Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TINGKAT KECEMASAN DENGAN NIAT BERTINDAK KUNJUNGAN ULANG PENGGUNAAN KONTRASEPSI DALAM SITUASI PANDEMI COVID-19 Mega Octamelia
J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 8, No 1 (2022): J-KESMAS Volume 8, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35329/jkesmas.v8i1.2637

Abstract

The coronavirus that causes Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) is a new type of virus discovered in humans. The risk of transmitting COVID-19 is very high and causing a pandemic. This causes anxiety in family planning acceptors to come to health care facilities. This anxiety is evidenced by the decrease in injection family planning acceptors from 524,989 to 341,109. Anxiety of family planning acceptors that arises in certain situations, namely COVID-19 can also be called situational anxiety. Symptoms can be characterized by a slight discomfort, palpitations and disorientation. The purpose of this study was to determine the relationship between anxiety levels and intention to act on repeat visits for contraceptive in the COVID-19 pandemic situation. This type of research is analytic with a cross sectional approach. The population in this study were all family planning acceptors who were in the working area of Puskesmas Karang Rejo, Tarakan City in October. The sampling technique in this study used a simple random sample with a number of sample 35 respondents. Bivariate analysistest use Spearman test. The correlation coefficient value is 0.453, the magnitude of the correlation coefficient is positive, which means the less anxiety, the higher intention to act. Spearman test obtained p = 0.006 <0.05. The conclusion is that there is a correlation between the level of anxiety with the intention to act on repeat visits to the use of contraception at the Puskesmas Karang Rejo, Tarakan City.
Upaya Pemberdayaan Melalui Kader Remaja dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Wilayah Pesisir Donny Tri Wahyudi; Mega Octamelia
Indonesia Berdaya Vol 3, No 2: February-April 2022
Publisher : Utan Kayu Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2022291

Abstract

Creating a healthy generation since adolescence is a form of empowering adolescents who care about their health independently. Empowering adolescents as role models for peers and family is a form of prevention and risk behavior toward disease. The implementation method is carried out to reinforce knowledge and skills to youth cadres by providing material and demonstrating skills. The results showed an increase of more than 60% in knowledge and skills about clean and healthy living behavior. It is hoped that it can provide periodic reinforcement of information as a form of prevention to make cadres a role models for health agents. Abstrak: Menciptakan generasi yang sehat sejak remaja merupakan bentuk pemberdayaan remaja yang peduli terhadap kesehatan secara mandiri. Memberdayakan remaja sebagai role model bagi teman sebaya dan keluarga merupakan bentuk pencegahan dan perilaku beresiko terhadap timbulnya penyakit. Metode pelaksanan yang dilakukan untuk memberikan penguatan dalam pengetahuan dan keterampilan pada kader remaja berupa pemberian materi dan mendemontrasikan keterampilan. Hasil menunjukan terdapat peningkatan lebih dari 60% pengetahuan dan keterampilan tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Diharapkan dapat memberikan penguatan informasi secara berkala sebagai wujud preventif untuk menjadikan kader sebagai role model agen kesehatan.
ADVOKASI DAN BIMBINGAN PRANIKAH TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI BAGI CALON PENGANTIN Susanti Susanti; Mega Octamelia; Yogho Prastyo
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 2 NOMOR 1 TAHUN 2022
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.111 KB) | DOI: 10.35334/neotyce.v2i1.2426

Abstract

Konseling pranikah adalah layanan pemberian bantuan yang dapat diberikan kepada individu sebelum melangsungkan pernikahan. Konseling pranikah dalam masalah kesehatan dan seks mendiskusikan mengenai fisiologi reproduksi manusia, perencanaan keluarga serta nilai – nilai emosional penting dalam berhubungan seksual. Aspek medis seringkali diabaikan dalam perencanaan pernikahan. Padahal pemeriksaan kesehatan pranikah diperlukan untuk menjaga keharmonisan rumah tangga. Tujuan dari kegiatan bimbingan pranikah tentang kesehatan reproduksi adalah untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada calon pengantin tentang kesehatan reproduksi dan ruang lingkupnya. Upaya edukasi atau pemberian infomasi mengenai kesehatan reproduksi dilakukan melalui bimbingan dengan metode edukatif yang dapat memberikan gambaran umum dan spesifik mengenai kesehatan reproduksi, mempersiapkan  calon pengantin dalam melaksanakan kehidupan rumah tangga yang sehat dan sejahtera. Kegiatan bimbingan dan edukasi diberikan dengan metode ceramah tanya jawab (CTJ) dengan materi seputar kesehatan reproduksi dan ruang lingkupnya selama 2 jam. Materi disampaikan menggunakan media powerpoint presentasi yang mencakup materi konsep kesehatan reproduksi, ruang lingkup kespro, kekerasan dalam rumah tangga, kehamilan, persalinan, nifas dan menyusui, Keluarga Berencana, Infertilitas, dan Penyakit Menular Seksual. Penyampaian materi kesehatan reproduksi diberikan kepada 22 orang calon pengantin dengan memberikan edukasi dan bimbingan pranikah tentang kesehatan reproduksi dapat diterima dengan baik oleh peserta bimbingan.
MEDIA POSTER GIZI TERHADAP PENGETAHUAN DAN NIAT BERTINDAK PADA LANSIA Mega Octamelia; Maria Imaculata Ose; Donny Tri Wahyudi; Ahmat Pujianto
Journal of Borneo Holistic Health Vol 5, No 2 (2022): Journal Of Borneo Holistic Health
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/borticalth.v5i2.3218

Abstract

Kebutuhan akan informasi bisa didapatkan melalui berbagai media promosi yang tersedia, agar kebutuhan informasi kesehatan terpenuhi. Penggunaan media poster pada lansia membutuhkan upaya berkelanjutan yaitu dengan memberikan informasi yang mudah dipahami lansia, sehingga tujuan pencegahan penyakit melalui pemahaman tentang gizi dapat tercapai. Tujuan penelitian menganalisis penggunaan media poster tentang gizi terhadap pengetahuan dan niat bertindak pada lansia. Penelitian kuantitatif dengan pendekatan one group pre dan post test dengan jumlah populasi 40 responden. Uji bivariat menggunakan wilcoxon test. Terdapat perbedaan pre test dan post test pengetahuan dan niat bertindak pada lansia setelah diberikan media poster dengan p = 0,004 (p 0,05). Diharapkan memberikan alternatif pilihan media dalam menyebarkan informasi kesehatan dengan memperhatikan pesan pada media tersebut.
Faktor Determinan Stunting pada Balita : Tinjauan Literatur Gusriani Gusriani; Nur Indah Noviyanti; Wahida Wahida; Ruqaiyah Ruqaiyah; Mega Octamelia
JURNAL KESEHATAN DELIMA PELAMONIA Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37337/jkdp.v7i1.354

Abstract

Stunting is a condition of inhibited or stunted body growth caused by chronic malnutrition that is not addressed properly and promptly. Stunting is one of the nutritional problems that occur worldwide, including in Indonesia. There are many factors that can cause stunting. The purpose of this study is to review the factors that can lead to stunting in toddlers.The study was conducted by conducting a literature review through searching relevant articles from various electronic databases (Google Scholar, DOAJ, Pubmed, portal garuda) using keywords such as "stunting," "toddler," "determinant factors," "stunting incidence," "factors of stunting occurrence," and "stunted toddlers." A total of 11 articles were found with a time limit from 2017 to 2022, and then a thorough analysis was carried out.The results of this study indicate that factors contributing to stunting in toddlers include low maternal education and mothers' inadequate knowledge regarding meeting their children's nutritional needs, lack of exclusive breastfeeding, inappropriate introduction of complementary feeding according to age, a history of infectious diseases such as Acute Respiratory Infections (ARI) and recurrent diarrhea, poor environmental sanitation, and low socioeconomic status in fulfilling children's nutritional needs.Appropriate and effective management is required to address the issue of stunting so that it does not become a factor that hinders children's growth and development in the future. Keywords: stunting, toddlers, determinant factors