Claim Missing Document
Check
Articles

RENDAHNYA LULUSAN SDN 21 BANYUASIN II MELANJUTKAN KE SMP SEDERAJAT DI DUSUN SUNGAI KELADI KECAMATAN BANYUASIN II Riyanto, Tobing; Suryati, Suryati
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 2019: SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN 12 JANUARI 2019
Publisher : PROSIDING SEMINAR NASIONAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.287 KB)

Abstract

The purpose of this study was to determine the extent to which remote communities in Sungai Keladi Hamlet looked at the importance of education and to find out what factors influenced the low interest in continuing education for remote children in Sungai Keladi Hamlet, Banyuasin District II. This research is a qualitative research. The sampling technique of the respondents used purposive sampling obtained by 30 respondents. This data collection uses the method of observation, interviews and documentation. The analysis used is descriptive. The results of this study indicate that: (1) The views of remote communities in Sungai Keladi Hamlet on the importance of education are still very low, this can be seen from the many children graduating from SDN 21 Banyuasin II who did not continue their education and drop out of school. (2) Factors that influence the low level of children in continuing education in Sungai Keladi Hamlet, Banyuasin II Subdistrict, namely (a) Factors in the low level of education of parents / guardians of students, (2) Lack of understanding of the importance of education (b) c) Distance factors for high school, and (d) Environmental factors.
PERBANDINGAN KETEBALAN FILLER TERHADAP KEKUATAN FLEKSURAL DAN IMPACK PADA KOMPOSIT YANG DIBUAT DARI LIMBAH TERMOPLASTIK PET, PP, PE Suryati, Suryati; Zulnazri, Zulnazri
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 6, No 2 (2008): Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v6i2.106

Abstract

Penelitian ini melaporkan tentang perbandingan kekuatan fleksural dan impack terhadap komposit Polietilenateraptalat (PET), Polipropilen (PP) dan Polietilen (PE) yang menggunakan filler fiber glass dengan berbagai variabel. Dimana untuk komposit PET menggunakan softenning agent o-klorofenol sedangkan untuk PP dan PE menggunakan waiting agent xilena. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengepresan dengan hot press, temperatur leleh maksimum yang didapatkan untuk masing-masing bahan termoplastik yaitu PET 265 oC, PP 167 oC, dan PE 135 oC. Nilai fleksural yang terbaik pada masing-masing komposit diperoleh pada PET - 3 lapis serat 533.33 Mpa, PP - 2 lapis serat 566.66 Mpa, dan PE - 2 lapis serat 600,00 Mpa. Untuk uji impact diperoleh nilai terbaik masing-masing pada komposit PET - 3 lapis serat 25,5 Mpa, komposit PP-2 lapis serat 29,5 Mpa, dan komposit PE - 2 lapis serat 21,5 Mpa.Kata kunci : Komposit, Poplietilenteraptalat, Polipropilen, Polietilen, Fiber Glass
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 011 PEMATANG INDAH KECAMATAN KELAYANG Suryati, Suryati; Kurniaman, Otang; Witri, Gustimal
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan Vol 3, No 1 (2016): Wisuda Februari 2016
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The purpose of this research is to improve learning outcomes science students of class V elementary school number 011 Pematang Indah District of Kelayang Indragiri Hulu with implement cooperative learning model Think Pair Share (TPS). The subjects were students of class V totaling 14 students, which consists of the top 8 men and 6 women. This study is a Class Action Research (Classroom Actions Research) consisting of 2 cycles. Each cycle carried out with four main activities or phases that plan (planning), action (action) observation (observation) and reflection (Reflection). Based on the results of research and data analysis known that an increase in activity of teachers in the first cycle of the first meeting of 58.33% (Less) later a second meeting to 75% (Enough). At the first meeting of the second cycle increased again to 79.17% (Good) and the second meeting mengjasi increased 83.14% (Good). Similarly, the activity of students in the first cycle of the first meeting of 54.16% (Less) increased at a meeting of the two became 70.83% (Enough). In the second cycle students meeting activity increased again to 83.33% (Good) and the second meeting be 87.50% (Good). In addition to the observations, student learning outcomes also increased the value of the average student base score 62.85, in the first cycle increased to 66.42, while the second cycle into 80.71. Thus it can be said with the implementation of cooperative model Think Pair Share (TPS) can improve learning outcomes science students of class V SDN 011 Pematang Indah District of Kelayang.Keywords : Cooperative Learning Model Student Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes
Pendidikan Kesehatan Meningkatkan Pengetahuan Remaja Tentang Seksualitas Lutfi, Lainun; Suryati, Suryati
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 6, No 3 (2019): September 2019
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.366 KB) | DOI: 10.35842/jkry.v6i3.394

Abstract

Pentingnya pengetahuan remaja tentang seks untuk mencegah dampak negatif, diantaranya adalah kehamilan di luar nikah, penyakit menular seksual dan aborsi. Secara psikologis dan sosial, seorang remaja dengan kehamilan di luar nikah akan mengalami kebingungan dalam peran sosialnya di masyarakat. Keterbatasan akses informasi bagi remaja Indonesia mengenai kesehatan reproduksi yang di dalamnya mencakup seksualitas disebabkan karena masyarakat beranggapan bahwa seksualitas masih dianggap tabu. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya seks bebas yang berdampak pada kehamilan di luar pernikahan dan melakukan aborsi dikalangan remaja adalah dengan melakukan pendidikan kesehatan. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehtan terhadap tingkat pengetahuan remaja tentang seksualitas. Penelitian ini berjenis pre eksperimental dengan pendekatan one group pre test ? post test design. Hasil penelitian ini menunjukan terjadinya peningkatan pengetahuan baik dari 26 responden (68%) menjadi 37 responden ( 97%), setelah memberikan pendidikan kesehatan tentang seksualitas. Hasil uji Wilcoxon di dapatkan p-value = 0,001 < 0,05 menunjukan terdapat perbedaan bermakna tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang seksualitas. Kesimpulannya adalah pendidikan kesehatan meningkatkan pengetahuan remaja tentang seksualitas.
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN FISIK DI DESA PARAKANMANGGU KECAMATAN PARIGI KABUPATEN PANGANDARAN SURYATI, SURYATI
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 1, No 3 (2015)
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2422.181 KB) | DOI: 10.25147/moderat.v1i3.2832

Abstract

Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa partisipasi masyarakat dalam pembanguan fisik di Desa Parakanmanggu Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran masih rendah.  Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pembangunan fisik?; 2) Bagaimana hambatan-hambatan dalam partisipasi pembangunan fisik? 3)  Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam partisipasi masyarakat dalam pembangunan fisik?  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1) Pertisipasi masyarakat dalam pembangunan fisik masih kurang sesuai dengan pendapat Solekhah (2014: 152)  merumuskan bahwa bentuk-bentuk partisipasi.  Begitupula berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis diketahui bahwa masyarakat kurang melibatkan diri pada proses perencanaan, pelaksanaan maupun evaluasi pembangunan fisik yang dilaksanakan.  Hal ini dibuktikan dengan tidak sesuainya jumlah undangan rapat yang dilakukan dengan jumlah penghadir rapat sehingga ketika diundang sebanyak 65 orang masyarakat maka hanya 45 orang yang hadir.  Begitu pula ketika masyarakat diminta swadaya untuk pelaksanaan pembangunan maka masih ada masyarakat yang enggan untuk memberikan sumbangan baik uang maupun tenaga sehingga hal ini menyebabkan pelaksanaan pembangunan tidak berjalan sesuai rencana yang dituangkan dalam RKPDes.  2)  Adanya beberapa hambatan yang menyebabkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan fisik kurang optimal, hal ini dikarenakan dalam proses perencanaan pembangunan masyarakat kurang dilibatkan,  begitu pula pada tahap pelaksanaan aspirasi masyarakat yang dituangkan dalam RKPDes tidak sesuai sehingga masyarakat tidak mau memberikan dukungan dana maupun tenaga dalam pembangunan, selain itu pada tahap evaluasi masyarakat tidak dapat memberikan penilaian secara objektif.  Begitu pula dengan observasi yang dilakukan diketahui bahwa adanya hambatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan fisik yang dibuktikan dengan tidak tercapainya swadaya masyarakat untuk pembangunan fisik yang dilaksanakan. 3) Adanya beberapa upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan fisik, hal ini dilakukan dengan melibatkan masyarakat dalam berbagai rapat perencanaan pembangunan fisik, melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan sehingga masyarakat dapat memberikan sumbangan beik berupa dana maupun tenaga serta melakukan evaluasi pelaksanaan pembangunan dengan memberikan penilaian secara objektif terhadap pembangunan serta meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam memberikan berbagai masukan terhadap pembangunan yang telah dilaksanakan.  Begitu pula dengan hasil observasi diketahui bahwa dilakukan upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dengan cara melibatkan masyarakat pada proses perencanaan dengan cara mengundang masyarakat dalam merencanakan pembangunan fisik serta menyusun anggaran biaya dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengevaluasi hasil pembangunan yang dilaksanakan. 
KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK COOKIES DENGAN PENAMBAHAN PUREE LABU KUNING DAN TEPUNG CANGKANG TELUR AYAM Suryati, Suryati; Maherawati, Maherawati; Hartanti, Lucky
FoodTech: Jurnal Teknologi Pangan Vol 2, No 1 (2019): Mei (2019)
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.507 KB) | DOI: 10.26418/jft.v2i1.38020

Abstract

Cookies are a popular snack for people. Additional of plk (pumkin puree) and tct (eggshell flour) will increase the nutritional value of cookies. The aims of this study is to determine the chemical and organoleptic characteristics of cookies made from pumpkin puree and chicken eggshell flour. The research using a Complete Randomized Block Design (CRBD) with singel factor that was the addition of eggshell flour and pumpkin puree (5:55, 7:53, 9:51, 11:49, 13:47, 15:45) and each treatment repeated 4 times so that 24 treatment combinations obtained. Data was analyzed statistically by using the ANOVA test, continued by HSD test. Organoleptic data was analyzed by Kruskall Walis test. The addition of pumpkin puree and chicken eggshell flour did not affect the water content, color, taste and overall preference level of the cookies produced, but did affect ash content, calcium levels and texture of cookies. Based on the effectiveness test (De Garmo), the best cookies are produced from a ratio of 7% chicken eggshell flour and 53% pumpkin puree with chemical characteristics : water content 4.206%, ash content 0.865%, calcium content 3.767%, texture 0.607 Kg Force, color 3.433 (likes), taste 3,533 (likes) and an overall average value of 3,600 (likes).
Uji Aktivitas Sitotoksik dan Antibakteri Ekstrak Daun Tumbuhan Rengas (Gluta renghas L) Ibrahim, Sanusi; Suryati, Suryati; Aziz, Enda Desriansyah
Jurnal Riset Kimia Vol 11, No 1 (2020): March
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrk.v11i1.345

Abstract

Generally, Gluta renghas L. is known because of its very toxic latex which can cause hard irritations to skin. Although, rengas latex has efficacy as an antibacterial agent. Related to previous research, it has been reported that there are urisol, rengol, glutarengol, laccol, and thitsiol in rengas latex. The woody trunk was reported to contain flavonoid, benzenoid, lipid, and steroid compounds. The leaves, were reported shows that the leaves of G. renghas contain an anticholinesterase substance and can be reduced the rate of hydrolysis of acetylcholine. Extraction of rengas leaves has been carried out. It has been shown phenols, steroids, and coumarins compounds in methanol extract, flavonoids, phenols, saponins and alkaloids compounds in ethyl acetate extract, steroids and alkaloids compounds in hexane extract. In the present, cytotoxicity and antibacterial activity have been tested. The results show that the great cytotoxicity activity by ethyl acetate extracts which have an LC50 value is 123,718 µg/mL (R2 0.9822), while the great antibacterial activity shown by methanol extract 1,000 µg/mL with a diameter of inhibition zone 19.02 mm (S. aureus) and 16.06 mm (E. coli). 
STUDI KORELASI: TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN KEJADIAN STUNTING Amaliah, Fikrotul Ulya Nur; Oktavianto, Eka; Suryati, Suryati
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 10 No 2 (2019): Vol 10 2 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Background: Stunting was one of the nutritional problems experienced by toddlers in the world for now. There are several factors to be suspected as a cause of the problem of nutritional status in toddler. One of the factors that affect stunting is mother knowledge about nutrition toddler. Purpose: To determine level of mother?s knowledge about nutrition toddler with incidence stunting in toddlers age 37-59 months in KB and TK ABA Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta. Method: This reasearch is quantitative with&nbsp; design cross sectional. Sampling was using total sampling technique with 32 samples pair of mothers and toddlers. The instrument were questionnaires for mother?s knowledge about toddler nutrition and microtoise. The analysis test used chi-square. Results: The majority good level of mother?s knowledge about nutrition toddler in KB and TK ABA Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta, were 25 respondents (78,1%), the majority toddler in KB and TK ABA Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta, not stunting were 28 respondent (87,5%). Mother with good knowledge have toddler not stunting. This research used&nbsp; correlation analysis chi square test with a significance limit of a?0.05, statistical test results obtained p-value= 0,000 (p-value&lt;0,05), which means that Ho is rejected. Conclusion: There is a correlation between level of mother?s knowledge about nutrition toddler with stunting in toddlers age 37-59 months. Keyword: Mother?s knowledge , nutrition toddler, incidence stunting &nbsp; Abstrak Latar belakang: Stunting menjadi salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Ada beberapa faktor yang dicurigai sebagai penyebab dari permasalahan status gizi pada balita. Salah satunya adalah pengetahuan ibu tentang gizi balita. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan stunting pada balita usia 37-59 bulan di KB dan TK ABA Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta. Metode: Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 32 pasang ibu dan balita. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner pengetahuan ibu tentang gizi balita dan microtoise. Uji analisis yang digunakan adalah chi-square. Hasil: Mayoritas tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita di KB dan TK ABA Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta, dalam kategori baik yaitu sebanyak 25 responden (78,1%), mayoritas balita di KB dan TK ABA Gedongkiwo, Mantrijeron, Yogyakarta, tidak mengalami stunting yaitu sebanyak 28 responden (87,5%). Ibu yang memiliki pengetahuan baik tentang gizi balita cenderung untuk memiliki balita tidak stunting yaitu sebanyak 25 orang (78,1%). Hasil uji korelasi chi-square dengan batas kemaknaan ? ? 0,05, didapatkan nilai p = 0,000 (nilai p&lt; 0,05) yang berarti Ho ditolak. Simpulan: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu tentang gizi balita dengan kejadian stunting pada balita usia 37-59 bulan Kata kunci: Pengetahuan ibu, gizi balita, kejadian stunting
Enkripsi Teks Pesan dengan Menggunakan Metode Steganografi pada Binari Image Suryati, Suryati
Teknomatika Vol 7 No 2 (2017): Teknomatika Volume 07 No 02 September 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer PalComTech

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak muculnya teknologi internet sangat memungkinkan pertukaran data dari satu komputer ke komputer lain yang mempunyai jarak yang berjauhan bahkan antar negara, selama komputer tersebut terhubung dengan jaringan internet maka komputer tersebut dapat berkomunikasi. Pertukaran data atau pesan dapat berupa data teks ataupun data gambar, oleh sebab itu keamanan data yang yang dikirim perlu diperhatikan, apakah data atau pesan yang di terima sesuai dengan data atau pesan yang dikirim. Penyandian pesan sangat penting untuk keamanan data atau pesan.  Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan enkripsi atau steganography. Steganography merupakan suatu metode untuk menyisipkan sebuah informasi rahasia dalam suatu objek media lain seperti gambar. Dalam steganography dikenal data hiding atau data embedding yaitu penyembunyian data yang nampak sangat familiar dengan kriptografi. Namun data hiding dalam steganography dan kriptografi sangat berbeda. Jika pada kriptografi, data yang telah disandikan (ciphertext) tetap tersedia, maka dengan steganography, ciphertext dapat disembunyikan sehingga pihak ketiga tidak mengetahui keberadaan data tersebut. Aplikasi penyandian pesan yang peneliti buat untuk menerapkan metode steganography. Metode ini membuktikan bahwa teknik penyembunyian pesan setelah melalui proses embeding data, maka hasil output berupa data atau pesan ini tidak mengalami penurunan kualitas. Sehingga tidak menimbulkan kecurigaan bahwa file data atau pesan tersebut sudah melalui proses enkripsi atau steganography. Kata kunci-data hiding, steganography, image, LSB.  
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI SINDANGSARI 03 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KENAMPAKAN ALAM DI INDONESIA MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TEKNIK JIGSAW SURYATI, SURYATI
Pedagogiana : Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 8 No. 84 (2021): Pedagogiana - Jurnal Pendidikan Dasar
Publisher : Lembaga Kajian dan Pengembangan Profesi Pendidik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47601/AJP.35

Abstract

Perbaikan pembelajaran ini dilakukan di kelas IV tentang kenampakan alam di Indonesia. Masih rendahnya hasil belajar siswa dalam materi kenampakan alam di Indonesia, yaitu tingkat ketuntasan 33,33%. Perbaikan pembelajaran bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran IPS tentang kenampakan alam di Indonesia dapat ditingkatkan melalui metode Cooperative Learning teknik jigsaw di SDN Sindangsari 03. metode Jigsaw, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok siswa terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan dijelaskan kepada anggota kelompok asal. Hasil yang diperoleh dari pra siklus nilai rata-rata siswa 52,33 menjadi 66.66 pada siklus I dan menjadi 81.66 pada siklus II. Berdasarkan ketuntasan KKM, pada pra siklus dari 30 siswa sebanyak 10 siswa (33.33%) yang mendapat nilai di atas KKM. Pada siklus I siswa yang mencapai KKM 16 siswa (53.33%), pada siklus II siswa yang mencapai KKM 27 siswa (90.00%). Dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Cooperative Learning teknik jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran IPS tentang kenampakan alam di Indonesia di SDN Sindangsari 03.