Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

RANCANG BANGUN ANTENA DALAM PENINGKATAN SINYAL GSM DI DESA TEBANG KACANG MELALUI INTERFACE WAJAN BOLIC PADA DUA TIPE HORN YANG BERBEDA Wahid, Agus Nur; Suryadi, Dedy; Pontia W, F. Trias
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.7 KB)

Abstract

Antena wajan bolic digunakan sebagai penguat sinyal GSM yang bekerja pada frekuensi 1,8 GHz dengan dua tipe horn yang berbeda yaitu alumunium foil dan copper foil yang bekerja sangat efektif sebagai penguat sinyal GSM. Pada Tugas Akhir ini menguraikan tentang proses perancangan, perhitungan, pembuatan dan analisis QoS antena wajan bolic dengan tujuan untuk memperkuat daya tangkap sinyal GSM terhadap modem USB. Rancangan antena wajan bolic terdiri dari sebuah reflector dan dibuat dua  jenis horn, dengan tujuan untuk menaikkan daya tangkap sinyal GSM. Antena wajan bolic yang dirancanag dengan spesifikasi lebar diameter reflector d = 50 cm, panjang horn dari masing-masing jenis P =19 cm dan memiliki berat m= 1,1 Kg. Berdasarkan hasil pengujian di Desa Tebang Kacang, Dusun Wonosari, Parit Wonosari 2 pada jarak 2,16 Km dan 3,14 Km diperoleh hasil penguatan sinyal GSM terbaik dari antena wajan bolic tipe horn alumunium foil dengan nilai SINR 21 dBm dan tanpa antena nilai SINR 17 dBm sehingga memiliki kenaikan nilai SINR sebesar 4 dBm yang diukur pada jarak 2,16 Km dalam keadaan LOS. Sedangkan pada jarak 3,4 KM dalam keadaan NLOS diperoleh hasil penguatan sinyal GSM terbaik dari antena wajan bolic tipe horn alumunium foil dengan nilai SINR 18 dBm dan tanpa antena modem USB tidak dapat dikoneksikan, sehingga kenaikan nilai SINR sebesar 18 dBm yang diukur pada jarak 2,16 Km pada keadaan NLOS.
Rancang Bangun Alat Monitoring Arus Pada Beban Listrik Rumah Tangga Menggunakan Web Berbasis Arduino Uno R3 Riantiarto, Angga; Suryadi, Dedy; -, Syaifurrahman
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.719 KB)

Abstract

Sistem monitoring arus dan kontrol beban listrik rumah tangga berbasis Arduino Uno dan Web berfungsi untuk memantau keadaan arus, tegangan, dan daya serta dapat mengontrol penggunaan daya listrik dalam sebuah rumah melalui smartphone atau komputer dengan akses internet. Alat tersebut dirancang menggunakan mikrokontroler Arduino Uno ditambah dengan Wemos D1 Mini sebagai modul wifi, sensor arus SCT 013, rangkaian penyearah sebagai sensor tegangan, serta relay yang berfungsi sebagai aktuator. Cara kerja alat ini adalah mendeteksi arus dan tegangan kemudian data tersebut di arahkan pada modul mikrokontroler Arduino Uno kemudian data diteruskan ke Wemos D1 mini dan di kirim ke web. Alamat web pada sistem monitoring adalah https://borneoduino.com/listrik/index.php. Pada pengujian sistem sensor arus dapat mengindra arus minimal pada beban Lampu 16W. Nilai selisih terjauh antara sensor tegangan dan alat ukur adalah 180V dimana sensor tegangan membaca sebesar 188,30 dengan selisih sebesar 8,30V. sedangkan nilai selisih terdekat antara sensor tegangan dan alat ukur adalah 220V dimana sensor tegangan membaca sebesar 221,09V dengan selisih 1,09V. Sistem monitoring arus dan kontrol beban listrik rumah tangga dapat berkerja dengan baik setelah dilakukan pengujian selama 10 hari memantau dan mengontrol beban listrik melaui web.
MENINGKATKAN DAYA OUTPUT PANEL SURYA DENGAN SUN TRACKER BERBASIS WAKTU Hendri Putra, Agus Tianto; Hiendro, Ayong; Suryadi, Dedy
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (977.975 KB)

Abstract

Salah satu upaya teknologi untuk memanfaatkan energi matahari adalah dengan menggunakan panel surya. Panel surya merupakan peranti elektronik yang dapat mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik. Untuk selalu mendapatkan efisiensi yang maksimum pada panel surya, maka posisi panel surya harus selalu mengikuti pergerakan matahari. Penggunaan panel surya yang terpasang kebanyakan masih bersifat statis sehingga menyebabkan energi matahari yang diterima kurang optimal. Untuk memaksimalkan penyerapan energi cahaya matahari dalam pembentukan sudut tegak lurus antara panel surya dengan arah datangnya cahaya matahari. Maka, penulis mencoba membuat suatu alat agar dapat membantu posisi panel surya dalam mengikuti arah pergerakan matahari berdasarkan perhitungan waktu edar matahari sehingga panel surya dapat menerima cahaya matahari secara maksimal. Penelitian ini menganalisis pergerakan panel surya 50 watt menggunakan sistem penjejak matahari (sun tracker) berbasis waktu, dengan mikrokontroler Arduino sebagai pusat kendali pada sistem yang dirancang dan dua buah motor servo yang menjadi penggerak untuk mengubah posisi panel surya. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan selama tiga hari dari jam 08.00 WIB hingga jam 16.00 WIB dengan pengambilan data dilakukan setiap satu jam. Selisih pada tegangan rata-rata yang dihasilkan panel surya pada pengujian hari pertama sebesar 0,7478 volt dengan persentase kenaikan nilai sebesar 4,3954%. Pada pengujian hari kedua sebesar 2,1011 volt dengan persentase kenaikan nilai sebesar 13,4151%. Pada pengujian hari ketiga sebesar 0,7989 volt dengan persentase kenaikan nilai sebesar 4,7037%. Diharapkan alat ini mampu mengoptimalkan penggunaan energi matahari serta mampu menjadikan suatu sistem kendali elektronik yang harganya terjangkau.
Realisasi Saklar Lampu Otomatis rahman, Syaifur; Suryadi, Dedy; Razikin, Abang; Islami, Jamhir
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol 8, No 2 (2016): Edisi Bulan Oktober 2016
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.056 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v8i2.18852

Abstract

Abstract– Pada saat ini pengendalian on/off  berbagai piranti listrik kebanyakan masih dikendalikan secara manual, yaitu  dengan menggunakan saklar. Perkembangan gaya hidup dan dinamika sosial saat ini menunjukkan semakin pentingnya kepraktisan dan efisiensi khususnya bidang energi listrik. Orang yang masuk ruangan gelap tentunya akan menyalakan lampu untuk melakukan aktivitas. Namun apabila orang tersebut akan keluar ruangan, belum tentu orang tersebut memadamkan lampu-lampu yang menyala, terutama lampu-lampu pada fasilitas umum seperti pada ruang  Toilet, kantor  maupun kelas. Hal ini terjadi dikarenakan tidak adanya rasa memiliki, malas atupun lupa untuk memadamkan lampu tersebut. Apabila hal tersebut diatas sering terjadi dalam waktu yang lama, maka akan terjadi pemborosan penggunaan energi listrik Penelitian ini membahas mengenai sistem hidup-mati beban listrik  khusunya lampu penerangan secara otomatis berdasarkan panas tubuh manusia.  Sistem yang berbentuk saklar on/off ini dibangun dengan menggunakan IC 555 sebagai pewaktu penyalaan lampu, dilengkapai dengan sensor Pasif Infra Red (PIR) yang dapat mendeteksi adanya gerakan manusia disekitar sensor. Selain itu saklar ini juga dilengkapi dengan sensor Light Dependent Resistor (LDR) untuk mendeteksi intensitas cahaya sekittar. Berdasarkan pengujian rangkaian saklar otomatis diperoleh bahwa rangkaian saklar dapat menghidupkan lampu secara otomatis apabila ada gerakan manusia dan intensitas cahaya ruangan dalam keadaan gelap/redup. Besar arus yang dikonsumsi oleh rangkaian saklar otomatis sebesar 22mA, nilai arus ini sangat kecil jika dibandingkan dengan pemborosan yang terjadi. Rangkaian saklar otomatis dapat mendeteksi adanya gerakan manusia pada jarak sekitar 5 meter dan daerah jangkauan sebesar 50°. Keywords– IC 555, Pewaktu, saklar, PIR, LDR
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PRODUKSI Suryadi, Dedy
Prosiding APTEKINDO Tahun 2010
Publisher : FTK Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pembelajaran teknologi terapan, model yang dianggap tepat adalah yang lebih mendekatkan pada wilayah pekerjaan secara langsung, yakni pembelajaran di lapangan kerja langsung atau setting yang sama dengan lapangan kerja. Untuk itu dalam konteks pembelajaran teknologi, penting dilakukan penelitian yang ditujukan untuk memperoleh alternatif model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik mata kuliah khususnya pada teknologi terapan.Temuan penelitian memperlihatkan satu alternatif pembelajaran yakni pembelajaran berbasis produksi dengan pendekatan asesmen portofolio, yakni secara kualitatif memberikan peningkatan kualitas dan kebermaknaan pembelajaran, khususnya pengalaman pembelajaran yang mengkaitkan mahasiswa praktikan dengan pekerjaan atau benda kerja sesuai dengan standar dan spesifikasi lapangan. Dalam konteks hasil lainnya dilihat dari proses dan produk pembelajaran, secara rerata terdapat kecenderungan bahwa kompetensi yang dinilai dari portofolio kinerja yang dimiliki mahasiswa, serta pada produk akhir berupa benda kerja masuk pada kategori yang termasuk baik.Ditemukan juga beberapa faktor yang menentukan keberhasilan penerapan model, yakni: pada kompetensi dosen/instruktur, kesiapan mahasiswa, ketersediaan peralatan dan ketersediaan bahan sesuai spesifikasi konstruksi dan dari sisi finansial.
ANALISIS PERBANDINGAN JARINGAN 3G DENGAN 4G PADA PROPAGASI MICROCELL BANGUNAN DUA LANTAI Hartono, Rudi; Suryadi, Dedy; Pontia W, F.Trias
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 2, No 1 (2019): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (887.194 KB)

Abstract

Teknologi jaringan komunkasi merupakan serangkaian jaringan yang saling terkoneksi satu sama lain dengan penggunanya semakin hari semakin berkembang ,dengan adanya analisis jaringan 3G dengan 4G pada propagasi microcell bangunan dua lantai ini akan mempermudah pengguna dalam penggunaan jaringan internet dalam keseharianya. Hal ini membuat suatu perbedaan dalam kecepatan akses tentunya maka perlu dilakukan pengujian dan analisis. Perbandingan jaringan 3G dengan 4G terlihat jelas pada lantai dasar dimana jaringan 3G lebih dominan dalam katagori sangat baik yaitu RSL -79 dBm akan tetapi jaringan 4G juga dalam katagori baik yaitu RSL -87 dBm karena katagori sangat baik adalah (0 s/d 82 dBm) dan katagori baik (-82 s/d 88 dBm) Pada lantai dua jaringan 4G lebih stabil dan katagori signal baik dibanding jaringan 3G karena dipengaruhi oleh tinggi bangunan pada tingkat dua dan tidak terlalu banyak penghalang. Path loss Program merupakan program yang dapat digunakan dalam penggukuran ini sehingga dapat membantu dalam pengukuran dari BTS PTK206 yang terletak di Jalan Johar Gg.Batu Bara Kelurahan Tengah Kecamatan Pontianak Kota, Kalimantan Barat dari antena pemancar luar ruangan sampai pada penerima didalam bangunan, yaitu Asrama mahasiswa yang berlokasi di Jalan Cendana Gg. Cendana 9 No. 157 Pontianak Kota. Hasil dari perbandingan kecocokan model yang digunakan menunjukan bahwa model kombinasi Cost231 Walfisch Ikegami dan paulsen merupakan model yang cocok digunakan daripada kedua kombinasi lainnya. Perbandingan jaringan 3G dan 4G memiliki hal yang sangat penting dalam halnya kebutuhan untuk mengakses informasi.
PEMODELAN MASALAH TRANSPORTASI DENGAN KOEFISIEN ONGKOS KABUR Susanto, Sani; Suryadi, Dedy
Industrial and Systems Engineering Assessment Journal (INASEA) Vol 7, No 1 (2006): INASEA Vol. 07 No. 1
Publisher : Industrial and Systems Engineering Assessment Journal (INASEA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Trasportation problem, elaburates the amount of sources which is able to supply resources in relation to the capacity limit. In the other side, there are amount of destinations that need resources supply based on its needs. If the delivery cost for one unit of resource, from the source to the destination is known, the total delivery cost will be minimum. This article takes a transportation issue in undefinete delivery cost per unit, it means, it isn’t a single numeral, but takes value from an interval.
PEMODELAN PEMROGRAMAN LINIER DENGAN KOEFISIEN FUNGSI OBJEKTIF BERBENTUK BILANGAN KABUR SEGITIGA DAN KENDALA KABUR BESERTA USULAN SOLUSINYA Susanto, Sani; Suryadi, Dedy; Adianto, Hari; Aritonang, YMK
Jurnal Teknik Industri Vol 8, No 1 (2006): JUNE 2006
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.586 KB) | DOI: 10.9744/jti.8.1.pp. 14-27

Abstract

Linear Programming Model consists of one objective function and at least one constraint. The parameters in the objective function are called objective function coefficients. Objective function coefficients represent the contribution of one unit of its corresponding decision variable to the objective function value. The exist objective function as well as its constraints in the linear programming model are characterized as crisp. Such assumptions are often considered as unrealistic. This research models and solves the Linear Programming Model in the case where objective function coefficients are in the form of triangular fuzzy number and the constraints are fuzzy as well. Abstract in Bahasa Indonesia : Model Pemrograman Linear (MPL) memiliki sebuah fungsi objektif dan satu atau lebih kendala. Pada fungsi objektif terdapat parameter yang disebut koefisien fungsi objektif (objective function coefficients). Koefisien fungsi objektif menggambarkan kontribusi satu satuan variabel keputusan terhadap nilai fungsi objektif. Koefisien fungsi objektif yang selama ini dikenal dalam pembahasan MPL bersifat tegas (crisp)., demikian pula dengan kendala. Tulisan ini membahas suatu pendekatan terhadap perumusan dan penyelesaian MPL dalam hal koefisien fungsi objektifnya berbentuk bilangan kabur segitiga (triangular fuzzy number) dan kendalanyapun bersifat kabur. Kata kunci: model pemrograman linear, parameter pemrograman linear, bilangan kabur, koefisien fungsi objektif, bilangan kabur segitiga, kendala kabur.
PEMODELAN MASALAH PENUGASAN (ASSIGNMENT PROBLEM) DENGAN KOEFISIEN ONGKOS KABUR Susanto, Sani; Suryadi, Dedy
Majalah Ilmiah Matematika Komputer 2006: MAJALAH MATEMATIKA KOMPUTER EDISI APRIL
Publisher : Majalah Ilmiah Matematika Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5772.752 KB)

Abstract

Masalah penugasan (MP, assignment problem) sebagai bentuk khusus dari masalah pemrograman liniertelah banyak dibahas. Namun demikian, sebagian besar pembahasannya masih didasarkan pada asumsibahwa besarnya ongkos/waktu pengerjaan tugas bersifat tertentu. Tulisan ini membahas MP dalam halasumsi ini terlanggar, artinya, ongkos/waktu pengerjaan suatu tugas tidak berupa bilangan tunggal,melainkan berupa nilai yang berada pacta suatu interval tertentu.
CATU DAYA DIGITAL MENGGUNAKAN LM2596 BERBASIS ARDUINO UNO R3 Marindani, Elang Derdian; Suryadi, Dedy; Setiawan, Aris
Jurnal Teknik Elektro Universitas Tanjungpura Vol 1, No 1 (2020): Jurnal S1 Teknik Elektro UNTAN
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.252 KB)

Abstract

Seiring perkembangan teknologi saat ini, banyak aplikasi yang membutuhkan sumber dc dimana tegangan keluarannya dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan pemakai. Penelitian ini bertujuan membuat catu daya yang tegangan keluarannya dapat diatur dan tetap stabil terhadap perubahan dan variasi beban serta memiliki proteksi terhadap arus beban lebih. Secara umum catu daya digital ini menggunakan Arduino Uno R3, Regulator LM2596, Sensor Tegangan 25V, Sensor Arus INA219, software Arduino IDE untuk pemrograman, Potensiometer untuk mengatur tegangan dan batas maksimal arus, LCD sebagai penampil, Relay sebagai proteksi dan Buzzer sebagai tanda ketika terjadi arus beban lebih. Catu daya digital ini memiliki tegangan keluaran yang dapat diubah-ubah sesuai keinginan pengguna dari 1,5-23V dengan arus maksimal 3A. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah memperlihatkan bahwa nilai rata-rata selisih pembacaan tegangan catu daya dengan hasil pengukuran multimeter ialah 0,3V. Nilai selisih rata-rata tegangan keluaran catu daya saat tanpa beban dan ketika diberi beban cooling fan dc 12V 0,14A ialah 0,3V. Nilai selisih rata-rata pembacaan arus pada catu daya dengan hasil pengukuran multimeter ialah 0,01A. Proteksi yang dirancang dapat memutus saluran apabila terjadi arus beban lebih dan dapat menghubungkan kembali apabila arus di bawah batas maksimal setpoint.