu masyarakat terdapat konflik. Peranan teori-teori tersebut dalam aktifitas dakwah bagi umat Islam adalah sebagai pijakan yang mampu mempengaruhi materi dalam menyampaikan pesan dalam berdakwah dan sekaligus merupakan  obyek  kajian  dalam  berdakwah.  Materi  dakwah  di daerah dalam kondisi konflik lebih menekankan pengaktifan fungsi- fungsi sosial sehingga konflik bisa selesai, sedangkan masyarakat yang sedang konflik perlu pemahaman-pemahaman tentang kebersamaan, ketentraman dan perdamaian, sehingga obyek kajian yang selalu disampaikan lebih menekankan hal itu.
IMPLEMENTATION OF ISLAMIC ECONOMIC PRINCIPLES ABOUT MORTGAGES Supriyadi, Ahmad
QIJIS Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/qijis.v2i2.1545

Abstract

The Islamic mortgages have a very important role in demand of the financial liquidity for the majority of Indonesian Muslim population. In operational practice, the Islamic mortgages apply the sharia principles. In order the implementation of Islamic sharia does not deviate from the principles of sharia, it needs to get in-depth study for the practice of getting a clear basis that this study is very useful for the community and for practitioners of sharia mortgages. Based on the research and tracking of economic principles concerning liens, it is obtained the result that the economic principles of sharia on the mortgage that is using the principle of ar-Rahn (mortgage), is used in the pledge of the goods moving, while the principle of ijarah (lease) is used in case goods which is placed in a warehouse owned by Perum Pledge wages where a rent must pay rent, and qard hasan principles is used in providing loansto customers who return it without interest.
MUSYARAKAH FINANCE PROSPECT IN ISLAMIC BANK IN THE FACE OF ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (MEA) Supriyadi, Ahmad
ADDIN Vol 10, No 2 (2016): ADDIN
Publisher : LPPM IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/addin.v10i2.1740

Abstract

In the era of Dutch colonial, the majority of entrepreneurs in Central Java and Yogyakarta come from the students. But after Indonesian independence, the students did not show up in the business world because of political policy. Nowadays the entrepreneur students bounced back with Islamic banks that one of its products is a Musharakah finance. Musharakah finance deal with the birth of the free market, namely the ASEAN Economic Community so that the question arises how the prospect Musharakah finance in Indonesian Islamic banks of facing the ASEAN Economic Community (AEC). This paper aims to describe the prospect of Musharakah finance to face AEC. The results showed that the Musharakah finance has a lot of prospects such as financing products that can be performed well and have a competitive value because it has a solid legal basis. From the network side, Islamic banks have been supported by a network offices that much better at home and abroad with excellent quality customer service. In addition, the presence Bank Indonesia blueprint of the Islamic banking institution can strengthen the Musharakah finance products so that can be applied in the ASEAN Economic Community (AEC).
BANK SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FILOSOFIS,YURIDIS DAN SOSIOLOGIS BANGSA INDONESIA Supriyadi, Ahmad
MALIA: Journal of Islamic Banking and Finance Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/malia.v1i1.3980

Abstract

 Islamic bank is a financial institution that is essential for the people of Indonesia as an institution that is able to portray a welfare society with its products when it is implemented consistently. But the understanding of Islamic banks in the community is still in doubt because of Islamic bank same as conventional banks. Improper understanding of it can be explained by the philosophical, juridical and sociological.Islamic banking is a bank in its operations based on Islamic principles both in raising funds and mudaraba wadiah principles; in financing the purchase using the principles of Murabaha, salam and istishna; the issuing bank services products sharia apply the principle of al-wakalah,al-Hiwalah,al-qardh,al-kafalah, and al-Rahn. Three products when viewed legally has implemented of Constitution Number 21 concerning Islamic banking, and in a philosophical perspective in accordance with Pancasila, grand norm Constitution the 1945 and the Quran-Hadith, whereas in sociological perspective these principles have been entrenched in Indonesian society cooperation in agriculture "maro, mertelu" in livestock typically "mertelu", so it is said that the sociological principles of Sharia have been popular in Indonesia society.Keywords:philosophy,juridical,sociology.
ANALISIS FILOSOFIS, YURIDIS DAN SOSIOLOGIS TERHADAP BANK SYARIAH Supriyadi, Ahmad
IQTISHADIA Vol 6, No 2 (2013): IQTISHADIA
Publisher : Ekonomi Syariah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/iqtishadia.v6i2.1108

Abstract

Artikel  ini mengkaji  tentang  keberadaan  bank syariah dalam perspektif  filosofis, yuridis  dan sosiologis dengan menggunakan pendekatan deskriptif-qualitatif.   Bank syariah    merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting bagi bangsa Indonesia. Semua kegiatan usaha sekarang ini selalu melibatkan pihak perbankan baik usaha kecil, menengah apalagi usaha besar. Hasil analis menunjukkan  bahwa perbankan syariah merupakan bank yang  dalam  operasionalnya  berdasarkan  prinsip-prinsip syariah baik dalam penghimpunan dana dengan prinsip wadi’ah dan mudharabah; dalam pembiayaan menggunakan prinsip jual beli murabahah, salam dan istishna; dalam mengeluarkan produk jasa bank syariah menerapkan prinsip al-wakalah, al-hiwalah, al- qardh, al-kafalah dan al-rahn.Kata kunci: bank, filosofis, yuridis, sosiologisPILOSOPHICAL, LEGAL AND SOSIOLOGICAL PERSPEC- TIVES ON SHARIA BANKING. This  article  explore  about the  existence of sharia  banking  from philosophical,   legal  and sociological perspectives  using  descriptive-qualitative   approach. Bank Syariah are financial institutions played an important role for the people of Indonesia. This day, many business activities small, shows that sharia banking applies sharia principles in its activities. In fund raising there are principles of wadi’ah and mudharabah while in finance there are mudarabah, salam and istisna, meanwhile in service there are al-wakalah,  al-hiwalah,  al-qardh, al-kafalah and al-rahn.Keywords: Bank, Philosophical, Legal, Sociological