Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengaruh Edukasi Melalui Media Whats App dan Leaflet Terhadap Perubahan Perilaku Berisiko Pada Siswa Irnawati, Irnawati; Suriah, Suriah; Yusriani, Yusriani
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol. 2 No. 3 (Juli, 2019)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.424 KB) | DOI: 10.33368/woh.v0i0.167

Abstract

Adolescents are very susceptible to health risk behaviors such as smoking and drinking so they must be equipped with knowledge to prevent these risky behaviors early. This study aims to assess the effect of education through media media Whats App and leaflets on changes in risk behavior in Muhammadiyah Bungoro and the Pangkajene DDI Pangkep Regency. This study uses quasi-experimental experiments with pretest-posttest only control group design. The population in this study were grade 2 students enrolled in Muhammadiyah Bungoro and Pangkajen DDI Senior High Schools in Pangkep Regency as many as 330 students. The sample in this study were grade 2 students from the SMKS Muhammadiyah Bungoro and Pangkajene DDI High School in Pangkep Regency as many as 180 students. Sampling by purposive sampling. Data collection uses questionnaires given during pre-test and post-test. Processing data using the SPSS program. The results showed that before the education, knowledge and attitudes of students were more or less lacking, after giving education the students' knowledge and attitudes increased to be good. Increased knowledge was higher for students who received education through leaflets, while increasing attitudes were higher for students who received education via Whats App. This study concluded that there was an effect of education through leaflets and Whats App on changes in risky behavior of students (p <0.05).
PERILAKU PERSONAL HYGIENE REMAJA PUTRI SUKU NUAULU DALAM TRADISI PINAMU DI KABUPATEN MALUKU TENGAH Ety, Dusra; Suriah, Suriah; Fairus, Fairus
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol 14 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.418 KB) | DOI: 10.35892/jikd.v14i1.91

Abstract

Masyarakat suku Nuaulu memiliki tradisi untuk mengasingkan wanita menstruasi ke sebuah bangunan berukuran 2x2 m2. Bangunan ini akan ditempati oleh wanita yang menstruasi hingga periode menstruasi berakhir. Adanya norma atau aturan adat dalam tradisi menyebabkan kurangnya perilaku personal hygiene remaja putri saat menstruasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi dan menggali perilaku personal hygiene remaja putri suku Nuaulu dalam tradisi pinamou di Maluku Tengah. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan rapid etnografi. Teknik penentuan informan secara purposive sampling dengan jumlah 10 orang informan. Hasil penelitian ini yaitu adanya tradisi pinamou dilatarbelakangi oleh kepercayaan mistis didalamnya seperti ketidaksucian darah menstruasi dan dianggap kotor, mengandung banyak kekuatan gaib, atau gangguan oleh roh jahat. Makna tradisi pinamou menandakan gadis telah memasuki fase dewasa dan mandiri. Larangan adat dan adanya sanksi alam, makanan yang dikonsumsi berupa sagu dan ubi kayu. Pengetahuan remaja putri mengenai personal hygiene saat menstruasi terbatas hanya berdasarkan informasi dari orang tua. Penggunaan arang diyakini dapat menghilangkan bau badan dan memutihkan atau membersihkan kulit. Aturan adat/tradisi yang dipercayai, menilai pembalut kain jauh lebih baik dan ekonomis. Kesimpulan bahwa perilaku personal hygiene remaja putri suku Nuaulu dalam tradisi pinamou saat mengalami menstruasi, masih sangat rendah. Oleh karena itu, diharapkan ada upaya secara serius yang dilakukan oleh petugas kesehatan tentang perlunya edukasi yang benar tentang personal hygiene saat menstruasi, terutama pada sasaran spesifik yakni remaja putri suku Nuaulu Maluku Tengah.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HAMBATAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG Mulsin, Nur kalsum; Fatmah, Fatmah; Suriah, Suriah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol 14 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.663 KB) | DOI: 10.35892/jikd.v14i1.92

Abstract

ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. Anak-anak yang mendapat ASI eksklusif 14 kali lebih mungkin untuk bertahan hidup dalam 6 bulan pertama kehidupan dibandingkan anak yang tidak disusui. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan hambatan perilaku pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Anggeraja Kabupaten Enrekang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional Study dan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia 6-12 bulan dengan jumlah sampel sebanyak 110 orang. Sampel ditentukan menggunakan metode purposive sampling. Data diuji menggunakan uji Chi ? Square. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa variabel pengetahuan p= 0,003&lt; 0,05, dukungan petugas kesehatan p= 0,015&lt; 0,05, ada hubungan dengan hambatan perilaku pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Anggeraja Kabupaten Enrekang. Berdasarkan hasil temuan tersebut diharapkan pihak Puskesmas dapat mengembangkan informasi terkait pengetahuan, dukungan petugas kesehatan dalam meningkatkan perilaku pemberian ASI eksklusif.
PERILAKU HAND HYGIENE TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR Gumelar, Reisintiya Resky; Suriah, Suriah; Sudirman, Sudirman
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol 13 No 6 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.618 KB)

Abstract

Tenaga medis kemungkinan besar secara langsung maupun tidak langsung berkontak dengan mikroorganisme, sehingga mudah terjadi infeksi silang yang biasa disebut infeksi nosokomial dengan istilah baru yaitu Healthcare associated infection (HAIs). Banyaknya kasus HAIs mendorong seluruh tenaga medis untuk menerapkan pencegahan universal yang mengacu pada kontrol infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku Hand Hygiene tenaga kesehatan di Puskesmas Tamalanrea Kota Makassar. Jenis penelitian ini menggunakan metode mix methode yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Teknik purposive sampling yang emmenuhi krit eria inklusi dengan jumlah 60 responden. Data diuji dengan menggunakan program SPSS uji Chi-Square dengan nilai signifikan ?:0,05. Dari hasil penelitian terhadap 60 responden diperoleh bahwa nilai p = 0,000 &lt; 0,05 yang berarti ada hubungan antara niat hand hygiene dengan perilaku hand hygiene, nilai p = 0,002 &lt; 0,05 yang berarti ada hubungan antara kebiasaan hand hygiene dengan perilaku hand hygiene, nilai p = 0,001 &lt; 0,05 yang berarti ada hubungan antara tindakan hand hygiene dengan perilaku hand hygiene dan dari hasil wawancara mendalam menunjukkan perilaku yang sangat baik. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa niat hand hygiene, kebiasaan hand hygiene dan tindakan hand hygiene berhubungan dengan perilaku hand hygiene. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai perilaku hand hygiene tenaga medis.Niat, Kebiasaan, Tindakan, Perilaku Hand Hygiene
Loss To Follow Up Pada ODHA Yang Menerima Terapi Antiretroviral Di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba Haerati, Haerati; Suriah, Suriah; Gobel, Fatmah Afrianty
Nursing Inside Community Vol 1 No 2 (2019): Nursing Inside Community
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.271 KB) | DOI: 10.35892/nic.v1i2.58

Abstract

Persentase loss to follow up (LTFU) pada satu tahun pertama terapi ARV menjadi indicator keberhasilan terapi ARV. ODHA yang mengalami LTFU dapat mengakibatkan penghentian pengobatan, toksisitas obat, kegagalan pengobatan karena ketidakpatuhan, dan resistensi obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapan, mengapa, bagaimana dan apa rencana selanjutnya ODHA loss to follow up yang menerima terapi ARV. Penelitian ini menggunakan methode kualitatif dengan rancangan studi kasus. Populasi penelitian ini adalah ODHA yang menerima terapi ARV lalu loss to follow up di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba. Sampel penelitian yaitu tiga orang LTFU. Informan berjumlah 11 orang berasal dari dokter, Petugas penanganan HIV dan AIDS, PMO (Keluarga) dan ODHA LTFU. Hasil penelitian menunjukkan.Informan yang berasal dari LTFU memiliki pengetahuan yang kurang tentang HIV dan AIDS serta pengobatan antiretroviral. Informan yang LTFU tidak percaya dengan pengobatan ARV karena merasa tidak memberikan manfaat bagi kondisi tubuhnya dan tidak terbentuk komitmen dalam diri untuk minum obat seumur hidup. ODHA memutuskan pengobatan karena tidak sanggup menahan efek samping dan adanya kejenuhan dalam menjalani pengobatan ARV. ODHA yang LTFU mendapatkan dukungan social dari petugas dan LSM serta PMO berupa dukungan emosional, penghargaan dan informasional. Namun, tidak banyak mendapat dukungan dari keluarga karena takut akan adanya stigma dan diskriminasi.
THE DETERMINANTS OF CERVICAL CANCER EARLY DETECTION BEHAVIOUR WITH VIA TEST METHOD IN VISITORS OF POLI KIA-KB IN KASSI-KASSI PUBLIC HEALTH CENTER OF KOTA MAKASSAR Qura, Ummul; Ansar, Jumriani; Arsyad, Dian Sidik; Dwinata, Indra; Ikhsan, Muh; Suriah, Suriah
Epidemiology and Society Health Review (ESHR) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan (UAD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/eshr.v1i1.936

Abstract

Background: Cervical cancer can be recognized at the pre-cancer stage by doing early detection test in married women. One of the cervical cancer early detection methods is Visual Inspection with Acetic Acid (VIA) test. The coverage of the early detection of cervical cancer through VIA test method in 2017 was still very low, i. e. 1.03% from the national target of 50%. The research aims to know the determinants of cervical cancer early detection behaviour by using IVA test method in visitors of Policlinic KIA-KB (Pediatric and Family Planning Polyclinic) in Kassi-Kassi Public Health Center.Methods: The research was observational analytical research with cross-sectional study design. The population of the study was all women of fertile couple that visited Policlinic KIA-KB in Kassi-Kassi Public Health Center and lived within the coverage area of Kassi-Kassi Public Health Center, which amounted to 135 women. The samples were 101 women that were collected by using the accidental sampling technique.Results: The results showed that there was a relation between knowledge (p=0.000), attitude (p=0.005), husband support (p=0.000), as well as health worker support (p=0.000) and early detection behaviour by using IVA test method. Conclusions: Meanwhile, there was no relation between education and early detection behaviour by using IVA test method. There should be proactive and creative actions from health workers in improving the knowledge of the targets and their husbands about early detection of cervical cancer.
The Effect of Spiritual Guidance of Reproductive Health by Booklets on The Changes of Adolescent's sAttitudes: Dating Status In Premarital Sexual Behavior Sitawati, Sitawati; Suriah, Suriah; Syamsuddin, Saidah; Made, Sutinah; Nontji, Werna; Tamar, Muhammad
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2021): August
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v15i2.463

Abstract

The spiritual guidance of reproductive health and safety is oriented towards strengthening moral ​​and religious values ​​in addressing adolescent reproductive health problems with an approach on several aspects, such as preventive, curative, rehabilitative, and developmental. The booklet is a medium of guidance/learning that can attract interest and help teenagers understand the guidance material. This study aimed to determine the effect of the spiritual guidance of reproductive health care professionals by booklets on changes in adolescent attitudes towards dating status in premarital sexual behavior. A combination of qualitative and quantitative experimental research with a pre-experimental design, one group pretest-posttest, with a total sample of 26 adolescents, selected a purposive sampling technique. The spiritual guidance intervention used booklets for six meetings with 60-90 minutes each meeting within 2 months. Data were collected through pre-test and post-tests using interview sheets and Likert scale questionnaires. Data were analyzed qualitatively and statistically tests using the Wilcoxon test. The results showed that the sexual behavior of adolescents in dating was including holding hands, embracing the arms/shoulders and waist, hugging, kissing cheeks and lips, stroking the head, laying on the partner's thighs, and having sex with condoms. Then, from the statistical test, the negative ranks between the pre-test and post-test values were 0. Meanwhile, the positive ranks between the pre-test and post-test values indicated that 24 respondents with a positive value and a mean rank value of 13.00, and 2 respondents with a pre-post value remain the same. The Wilcoxon test shows the p-value (sig) 0.000 <0.05. Thus, the spiritual guidance of reproductive health care professionals using booklets significantly affected changes in adolescent attitudes towards dating status in premarital sexual behavior.
PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA YANG BERPACARAN DI SMA NEGERI 2 KAIRATU KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT Evi Evi; Sudirman Sudirman; Suriah Suriah
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 9 No. 4: DESEMBER 2013
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.307 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v9i4.463

Abstract

Pacaran merupakan suatu hubungan yang tumbuh di antara anak laki-laki dan perempuan menuju kedewasaan. Pacaran merupakan masa pencarian pasangan, penjajakan, dan pemahaman akan berbagai sifat yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor internal dan eksternal yang mendorong siswa-siswi untuk berpacaran sehat dan tidak sehat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan rancangan studi fenomenologi. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi. Pengolahan data dengan metode content analysis. Jumlah informan sebanyak 11 orang. Hasil penelitian bahwa faktor internal yang dianggap sebagai faktor pendorong untuk berpacaran karena rasa ingin tahu serta motivasi karena adanya ajakan teman sedangkan faktor eksternal yang dianggap sebagai faktor pendorong untuk berpacaran adalah teman sebaya oleh karena tekanan dan lingkungan pergaulan. Sedangkan faktor eksternal yang dianggap sebagai faktor pendorong untuk berpacaran sehat adalah karena adanya larangan berpacaran dan larangan keluar di malam hari dari orang tua (keluarga). Kesimpulanya adalah faktor internal yang dianggap sebagai faktor pendorong untuk berpacaran tidak sehat adalah kurangnya pengetahuan mereka terhadap dampak penyakit yang disebabkan perilaku seksual yang berisiko. Sedangkan faktor eksternal yang dianggap sebagai faktor pendorong untuk berpacaran tidak sehat adalah media informasi karena informan menyatakan seringnya melihat media pornografi.
PERILAKU MEROKOK PEGAWAI PASCA PENERAPAN KAWASAN TANPA ROKOK DI KANTOR WALIKOTA MAKASSAR Ismariani Ismariani; Indra Fajarwati; Suriah Suriah
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 2: JUNI 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.015 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i2.517

Abstract

Perilaku merokok di sembarang tempat dapat menimbulkan asap yang berdampak buruk bagi kesehatan. Untuk menanggulangi hal ini pemerintah Kota Makassar menerapkan kawasan tanpa rokok. Penelitian ini bertujuan mengetahui perilaku merokok pegawai pasca penerapan kawasan tanpa rokok (KTR) di kantor walikota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan rancangan fenomenologi. Penentuan informan menggunakan metode snowball dengan jumlah delapan belas informan dari tiga unit kerja, yaitu Badan Narkotika Kota Makassar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Badan Satuan Polisi Pamong Praja. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan analisis dokumen. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi metode dan member check. Data dianalisis dengan menggunakan content analysis dan disajikan secara naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan mempunyai niat untuk mengubah perilaku merokok sebelum penerapan KTR dan setelah penerapan KTR tidak merasakan pengaruhnya terhadap niat. Dukungan sosial diperoleh informan, yaitu dukungan informasi bersumber dari keluarga, teman serta atasan. Informan merasakan kemudahan menjangkau informasi dan fasilitas KTR. Otonomi pribadi, yaitu perubahan perilaku dialami dua informan. Situasi yang memungkinkan, yaitu dengan adanya tanda dilarang merokok. Kesimpulan penelitian adalah perilaku merokok pegawai dipengaruhi oleh niat, dukungan sosial, keterjangkauan informasi, dan situasi yang memungkinkan agar memengaruhi otonomi pribadi pegawai untuk mengubah perilaku merokoknya.
FAKTOR RISIKO STUNTING USIA 6-23 BULAN DI KECAMATAN BONTORAMBA KABUPATEN JENEPONTO Nasrul Nasrul; Fahmi Hafid; Abdul Razak Thaha; Suriah Suriah
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 3: SEPTEMBER 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.481 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i3.518

Abstract

Stunting adalah retardasi pertumbuhan linier kurang dari -2 SD standar WHO pertumbuhan anak panjang badan menurut usia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko stunting anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi penelitian ini sebanyak 410 set e-files data survei gizi & kesehatan ibu dan anak Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto 2014 dengan sampel sebanyak 350 set data yang diambil dengan teknik exhaustive sampling. Data dianalisis dengan uji chi square dan regresi logistic. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko stunting dalam penelitian ini adalah (OR; p value), berat badan lahir rendah (OR=3,651; p=0,002), usia anak 12-23 bulan (OR=2,708; p=0,000), tinggi badan ibu <150cm dengan (OR=1,970; p=0,006), pengasuh tidak mencuci tangan menggunakan sabun (OR=1,765; p=0,021) dan imunisasi dasar yang tidak lengkap (1,640; p=0,037). Faktor risiko stunting dominan pada anak usia 6-23 bulan di Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto adalah berat badan lahir rendah, usia anak 12-23, tinggi badan ibu <150cm, pengasuh tidak mencuci tangan menggunakan sabun dan imunisasi dasar yang tidak lengkap.