Asep Supriyadi
Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Persepsi dan Peran Tokoh Agama Islam di Kabupaten Sleman dalam Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup ., Junanah; Brontowijoyo, Widodo; Supriyadi, Asep; Aditya, Rendy Bayu; Irwan, Muhammad; Fazriyanti, Putri
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 6, No 1 (2014): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Islam sebagai agama rahmatan lil alamin memiliki ajaran yang sangat luas termasuk di dalamnya ajaran mengenai usaha menjaga lingkungan hidup. Ulama atau tokoh agama sebagai pelaku dakwah dinilai harus pula menguasai area tersebut sebagai materi dakwahnya. Maka melalui penelitian diungkap sejauh mana persepsi dan peran ulama terkait dengan dakwah-dakwah di bidang lingkungan hidup. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengandalkan hasil wawancara sebagai informasi utama. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pendidikan formal dan intensitas informasi yang diterima para ulama sangat mempengaruhi persepsi mereka. Peran para ulama juga sangat variatif dan tidak hanya bergerak dalam perpektif Islam tapi juga secara umum. Kata Kunci : persepsi, peran, ulama Islam, pengelolaan lingkungan hidup
DESAIN KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU UNTAN Johnson, Benhard; Elvira, -; Supriyadi, Asep
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (811.159 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i3.36438

Abstract

Laboratorium saat ini adalah sebuah infrastruktur penting dalam dunia pendidikan. Hampir semua sekolah atau universitas memiliki laboratorium sendiri sebagai tempat siswa melatih keterampilan yang diterima di ruang kelas. Meningkatnya kebutuhan akan pendidikan sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk mengharuskan pemerintah untuk terus membangun infrastruktur pendidikan baru guna memenuhi kebutuhan tersebut. Sebuah laboratorium yang baik harus direncanakan sesuai peraturan-peraturan nasional yang berlaku agar menjadi sebuah bangunan yang aman dan layak pakai. Pada desain gedung laboratorium terpadu ini akan direncanakan komponen struktural berupa pelat, balok, kolom dan pondasi beserta stuktur pendukung lift dan tangga dengan material struktur berupa beton bertulang dengan menggunakan peraturan SNI-2847-2013. Pembebanan yang ditinjau berupa beban mati dan beban hidup berdasarkan peraturan SNI-1727-2013 serta beban gempa berdasarkan SNI-1726-2012. Analisa struktur dilakukan dengan bantuan program komputer untuk analisis struktur  untuk mendapatkan hasil berupa gaya-gaya dalam yang kemudian akan dipakai untuk mendesain penulangan pelat, balok, kolom, dan fondasi. Hasil perencanaan akhir akan dituangkan dalam bentuk gambar kerja yang berisi detail penulangan pelat, balok, kolom, dan fondasi struktur.Kata Kunci : struktur beton bertulang, gedung laboratorium terpadu
ANALISIS PERBANDINGAN DESAIN CAMPURAN BETON NORMAL MENGGUNAKAN SNI 03-2834-2000 DAN SNI 7656:2012 DENGAN KUAT TEKAN 30 MPa Kuntari, Helena Dewi; Lingga, Andry Alim; Supriyadi, Asep
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 6, No 3 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.61 KB)

Abstract

Adanya perbedaan acuan dan cara pandang desain campuran beton antara Inggris (DOE) dan Amerika (ACI) yang menjadi pedoman untuk metode SNI 03-2834-2000 dan SNI 7656:2012. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan selisih perbandingan jumlah kebutuhan bahan, kuat tekan dan modulus elastisitas beton normal antara metode SNI 03-2834-2000 dan metode SNI 7656:2012 untuk mutu rencana 30 MPa dengan menggunakan dua variasi nilai slump. Benda uji dibuat sebanyak 72 cetakan silinder dengan Ø 15 cm dan tinggi 30 cm. Hasil dari analisis perbandingan desain tersebut menunjukan untuk variasi I (slump 30-60 mm dan 25-50 mm) kebutuhan semen, batu pecah dan air lebih banyak dengan metode SNI 7656:2012, namun kebutuhan pasir dengan untuk metode SNI 03-2834-2000 lebih banyak. Pada variasi II (slump 60-180 mm dan 75-100 mm) kebutuhan semen dan air dengan metode SNI 03-2834-2000 lebih banyak, namun jumlah kebutuhan pasir dan batu pecah lebih banyak dengan metode SNI 7656:2012. Analisis pengujian kuat tekan dan modulus elastisitas menunjukan hasil yang signifikan pada masing-masing variasi nilai slump dimana kedua metode yaitu SNI 03-2834-2000 dan SNI 7656:2012 mencapai target kuat tekan rencana yaitu 30 MPa dengan nilai kuat tekan dan modulus elastisitas tertinggi menggunakan metode SNI 03-2834-2000 dengan value slump 30-60 mm.Kata kunci : beton nomal, SNI 03-2834-2000, SNI 7656:2012, kuat tekan, mix design
PENGARUH VARIASI SIKAMENT LN TERHADAPMUTU BETON 25 MPaDALAM PEMBUATAN BETON SCC (SELF COMPACTING CONCRETE) Al Husain, Muhammad Fajrul Islam; Mungok, Crisna Djaja; Supriyadi, Asep
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 3, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.025 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v3i3.18373

Abstract

Dalam pembuatan benda uji metode yang digunakan yaitu Metode SNI, dengan kuat tekan rencana 25 MPa. Semen yang digunakan adalah semen PCC. Benda uji yang dibuat berbentuk silinder dengan Æ 15 cm, dan tinggi 30 cm. Tidak dilakukan penelitian lebih mendalam terhadap reaksi kimia yang terjadi dan setting time concrete. Dari hasil penelitian nilai kuat tekan karakteristik beton normal menghasilkan kuat tekan karakteristik 33,98 MPa, beton normal + Sikament Ln 0,5 % menghasilkan kuat tekan karakteristik 36,80 MPa, beton normal + Sikament Ln 1 % menghasilkan kuat tekan karakteristik 31,32 MPa, beton normal + Sikament Ln 1,5 % menghasilkan kuat tekan karakteristik 28,31 MPa dan beton normal + Sikament Ln 2 % menghasilkan kuat tekan karakteristik 24,51 MPa. Kuat tarik belah rata-rata beton normal adalah 3,28 MPa,  Kuat tarik belah rata-rata beton normal + Sikament Ln 0,5 % adalah 4,38 MPa, Kuat tarik belah rata-rata beton normal + Sikament Ln 1 % adalah 4,05 MPa, Kuat tarik belah rata-rata beton normal + Sikament Ln 1,5 % adalah 4,04 MPa dan Kuat tarik belah rata-rata beton normal + Sikament Ln 2 % adalah 3,15 MPa. Modulus Elastisitas rata-rata beton normal adalah 21715,14 MPa, Modulus Elastisitas rata-rata beton normal + Sikament Ln 0,5 % adalah 22135,53 MPa, Modulus Elastisitas rata-rata beton normal + Sikament Ln 1 % adalah 24199,68 MPa, Modulus Elastisitas rata-rata beton normal + Sikament Ln 1,5 % adalah 22487,81 MPa dan Modulus Elastisitas rata-rata beton normal + Sikament Ln 2 % adalah 17123,55 MPa.   Kata kunci: self compacting concrete, sikament ln,
PERHITUNGAN STRUKTUR HOTEL 11 LANTAI JALAN TEUKU UMAR PONTIANAK Honggo, Eko; Yusuf, M; Supriyadi, Asep
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 1, No 1 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL UNTAN EDISI FEBRUARI 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.336 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v1i1.14642

Abstract

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, maka peraturan-peraturan yang mengatur mengenai konstruksi bangunan juga terus diperbaharui sesuai dengan perkembangan zaman. Salah satunya adalah dalam bidang gempa dimana sebelumnya Kalimantan Barat termasuk dalam wilayah bebas gempa, namun sesuai dengan perkembangan yang ada maka peraturan gempa yang telah diperbaharui tahun 2012 menetapkan Kalimantan Barat sebagai daerah yang berpotensi gempa namun dengan skala yang sangat kecil, hal ini dikarenakan tidak ada daerah yang bisa lepas sepenuhnya dari gempa. Sebagai perencana harus merencanakan struktur bangunan mengacu pada peraturan yang berlaku, dalam hal ini bangunan yang akan ditinjau adalah hotel 11 lantai di jalan Teuku Umar Pontianak yang menggunakan konstruksi beton bertulang. Dalam analisis, sistem pembebanan yang akan dibebankan pada gedung adalah sistem pembebanan horizontal mencakup beban gempa dan angin, dan pembebanan vertikal mencakup beban hidup dan beban mati baik itu berat sendiri struktur maupun beban mati tambahan sebagai akibat dari penggunaan gedung. Analisis struktur dibantu dengan aplikasi  komputer. Hasil desain struktur berupa dimensi elemen-elemen struktur utama yang efektif dan efisien tahan terhadap gempa. Struktur tangga dihitung terpisah dari struktur utama. Fondasi dianggap tidak menerima gaya lentur sehingga dimodelkan sebagai sendi. Analisis struktur meliputi pelat, balok, kolom, dan fondasi. Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah titik fondasi minipile, dimensi pelat, kolom, dan balok pada struktur yang telah dikerjakan. Kata kunci: gempa, beton bertulang, SNI 1726-2012, peta zonasi gempa 2012, elemen struktur
PEMANFAATAN TETES TEBU SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM CAMPURAN BETON Ismunandar, Harri; Mungok, Chrisna Djaya; Supriyadi, Asep
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 2, No 2 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2016
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (975.209 KB)

Abstract

As it grows concrete in building construction are often used as a structure and can be used for other things. In the process of mixing concrete on the ground frequently arise in the form of stirring and casting a result of a reduction in the amount of water usage to improve the quality of concrete, it is necessary to use additive (additive) as a mixture of concrete mix so that more plastic that will facilitate and speed up concrete hardening foundry. Molasses is one of the waste produced by the sugar mills. Additional material is a lot of functions, such as adding strength concrete, binding time slows to consider the price. Tests conducted on the study include compressive strength, tensile strength and modulus of elasticity sides, as well as testing the temperature after casting, hardening time test / setting time by means of Vicat, shrinkage testing using a ruler and porosity testing. For testing compressive strength, tensile strength and modulus of elasticity sides using cylindrical test specimen with a diameter of 15 cm and 30 cm high. The test specimen consists of 147 cylinders for each - each variation. This research uses seven variations, normal concrete (N), normal concrete molasses plus 0.05% (0.05% TT), normal concrete molasses plus 0.4% (TT 0.4%), normal concrete plus drops cane 1% (TT 1%) and normal concrete plastiment P121R Sika plus 0.05% (0.05% CA), normal concrete plastiment P121R Sika plus 0.4% (CA 4%), and normal concrete Sika plus plastiment P121R 1% (1% CA) Results of testing the temperature after casting temperature rise by 1-3oC. The test results hardening time / setting time can take an average time of hardening of concrete during the 280 minutes. From the test results of concrete shrinkage that occurs ± 0.1 cm. The test results show that the porosity by using molasses can reduce porosity. Testing of compressive strength, tensile strength and modulus of elasticity sides obtained optimum value on the concrete admixture plus molasses. In the compressive strength of an increase of 4% compared to normal concrete (N), while the tensile strength divided by 16:51% increased compared to normal concrete (N), and the modulus of elasticity increased by 24% compared to normal concrete (N). Keywords : Molasses, plastiment P121R Sika, temperature, setting time, shrinkage
PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG KANTOR SEWA DELAPAN LANTAI DI PONTIANAK Sucipto, Hari; Yusuf, M.; Supriyadi, Asep
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (435.91 KB)

Abstract

Pada penulisan tugas akhir ini penulis merencanakan gedung kantor sewa 8 lantai di Jalan Sisingamangaraja Kota Pontianak berdasarkan lokasi data tanah yang digunakan. Perencanaan gedung kantor sewa ini menggunakan spesifikasi perencanaan seperti mutu beton sebesar 25 MPa dan mutu baja sebesar 400 MPa. Standar perencanaan yang digunakan meliputi SNI 2847-2013 “Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung” dan SNI 1726-2012 “Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung dan non gedung” dan juga PPPURG 1987 untuk pembebanan struktur. Dalam analisis, sistem pembebanan yang akan dibebankan pada gedung adalah sistem pembebanan vertikal berupa beban mati dan beban hidup serta beban horizontal berupa beban gempa dan analisis struktur dibantu dengan bantuan program komputer. Dari hasil analisis struktur diperoleh kesimpulan meliputi pelat, balok, kolom dan pondasi, untuk pelat lantai 1 hingga lantai atap setebal 110 mm dan untuk pelat lantai atap penthouse setebal 100 mm, sedangkan untuk balok induk berukuran 35/70, balok anak 1 berukuran 30/60, balok anak 2 berukuran 25/50 dan balok anak 3 berukuran 20/40, untuk kolom lantai 1-3 berukuran 70/70, dan kolom lantai 4-6 berukuran 65/65, kolom 7-8 berukuran 55/55, serta untuk pondasi menggunakan pondasi tiang pancang (pile) yang tiap titiknya berkisar dari 6 s/d 52 tiang pancang. Kata kunci : Perhitungan struktur, beton bertulang, kantor sewa 8 lantai
PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG RUMAH SAKIT JEUMPA PONTIANAK Lukman, -; Lingga, Andry Alim; Supriyadi, Asep
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 6, No 1 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2019
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.593 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v6i1.31446

Abstract

Makalah berisikan perencanaan struktur beton bertulang Rumah Sakit Jeumpa Pontianak. Perencanaan rumah sakit direncanakan sesuai dengan Minimun Design Load for Building and Other Structures. Analisa beban mati meliputi berat sendiri struktur serta komponen-komponen tetap seperti beban dinding, beban plesteran lantai, beban plafond, beban mekanikal elektrikal dan lainnya. Beban hidup ditentukan berdasarkan kegunaan bangunan yang diatur dalam Minimun Design Load for Building and Other Structures. Beban gempa ditentukan berdasarkan faktor pada peta zonasi gempa, tinggi bangunan, bentuk bangunan, pemanfaatan dan lainnya yang diatur dalam Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung, SNI 1726-2012. Beban didistribusikan ke struktur bangunan utama dan dianalisa dengan bantuan program SAP2000. Hasil desain struktur berupa dimensi serta penulangan elemen-elemen struktur utama yang efektif. Struktur tangga dan struktur ramp dihitung terpisah dari struktur utama. Pondasi dianggap kaku sempurna sehingga dimodelkan sebagai jepit. Analisis struktur meliputi pelat, balok, kolom, dan pondasi. Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah titik minipile pada tiap pondasi, dimensi pelat lantai, balok, dan kolom pada struktur. Dengan kata lain, gedung rumah sakit Jeumpa Pontianak berlantai 9 berlokasi dijalan Sultan Abdurrahman kota Pontianak sudah direncanakan dengan peraturan struktur beton bertulang yaitu SNI-03-2847-2013 dan peraturan gempa yang berlaku yaitu SNI 1726-2012.Kata kunci: perhitungan struktur, beton bertulang, struktur tahan gempa, pelat, balok, kolom, pondasi.
STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PPC DENGAN TAMBAHAN ADDITON Kiswandi, -; Mungok, Chrisna Djaja; Supriyadi, Asep
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 5, No 1 (2018): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI FEBRUARI 2018
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.684 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v5i1.23918

Abstract

This paper presents the effect of the use of Additon h.e. of Portland Gresik's cement Portland Pozzoland Cement (PPC) concrete. Test specimens made cylindrical with size Ø 15 cm height 30 cm. Determination of concrete mixture using ACI Modified method. The planned concrete quality is fc '= 22.5 Mpa. From the result of the research on Gresik cement, the normal concrete got the compressive strength of 29,624 MPa, while the concrete with additon variation of 80 cc obtained sebedsar 31,538 MPa, variation of additon 120 cc equal to 33,399 Mpa and concrete with additon 200 cc equal to 35,878 MPa. While the result of normal tensile strength of concrete, additon variation h.e 80 cc, 120 cc, and 200 cc respectively reached 3,276 Mpa; 3,630 Mpa; 3,889 Mpa; and 4,266 Mpa) Keywords: Additon H.E, Compressive strength, split tensile strength, PPC cement
PENGARUH TAMBAHAN CANGKANG KERANG TERHADAP KUAT BETON ., Vitalis; Samsurizal, Eddy; Supriyadi, Asep
JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang Vol 2, No 2 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.967 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v2i2.17361

Abstract

Dalam pembuatan benda uji metode yang digunakan yaitu Metode SNI, dengan kuat tekan rencana 25 MPa. Semen yang digunakan adalah semen PCC. Benda uji yang dibuat berbentuk silinder dengan Æ 15 cm, dan tinggi 30 cm. Tidak dilakukan penelitian lebih mendalam terhadap Cangkang Kerang. Terdapat dua variasi sampel beton yaitu beton dengan penambahan 38. 45 % Cangkang Kerang dan Beton dengan Penambahan 38. 45 % Cangkang Kerang dengan perlakuan, sebagai perbandingan dibuat juga sampel beton normal . Pengujian/pengetesan benda uji meliputi uji kuat tekan, uji tarik belah, dan uji modulus elastisitas.Dari hasil penelitian nilai kuat tekan karakteristik beton dengan penambahan 38.45 % Cangkang kerang umur 3, 7, 14,  dan 28 hari, masing-masing menghasilkan kuat tekan karakteristik beton 13,16 MPa, 18,21 MPa, 22,82 MPa, dan 26,34 MPa.beton dengan penambahan 38.45 % Cangkang Kerang dengan perlakuan masing-masing menghasilkan kuat tekan karakteristik beton 17,39 MPa, 22,02 MPa, 23,13 MPa dan 27, 21 MPa. Kuat tarik belah rata-rata beton dengan penambahan 38.45 % cangkang kerang adalah 3,63 MPa, Kuat tarik belah rata-rata beton dengan penambahan 38.45 % cangkang kerang dengan perlakuan adalah 3,53 MPa, Modulus Elastisitas rata-rata beton dengan penambahan38.425 % Cangkang Kerang adalah 17371,274 MPa, Modulus Elastisitas rata-rata beton dengan penambahan38.425 % Cangkang Kerang dengan perlakuan adalah 19296,030 MPa. Nilai-nilai tersebut menunjukan semakin lama umur beton maka kuat tekan beton juga semakin meningkat, nilai kuat tekan beton cangkang kerang dapat mencapai kuat tekan rencana meskipun kuat tekannya lebih rendah dari beton normal. Dapat disimpulkan bahwacangkang kerang ini layak digunakan sebagai pengganti agregat kasar dalam campuran beton dengan komposisi campuran cangkang kerang 38.45 %.   Kata kunci: Cangkang kerang, kuat tekan beton, kuat tarik belah, modulus elastisitas