Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UJI EFEKTIVITAS BEBERAPA JENIS ARANG AKTIF DAN TANAMAN AKUMULATOR LOGAM PADA LAHAN BEKAS PENAMBANGAN EMAS Raharjo, Dwi; Mustamir, Elly; Suryadi, Uray Edi
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 2, No 2 (2012): PERKEBUNAN DAN LAHAN TROPIKA
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.626 KB) | DOI: 10.26418/plt.v2i2.3485

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas jenis arang aktif yang berasal dari bahan baku tempurung kelapa, tempurung kelapa sawit dan sekam padi serta tanaman akumulator sawi hijau, sawi huma dan sawi pahit dalam menyerap logam berat Cu (Tembaga) dan Hg (Merkuri). Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial, dengan faktor jenis arang aktif dan faktor jenis sawi. Faktor jenis arang aktif (A) terdiri dari: arang aktif sekam padi (a1), tempurung kelapa sawit (a2) dan tempurung kelapa dalam (a3). Sedangkan sebagai faktor jenis sawi (S) adalah (s1) sawi huma (Brassica juncea), (s2) sawi pahit (Brassica juncea L) dan (s3) sawi hijau (Brassica rapa). Sehingga perlakuan penelitian sebanyak 27 perlakuan. Hasil yang diperoleh adalah arang aktif yang berasal dari bahan baku sekam padi menyerap Cu 6,95 ppm (setelah inkubasi), 4,85 ppm (tanah saat panen sawi), tempurung kelapa sawit menyerap Cu 7,08 ppm (setelah inkubasi), 4,77 ppm (tanah saat panen sawi), dan tempurung kelapa menyerap Cu 5,45 ppm (setelah inkubasi) sawi hijau lebih efektif menyerap logam berat Cu dan Hg yang terakumulasi ke daun tanaman masing-masing sebanyak 0,64 ppm dan 5,96 ppb, sawi huma menyerap Cu sebanyak 5,97 ppm (saat panen), 0,42 ppm (dalam akar) dan menyerap Hg sebanyak 16,64 ppb (saat panen), 6,64 ppb (dalam akar), sedangkan sawi pahit menyerap logam berat Cu sebanyak 4,67 ppm (saat panen), 0,53 ppm (dalam akar), Hg 14,19 (saat panen), 3,43 (dalam akar), tidak adanya interaksi antara jenis arang aktif dan tanaman akumulator dalam menyerap logam berat Hg dan Cu. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa arang aktif yang berasal dari bahan baku sekam padi dan tempurung kelapa sawit lebih efektif untuk menyerap logam berat Hg dan Cu, sawi hijau lebih efektif menyerap logam berat Cu dan Hg yang terakumulasi ke daun tanaman, sedangkan sawi huma dan sawi pahit lebih efektif menyerap logam berat Hg dan Cu yang tersimpan di akar tanaman, tidak adanya interaksi antara jenis arang aktif dan tanaman akumulator dalam menyerap logam berat Hg dan Cu. Kata kunci : Arang aktif, tanaman akumulator, Cu, Hg, dan sawi
SIFAT FISIKA TANAH LAPISAN ACROTELM DAN CATOTELM PADA TIGA PENGGUNAAN LAHAN GAMBUT DI KABUPATEN KUBU RAYA Reidha Haqqamuddien; Rossie Wiedya Nusantara; Uray Edi Suryadi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 4 (2023): edisi Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i4.3594

Abstract

The research aims to determine the physical properties of peat soil in the acrotelm and catotelm layers, on 3 lands, namely Secondary Forest (HS), Palm Oil Plantation (KS) and Horticultural Plantation (KH), in Kuala Dua Village, Sungai Raya District, which took place in July -November 2022. Research parameters: BI, Subsidence, BJ, Total porosity, Peat maturity, Permeability, C-organic, and C/N Ratio. The data obtained were analyzed using ANOVA and DMRT Test. The research results show that the depth of the KS peat is 1,152 cm, HS 964 cm and KH 174 cm. The highest average groundwater level is at HS 30.16 cm and the shallowest is at KS 5.44 cm. Observations of water content in field conditions were carried out for 8 weeks, with an average of KS 67.25% Vol, HS 66% Vol and KH 66% Vol. KS land experienced subsidence of 1.70 cm for 16 weeks, KH land of 1.17 cm for 16 weeks, while HS did not experience subsidence. The BI value tended to be higher in the Acrotelm layer with an average value of 0.23, while the Catotelm layer had an average BI value of 0.22 for the three land uses. The bulk weight in the KS>KH>HS land in the Acrotelm layer, however, has no real effect, but in the Catotelm layer it has a real effect. The porosity in the three land uses is not significantly different, where the porosity in the Acrotelm and Catotelm layers on HS>KH>KS land, this is due to the C-organic content on HS>KH>KH land. The permeability rate in the three fields in the Acrotelm and Catotelm layers on the KS>HS>KH land, this is due to the organic C content and C/N ratio on the HS>KH>KS land. Keywords: Acrotelm, Catotelm, Land Use Change, Peat, Physics. INTISARIPenelitian bertujuan untuk mengetahui Sifat Fisika Tanah Gambut di Lapisan Acrotelm dan Catotelm, pada 3 lahan yaitu Hutan Sekunder(HS), Kebun Sawit(KS)  dan Kebun Hortikultura(KH), di Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, yang berlangsung pada bulan Juli-November  2022. Parameter penelitian: BI, Subsiden, BJ, Porositas  total, Kematangan gambut, Permeabilitas, C-organik, dan C/N Rasio. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA dan Uji DMRT. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kedalaman gambut KS  1.152 cm, HS 964 cm dan KH 174 cm. Rata-rata tinggi muka air tanah tertinggi terdapat pada HS 30,16 cm dan yang paling dangkal terdapat pada KS  5,44 cm. Pengamatan kadar air kondisi lapangan dilakukan selama 8 minggu, dengan rata-rata pada KS  67,25%Vol, HS 66%Vol dan KH 66%Vol. Lahan KS mengalami subsidensi  sebesar 1,70 cm selama 16 minggu, lahan KH sebesar 1,17 cm selama 16 minggu, sedangkan HS  tidak terjadi subsidensi. Kecenderungan nilai BI  lebih tinggi pada lapisan Acrotelm dengan nilai rata-rata 0,23 sedangkan lapisan Catotelm nilai rata-rata BI 0,22 pada ketiga penggunaan lahan. Bobot isi  pada lahan KS>KH>HS di lapisan Acrotelm akan tetapi tidak berpengaruh  nyata, namun pada lapisan Catotelm berpengaruh nyata. Porositas pada tiga penggunaan lahan tidak berbeda nyata, dimana porositas di lapisan Acrotelm dan Catotelm pada lahan HS>KH>KS, hal ini disebabkan karena kandungan C-organik pada lahan HS>KH>KH. Laju permeabilitas  pada tiga lahan di lapisan Acrotelm dan Catotelm pada lahan KS>HS>KH, hal ini disebabkan karena  kandungan C-organik dan C/N Rasio pada lahan HS>KH>KS. Kata Kunci : Acrotelm, Catotelm, Alih Fungsi Lahan, Gambut, Fisika.