Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematis Pada Mata Kuliah Geometri Transformasi Berbantuan Software GeoGebra Mochammad Rasyid Ridha; Agung Cahya Gumilar; Estiyan Dwipriyoko
Jurnal Tiarsie Vol 17 No 3 (2020): Jurnal TIARSIE 17.3 (edisi ekstra)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32816/tiarsie.v17i3.87

Abstract

This paper notes a finding from research on GeoGebra-assisted learning. This study used a pretest-postest design with a control group. The purpose of this study was to analyze students' mathematical reasoning abilities in the Transformation Geometry course. There are 24 research subjects. They are the fourth semester students of the mathematics education study program. The instruments used were student tests and non-tests. Based on the results of the data analysis, the researcher found: there was a significant increase in mathematical reasoning abilities and the disposition of students who were given learning using GeoGebra software. Then, the improvement was reported to be better than the conventional class in all categories. Other results also show a relationship between mathematical reasoning abilities and student dispositions in the medium category.
Disposisi matematis dan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pendekatan open-ended dengan setting kooperatif Agung Cahya Gumilar
JUMLAHKU: Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol 4 No 2 (2018): Edisi Vol. 4 No. 2 November
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.584 KB)

Abstract

The purpose of this study was to determine the increase in ability through each category of learning models, namely creative thinking and mathematical disposition, also the correlation between students’ mathematical creative thinking and mathematical dispositions. This study was conducted in the form of quasi-experimental with purposive sampling technique. The research applied Nonequivalent Control Group Design with sample subject of 65 students of Grade VIII at SMPN 3 Soreang. Hypothesis testing uses a mean similarity test with a significance level of 0, 05. Based on hypothesis testing, conclusions are obtained that: (1) the increase of creative thinking ability of students who get learning by Open Ended approach with Cooperative setting are better than students who get conventional learning; (2) there are different levels of increase in creative thinking skills of students who get learning by Open Ended approach with Cooperative setting and students who get conventional learning based on the initial mathematical ability categories (high, medium, and low); (3) the increase of mathematical disposition of students who get learning by Open Ended approach with Cooperative setting are better than the increase of mathematical disposition of students who get conventional learning; (4) there is a positive correlation between the ability of creative thinking and the content of educational learning using the Open Ended approaches with Cooperative settings.
Model Pembelajaran Somatic, Auditory, Visual, Intellectual untuk Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa SMK Dhita Ayu Mahardika; Agung Cahya Gumilar; Elly Retnaningrum
Plusminus: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2, No 3 (2022)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/plusminus.v2i3.2027

Abstract

Proses pembelajaran yang disajikan guru dipandang belum merangsang siswa untuk mengoptimalkan seluruh indra yang dimilikinya. Perlu model/strategi pembelajaran yang mampu mengoptimalkan seluruh indra siswa sehingga proses pembelajaran lebih optimal yang berdampak terhadap optimalnya pemahaman siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, kuasi eksperimen, pretest-posttest control group design, dimana populasinya adalah siswa kelas X di salah satu SMK di Bandung, dan dengan menggunakan teknik purposif sampling maka diperoleh sampel kelas X AKL 2 dan X AKL 3.  Kelas X AKL 2 sebagai kelas eksperimen dan X AKL 3 sebagai kelas kontrol. Metode penelitian adalah metode eksperimen dengan menggunakan uji independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Somatic, Auditory, Visual, Intellectual berpengaruh terhadap kemampuan pemahaman matematis siswa di SMK; dan model pembelajaran Somatic, Auditory, Visual, Intellectual memiliki pengaruh yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan kemampuan pemahaman matematis siswa SMK. The learning process presented by the teacher is seen as not stimulating students to optimize all their senses. Learning models/strategies are needed that can optimize all of the student's senses so that the learning process is more optimal which has an impact on optimal student understanding. This research is quantitative, quasi-experimental, pretest-posttest control group design, where the population is students of class X at an SMK in Bandung, and by using a purposive sampling technique, samples of class X AKL 2 and X AKL 3 are obtained. Class X AKL 2 is the experimental class and X AKL 3 is the control class. The research method is an experimental method using an independent sample t-test. The results showed that the Somatic, Auditory, Visual, and Intellectual learning models affected students' mathematical understanding abilities in SMK; and Somatic, Auditory, Visual, and Intellectual learning models have a better effect compared to conventional learning models in improving the mathematical understanding abilities of SMK students.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN PERAPAN STRATEGI LEARNING WITH QUIS TEAM Agung Cahya Gumilar; Lia Yuliantika; Puji Budilestari
JUMLAHKU: Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol 8 No 2 (2022): JUMLAHKU VOL.8 NO.2 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/jumlahku.v8i2.2401

Abstract

Penelitian ini berjudul “Meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan penerapan strategi learning with quiz team”. Kemampuan komunikasi matematis siswa merupakan salah satu dari keampuan siswa yang harus dikembangkan dan sesudah proses pembelajaran. Hal ini karena melalui kemempuan komunikasi matematis siswa dapat mengorganisasikan berpikir matematis siswa secara lisan maupun tulisan. Salah satu untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan penerapan strategi learning with quiz team. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa yang mendapatkan penerapan strategi learning with quiz team lebih baik dari siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan sifat penelitian kuantitatif dan kualitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 3 Purwadadi dan sampel dari penelitian ini diambil dua kelas yaitu kelas VII F dan VII C. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes kemampuan komunikasi matematis siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan strategi learning with quiz team. Berdasarkan analisis data hasil penelitian menggunakan SPSS V.23 for windows, bahwa 1) Proses pembelajaran strategi learning quiz team dapat terlaksana dengan sangat baik. 2) Terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis tertulis siswa setelah diterapkan strategi learrning with quiz team. 3) Terdapat peningkatan kemampuan komunikasi matematis lisan siswa setelah diterapkan strategi learrning with quiz team. 4) Kemampuan komunikasi matematis tertulis siswa yang pembelajarannya menggunakan strategi learning with quiz team lebih baik daripada kemampuan komunikasi matematis tertulis siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional.5) Kemampuan komunikasi matematis tertulis siswa yang pembelajarannya menggunakan strategi learning with quiz team lebih baik daripada kemampuan komunikasi matematis lisan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional.
Pendampingan Pembuatan Bahan Ajar Berbasis Microsoft dan Camtasia Bagi Guru MTs. Agung Cahya Gumilarr; Eri Subekti; Moch Rasyid Ridha
Jurnal Pengabdian Tri Bhakti Vol. 3 No. 2 (2021): Jurnal Pengabdian Tri Bhakti
Publisher : Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36555/tribhakti.v3i2.1841

Abstract

Sistem informasi, komunikasi, dan kemajuan teknologi pada revolusi industri 4.0 berkembang dengan pesat di semua bidang kehidupan, salah satunya bidang pendidikan. Pendidikan sebagai pencetak sumber daya manusia tentu harus peka dan proaktif terhadap segala perubahan yang akan terjadi khususnya dalah hal teknologi. Di revolusi industri 4.0 ini, persaingan sangat ketat dan hanya manusia unggul yang akan mampu beradaptasi dengan segala perubahan saat ini. Sekolah merupakan salah satu tempat dimana terjadi proses edukasi sekaligus penggunaan sistem informasi dan teknologi dalam menjawab tantangan era revolusi industri 4.0 ini. Salah satu implementasinya adalah penggunaan perangkat teknologi dalam proses pembelajaran di kelas. Penggunaan perangkat teknologi informasi dan komputer seperti Microsoft Office dan Camtasia dalam kegiatan belajar dan mengajar menjadi sebuah keharusan agar peserta didik mampu menyerap informasi dengan maksimal dan juga meningkatkan pengalaman belajar dan kreativitas mereka. Penggunaan Microsoft Office dan Camtasia semakin meningkat dengan adanya wabah Covid-19 sejak awal tahun 2020 di Indonesia. Kondisi seperti ini mengharuskan proses pembelajaran dilakukan secara daring (online). Dalam melaksanakan pembelajaran online, guru diharapkan dapat membuat suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Mengingat fakta di lapangan yang membuktikan bahwa kebanyakan siswa merasa bosan ketika mengikuti pembelajaran online, dibutuhkan usaha ekstra dari para guru untuk mengembangkan proses pembelajaran yang lebih menarik dan mudah dimengerti oleh siswa. Madrasah Tsanawiyah Cahaya Harapan merupakan sekolah swasta di daerah Padalarang yang terus berkembang dengan pendanaan untuk pengembangan infrastruktur maupun sumber daya manusia yang sangat bergantung dari masyarakat, khususnya dari siswa. Karena itu, sekolah ini membutuhkan dorongan dan bantuan dalam upaya meningkatkan kinerja para SDM, terutama guru, sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas dalam menjawab tantangan di era revolusi indutri 4.0 ini. Adapun target luaran kegiatan pendampingan bahan ajar berbasis Microsoft Office dan Camtasia ini adalah produk berupa dokumen yang menunjukkan bahwa guru-guru sudah dapat membuat bahan ajar berbasis Microsoft Office dan Camtasia, modul pembelajaran serta publikasi berupa artikel jurnal pada jurnal bereputasi ISSN.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI ALBERTA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS Iwan Gunawan; Riska Resti Wulandari; Agung Cahya Gumilar
JUMLAHKU: Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan Vol 9 No 2 (2023): JUMLAHKU VOL.9 NO.2 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33222/jumlahku.v9i2.3159

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk melihat pengaruh penerapan model Inkuiri Alberta dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa di SMA. Metode eksperimen dengan desain quasi experimental dijadikan sebagai metode dalam penelitian ini, Sampel dalam penelitian ini dipilih dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen penelitian berupa tes tertulis untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis dan non tes dalam bentuk observasi untuk mengukur keterlaksanaan pembelajaran model Inkuiri Alberta. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan teknik statistik uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan yang signifikan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa setelah diterapkan model Inkuiri Alberta. Setelah dibandingkan, peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang diterapkan model Inkuiri Alberta lebih baik daripada siswa yang diterapkan model pembelajaran konvensional. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Inkuiri Alberta telah sesuai dengan sintaknya.
PELATIHAN PEMBUATAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA BELAJAR BAGI GURU-GURU DI SDN DEWISARI III KEC. RENGASDENGKLOK KAB. KARAWANG Sri Rohartati; Agung Cahya Gumilar; Cucu Lisnawati
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.7630

Abstract

Beberapa kurikulum yang sudah diterapkan sejak kemerdekaan Indonesia tahun 1945 hingga saat ini adalah: Kurikulum 1952, Kurikulum 1964, Kurikulum 1975/1976, Kurikulum1984, Kurikulum 1994, Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi), Kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi siswa dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik melalui pendekatan tematik terpadu. Untuk saat ini kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum 2020 atau Kurikulum Merdeka. Tujuan dari Kurikulum Merdeka adalah memberikan kebebasan kepada sekolah untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi peserta didik. Namun, seperti halnya dengan implementasi kebijakan lainnya, Kurikulum Merdeka juga menghadapi beberapa permasalahan tidak terkecuali di tingkat sekolah dasar. Berdasarkan hasil survey dan diskusi dengan pihak sekolah, khususnya Kepala Sekolah, terkait penerapan Kurikulum Merdeka di SDN Dewisari III beberapa masalah yang dihadapi diantaranya, pemahaman/kesiapan guru tentang Kurikulum Merdeka belum optimal dikarenakan belum memahami sepenuhnya Kurikulum Merdeka salah satu diantaranya adalah masalah perangkat belajar yang digunakan (RPP/ Modul Ajar) di dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, kami bermaksud mengadakan pendampingan pada para guru dalam pembuatan/menyusun pembuatan perangkat pembelajaran yang sesuai Kurikulum Merdeka. Bentuknya berupa in service training berupa penjelasan (penyamaan persespi) tentang Kurikulum Merdeka, serta pendampingan sampai guru mampu membuat perangkat pembelajaran yang sesuai Kurikulum Merdeka. Luaran dari pengabdian ini adalah produk berupa jurnal pengabdian serta perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum Merdeka.
PELATIHAN PEMBUATAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DALAM KURIKULUM MERDEKA BELAJAR BAGI GURU-GURU DI SDN DEWISARI III KEC. RENGASDENGKLOK KAB. KARAWANG Sri Rohartati; Agung Cahya Gumilar; Cucu Lisnawati
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.7630

Abstract

Beberapa kurikulum yang sudah diterapkan sejak kemerdekaan Indonesia tahun 1945 hingga saat ini adalah: Kurikulum 1952, Kurikulum 1964, Kurikulum 1975/1976, Kurikulum1984, Kurikulum 1994, Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi), Kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi siswa dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik melalui pendekatan tematik terpadu. Untuk saat ini kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum 2020 atau Kurikulum Merdeka. Tujuan dari Kurikulum Merdeka adalah memberikan kebebasan kepada sekolah untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi peserta didik. Namun, seperti halnya dengan implementasi kebijakan lainnya, Kurikulum Merdeka juga menghadapi beberapa permasalahan tidak terkecuali di tingkat sekolah dasar. Berdasarkan hasil survey dan diskusi dengan pihak sekolah, khususnya Kepala Sekolah, terkait penerapan Kurikulum Merdeka di SDN Dewisari III beberapa masalah yang dihadapi diantaranya, pemahaman/kesiapan guru tentang Kurikulum Merdeka belum optimal dikarenakan belum memahami sepenuhnya Kurikulum Merdeka salah satu diantaranya adalah masalah perangkat belajar yang digunakan (RPP/ Modul Ajar) di dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, kami bermaksud mengadakan pendampingan pada para guru dalam pembuatan/menyusun pembuatan perangkat pembelajaran yang sesuai Kurikulum Merdeka. Bentuknya berupa in service training berupa penjelasan (penyamaan persespi) tentang Kurikulum Merdeka, serta pendampingan sampai guru mampu membuat perangkat pembelajaran yang sesuai Kurikulum Merdeka. Luaran dari pengabdian ini adalah produk berupa jurnal pengabdian serta perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum Merdeka.