Setyobekti, Andreas Budi
STT Bethel Indonesia, Jakarta

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Kurios

Internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam upaya mencegah radikalisme Pakpahan, Gernaida Krisna; Salman, Ibnu; Setyobekti, Andreas Budi; Sumual, Ivonne Sandra; Christi, Apin Militia
KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) Vol 7, No 2: Teologi Menstimulasi Nilai-nilai Kemanusiaan dan Kehidupan Bersama dalam Bingkai Kebang
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v7i2.351

Abstract

As the basis of the Indonesian state, Pancasila has positive values that can be realized in all aspects, including the younger generation who will encourage the lives of Indonesian people. This must be considered because of the exposure to radicalism that is currently targeting the younger generation. For this reason, educational institutions need to instill the noble values of Pancasila to their students as early as possible, so that the values of togetherness and unity that are upheld are not intolerant. This is also done in the academic community of Bethel Indonesia Theological College (STT). The method used to uncover these facts is a case study that describes social interactions through an in-depth survey. The results of the study stated that STT Bethel Indonesia institutionally and individually practice the values of Pancasila by respecting existing differences, whether ethnicity, race, or class. STT Bethel Indonesia instills Pancasila values in every student through religious and educational activities. The narrative that is built for students is to love each other because it is a mandate given by God to humans to do. AbstrakSebagai dasar negara Indonesia, Pancasila memiliki nilai-nilai positif yang dapat mewujud dalam segala aspek kehidupan masyarakat, termasuk generasi muda yang akan meneruskan kepemimpinan bangsa Indonesia. Ini harus dipertimbangkan karena terpaan radikalisme yang saat ini menyasar generasi muda. Untuk itulah lembaga pendidikan perlu menanamkan nilai-ni-lai luhur Pancasila kepada peserta didiknya sedini mungkin, agar nilai-nilai ke-bersamaan dan persatuan yang dijunjung tidak intoleran. Hal ini juga yang di-lakukan di lingkungan civitas academica Sekolah Tinggi Teologi (STT) Bethel Indonesia. Metode yang digunakan untuk mengungkap fakta tersebut adalah studi kasus, yang menggambarkan interaksi sosial melalui survei mendalam yang intensif. Hasil penelitian menyatakan bahwa STT Bethel Indonesia, baik secara institusional maupun individual, mengamalkan nilai-nilai Pancasila de-ngan menghargai perbedaan yang ada, baik suku, ras, maupun golongan. STT Bethel Indonesia menanamkan nilai pancasila pada setiap siswa melalui kegiatan keagamaan dan pendidikan. Narasi yang dibangun bagi siswa adalah saling mencintai karena merupakan amanah yang diberikan Tuhan kepada manusia untuk dilakukan.
Ritual midodareni sebagai medium spiritualitas Kristen: Perspektif triad-theological Steven Jack Land Andreas Budi Setyobekti
KURIOS (Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen) Vol 9, No 2: Agustus 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Pelita Bangsa, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30995/kur.v9i2.798

Abstract

Midodareni, carried out in preparation for marriage, still needs to be understood in Christian theology. Midodareni is a Javanese tradition that must be eliminated after someone believes in Jesus. This tension between Christian faith and culture continues into the modern era. If it continues to be preserved, culture will be eliminated and replaced with religious 'culture'. Therefore, an analysis of symbols, activities, and philosophy is needed to be used as a medium for Christian spirituality. This research examines Midodareni's wedding preparations from the perspective of Steven Jack Land's theological triad. The research method used for analysis describes the midodareni tradition with Steven Jack Land's theological triad approach. The research results show that not all midodareni preparations can be applied to Christian wedding preparations. Some processes can be carried out by transforming meaning, but others cannot. Midodareni has implications for society to encourage harmony and holistic education for bridal couples. AbstrakMidodareni dilakukan untuk persiapan pernikahan masih kerap disalahpahami dalam teologi Kristen. Midodareni dianggap sebagai tradisi Kejawen yang harus dihilangkan setelah seseorang percaya kepada Yesus. Ketegangan antara iman Kristen dan budaya ini terus bergulir hingga era modern ini; jika terus dipertahankan, maka budaya menjadi tersingkirkan dan digantikan dengan ‘budaya’ agama. Oleh karena itu, diperlukan analisis terhadap simbol-simbol, aktivitas-aktivitas, dan filosofi untuk dijadikan sebagai medium spiritualitas Kristen. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji  persiapan pernikahan Midodareni dari perspektif triad theological Steven Jack Land. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif tentang tradisi midodareni dengan pendekatan triad theological Steven Jack Land. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persiapan midodareni tidak semuanya dapat diterapkan dalam persiapan pernikahan iman Kristen. Ada prosesi yang dapat dilakukan dengan mentransformasi maknanya, ada juga yang sama sekali tidak perlu dilakukan. Midodareni berimplikasi kepada peran komunitas untuk mendorong keharmonisan dan pendidikan holistik bagi pasangan mempelai.